Share

Bab 38: Hubungan Antara Jaka Lenana dan Dyah Puspitasari

Perlahan Pramesti membuka kemban yang membungkus punggung berkulit putih Larasati, lalu mengoleskan ramuan ke bagian yang memar. "Lukamu parah sekali, ayah menghukummu sangat berat," katanya.

Akan tetapi, Larasati yang duduk dengan posisi bersila di depannya justru tersenyum menyikapi. "Tak perlu khawatir, aku baik-baik saja.”

"Kakak hanya berharap kau tak 'kan, mengulangi kesalahan lagi." Pramesti mengembuskan napas.

"Lihatlah dirimu! Sampai seperti ini kami tidak bisa melakukan sesuatu."

Seakan-akan Larasati tidak peduli dan malah terdiam dengan mata berkaca-kaca, sampai-sampai membuat Sasanti yang berdiri jauh di sebelah kirinya makin tak mengerti.

"Apa kau tahu, kenapa ayah sangat marah padamu?" tanya Pramesti.

Sembari meringis menahan sakit, Larasati menjawab, "Karena aku tidak patuh."

"Bukan.” Pramesti menggeleng sebelum lanjut bicara.

"Ibu dan Empu Sedah terlibat skandal. Ayah melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa mereka berdua bertindak tidak sopan," kata gadis bersang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status