Share

26. Gantung Dia!

Author: Zila Aicha
last update Last Updated: 2023-04-27 21:40:39

"TUTUP MULUTMU!" bentak Jody Gardner, memberang marah. Urat nadinya di bagian leher terlihat jelas dan wara kulitnya telah berubah merah padam.

"Kenapa? Apa itu benar? Anda berbuat curang, Jenderal? Dengan cara apa?" tanya Bill beruntun, sengaja memancing semua emosi Jody keluar.

"DIAM!" teriak Jody dengan suara yang begitu menggelegar.

"Anda tidak menjawab, berarti Anda-"

"Kupotong lidahmu kalau kau masih berani berbicara!" ucap Jody tajam dengan kemarahan yang masih menguasai.

Suaranya bahkan terdengar bergetar hingga semua orang yang telah mengikutinya selama bertahun-tahun itu bisa merasakan kemarahannya yang sedang memuncak.

Tetapi, di ruangan dengan cahaya temaram itu, Bill yang memiliki nama asli William Mackenzie sama sekali tidak merasa takut kepadanya. Tak ada emosi terpancar dari wajah Bill.

Justru ia saat ini menjadi semakin tertarik dengan Jody Gardner. Ia ingin tahu bagaimana sifat asli laki-laki itu lebih banyak lagi. Bagaimana pun juga, ia akan bersama dengan lelaki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Renger Atv
mana sambungnya??
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Sang Dewa Perang Terkuat    27. Matilah Kita!

    Jake malah tertawa begitu mendengar ucapan Charlie. "Kenapa malah tertawa? Ada yang lucu memangnya?" balas Charlie kesal telah ditertawakan.Jake mengangkat tangan, seakan meminta maaf. "Maaf, aku tidak tahan."Charlie mendengus keras. "Kenapa tidak tahan?""Astaga, Charlie. Kau lupa atau bagaimana?"Charlie hanya memutar bola mata malas."Jenderal Mackenzie itu mundur sendiri. Maksudku, tidak ada yang memberhentikan dia. Jadi, kalau dia aja mundur secara suka rela ya mana mungkin dia akan datang kembali dan merebut posisi Jenderal Perang?" ujar Jake.Pria itu menggeleng pelan, menatap Charlie dengan tatapan seolah terlihat mencibir.Sementara Charlie tidak ingin argumennya dipatahkan. Ia membalas dengan segera, "Ya justru itu, karena Jenderal Mackenzie mundur sendiri jadi kan bisa saja beliau datang lagi dan meminta jabatan miliknya dulu?""Apa yang kau katakan? Memangnya kau pikir jabatan Jenderal Perang itu bisa dengan mudah dialihkan atau diminta?" balas Jake tidak mau kalah."Me

    Last Updated : 2023-04-30
  • Sang Dewa Perang Terkuat    28. Sampah!

    Kurang dari 30 menit kemudian, Jody Gardner telah sampai ke gedung itu dengan raut wajah yang sama sekali tidak bersahabat. Ia menatap satu per satu anak buahnya dengan tatapan mematikan hingga tak satupun di antara mereka ada yang berani bergerak meski hanya sekedar mengangguk atau menggeleng. Pengawal yang jumlahnya lebih dari 20 orang itu hanya menunduk dalam. "Sampah!" teriak Jody dengan suara yang menggelegar. Beberapa dari mereka terlonjak kaget tapi segera memperbaiki posisinya kembali. "Menjaga satu orang saja tidak becus. Masih berani kalian menyebut diri kalian sebagai prajurit?" bentak Jody. Jody berkacak pinggang, "Kalian memalukan." Charlie memberanikan diri mengangkat kepala, "Ampun, Jenderal. Orang itu cukup berpengalaman." Jody tertawa sinis, "Berpengalaman? Jangan membuat lelucon seperti itu, Charlie." Charlie pun kembali terdiam. "Kau sudah ikut denganku selama beberapa tahun dan dia? Memangnya apa yang sudah dia lakukan? Identitasnya bahkan masih tidak me

    Last Updated : 2023-04-30
  • Sang Dewa Perang Terkuat    29. Jawab, Pincang!

    "Tidak masalah. Mereka hanya akan membawaku kembali ke gudang itu dan menggantungku," ujar Bill.Andrew ternganga, "Anda digantung, Jenderal?"Bill tertawa aneh, justru merasa apa yang dilakukan oleh jenderal perang baru itu sangatlah konyol. "Iya, begitulah."Andrew Reece tentu saja kebingungan, tak tahu di mana letak kelucuan yang ditertawakan oleh seorang William Mackenzie. Ia pun hanya bisa menunggu penjelasan dari jenderalnya itu."Jody Gardner sungguh tak berpengalaman mengenai hal culik-menculik, Reece.""Maksud Anda?" tanya Andrew tidak tahan lagi."Dia mengancamku, ingin mengetahui hubunganku dengan William Mackenzie tapi caranya ah ... sungguh sama sekali tidak profesional.""Anda diancam?" ujar Andrew syok.Bill menjawab, "Hm. Dia menggantungku, ingin memotong lidahku dan sebagainya.""Apa? Dia berani melakukan itu pada Anda? Kurang ajar sekali dia! Dia-""Reece, Reece. Ingat! Dia tidak tahu siapa aku," potong Bill cepat.Andrew Reece membalas, "Tapi, tetap saja, ini keter

    Last Updated : 2023-05-01
  • Sang Dewa Perang Terkuat    30. Tidak Sebaik Anda!

    Andrew mengangkat wajah, merasa tidak seharusnya ia bersikap lemah meski ia dihina sekali pun. "Saya bertemu dengan sanak saudara saya, Jenderal.""Benarkah?" tanya Jody, tidak yakin."Iya. Memang apa yang Anda pikirkan, Jenderal?" Jody bersedekap, "Aku pikir kau baru saja menemui temanmu, Bill Stewart itu, Andrew Reece."Andrew menjawab dengan tenang, "Oh, tidak, Jenderal. Dia sedang menjenguk istrinya. Saya-""Yakin kau tidak bertemu dengannya di suatu tempat, Reece?" desak Jody, menatap tajam Andrew."Tidak, Jenderal."Jody mengamati sikap tenang Andrew dan menurutnya tak ada tanda-tanda Andrew menyembunyikan sesuatu.Andrew berkata lagi, "Apa perlu saya hubungi keluarga saya untuk-""Tidak perlu!" potong Jody cepat, sudah malas.Andrew bersorak dalam hati. Ia telah berhasil mengelabuhi Jody Gardner. Bukankah itu sebuah prestasi yang cukup bagus?"Apa saya sudah boleh pergi, Jenderal?" tanya Andrew."Ya, pergilah!" ucap Jody.Andrew segera membungkuk perlahan, lalu angkat kaki dar

    Last Updated : 2023-05-01
  • Sang Dewa Perang Terkuat    31. Dewi Penyelamat

    Tanpa menunggu Jody membalas, Bill kembali membungkuk lagi, "Saya undur diri dulu, Jenderal Gardner."Lelaki yang berdiri tepat di depan Bill itu seketika mengepalkan tangan, menahan kekesalan lalu akhirnya ikut meninggalkan aula istana tersebut dengan amarah yang masih menggumpal di dadanya.Aneh. Selama dia hidup, ia tidak pernah sekesal ini sebelumnya. Tapi, apa yang dilakukan oleh Penasihat Perang itu nyatanya membuatnya mudah kesal. Jody berjalan cepat-cepat menuju ke gedung latihan. Steven yang mengikutinya tepat di belakang sudah mulai khawatir jika sang jenderal akan mengamuk lagi di sana. Ia berharap para pengawal tak banyak di sana sehingga mereka tidak menjadi sasaran kemarahan Jody Gardner. Tapi, beruntunglah rupanya kemarahan Jody sedikit memudar saat ia melihat Dorothy Winks, salah satu staff istana yang merupakan kekasih Jody ada di dalam gedung latihan, terlihat sedang mengecek perlengkapan alat-alat mereka yang telah menjadi tugasnya. Steven benar-benar lega luar b

    Last Updated : 2023-05-02
  • Sang Dewa Perang Terkuat    32. Orang Dalam?

    "Hal lain apa maksudmu?" tanya Dorothy balik. "Kau tahu apa maksudku," balas Jody. Tatapan Jody terlihat tak biasa dan Dorothy sungguh malas sekali jika menghadapi Jody yang tidak bisa mengendalikan diri saat ini. Kesal, Dorothy pun berkata, "Kau menjadi tidak masuk akal jika kita berbicara tentang Jenderal Mackenzie." "Kaulah yang begitu," bantah Jody. "Kita bicara lagi nanti. Aku harus melapor pada Raja Keannu," balas Dorothy. Tanpa ingin berdebat lagi, Jody melepaskan kekasihnya itu pergi dan ia pun hanya bisa melampiaskan kekesalannya lewat latihan fisik di dalam gedung itu. Sedangkan kini, di Gedung Perak, Bill sedang berdiri melihat-lihat kembali barang-barang lama miliknya ditemani oleh Andrew Reece yang selalu setia kepadanya. "Kau tidak perlu menemaniku seperti ini, Reece," ucap Bill. "Sudah menjadi tugas saya untuk melayani Anda, Jenderal." "Tidak. Aku sekarang hanya Penasihat Perang, Reece. Kau tidak perlu melayaniku," ujar Bill. Namun, Andrew Reece tetap bersiker

    Last Updated : 2023-05-02
  • Sang Dewa Perang Terkuat    33. Kemungkinan-Kemungkinan

    Andrew Reece memperhatikan kening sang jenderal perang yang ia layani dengan setia itu tengah berkerut dan ia pun dengan sangat berhati-hati mulai berbicara, "Mungkin, mereka bukan berasal dari kerajaan lain, Jenderal."Bill segera menoleh dan memberi tatapan balasan penuh dengan tanda tanya, "Bukan? Lalu dari mana menurutmu mereka?"Andrew membasahi bibir, mencoba memberi jawaban yang netral tapi tetap terarah, "Saya curiga jika mungkin mereka itu orang-orang di sekitar Anda, Jenderal."Bill mendesah pelan. Ia tidak setuju tapi tetap menghargai jawaban yang diberikan oleh Andrew. Lelaki muda itu sudah berani mengatakan jawabannya, maka tak ada alasan bagi Bill untuk mencibir jawaban itu.Sehingga ia memilih untuk berkata secara pelan-pelan."Hm, musuhku memang banyak, tapi kupikir tak ada yang berani sampai berniat membunuhku, Reece. Musuhku di Carlo Hill itu hanyalah orang-orang biasa," ucap Bill."Orang-orang biasa juga sangat mungkin melakukan tindakan itu, Jenderal," sahut Andrew

    Last Updated : 2023-05-03
  • Sang Dewa Perang Terkuat    34. Kisah Tiga Tahun Lalu

    Andrew segera mengangguk dengan cepat.Bill pun mulai bercerita.Lebih dari tiga tahun lalu,Sesaat setelah William Mackenzie memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Jenderal tertinggi Kerajaan Ans De Lou, ia segera ke luar dari istana dengan membawa sedikit barang-barangnya. Ia melepas topeng peraknya dan mulai menapaki jalanan untuk pertama kalinya sebagai orang biasa. Ia pun menikmati udara luar dan berkeinginan untuk melihat kampung halamannya yang telah ia tinggalkan selama beberapa tahun. Meskipun dia sudah tidak memiliki satu kerabat pun yang tersisa, ia tetap ingin melihat tempat ia tinggal dan dibesarkan. Akan tetapi, kesialan menghampirinya.Lelaki dengan penampilan layaknya warga biasa itu dikejar-kejar oleh orang-orang yang tidak ia ketahui asalnya. Ia berlari tak tentu arah sampai akhirnya ia terjepit. Bill yang sudah tidak memiliki senjata apa pun hanya bisa melawan dengan tangan kosong. Pada awalnya ia memang berhasil mengalahkan orang-orang yang menyerangnya itu,

    Last Updated : 2023-05-03

Latest chapter

  • Sang Dewa Perang Terkuat    27. Apa yang Harus Aku Lakukan?

    Seakan baru tersadar, James sontak mengangguk perlahan, “Kau benar, Rei. Kita … harus kembali ke istana dan menyusun strategi lagi untuk menemukan Riley.”Reiner pun akhirnya bisa bernapas dengan penuh kelegaan.“Ayo! Kita harus segera meninggalkan tempat ini terlebih dulu,” ucap Reiner.James melihat sekeliling area tersebut untuk yang terakhir kalinya. Setelah dia merasa semua usahanya sudah cukup untuk saat itu, dia segera naik ke pesawat yang akan membawanya kembali menuju Kerajaan Ans De Lou.Selama dalam perjalanan, James lebih banyak terdiam.Sementara Reiner dan Ben yang juga berada di dalam pesawat yang sama dengan James berulang kali masih mengajak James berbicara. Namun, pria muda itu tetap memilih untuk diam.Padahal, Reiner ingin menghiburnya dengan cara mengalihkan perhatian James dari masalah Riley yang belum ditemukan. Sayangnya, dia masih gagal melakukannya. James masih terlihat tidak ing

  • Sang Dewa Perang Terkuat    26. Prasangka Buruk

    Sang prajurit sontak mendadak takut.Apalagi, sorot mata James Gardner tiba-tiba berubah tajam seolah sedang menusuk dirinya.Oh, dia sungguh hanya bermaksud untuk mengungkapkan apa yang sedang dia pikirkan. Dia tidak bermaksud menyinggung jenderal perang itu.Dia tentu saja tidak berani melawan James Gardner. Nyalinya pun seketika semakin menciut kala dia mendengar James berbicara kembali, “Ayo! Katakan padaku! Apa kau bermaksud mengatakan kalau Riley tidak mau bertemu denganku?”Prajurit bernama Joseph Zow itu dengan segera menggelengkan kepala kuat-kuat. “Tidak, Jenderal Gardner. Bukan itu maksud saya. Saya hanya-”“Lalu, apa? Bagaimana bisa kau berpikir Riley tidak ingin keluar dari tempat persembunyiannya?” kini nada suara James semakin terdengar frustasi.Tidak mau suasana di sana semakin tidak terkendali, Reiner segera mendekati sahabatnya itu dan berkata, “James, hentikan!&r

  • Sang Dewa Perang Terkuat    25. Sengaja?

    Reiner mengedipkan mata mendengar perkataan temannya tersebut. Lelaki itu pun menggelengkan kepala dengan tegas, “Masalah militer di istana? Kau gila? Masalah seperti apa?”“Tidak ada masalah perebutan kekuasaan di istana, James. Pangeran Xylan dan Putri Rowena memiliki hubungan yang sangat baik,” Reiner menjelaskan dengan alis terangkat akibat sangat heran.Belum sempat James menjawab penjelasan Reiner, Ben sudah buru-buru ikut berkata, “Reiner benar. Mereka berdua tidak pernah memiliki masalah. Tidak mungkin mereka bertengkar.”“Tentu saja. Bahkan, Putri Rowena selalu mendukung Pangeran Xylan. Sangat mustahil memperebutkan sebuah tahta. Lagipula, Putri Rowena pastilah masih sangat sedih karena Riley belum ditemukan. Mana mungkin dia memikirkan-”“CUKUP!” James tiba-tiba memotong perkataan Reiner yang sangat panjang itu.Reiner hendak meneruskan perkataannya, tapi rupanya James sedang agak kesal sehingga dia tidak memperdulikan niat Reiner tersebut dan malah lanjut berkata, “Astaga!

  • Sang Dewa Perang Terkuat    24. Kecurigaan

    “Tidak mungkin,” kata Ben dengan nada tegas.Reiner juga menanggapi, “Mereka tidak mungkin membunuh Riley.”Ben menambahkan kembali, “Jika mereka membunuh Riley, aku yakin mereka sudah mengumumkannya. Atau … setidaknya mereka akan melakukan sesuatu seperti membuat kita bingung dengan keberadaan Riley.”Melihat James terlihat frustasi, Reiner berkata lagi, “Dia pasti masih hidup. Hanya saja kita belum menemukannya.”“Benar. Dia mungkin dipindahkan ke tempat rahasia mereka,” kata Ben.Raut wajah James merileks daripada sebelumnya saat mendengar kalimat-kalimat menenangkan kedua temannya itu. Dia sedikit jauh lebih lega.James lalu menganggukkan kepala, “Kalau begitu, kita harus mencari tahu lebih banyak.”“Iya, kita akan melakukannya. Jangan khawatir!” kata Reiner.Ben berujar dengan penuh nada yakin, “Kita pasti menemukan Riley, James.”James memilih untuk percaya dan kembali melakukan pencarian dengan lebih menyeluruh. Sayangnya, meskipun para prajurit Kerajaan Ans De Lou telah mengi

  • Sang Dewa Perang Terkuat    23. Pencarian

    Reiner mengernyitkan dahi, “Itu memang mustahil. Apa dia berbohong?”James menggelengkan kepala dengan tegas, “Tidak mungkin.”“Kenapa kau bisa percaya dia dengan mudah?” Reiner bertanya sembari tetap memeriksa area itu.James mendesah pelan, “Aku belum pernah bertemu dengan prajurit Ans De Lou yang berani berbohong kepadaku.”Reiner seketika memutar kepala dan menatap temannya itu tanpa berkedip.Dua detik kemudian dia pun mengangguk setuju, “Oh, kau benar. Mana mungkin ada yang berani berurusan denganmu?”James mengibaskan tangannya.Dia menengadah dan melebarkan mata begitu mendapatkan sesuatu. Dengan cepat dia meminta Reiner untuk mendekat ke arahnya.“Ada apa? Di atas ada apa?” Reiner bertanya saat James melihat ke arah atas.Namun, James tidak menjawab pertanyaan Reiner dan malah berjinjit sedikit lalu mengambil sesuatu benda berukuran kecil yang menempel pada dinding.“Apa itu?” Reiner bertanya dengan ekspresi penasaran.James memeriksa benda itu dan langsung mengumpat, “BEDEBAH

  • Sang Dewa Perang Terkuat    22. Bukankah Itu Mustahil?

    James mendesah pelan, sudah jelas bahwa prajurit tersebut tidak tahu menahu mengenai situasi terbaru di luar.“Iya, aku kembali. Aku tidak ditangkap oleh mereka,” jelas James sembari membantu prajurit itu untuk bersandar pada dinding.James melirik temannya yang terlihat sangat lemah, tapi tidak berani menyentuhnya akibat lukanya yang terlihat jauh lebih parah.James memeriksa luka sang prajurit yang tidak bajunya telah terkoyak itu sebentar dan langsung tahu bahwa prajurit itu pasti mengalami penyiksaan yang berat.Dia menggertakkan gigi, berusaha menahan amarah.“Lalu … apa kita sudah menang, Wakil Jenderal Perang?” tanya sang prajurit kelas dua itu dengan sorotan mata penuh harap.James mengangguk, “Iya, kita menang.”“Be-benarkah, Wakil Jenderal Perang? Kita menang? Saya tidak bermimpi kan?” tanya sang prajurit dengan air mata yang sudah hampir jatuh.James menata

  • Sang Dewa Perang Terkuat    21. Apa Kau Yakin?

    Xylan pun langsung tersadar bila sang ayah tidak mungkin melepaskannya begitu saja.Padahal dia tahu bahwa Keannu Wellington tidak dalam kondisi yang prima, tapi ternyata ayahnya tersebut masih memikirkan semua hal dengan hati-hati.Maka dari itu, Xylan yang tidak pernah berbohong dan tidak akan mau untuk berbohong, terlebih lagi kepada ayahnya pun menjawab, “Iya, Ayah. Dia bukan seorang staf istana yang telah lama berada di istana. Bahkan, dia juga tidak memiliki hubungan dengan pejabat istana lain.”Keannu seketika terdiam.Xylan segera menyusun kata-kata dan melanjutkan, “Tapi … aku bisa menjamin kalau dia akan melakukan tugasnya dengan baik. Ayah akan melihat kalau pilihanku tidak akan salah.”Keannu menghela napas panjang.Xylan mulai khawatir.Dan setelah berdiam agak lama, Keannu pun akhirnya menatap kembali sang putra dan berkata, “Baiklah.”Perkataan Keannu yang ha

  • Sang Dewa Perang Terkuat    20. Bukan Seseorang yang Pantas?

    Xylan pun hanya bisa terdiam tanpa bisa mengeluarkan sepatah katapun.Keannu mendesah pelan. Dilihatnya sang putra yang masih begitu terkejut itu.Pria tua itu pun berkata dengan nada serak, “Ayah tahu kau masih begitu siap, tapi … Ayah yakin kau mampu memimpin negeri ini.”Xylan pun mengangkat kepala dan menatap wajah pucat sang ayah yang terlihat begitu sangat lemah.Seketika Xyan langsung ingin memaki dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia berpikir lemah seperti itu? Dia memang masih muda, tapi dia bukanlah orang yang tidak tahu apa-apa. Selama bertahun-tahun dia telah mempelajari berbagai hal, termasuk tentang sistem pemerintahan. Ayahnya juga mengajarinya tentang banyak hal untuk mempersiapkan dirinya sebagai penggantinya.Lalu, setelah semua yang terjadi, bagaimana bisa dia menjadi ragu-ragu seperti itu?Terlebih lagi, kondisi ayahnya sudah tidak memungkinkan untuk memerintah negeri itu. Keannu Wellington sudah tidak muda lagi. Dia telah mengalami banyak sekali masalah kesehatan

  • Sang Dewa Perang Terkuat    19. Persiapkan Dirimu!

    Tidak perlu menunggu untuk waktu yang lama James sudah terhubung dengan Josh Cleve.Begitu tersambung dalam koneksi, sebelum James berbicara, dia malah langsung mendengar Josh berkata, “Saya berhasill, Jenderal Gardner.”James belum sempat membalas, tapi Josh sudah kembali berbicara dengan cepat, “Terima kasih, Jenderal Gardner. Ini semua berkat Anda.”“Jika bukan karena strategi Anda, saya belum tentu bisa menaklukkan daerah laut,” lanjut Josh yang terdengar seperti seorang yang sedang menahan tangis.Dia bahkan tidak berani menatap langsung lewat layar ke arah James.James tersenyum pada Josh dan tertawa kecil, “Astaga, apa kau akan menangis?”Josh sontak mendengus tapi semua orang bisa melihat bahwa Josh benar-benar sedang begitu sangat terharu. Semua prajurit Kerajaan Ans De Lou telah mengetahui segala upaya yang sudah dilakukan oleh Josh Cleve demi meningkatkan kemampuan prajurit laut. Akan tetapi, dia belum berhasil.Namun, setelah James Gardner menjadi pimpinannya, dia bisa mem

DMCA.com Protection Status