“Ibu, apa yang sedang kau lakukan?” keluh James seraya menatap ibunya dengan tatapan cemberut.Dorothy tertawa kecil, masih tidak menghiraukan perkataan putranya dia berkata pada Diego, “Kau pastilah sangat sabar sekali karena kuat mendengar perkataan-perkataan putraku yang terkadang menyakitkan telinga.”Diego terhenyak. Sungguh tidak menyangka apabila ternyata ibu James luar bisa terbuka dan sangat jujur. Shin yang sedang menahan tawa akhirnya menanggapi, “Bibi, kau sungguh tepat sekali mendeskripsikan sifat James.”“Tentu saja, Anak Muda. Aku ibunya, aku tahu bagaimana putraku,” balas Dorothy sambil melirik James yang masih terlihat dongkol.“Ibu, asal tahu saja. Aku sekarang memiliki banyak teman dan mereka-”“Kebal dengan lidahmu yang tajam?” Dorothy memotong perkataan putranya.Diego tidak bisa menahan tawanya dan akhirnya dia tertawa kecil bersama dengan Shin.James mengunyah makanannya dengan cepat lalu menjawab, “Percayalah, Ibu. Bahkan, aku memiliki salah satu teman dekat y
Andai saja yang bertanya tersebut adalah orang lain, dia pasti tidak akan mau menjawab. Namun, yang bertanya saat itu adalah ibunya sendiri sehingga tidak mungkin dia menolak menjawab.“Tidak banyak. Dia … hanya mengatakan ayah tidak seburuk yang orang pikir. Bagaimanapun juga ayah adalah seorang jenderal banyak yang juga telah mengorbankan banyak untuk Kerajaan Ans De Lou,” jelas James.Mendengar penjelasan putranya, sebuah senyuman tipis muncul di bibir Dorothy. Wanita itu pun kemudian menanggapi, “Dia tidak berubah, masih bijaksana seperti dulu.”Diego tercengang, sementara Shin mengernyitkan dahi lantaran heran dengan perkataan ibu James tersebut.James mendengus dan menatap ibunya dengan tatapan tidak suka, “Ibu, ayolah!”Dorothy mengibaskan tangan, “Hei, jangan menatap ibumu dengan cara seperti itu. Bagaimanapun juga, apa yang Ibu katakan memang benar.”Tiba-tiba kemudian Dorothy bangkit dari kursinya, “Ya sudahlah, waktu telah berlalu. Omong-omong, kenapa kalian belum selesai m
Riley seketika terdiam. Sungguh perkataan Alen membuatnya tersentak kaget. Dia tidak pernah menyadari hal itu sebelumnya.Akan tetapi, tidak lama kemudian dia mendengar Ben berkata dengan nada menenangkan, “Tidak perlu dipikirkan. Apa yang kau katakan hanyalah sebuah perkiraan saja. Kita masih belum tahu apa yang mungkin terjadi.”“Ingat, masa depan bisa dengan mudah sangat berubah. Prediksi bukan sebuah vonis ataupun fakta,” Ben menambahkan.Riley mengangguk penuh kelegaan. Alen merasa bersalah, “Oh, maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu berpikir keras.”“Sudahlah, tidak masalah. Omong-omong berapa lama kita akan tiba?” Riley bertanya dengan sengaja untuk mengalihkan perhatian teman-temannya.Sedangkan Ben rupanya telah menghubungi sahabat karibnya dan telah mendapatkan balasan berupa sebuah pesan.Pria itu menghela napas lega, “Shin dan yang lain juga telah berangkat. Kita akan tiba lebih dulu dibandingkan mereka.”Riley mengangguk dan langsung mengistirahatkan tubuhnya lanta
Namun, lagi-lagi Reiner yang memang memiliki sifat cuek dan tidak terlalu ingin mengetahui rahasia orang lain segera mengenyahkan hal tersebut dari kepalanya.Ah, untuk apa aku memikirkan hal itu? Itu bukan urusanku, Reiner membatin.Setelah selesai berdiskusi, para komandan perang itu bergegas meninggalkan ruang itu bersama dengan Andrew Reece yang berjalan menuju ke arah tempat kediaman raja.“Aku tidak menyangka jika Jenderal Reece akan tersinggung seperti itu,” kata Joseph.Seamus mengangguk dengan ekspresi muram di wajahnya, “Seharusnya aku tahu ….”Dia menghela napas panjang terlebih dulu seakan sedang mengumpulkan tenaga dan baru setelah mendapatkan energi lagi dia berbicara, “Jenderal Reece telah menjadi jenderal perang selama lebih dari dua puluh tahun dan dia … adalah salah satu prajurit senior yang telah ribuan kali pergi ke medan perang. Dia pasti bisa menilai kemampuan seseorang dengan baik sehingga … dia memilih Riley.”Sungguh Seamus ingin memukul kepalanya sendiri akib
Di saat Reiner sudah terlihat agak jengkel, dua komandan perang lain juga ikut merasakan kekesalan yang dirasa oleh Reiner.Sedangkan James sendiri masih termenung seakan sedang bingung. Tetapi, hal itu berbeda dengan Riley. Pemuda itu masih tampak tenang dan Andrew hanya memperhatikan putra dari sang legenda itu dengan seksama tanpa sedikit pun ikut campur. “Aku akan coba berdiskusi dengan mereka,” kata Riley secara tiba-tiba.James seketika menoleh ke arah temannya itu, “Maksudmu kau ingin bernegosiasi dengan mereka? Apa mungkin mereka mau melakukan hal itu?”“Aku tidak tahu, tapi itu salah satu cara yang lebih baik dibandingkan langsung memulai penyerangan,” jelas Riley.Joseph menelan ludah, “Kau yakin?”Riley menatap Joseph dan kemudian mengangguk, “Ini bukan soal yakin atau tidak, tapi ini lebih kepada sebuah cara untuk menghindari perang dan … jikapun cara ini gagal, setidaknya kita masih memiliki waktu untuk mempersiapkan pasukan kita.”Reiner sontak mengedipkan mata, tampak
Michael Hellfric menunggu balasan James.Ayolah! Pukul aku terlebih dahulu dan aku bersumpah akan membalas pukulanmu dengan pukulan yang lebih menyakitkan. Ini demi pamanku yang telah dibunuh oleh ayahmu! Michael membatin.Akan tetapi, harapan Michael ternyata tidak bisa terwujud. Alih-alih memukul Michael dengan emosi yang meluap-luap, James malah menyunggingkan senyuman santainya.Hal itu sontak membuat Michael tercengang.James mendesah pelan, “Aku tahu, pengangkatan sebagai wakil jenderal perang mengundang penasaran. Tapi … kau harus tahu satu hal, Tuan Hellfric.”Michael mengangkat alis kanan, tampak waspada lantaran James malah berjalan lebih dekat kepadanya dan kemudian membungkukkan bahunya.Pemuda itu pun lanjut berkata, “Raja Keannu sedari awal tahu aku putra dari Jody Gardner, salah seorang jenderal perang yang dicap sebagai seorang pengkhianat di negeri ini.”“Namun, dia tetap memberikan kesempatan kepadaku untuk membuktikan seluruh kemampuanku dan inilah hasilnya … aku te
James mendesah pelan, tapi masih terlihat enggan menjawab. Sedangkan, Shin rupanya masih memiliki rasa penasaran yang tinggi sehingga dia bertanya lagi, “Sudah tiga tahun. Apa kau sudah menyerah menemukannya?”Ben melihat ekspresi James yang tampak rumit. Pria muda itu pun cepat-cepat menanggapi perkataan temannya, “Shin, kau ini kenapa? Semua itu sudah berlalu. Mana mungkin seorang wakil jenderal perang memiliki waktu untuk memikirkan masalah seperti itu?”Dia tertawa kecil tapi rupanya tidak ada yang tertawa bersamanya sehingga dia kembali menutup mulutnya rapat-rapat saat dia mulai sadar jika tensi di sekitarnya mulai terlihat serius. Sedangkan Reiner yang sebenarnya sangat penasaran tapi tidak ingin membuat James kembali menggali masa lalu itu berkata, “Kau sudah berada di sini dan mencapai berbagai hal, James. Kau … bukan hanya seorang prajurit biasa, tapi kau wakil jenderal perang yang telah ikut memenangkan beberapa perang.”“Jasamu sangat besar untuk kerajaan ini. Kau … tidak
Riley menoleh ke arah James dan berkata, “Aku akan maju ke sana sendirian.”Reiner dan dua orang komandan perang lain melongo kaget, sementara James dengan tegas berkata, “Tidak. Apa kau sudah gila?”“Ini salah satu cara yang bisa kita gunakan untuk mengetahui sebenarnya apa yang mereka inginkan,” balas Riley.James menggelengkan kepala dan bangkit dari kursinya dengan menunjukkan ekspresi marah. “Kita sudah tahu tujuan mereka menyerang kerajaan kita. Sudah jelas mereka ingin menguasai sebagian dari daerah kerajaan kita. Lalu, apalagi yang harus kita selidiki? Bukankah yang paling penting itu mengalahkan mereka?” James berkata dengan jengkel.Jika James sudah terlihat emosi seperti itu, hampir tidak ada yang berani menentangnya. Padahal dia masih sangat muda dan semua orang di dalam ruangan itu lebih tua darinya, kecuali Riley.Namun, faktanya mereka tahu bila apapun yang dikatakan oleh pemuda yang menjabat sebagai seorang wakil jenderal perang itu kebanyakan adalah kebenaran.Akan t