Share

93. Ciuman Lembut

Beberapa jam kemudian, keadaan Ardiansyah sudah mulai stabil dan sadar. Kakek Hendra masuk kembali ke ruangan rawat VVIP, di mana cucu dan cucu menantunya berada. Lidya sangat senang melihat Kakek Hendra, yang selalu bisa memberikan keberanian dan kenyamanan pada dirinya.

"Lid, Ardi ... kamu baik-baik saja?" tanya Kakek Hendra dengan nada lembut.

"Kek, Ardi sudah baik-baik saja, hanya butuh beberapa hari untuk pulih sepenuhnya," jawab Lidya dengan tersenyum kecil.

"Hm, bagus. Kakek tahu kalian kuat," sahut Kakek Hendra dengan senyuman bahagianya.

Ia duduk di samping Ardiansyah yang sedang terbaring di ranjang, melihat wajah cucunya yang masih tampak pucat.

"Damar, bagaimana hasil penyelidikannya?" tanya Kakek Hendra pada asisten yang ikut dalam penyelidikan.

Nama asisten pribadi kakek Hendra itu adalah Damar. Seorang dokter yang mengabdikan hidupnya untuk "Tuan Besar" yang sudah menolongnya berkali-kali, selama ini.

"Saya tahu siapa yang ada di balik kasus ini, Tuan," jawab Damar deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status