Share

99. Maaf, melupakanmu

Keesokan paginya, Ardiansyah memutuskan untuk mengajak istri dan putranya berkunjung ke kantor pribadinya yang baru-baru ini ia renovasi. Ia ingin menunjukkan pada keluarganya, khususnya pada sang istri, jika keberhasilannya dalam bisnis ada peran Lidya juga. Ia ingin memperlihatkan betapa pentingnya keluarga dalam hidupnya.

Ketika tiba di kantor, Ardiansyah membuka pintu masuk dan mengundang keluarganya masuk ke dalam. Ia memperlihatkan semua fasilitas yang tersedia di kantor, dengan bangga menunjukkan setiap ruangan yang nyaman meskipun nantinya ada putranya yang ikut ke kantor.

"Wow, ini sangat istimewa! keren, Ard!" puji Lidya karena terkesima.

"Wah, ada tempat mainan!" seru Rafael dengan mata berbinar-binar melihat ruangan kaca yang penuh dengan mainan.

"Mainannya masih sedikit, sayang. Tapi nantinya pasti akan semakin banyak lagi," ujar Ardiansyah dengan senyum saat melihat wajah anaknya yang bahagia.

Padahal, di ruang kaca tersebut sudah penuh dengan banyaknya macam jenis maina
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status