Share

BAB 108. SEASON 2

Penulis: Enik Wahyuni
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-20 07:13:01

BAB : 108

Bingungnya Kinara atas kepergian Daffa.

***

Pagi ini terlihat sangat cerah. Sinarnya pun tak segan menghiasi kamar Daffa di balik celah celah jendela. Tentu saja secerah hati Daffa saat ini, ia tampak sangat bersemangat dalam menjalankan aktivitasnya. Kemeja warna krem ditambah dengan jas yang sudah menempel di badannya, semakin terlihat keren. Dengan data data yang sudah dipersiapkan sejak kemarin, hari ini Daffa ingin pergi ke tempat sesuai dengan petunjuk Lean. Ya, media massa adalah tujuannya kali ini.

Daffa turun dari kamarnya dengan sudah terlihat rapi. Luka di keningnya masih sedikit kentara, namun sudah mulai mengering. Dan sepertinya Daffa pun sudah tak mempermasalahkan hal itu.

Mama dan Papanya sudah berada di ruang makan. Sedangkan Bi Nina sedang menata makanan di meja. Daffa celingukan mencari Sumi. Kemana Sumi? Ia dengan tergesa melangkah ke dapur, dan benar Daffa menemukan Sumi yang sedang mencuci piring.

Daffa tersenyum, lantas menghampiri Sumi yang tak melih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 109. SEASON 2

    BAB : 109Bertemunya Daffa dengan Pak Azam Galin.***Kinara nelangsa melihat punggung Daffa yang semakin jauh. Bagaimana mungkin ia ditinggal begitu saja, sedangkan ia saja baru merebahkan pantatnya di rumah Daffa. Ia melirik wajah Zeanna yang terlihat biasa saja. ‘Kenapa Tante Zeanna biasa saja melihat Daffa pergi? Biasanya juga aku disuruh ikut, tapi ini kenapa nggak? Fix, ini aneh. Pasti ada sesuatu!’ Pikir Kinara yang merasa kecewa.Kinara merasa kecewa, entah kecewa dengan siapa yang jelas suasana sudah tak mendukung dirinya. Nyatanya kini Zeanna pun sudah tak begitu peduli lagi Namun bagaimana dengan hatinya? Kinara sendiri sudah merasa suka dengan Daffa. Dan sekarang justru Daffa meninggalkannya begitu saja oleh Kinara. Sungguh, pagi ini merupakan pagi yang apes buat Kinara.***Siang ini dengan gagahnya Daffa memasuki kantor di mana saat ini banyak para wartawan tengah laporan dengan hasil surveinya masing masing. Dengan santai Daffa melangkah mencari seseorang yang bernama

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 110 SEASON 2.

    BAB : 110Hati yang mulai mencair, dan mulai ada rasa ketergantungan, membuat hidup Daffa kembali berwarna.***Macet yang menemani Daffa selama dalam perjalanan membuat ia tak bisa bergerak dengan leluasa. Kota memang tempatnya macet, ia menyadari itu. Namun Daffa terlihat gelisah karena masih banyak yang harus diurusnya. Daffa ingin segera sampai rumah, agar bisa menjalankan misi berikutnya. Daffa termenung sejenak, saat berada dalam kemacetan. Entah apa yang dipikirkan, ia ingin segera sampai ke rumah. ia mengambil ponselnya, lalu menelpon seseorang setelah memasang Handsfree headset untuk menelpon seseorang. Ia ingin menghubungi Restu mengenai rencananya hari ini. Di sisi lain, nampak Sumi tengah sibuk membersihkan rumah, sedangkan Bi Nina tengah mempersiapkan makan malam seperti biasa. Majikan mereka akhir akhir ini sibuk sehingga rumah pun sering sepi, hanya ada Sumi dan Bi Nina yang tengah beberes. “Kamu itu kenapa toh, Sum, dari tadi kok kelihatan murung terus. Adakah yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-21
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 111 SEASON 2

    BAB : 111Cukup kamu saja, tak mau yang lain!***Entah apa yang dirasa oleh gadis malang lagi cantik itu, namun pikirannya selalu tertuju pada laki laki yang baru saja menelponnya tadi. Ya, siapa lagi kalau bukan Daffa Biantara. Apakah ini yang namanya cinta? Ia tak tahu, yang jelas ia baru merasakannya sekarang.Pun Daffa yang terus tersenyum dengan mengendarai mobilnya. Hidupnya pun kembali berwarna setelah ada Sumi yang kini tinggal di rumahnya. Ia seakan menemukan lagi semangat hidupnya. Padahal Sumi selalu membuatnya kesal setiap saat, namun ia sendiri tak menyangka kalau rasa bisa berubah seiring berjalannya waktu.“Hemm …hemm….”Sumi terkesiap melihat Bi Nina berdehem di belakangnya. Ia pun menghampiri sang Bibi lalu memberikan ponselnya.“Ciee… yang lagi senang karena habis ditelpon sama sang pujaan,” ledek Bi Nina.“Ish, apaan sih Bi, nggak ah biasa aja.” kilah Sumi dengan pipinya yang tersenyum mengembang.“Yakin, nanti Mas Daffanya diambil orang lo. Eh nggak ding, Mas Daff

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-21
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 112 SEASON 2

    BAB : 112Hadirnya cinta di antara mereka.***Kata orang jawa, Tresno jalaran soko kulino. Cinta yang hadir karena terbiasa, begitulah kira-kira artinya. Apakah cinta sudah mulai hadir di hati mereka? Nyatanya justru hidup Daffa dan Lean terlihat lebih bersemangat dan penuh rasa.***“Kamu kenapa Sum? Kok senyum senyum gitu? tanya sang Bibi setelah melakukan sholat subuh. Ia melipat mukena yang masih tergeletak di lantai.“Hah? Nggak, siapa yang senyum senyum sih Bi,” sangkal Sumi, ia beranjak untuk membuka jendela agar udara pagi masuk ke dalam kamarnya. “Sumi tuh seneng karena semalam mimpi bertemu sama Mas Rio Dewanto. Bibi tau kan kalau aku ngefans sama dia,” imbuhnya lagi.“Mimpi? Bukannya semalem udah bertemu dengan Mas Rio Dewanto-mu?” “Hah?” Sumi gelagapan, pura pura tidak mendengar pertanyaan Bibinya.“Iya, bukannya semalem kamu udah bertemu dengan sang pujaan hatimu?” Bibi mengulangi pertanyaannya lagi.“Hah! Bertemu? Semalem kan Sumi tidur sama Bibi. Ah lama lama Bibi ane

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 113 SEASON 2

    BAB : 113Kecurigaan Zeanna pada anak lelakinya. ***Ponsel Daffa berdering, membuat Daffa sedikit berjingkat. Daffa mengernyitkan dahi, siapa yang menelponnya sepagi ini? Daffa mengambil ponselnya yang tergeletak di nakas, tak lama senyumnya mengembang menyadari siapa yang telah menghubunginya kali ini.“Rama,” gumamnya. “Ada apa Rama telpon sepagi ini?” tanyanya penasaran.“Assalamualaikum, Ram, ada apa? Tumben telpon,” tanya Daffa setelah sambungan telepon terhubung.“Waalaikumsalam, Daff. Tolong kirim alamat rumahmu sekarang! Aku mau ke sana.” “Kamu mau ke sini? Tapi, ada apa? Tumben mendadak seperti ini,” tanya Daffa yang heran dengan rencana Rama yang mendadak.“Kamu katanya habis kecelakaan, Daff, benar?”“Hu’um, tapi udah sembuh. Ini udah mau aktivitas lagi.” “Ada yang mau aku omongin dan tanyain sama kamu, Daff. Aku tetap akan ke rumahmu hari ini juga!” “Oke, aku tunggu!”Daffa mendesah pasrah setelah Rama menutup teleponnya. Ia pun mengurungkan niatnya untuk ke kantor ha

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 114 SEASON 2

    BAB : 114Kedatangan Rama ke Rumah.***Bayang bayang masa lalu yang masih menghantui atau hanya menjadi ketakutan semata? Bukankah itu hanya masa lalu? Dan sepertinya Daffa sudah mulai berdamai dengan hatinya.***Zeanna masih dengan kebingungannya. Ia menerka dan terus mencari tahu tentang perempuan terdekat Daffa saat ini. Sumi? Zeanna menggeleng kepala pelan. Tak mungkin itu Sumi, karena Zeanna pun tak pernah melihat Daffa mendekati Sumi."Mah, kok malah ngelamun. Ayo turun, Rama udah nungguin di depan!" Daffa menegur sang Mama yang masih bengong.Zeanna gelagapan. "Ya udah, ayo!" Mamanya beranjak mengikuti Daffa yang berada di depannya.Daffa melangkah cepat untuk segera menemui Rama. Pun dengan sang Mama yang masih membuntuti dari belakang. Senyum Daffa pun mengembang setelah sosok Rama berdiri di depannya."Eh Ram, nggak nyangka kamu sampai sini juga." Daffa menyalami tamunya. "Ayo, masuk dulu!" Daffa mengajak Rama masuk ke dalam rumah. "Perkenalkan saya Rama, Tante," ucap Ra

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 115 SEASON 2

    BAB : 115Drama sebelum kepegian Sumiati.***Daffa menelan saliva dengan susah payah. Sumi, atau Lean, seseorang yang akhir akhir ini selalu dekat dengannya dan bahkan Daffa pun sudah merasa nyaman dengan kedekatannya, ternyata adalah sahabat dari mantan masa lalu yang susah payah ia lupakan. Daffa merunduk dalam merenungi keadaan yang menimpanya. Nasib seperti apa yang tengah dijalani saat ini? Bukankah ini adalah hal yang sangat lucu? Namun lagi lagi, ia menghela nafas panjangnya, setelah dua tahun tak bertemu dengan Rama ia kini justru bertemu kembali dengan Lean berada di tengah tengahnya. Daffa tersenyum, menertawakan kehidupannya yang merasa lucu. Sesempit inikah dunia, bahkan ia yang sudah mulai merasa nyaman dengan perempuan lain kembali dipertemukan dengan masa lalunya. Namun Daffa tak boleh terus merutuki diri sendiri, karena ini adalah bagian dari takdir yang harus dijalankan.“Mas, kok malah ngelamun?” Daffa terkesiap, mendengar suara Sumi. “Terus apa keinginan kamu s

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 116 SEASON 2

    BAB : 116Ketika masa lalu menjadi ambisi.***Masa lalu yang pahit menjadi ambisi dan menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginan, adalah contoh orang serakah ketika mendapat kesempatan.***Bruuuukkk!Nampak seorang laki laki gagah dengan berlagak perlente tengah membanting majalah yang ada di tangannya dengan wajah yang merah padam. Ya, tentu saja kabar tak sedap karena mengguncang jiwanya.“Apa ini? Ada menjelaskan ini apa? Hah?” tanyanya dengan muka yang merah padam karena menahan amarah.Semua anak buahnya yang berjejer rapi terlihat menunduk dalam, tak ada yang berani menampakkan muka melihat bos besarnya marah seperti itu. Mereka semua semakin tertunduk ketika bosnya tengah berkeliling mengamati satu persatu anak buahnya.“Kalian segini banyaknya, hanya menangkap satu orang saja tak becus? Lihat! Kalian lihat, apa yang dilakukan anak sial itu! Kalian lihat!” Prang!Suara pecahan gelas pun menggema seisi rumah karena korban keamukan yang disebabkan oleh Koswara. Koswara

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22

Bab terbaru

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 154, ENDING SEASON 2.

    BAB : 154.ENDING.***Suasana pernikahan begitu ramai dan ceria, terlihat di wajah cerah sang pengantin. Daffa dan Lean, yang begitu banyak melewati jurang terjal, akhirnya mencapai kebahagian, dengan mengikat janji suci sakral kebahagiaan mereka. Zeanna mendekat, dengan wajah bahagia plus haru, memandang sendu pada sang menantu.“Duh, mantu Mama cantik banget sih. Iya kan Pah?” ujar Mama mertua yang kini tengah berada di depan Lean.“Makasih, Ma, Pa,” sahut Lean dengan senyum malu malu. “Selamat Lean sayang, kamu sekarang udah jadi istri orang, Nak. Jadi tidurnya udah nggak sendiri lagi, udah nggak sama Bibi juga. Jadi Bibi minta, kamu kalau tidur nggak boleh ngigau ya,” ujar Bibi sambil memeluk Lean.Mendengar ucapan Bibi spontan mertua Lean tertawa. “Bibi mah kalau ngucapin selamat ya udah, selamat aja! Nggak usah bahas tidurnya Lean juga kali!” Lean menggerutu, pura pura manyun.“Ye, Bibi kan cuma bilangin.” Mulut Bibi mencebik, membuat Lean sendiri gemas lantas memeluknya.“Le,

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 153. SEASON 2

    BAB : 153Ketika Pernikahan Terjadi.***~Lima Bulan Kemudian.“Mbak Lean cantik banget. Subhanallah, cantiknya…!” puji MUA yang menangani Lean saat ini. “Soalnya Mbak Lean tuh dari sananya udah cantik, jadi dipoles sedikit aja udah luar biasa cantiknya. Aku yakin, nanti suami Mbak Lean nggak berkedip lihatnya!” Imbuhnya lagi, sembari merapikan baju yang dikenakan oleh Lean kali ini. “Ah, Mbak terlalu berlebihan deh, semua wanita kalau dirias seperti pasti cantik, kan.” Sambil tersenyum di depan cermin Lean berucap.“Itu mah pasti. Tapi nggak tau lo Mbak, sebagai MUA aku seneng rias Mbak Lean tuh. Cantik!” ucap MUA lagi.“Saya keluar sebentar ya, Mbak. Bentaran!” Pamitnya, lantas berlalu pergi meninggalkan Lean yang masih mematut diri di cermin.Perempuan cantik dengan berbalut kebaya putih nan megah itu tengah mematut diri di cermin. Ya, Leandita Herlambang kini akan segera melepas masa lajangnya hari ini. Mengikrarkan janji suci di depan penghulu dengan seseorang yang dicintai adal

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 152 SEASON 2.

    BAB : 152Rahasia Tentang Kinara.***Daffa langsung mengambil ponselnya ketika ada pesan yang masuk. Ia membuka pesan tersebut, senyumnya mengembang karena ternyata Restu yang berkirim pesan. Namun matanya seketika membulat setelah melihat apa isi pesan tersebut."Kenapa, Daff?" tanya Zeanna ketika melihat raut wajah Daffa yang terlihat tak bersahabat."Kinara, Mah. Ternyata Kinara selama ini menjadi istri simpanan Koswara. Ini Restu yang baru saja mengabari." Papar Daffa, yang membuat sang Mama tercengang seketika."Kinara, Daff?" tanya Zeanna seakan tak percaya. Lean memilih diam, karena sebelumnya sudah menduga ke arah situ. Jika tidak ada sesuatu, mana mungkin Kinara terus dibelanya. Ternyata ini rahasianya."Mama mending baca sendiri, deh! Restu sudah menyita semua yang dimiliki oleh Kinara, termasuk rumah mewah yang ia tempati saat ini. Karena semua adalah milik Lean." Daffa melirik ke arah Lean seraya memberikan ponselnya pada Mamanya."Dan media sosial adalah hukuman yang pa

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 151 SEASON 2.

    BAB : 151Mengunjungi orang yang kita cintai dalam keadaan sudah berada di pusara, itu sangatlah mengiris hati.***“Mama, semoga Mama tenang di sana, Ma! Lean ikhlas melepas Mama!” ucap Lean di depan pusara sang Mama.Pagi ini Lean dengan ditemani oleh Daffa sedang berziarah di makam sang Mama. Air mata Lean kembali luruh melihat sang Mama yang kini benar benar telah tiada. Sedangkan sejak tadi Daffa menenangkan Lean dengan terus mengelus punggungnya. Setelah lima hari pasca pulang dari rumah sakit, Daffa baru berani membawa Lean bepergian. Selain takut Lean kelelahan, ia juga takut luka Lean masih belum sembuh benar.“Sabar ya, Le.” Daffa terus menguatkan Lean yang terlihat rapuh. Ia mengelus pundak Lean yang sejak tadi berguncang. Sungguh, ia tak kuasa melihat Lean yang terus menangis seperti ini. Hatinya perih, melihat orang terkasihnya sedih. Sudah banyak air mata yang Lean tumpahkan, dan sekarang kembali ditumpahkan di pusara sang Mama.“Lean pamit ya, Ma,” Lean mencium pusara

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 150. SEASON 2

    BAB : 150Setelah Kepulangan Lean.***~Satu minggu kemudian.Pagi ini terlihat sangat cerah, secerah hati Daffa dan Lean karena sedang berkemas pulang. Daffa sedang berkemas, sedangkan Lean baru saja keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar. Namun masih ada yang mengganjal hati Daffa, sehingga wajahnya terlihat murung. Lean yang menyadari itu langsung mendekat.“Mas kenapa? Kok kayak sedih gitu?” tanyanya.“Kamu yakin, mau pulang ke rumahmu Le? Lukamu masih belum sembuh banget lo, nanti kalau ada apa apa dengan kamu gimana?” tanya Daffa khawatir.“Lean nggak enak lah, Mas, sama Mama. Kalau dulu Lean ke rumahmu kan karena menjadi Sumi, terus sekarang apa alasanku untuk tetap bertahan di sana?” tanya Lean.“Ya tapi kan ada Bi Nina yang pasti juga kangen sama kamu Le. Mama aja nggak papa kok, kamu tinggal di rumah,” Rayu Daffa yang merasa berat pisah dengan Lean.“Nanti kalau Bibi kangen, tolong anterin ke rumah ya Mas! Bi Nina sangat sayang dengan Lean, ya… walaupun ia m

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 149. SEASON 2

    BAB : 149Pengusiran Brenda dan Laura. Dan di sini, Laura merasakan pontang panting karena tak mempunyai pegangan.***"Maaf, para Bapak ke sini mau mencari siapa?" tanya Brenda yang kini merasa menjadi tuan rumah. "Perkenalkan, kami adalah orang suruhan Bu Lean. Boleh kami masuk?" tanyanya dengan menatap Brenda.Brenda merasa tercekat mendengar nama Lean. Bagaimana bisa Lean masih hidup? Bukankah waktu itu Koswara telah menembaknya? Walaupun akhirnya Koswara tertangkap polisi, dan kini Brenda yang menjadi pemenangnya. Ia hanya mematung di tempat karena syok. Syok menghadapi kenyataan, bahwa ternyata Lean masih hidup."Boleh kami masuk, Bu?" Brenda tersentak mendengar laki laki berumur 40 tahunan itu kembali memanggil."Bo-boleh, silahkan!" Brenda mempersilahkan mereka masuk, walau dengan tergagap.Mereka yang berjumlah empat orang pun kini masuk ke dalam rumah dan duduk berhadap hadapan dengan Brenda. "Begini, Bu. Kami mendapat tugas dari Bu Lean bahwa Bu Brenda dan juga Laura sege

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 148. SEASON 2

    BAB : 148Amarah yang Masih Memuncak.***“Iya benar, Ma? Kemarin Salma ke sini?” Kini sang Papa yang bertanya, membuat kuping Daffa berdengung seketika.“Iya benar lo, Pa. Salma itu temannya Lean ternyata. Dan suami Salma, yang dulu pernah menjadi saingan Daffa, sekarang justru berteman baik. Dunia ini kadang lucu ya, Pa, hahaha….” Zeanna tertawa, diikuti sang Papa yang juga tertawa.Perempuan cantik yang sedari tadi diam mendengarkan pun terkikik pelan, karena merasa lucu. Walaupun sejujurnya ia pun kaget, tak menyangka Salma yang anggun kalem seperti itu dulu pernah punya hubungan spesial dengan seorang Daffa.“Daffa mau keluar dulu, Mah, gerah!” Daffa keluar meninggalkan keluarganya yang sedang berkumpul. Lelaki tampan yang merupakan mantan Salma itu merasa malu sama Lean ketika masa lalunya terbongkar begitu saja.“Daffa kayaknya ngambek deh, Mah. Mama sih, pake membahas Salma. Tuh anaknya jadi ngambek kan?” protes Pak Aksa pada Zeanna.“Kan Mama cuma mau berbagi cerita dengan Le

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 147 SEASON 2

    BAB : 147Kedatangan sang calon mertua, serta kabar masa lalu yang membuat Lean terkejut.***“Mas, Lean pengen ke kamar mandi. Lean pengen pipis,” keluh Lean malam ini. Daffa yang sedang memainkan HP nya langsung menghampiri Lean.“Yaudah, sama Mas aja ke kamar mandinya.” tawar Daffa yang berusaha membangunkan Lean dari pembaringannya.“Masa sama Mas, sih! Ntar Mas lihat dong, panggilin suster aja deh!” pinta Lean setelah berhasil duduk, walaupun kadang meringis menahan rasa sakit.“Iya, bentar.” Daffa memencet tombol untuk memanggil suster agar segera menghampirinya.Memang jika Lean ingin ke kamar mandi, Daffa selalu memanggil suster untuk membantunya. Selain takut terkena lukanya, mana mungkin Lean mengizinkan. Seperti sekarang ini mereka tengah menunggu suster, dan tak lama, suster pun berada di depan mereka.“Ada yang bisa dibantu?” tawar suster tersebut. Suster mendekati Lean yang membutuhkan pertolongan.“Ini pengen ke kamar mandi katanya, Sus,” jelas Daffa pada suster. Dan su

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 146. SEASON 2

    BAB 146. Hilang Percaya Diri.***Keadaan Lean sudah semakin membaik, dan ia sekarang sudah dipindahkan ke ruangan perawatan. Daffa yang tak beranjak sedikitpun selalu menemaninya. Restu yang sudah selesai mengurus tugasnya, siang ini langsung meluncur ke rumah sakit menemui Lean dan tentunya, Daffa.“Alhamdulillah, Lean, kamu sudah melewati masa kritis juga masa koma. Tak terbayang gimana perasaan Daffa kemarin,” Restu melirik Daffa yang sedang menikmati pemandangan lewat jendela.“Lo kalau mau ngucapin cepet sembuh, ucapin aja langsung. Nggak usah melebar kemana mana!” protes Daffa. Ia tahu Restu memang tujuannya meledek, walaupun memang yang diucapkannya benar.“Yee, memang benar kan? Maaf Lean, baru ini aku bisa menjenguk kamu. Kemarin benar benar sibuk ngurusin kasus, jadi baru sempat sekarang,” Sesal Restu.“Iya, nggak papa, Bang. Toh sekarang juga bisa menjenguk Lean kan, Lean nggak papa,” ucap Lean. “Oh ya, Daff, besok lo jangan cari gue ya, gue ada acara besok. Jadi mungkin

DMCA.com Protection Status