Share

Berdegup Kencang

“Aku dimana?”

Lingga tersadar dari pingsannya. Dia melihat sekujur tubuhnya tengah terbalut dedaunan hijau yang mulai mengering. Seperti dejavu. Dulu, dia juga sempat mengalami hal seperti ini saat diobati oleh orang tua Sri.

“Loh, udah bangun, Mas? Sebentar! Biar saya bantu duduk!”

Dua jirigen besar yang dipikulnya, ditaruh begitu saja di lantai tanah. Pria desa itu lantas menghampiri Lingga yang tengah terbaring lemas.

“Aku dimana? Mas ini siapa? Mas bukan antek-antek Juragan Ariadi, ‘kan?” tanya Lingga dengan penuh kekhawatiran.

Pria itu menggeleng sembari tersenyum.

“Perkenalkan ... nama saya Jaka, Mas. Saya bukan antek-antek Juragan Ariadi.”

Sebenarnya Lingga ragu akan ucapan lelaki itu. Orang-orang di desa ini patut dicurigai. Dia tak ingin tertipu seperti ia dan teman-temannya dulu yang mudah ditipu oleh Paijo.

“Gak apa, Mas. Wajar kalau Mas belum bisa percaya dengan ucapan saya. Yang pasti, saya hanya berniat menolong Mas. Dan saya juga bukan antek-antek Juragan. Saya justru s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status