Share

KEBENARAN TERUNGKAP

Aiza masih enggan untuk bicara meski dia telah kembali dengan selamat di Jakarta. Rasa curiga dan kecewa terhadap Ramon masih tak bisa dia singkirkan. Ada juga sedikit ketakutan dirinya akan berakhir bernasib malang seperti gadis bernama Asti yang bahkan tak dia kenali. Seharian kerjanya hanya memandangi ke luar jendela dengan matanya yang kosong. Makan pun menolak.

Dengan sengaja Ramon mengundang Bio untuk datang agar bisa menghibur Aiza, tapi Aiza bahkan menolak bicara dengan Bio.

"Dia kenapa begitu? Mukanya murung banget, Say ~" Bio berbisik dengan Ramon di luar kamar Aiza. "Aku kan nggak salah apa-apa, kenapa dia juga nggak mau ngomong ama aku, ya?" tanyanya sedih.

Ramon pun bingung. "Apa menurut kamu aku perlu sewa psikolog untuk membantu dia?"

"Jangan dululah. Kayaknya itu berat banget, Cintah. Coba kamu pikir ..., ada seseorang yang pingin dia ajak ngomong nggak kira-kira?"

Ramon merenung sesaat. Seseorang langsung muncul dalam benaknya, ibu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status