Share

TAMU TAK DIUNDANG

Seluruh rasa rindu tiba-tiba saja menyesaki dada Ramon saat dia sudah berada di dalam kereta tujuan kampung halamannya. Jaket dan topi hitam yang dia kenakan membuat dirinya tampak cukup mencolok dibanding Aiza yang tampil manis dengan busana kasual.

Ramon menarik napas panjang sambil melempar pandangan ke luar jendela kereta. "Mas Ramon gugup, ya?" selidik Aiza, "wajar aja sih, udah lima tahun lebih nggak pulang. Pasti canggung, takut juga kan nanti di sana ditanya-tanyain sama orang kampung," tambahnya.

Ramon tersenyum kecut, tidak mengelak dari dugaan Aiza yang benar adanya. "Mas takut nggak jago berbohong." Matanya jelas menyiratkan kegundahan dan kecemasan.

"Jadi ..., nanti kalau mereka tanya apa kerja Mas Ramon, jawabnya apa? Aiza juga harus jawab apa?" tanya Aiza yang duduk di hadapan Ramon.

Satu tarikan napas panjang kembali meluncur dari mulut Ramon. Soal itu pun belum dia pikirkan. "Menurut kamu bagusnya apa? Ya ..., bilang aja Mas main saham."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status