Share

89. Lolos

Arman meneguk ludah. Pria itu tengah berpikir keras bagaimana caranya menghindari razia tersebut.

"Aduh gimana dong, Man?" keluh Lusi cukup panik sambil menggoyangkan lengan Arman.

"Bisa diam gak sih?" hardik Arman langsung menyingkirkan tangan Lusi, "ini juga aku lagi mikir cari jalan keluarnya," ocehnya kesal.

"Ah coba tadi kita stay di hotel dulu jadinya gak ketemu razia." Lusi kembali mengomel.

Arman tidak menggubris. Pria itu menatap sekeliling. Hingga akhirnya lewat kaca spion dia melihat ada sebuah warung makan di belakang sana. Tanpa berpikir panjang pria itu memutar balikkan mobilnya.

"Ngapain ke warung makan lagi, Man?" tanya Lusi saat Arman memarkirkan mobilnya di halaman sebuah rumah makan. "Kita udah makan lho tadi di hotel," imbuhnya mengingatkan.

"Diem!" Arman menaruh jari telunjuknya di bibir Lusi, "kita pura-pura makan di sini dulu sampai razia di depan sana selesai."

"Ohhh." Mulut Lusi membulat lebar. "Tapi aku gak makan ya, Man. Perut aku masih kenyang."

Arman memut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status