Share

Bab 40

Pov Laksa

[Mas, bisa transfer uangnya ke rekening aku sekarang! Aku lagi di ATM.] Aku segera mengirim pesan balasan. Lupa kalau Nindi minta uang untuk berobat untuk Ayah Mertua.

[Sudah ya, Nindi. Maaf, lupa ngabarin.] Pesan itu kubalas setelah pekerjaan sore itu selesai. Setelahnya aku kembali memfollow masalah pencabutan berkas laporan Mbak Rahma. Meskipun jelas-jelas dia bersalah,tetapi melihat dari sisi kemanusiaan dan mendengar permintaan tulus Humaira, aku jadi gak tega juga.

Keesokan harinya, aku mengabulkan keinginan Istriku untuk mencari tahu keberadaan bayi kakaknya itu. Setelah pertemuan dengan mantan kakak iparnya gagal mendapatkan info apapun. Akhirnya mau tak mau, kami harus mencari sendiri.

Rupanya bayi itu sudah diambil dari rumah sakit oleh Iwan---ayahnya. Aku tak bisa apa-apa. Memang ayahnya adalah orang yang berhak. Hanya saja, kenapa lelaki itu menyembunyikan keberadaannya. Andai dia tak melakukan apapun, harusnya tingga; bilang saja secara terbuka, di mana bayi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status