Share

Bab 44

Bu Rosye mengantarku ke kamar, lalu memijat punggungku pelan.

“Kamu itu gak usah dengerin omonga Papa Seno, Ra. Dia itu cuma godain kamu saja biar gak usah masak. Mama gak bakal sakit kok makan masakan kamu … ya, walau gak enak-enak banget.”

Aku hanya mengulum senyum mendengarkan ocehannya. Tetap saja gengsinya selangit. Namun dari perhatian yang diberikannya aku merasakan kalau dia mulai menerimaku.

“Iya, Ma. Rara hanya takut nanti Mama beneran sakit kalau Rara maksain masak.” Aku menjawab lembut.

“Ngawur lah itu Papa Seno. Dia Cuma seneng godain kamu saja. Nanti kalau kamu mau masak apa, masak saja. Suruh si Mbak Tini belanja.” Dia terus-terusan bicara dan memijat punggungku.

“Iya, Ma.” Akhirnya aku lebih memilih memangkas obrolan. Perutku yang mual kembali bergejolak dan aku kembali berlari ke kamar mandi meninggalkan Bu Rosye.

“Ya Allah, aku kenapa, sih?” Aku berjalan lunglai, lemas sekali dan pada akhirnya memilih untuk rebahan saja setelah mengeluarkan isi perutku untuk yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
mengetahui kebenarannya disaat hamil, mungkin itu tandanya kalau kamu ditakdirkan harus bertahan dengan masLaksa, Ra.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status