Share

Bab 4. Jawaban?

Olivia sangat senang mendengar bahwa Clara akan menikah dengan pria desa miskin.

"Tapi percuma aja tampak kalo miskin."

Tanpa diketahui oleh ibu dan anak itu, ternyata Clara saat ini sedang menguping pembicaraan mereka di atas tangga.

"Jadi dia bukan pria tua?"

...

Sore harinya, semua anggota keluarga berkumpul di ruang tamu dengan pria asing yang duduk di kursi tunggal. Pria itu mengenakan kemeja putih bersih dan celana hitam, di tambah dengan jam tangan yang tampak kuno.

Mata pria itu seperti mata elang namun teduh, memancarkan suasana sejuk saat melihatnya. Dengan bibir tipis yang terlihat sangat menawan saat pria itu tersenyum.

"Siapa tadi namamu, Nak?" Tanya Rudi setelah beberapa saat hening.

"Nama saya Keanu, Om."

Rudi mengangguk, "Ini namanya Clara, dia yang ingin om perkenalkan dengan kamu."

Rudi merangkul pundak Clara lalu menoleh ke arah anak kandungnya itu dan tersenyum, "Bagaimana menurut kamu?"

Clara enggan untuk mengatakan apa-apa saat ini. Dia terlalu malas untuk berbicara.

Namun, laki-laki yang dikenalkan oleh kakek memang cukup tampan untuk seorang pria dari desa.

"Cantik, Om." Keanu menatap sekilas ke arah Clara.

"Keanu, apa yang kamu lakukan setiap hari?" Tanya Reni tiba-tiba.

Keanu menoleh ke arah Reni, dia tahu pasti apa yang dimaksud oleh Reni dan dia menjawab, "Saya biasa membantu kakek di sawah Tante."

"Oh." Reni tersenyum mengejek lalu memalingkan wajahnya.

Pria yang dikenalkan oleh ayahnya lumayan tampan, tapi percuma saja tampan kalau miskin. Berbeda dengan kekasih Olivia yang seorang CEO.

Clara mengernyitkan keningnya, dia sama sekali tidak terkejut mendengarnya karena dia sudah mendengar dari mulut Reni tadi pagi. Dia pikir kakek sudah berubah dan mencarikan pria mapan untuknya, namun ternyata dirinya hanya berharap akan hal yang tidak mungkin.

"Clara, bagaimana menurutmu tentang Keanu?" Tanya Rudi.

"Eum ... " Clara menatap Rudi bingung. Ia tidak tahu harus menjawab apa. "Pa, aku ingin bicara secara pribadi."

Keanu melihat keraguan di mata Clara, lalu ia sedikit menunduk untuk menyembunyikan rasa malunya.

"Sebentar ya, Nak Keanu." Rudi berdiri lebih dulu lalu berjalan ke arah dapur.

Dan dibelakangnya ada Clara yang mengikutinya, lalu Reni juga mengikuti Clara dari belakang tanpa mengatakan apapun.

Di dapur.

"Kenapa Clara?"

"Pa, aku tidak mau menikah dengannya."

Pintu terbuka, menampilkan amarah Reni yang mendengar dari luar, "Clara, apa si mau mu, aku sudah memberimu kesempatan. Kamu mau menikah dengan Keanu atau Aldo!"

"Itu bukan pilihan Ma, mereka berdua sama saja." Suara Clara bergetar.

Dia berusaha agar dia tidak menangis untuk saat ini.

"Jadi maksudmu Ayahku tidak mencarikan pria yang baik untukmu! Begitu?" Reni berjalan satu langkah mendekat.

Melihat suasana yang tegang, Rudi harus menjadi penengah diantara anak dan istrinya.

"Sudah cukup, kalian berdua selalu saja ribut." Lerai Rudi.

"Clara, Keanu adalah pilihan Kakek. Tidak sopan jika kamu menolaknya. Dan jika kamu tetap keras kepala, papa terpaksa menikahkanmu dengan Aldo." Ucap Rudi tegas, "Bagaimana? Kamu memilih Keanu atau Aldo?"

Clara melepas kacamatanya lalu mengusap kedua matanya agar dia tidak meneteskan air matanya.

"Clara, kalau aku jadi kamu sih aku milih Keanu ya. Meskipun dia orang kampung, tapi biasanya orang kampung itu baik-baik."

Rudi menatap Reni sambil mengangguk pertanda bahwa dia setuju dengan ucapan Reni.

"Mama benar, Clara. Ekonomi bisa dicari bersama."

Di sisi lain, Olivia datang dari atas tangga dan duduk di depan Keanu sambil berkata, "Hai, aku Olivia."

Keanu mengangguk sambil tersenyum canggung, "Saya Keanu."

Olivia memicingkan matanya sambil menatap Keanu dari atas sampai bawah, lalu dia tersenyum mengejek.

Pria ini datang kemari bukan hendak melamar wanita tetapi seperti orang yang hendak melamar pekerjaan. Tetapi meski pakaiannya agak kuno, tampang pria depannya ini sangat tampan, bahkan lebih tampan dari Devan.

Tak lama kemudian, Rudi, Clara, dan Reni berjalan berdampingan menuju ruang tamu. Lalu mereka pun duduk di tempatnya masing-masing.

"Maaf ya, Nak. Ada beberapa hal yang harus saya bicarakan dengan Clara." Ucap Rudi merasa tidak enak meninggalkan Keanu.

Namun untungnya ada Olivia yang menemaninya.

"Iya, Om. Tid- ... "

"Iya lah, soalnya kita harus pikir-pikir dalam menerima menantu. Untungnya kamu yang mengenalkannya ayahku, Lukman. Kalau tidak ya mana bisa kamu menikah dengan gadis kota." Potong Reni sebelum Keanu berhasil menyelesaikan kalimatnya.

Keanu mengangguk canggung lalu tersenyum, lalu dia menatap Clara yang duduk didepannya sambil tersenyum tipis.

Clara yang secara kebetulan bertemu dengan tatapan itu langsung mengalihkan pandangannya dan menatap tempat lain.

"Jadi, apa Nak Keanu bersedia menerima perjodohan ini?" Tanya Rudi akhirnya.

Keanu tersenyum sambil menatap Clara, "Saya bersedia jika Clara bersedia om."

Semua mata tertuju pada Clara, menunggu jawaban dari Clara.

Reni yang sudah merasa bosan lalu bertanya kepada Clara, "Bagaimana Clara, kamu mau kan?"

Clara menoleh, lalu menghela nafas panjang.

Sepertinya dia tidak mempunyai pilihan lain. Daripada dia harus menikah dengan Aldo, lebih baik dia menikah dengan pria ini, kan?

"Bagaimana Clara?" Karena tidak ada jawaban dari Clara, Rudi pun bertanya lagi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status