Share

SUAMIKU bukan PRIA MISKIN
SUAMIKU bukan PRIA MISKIN
Author: Ace donat

Bab 1. Batal Nikah

"Aku ingin membatalkan pernikahan kita."

Suara dingin pria di depannya berhasil menghentikan Clara Sanjaya yang mengaduk smoothies di depannya. Dia mendongakkan kepalanya melihat wajah pria di depannya untuk memastikan apakah dia sedang bercanda.

Namun, Clara sama sekali tidak menemukan ekspresi wajah yang menunjukkan bahwa dia sedang becanda dengan kalimat itu.

"Apa maksudmu, Al?" Clara menatap Aldo dengan ketidak percayaan nya.

Aldo menarik nafas panjang dan menempelkan punggungnya ke kursi, "Aku sudah bilang, kan? Aku tidak ingin menikah!"

Clara membenarkan posisi kaca matanya yang menurun, dan kembali mengaduk minuman yang ada di depannya, "Jangan bicara omong kosong, aku tidak suka."

Clara meminum smoothies yang ada di depannya untuk menetralkan suasana hatinya yang tiba-tiba buruk karena ulah Aldo.

Aldo mencondongkan tubuhnya agar lebih dekat dengan Clara dan dia menyeringai sambil berkata, "Lihat wajahku, apakah ini terlihat seperti omong kosong?"

Clara menatapnya tajam. Ya, memang benar bahwa Aldo sepertinya tidak sedang bercanda. Tapi apa yang ada dipikirannya sampai-sampai pria ini ingin membatalkan pernikahan yang akan di gelar satu bulan lagi.

"Sebenarnya apa yang kamu pikirkan, tidakkah kamu tahu bahwa pernikahan kita satu bulan lagi!?"

Clara mencoba untuk mengontrol emosinya menghadapi calon suaminya ini yang selalu saja bersifat kekanak-kanakan.

Aldo mengabaikan ucapan Clara dan mengangkat cangkir kopi di hadapannya lalu menyesapnya.

Melihat sikap acuh tak acuh dari Aldo, akhirnya Clara bertanya lagi, "Apa alasannya?"

Aldo meliriknya sambil menyesap kopinya, ia lalu meletakkan cangkir kopi dan berkata, "Tidak ada alasannya."

"Apa bagimu pernikahan adalah lelucon yang bisa seenaknya kamu batalkan seperti ini!" Clara hampir berteriak kali ini, namun mengingat bahwa mereka bedua berada di cafe, Clara pun memelankan suaranya.

Aldo masih bersikap acuh tak acuh dan enggan mengatakan apa alasan dari keputusannya itu.

Aldo dan Clara sudah menjalin hubungan yang cukup lama, yaitu 3 tahun. Aldo adalah pria yang baik, meskipun terkadang dia sangat kekanak-kanakan dan dia tipe pria yang pergi begitu saja jika mereka mengalami pertengkaran.

Tapi tetap saja, Aldo adalah pria yang baik bagi Clara.

"Apa karena aku menolakmu untuk tidur bersama?" Tanya Clara dengan hati-hati.

Satu minggu yang lalu, Aldo menelpon Clara untuk menemaninya tidur dirumahnya saat kedua orang tua Aldo sedang tidak ada. Clara sendiri tahu apa yang di pikirkan dari tidur bersama, yaitu melakukan hubungan seks.

Clara sudah menjelaskan kepada Aldo bahwa mereka akan menikah satu bulan lagi dan menyuruhnya untuk bersabar sebentar lagi. Namun, alih-alih mengerti, Aldo justru mematikan telfonnya dan tidak berbicara dengan Clara sampai sekarang.

Melihat Aldo yang tidak menjawab pertanyaannya, membuat Clara yakin bahwa alasan Aldo membatalkan pernikahannya secara tiba-tiba adalah karena ini.

Clara menghela nafasnya, "Aldo, bukankah aku sudah bilang. Kita akan menikah sebulan lagi, kita bi..."

"Karena kita akan menikah satu bulan lagi, lalu apa salahnya kalau kita melakukannya sekarang." Potong Aldo.

"Aku tidak bisa melakukannya sebelum menikah."

"Aku juga tidak mau menikah jika kita belum melakukan hubungan $3x."

"Aldo!" Teriak Clara yang sudah merasa muak dengan sikap Aldo, "Apa kamu mau merusakku sebelum menikah?"

"Apa maksudmu merusakmu, aku hanya mengajak calon istriku saja. Jika aku berniat merusakmu, sudah dari lama aku p3rk0s@ kamu!" Jawab Aldo kesal karena dituduh Clara seperti ini.

Clara diam menatap Aldo dengan rasa tidak percaya akan perkataannya.

"Ayolah Clara, hanya satu kali saja oke?" Ucap Aldo tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Clara.

Clara menarik tangannya dari Aldo, kali ini dia sangat jijik dengan pikiran Aldo yang seperti ini.

Jika dia tidak menuruti permintaan Aldo, maka tidak ada pernikahan diantara mereka berdua. Tapi dirinya tidak bisa melakukan hubungan suami-istri sebelum pernikahan.

"Clara, hanya sekali saja ya?" Tanya Aldo lagi.

Clara tidak bisa menjawab sekarang, dan dia perlu memikirkannya lagi.

"Aku ingin pergi ke kamar mandi." Ucap Clara sebelum berdiri dari tempat duduknya.

Aldo mengangguk dan berkata pelan, "Aku menunggu jawabanmu setelah ini."

Clara menggangguk dan pergi dari tempatnya.

Ia mencuci kedua tangannya di wastafel dan menatap dirinya di cermin. Dengan persiapan yang sudah hampir matang, bagaimana bisa pernikahan batal begitu saja. Selain itu, batalnya pernikahan akan berdampak bukan hanya kepada dirinya saja, melainkan keluarganya juga.

Lagipula mereka akan menikah sebentar lagi, jadi melakukan hubungan sebelum atau sesudah menikah tidak ada bedanya, kan?

"Jika aku menuruti permintaan Aldo, itu tidak akan membuat masalah sama sekali, kan?" Tanya Clara pada pantulan dirinya cermin.

Clara berjalan keluar dari kamar mandi dan hendak kembali ke tempatnya. Dilihatnya dari jauh, terlihat bahwa Aldo tengah menelpon seseorang.

Clara secara perlahan berjalan mendekatinya, namun, langkahnya terhenti saat mendengar pembicaraan Aldo dengan orang di ujung telpon.

"Yahh, semoga saja dia mau diajak check in."

"..."

"Hei hei, meskipun wajah Clara tidak terlalu cantik, tapi tubuhnya sangat bagus! Ditambah lagi, dia bisa mengurus rumah dan menghasilkan uang, karena itu aku mau menikahinya hahaha!"

"..."

"Dan juga, kita sebagai pria harus mencari istri seperti Clara, tetapi kita juga harus punya wanita lain untuk di ajak bersenang-senang hahaha."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status