Share

72. Tersesat

Author: TrianaR
last update Last Updated: 2024-10-04 13:02:33

Part 41

"Pak Saga, saya punya sesuatu yang mungkin bisa menjadi petunjuk," ujar Pak Arya di ujung telepon dengan nada serius.

Saga langsung tegang. "Apa itu, Pak Arya? Tolong katakan padaku!"

Pak Arya menjelaskan bahwa ada rekaman CCTV yang mana dekat dengan lokasi hilangnya Damay pertama kali. Ada gambar seseorang yang mencurigakan, berpakaian serba hitam, yang tampaknya mengamati gerak-gerik di sekitar sebelum Damay menghilang.

"Apakah Anda bisa melacaknya lebih lanjut?"

Pak Arya mengiyakan. "Ya, Pak. Saya sedang mengoordinasikan dengan tim untuk melacak orang ini. Saya akan memberitahu Anda segera jika ada perkembangan."

Saga menutup telepon dengan hati yang berdebar, ada sedikit harapan yang hampir pupus.

Pak Tom tersenyum lega. "Ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang lebih baik, Bos. Mari kita berharap yang terbaik."

Saga mengangguk, merasakan getaran kehidupan kembali ke dalam dirinya. "Kita tidak akan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   73. Kabar Terbaru

    Part 41b"Astaghfirullah, Nang, tolong ambilkan air hangat untuk kompres kakinya!" seru Bu Kartini.Dengan sigap, sang anak langsung mengambilkan air hangat dalam.wadah baskom, lalu mengambil washlap. Ia segera kembali menemui mereka."Wajahnya pucat sekali, Bu, kasihan," ucap lelaki itu saat sang ibunda berusaha menyadarkan Damay."Iya. Dia sangat kelelahan, jadinta pingsan.""Sini biar aku saja yang bersihkan kakinya, Bu."Ia melihat banyak luka lecet dan memerah di telapak kakinya.***Sementara itu ...Beberapa jam kemudian, ponsel Saga berdering lagi. Ini bukan nomor yang ia kenal, tapi ia segera menjawab."Hallo?""Pak Saga, ini saya Arya." "Halo Pak Arya! Apa ada perkembangan?""Aku sudah mendapat petunjuk, Pak. Kalian harus segera ke sini."Tanpa ragu, Saga menanggapi dengan cepat, "Dimana, Pak Arya? Saya akan segera kesana.""Saya akan sha

    Last Updated : 2024-10-04
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   74. Kabur

    Part 42Beberapa saat sebelumnya ...Damay membuka matanya perlahan, merasa kebingungan saat menyadari bahwa ia berada di ruangan yang sama sekali berbeda dari tempat terakhir kali ia ingat. Dengan hati-hati, ia menoleh ke kanan dan kiri, lalu mendapati dirinya sendiri terbaring di atas sebuah tempat tidur. Pakaian yang ia kenakan masih sama seperti sebelumnya, tetapi kepalanya terasa pusing. Belum lagi rasa pegal dan nyeri di kaki."Oh, kamu sudah sadar rupanya."Suara itu membuat Damay menoleh ke arah sumbernya. Di luar pintu terlihat seorang lelaki tengah menatapnya, namun tatapan mata itu terlihat teduh tak seperti penjahat-penjahat itu. "Anda-?""Saya Lanang, putra Bu Kartini."Damay mengangguk perlahan, mencoba untuk merangkai kembali ingatannya. Ia berusaha turun dari tempat tidurnya lalu berjalan perlahan. Lanang dengan sigap membantu, tapi Damay menolaknya."Apa kakimu sudah baikan?" tanya lelaki itu.

    Last Updated : 2024-10-05
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   75. Bertemu

    Part 42b"Tidak, Bu, ini sudah kenyang. Alhamdulillah terima kasih banyak ya, Bu.""Iya, sekarang kamu mandi dulu ya, Nak, lalu ganti bajumu, ibu udah siapkan bajunya di situ tuh."Damay mengangguk dan tersenyum, seketika hatinya menghangat seolah diperhatikan oleh seorang ibu. Perhatian dan kasih sayang yang ia rindukan. Ia mengikuti perintah Bu Kartini. Mandi, bebersih diri membuat badannya yang lemas tak karuan kembali segar. Ia pun punya tenaga baru.Gamis polos warna mocha dan hijab coklat tua kini membalut tubuh rampingnya. Selama beberapa detik, Bu Kartini dan Lanang menatap kagum padanya. "Nak, tadi di depan ada yang mencarimu. Sepertinya kamu gak aman di sini, sebaiknyan kamu cepat-cepat pergi dari kampung ini, Nak. Maaf bukannya ibu mengusirmu, tapi--""Tidak apa-apa, Bu. Aku yang seharusnya minta maaf karena sudah merepotkan ibu. Alhamdulillah aku sudah diberi tempat istirahat, makan gratis. Rencananya juga

    Last Updated : 2024-10-05
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   76. Kamu Aman

    Part 43Wanita itu mengangkat kepalanya perlahan. Wajahnya pucat dan lelah, tapi matanya bersinar saat tiba-tiba melihat sang suami ada di hadapannya. "Mas Saga..." suaranya hampir tidak terdengar, terce kik oleh emosi yang mendalam.Saga mendekatinya, dan langsung memeluknya dengan erat. Keduanya tidak bisa menahan air mata yang mengalir di pipinya, menangis terharu karena akhirnya Damay ditemukan. Ia mengusap-usap punggung sang istri berusaha menenangkan. "Tenang sayang, kamu sudah aman sekarang, kamu sudah aman," ujarnya sembari sesekali menghujani kecupan di pucuk kepala sang istri.Sementara itu, Pak Tom mengamankan Lanang, ia bahkan hendak memukulinya. Damay menoleh sejenak. "Tunggu, Pak Tom, jangan pukuli dia!"Pak Tom menghentikan langkahnya, memandang Damay dengan heran. "Mbak Damay, dia telah melakukan banyak hal buruk padamu. Dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya," ucap Pak Tom dengan suara tegas.

    Last Updated : 2024-10-05
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   77. Sial!

    Part 43b"Bagaimana dengan Mbak Damay? Apa sudah ketemu?"Saga terdiam sejenak. "Ini ibu mau ngomong," ujar suara cempreng di seberang telepon."Hallo, Saga, bagaimana Damay? Sudah ketemu belum?"Saga hanya diam, rasanya dia malas sekali menanggapi ibu mertua yang matre itu."Awas ya kalau sampai terjadi sesuatu pada Damay, kamu harus tanggung jawab, Saga! Kami sudah kehilangan bapak, jangan sampai kehilangan kami kehilangan Damay.""Ibu tenang saja, gak usah khawatir, Damay baik-baik saja.""Apa dia sudah ketemu.""Hmmm, dia bersamaku sekarang.""Syukurlah kalau begitu."Panggilan itupun berakhir. Saga kembali menatap istrinya yang masih terpejam."Kau pasti sangat lelah," gumamnya pelan.*** Di tempat lain ...Nova mengendarai mobilnya dengan penuh semangat, melaju di tengah gemuruh lalu lintas kota yang ramai. Wajahnya berseri-seri, seolah tak s

    Last Updated : 2024-10-06
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   78. Pilih Harta Atau Nyawa

    Part 44 Sementara itu, pria yang memakai masker itu turun dari mobilnya dan menghampiri mobil Nova. Mengetuk-ngetuk kaca mobil, membuat Nova bergidik ngeri."Sial, sepertinya rampok! Duh, harusnya aku kabur saja! Gimana ini?!"Setelah beberapa detik tegang, Nova mengatur nafasnya dan mencoba meredakan detak jantungnya yang memburu. Dia memandang melalui kaca depan mobilnya, mencoba mengenali pria yang tengah berdiri di luar mobilnya dengan wajah tertutup masker."Sial, sepertinya memang penjahat!" desis Nova pelan, kepanikan merambat di dalam benaknya. Dia memandang sekeliling, mencari-cari jalan melarikan diri jika situasi memburuk. Namun, pikirannya kacau balau. "Duh, harusnya aku kabur saja! Ckk!!"Kaca mobil kembali digetok beberapa kali oleh pria tersebut,Dengan perlahan, Nova membuka jendela sedikit untuk berkomunikasi dengan pria tersebut. "Ada apa, Bang?" "Maafkan saya, saya tidak bermaksud membuat Anda terkej

    Last Updated : 2024-10-06
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   79. Sakit

    Part 44bSaga mengangguk. Tak berapa lama, mereka kembali melanjutkan perjalanan, menembus rintik-rintik hujan yang berjatuhan ke bumi."Tahu tidak, Sayang," ucap Saga setelah beberapa saat. "Aku merasa bersyukur bisa bertemu denganmu lagi."Damay tersenyum hangat. "Aku juga bersyukur punya kamu, Mas. Kamu datang di waktu yang tepat sebagai penyelamatku.""Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ekspresi ketakutanmu saat bersama penculik itu, kamu pasti sangat tersiksa. Hhhh, maafkan aku ...""Tidak, jangan meminta maaf. Ini bukan salahmu."Tetesan hujan semakin reda saat mendekati rumah mereka. Damay menggosok-gosok matanya, mencoba mengusir kantuk yang masih tersisa."Ayo, sebentar lagi kita sampai di rumah," ujar Saga dengan suara lembut.Damay mengangguk pelan.Mobil akhirnya memasuki gerbang rumah mereka. Pak Tom memarkir mobil di halaman. Sementara itu Saga turun dari mobil lalu

    Last Updated : 2024-10-06
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   80. Perhatian

    Part 45Malam itu, Saga tetap di samping Damay. Dia membawa kain basah untuk ditaruh di dahinya, membantunya berganti baju yang lebih nyaman, dan terus memeriksa suhu tubuhnya. Kesunyian di antara mereka memberi kenyamanan, penuh dengan perhatian dan kasih sayang yang tidak terucap.Waktu terus berjalan, demamnya mulai mereda, dan dia mulai merasa sedikit lebih baik. Dia memperhatikan Saga yang tak tinggal diam di sekitar ruangan, merapikan dan sesekali memandangnya dengan senyum penuh keyakinan. Perhatian dan kelembutannya membuat hatinya berdebar, meskipun tubuh Damay lemah."Mas Saga," Damay akhirnya berbicara dengan lembut, memecah keheningan.Saga menoleh padanya, ekspresinya lembut. "Iya, Damay?""Terima kasih sudah merawatku malam ini," ucap Damay pelan, pipinya memerah karena campuran demam dan rasa malu. "Aku tidak tahu harus berkata apa..."Saga duduk di sampingnya dengan lembut dan menggenggam tangannya. "Kam

    Last Updated : 2024-10-07

Latest chapter

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   230 POV SAGA (Kabar Bahagia)

    Setelah itu, aku duduk sebentar di bangku, perasaanku tetap hangat dari perhatian kamu. Kamu berdiri di depanku, matamu masih penuh dengan kasih sayang. Tanpa kata, kamu ambil botol air, lalu menyodorkannya padaku. "Minum dulu, jangan sampe dehidrasi," katamu sambil ngelirikku.Aku ambil botolnya, tapi mataku gak lepas dari kamu. Rasanya, setiap detik yang berlalu penuh makna. Kamu bukan cuma buat aku merasa nyaman, tapi kamu juga selalu bikin hari-hariku lebih berwarna."Kamu nggak pernah capek ngurusin aku, ya?" Aku bertanya, meskipun aku tahu jawabannya. Kamu cuma tersenyum lebar, senyuman yang paling aku sukai."Capek? Gak ada yang lebih menyenangkan selain ngurusin kamu. Kamu bikin aku bahagia, Mas," jawabmu, suara kamu serak, tapi tetap penuh rasa sayang."Terima kasih, Sayang, udah selalu ada," aku bisikin pelan.Kamu balas dengan tatapan lembut, senyum tipis. "Aku akan selalu ada, Mas. Ayo kita saling berjanji."

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   229. POV Saga (Manisnya Es Krim)

    POV SAGA Matahari sore mulai meredup, meninggalkan semburat jingga di langit. Angin sepoi-sepoi mengayun dedaunan di taman, sementara langkah kita beriringan di sepanjang jalur setapak. Aku menggenggam tanganmu erat, sesekali melirik wajahmu yang tampak begitu ceria. "Kamu mau es krim?" tanyaku tiba-tiba. Mata kamu berbinar. "Mau!" jawabmu semangat. Aku terkekeh, lalu menarikmu menuju kios es krim di sudut taman. "Kamu mau rasa apa?" Kamu berpikir sebentar sebelum menjawab, "Coklat dan vanila aja, biar manis dan lembut seperti aku, Mas." Aku tertawa kecil dan memesankan es krim pilihanmu, sementara aku sendiri memilih rasa stroberi. Setelah menerima es krim, aku menyodorkannya padamu. "Ini buat kesayangan aku." Kamu mengambilnya dengan senyuman lebar, lalu menjilat es krim itu dengan wajah puas. "Hmm, enak banget!" Aku menatapmu sambil tersenyum. "Tapi masih ada ya

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   228. END

    Malam itu, di rumah, Saga duduk di ruang keluarga bersama Damay. Rasa cemas tentang masa depan perusahaan masih menghantuinya. Damay duduk di sampingnya, memegang tangannya, berusaha memberikan kenyamanan. "Mas, kenapa?" "Tidak apa-apa, aku hanya berpikir bagaimana dengan nasib masa depan perusahaan, terlebih Ayah sudah menyerahkan semuanya padaku." "Jangan khawatir, Mas. Mas sudah melakukan yang terbaik," kata Damay lembut. Saga hanya menghela napas. Damay menatapnya dengan penuh pengertian. "Mas, kamu sudah berusaha, dan sekarang waktunya untuk bergerak maju. Ayah sudah membantu banyak, dan kamu akan mampu mengelola perusahaan itu dengan baik." Saga tersenyum tipis, berusaha menerima kenyataan yang ada. "Aku akan berusaha lebih keras lagi, Damay. Aku tidak ingin semua pengorbanan sia-sia." Keesokan harinya, Saga kembali ke kantor dengan semangat baru, siap menghadapi tantangan

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   227. Akuisisi

    Setelah keputusan pengadilan yang menghukum Aidan, Saga dan Damay akhirnya bisa bernapas lega. Namun, kebahagiaan mereka tak bertahan lama. Saga harus menghadapi kenyataan baru yang lebih berat: perusahaannya, yang telah dibangun dengan susah payah selama bertahun-tahun, berada di ambang kebangkrutan.Perusahaan yang dulu begitu megah kini mengalami kerugian besar akibat beberapa investasi yang gagal, manipulasi laporan dari dalam ditambah dengan pengaruh dari masalah yang menimpa Aidan. Saga tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa banyak keputusan buruk yang terlanjur diambil, dan kini semuanya berujung pada masalah keuangan yang tak bisa dihindari.Saga duduk termenung di ruang kerjanya, mata terpaku pada layar komputer yang menampilkan laporan keuangan perusahaan. Kerugian yang terus menggunung dan semakin parah membuat hatinya terasa berat. Segala usaha yang dilakukan untuk membalikkan keadaan seolah sia-sia. Kini, kebangkrutan di ambang pintu, dan ia tahu

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   226. Vonis Hukuman

    "Diana?" kata Saga dengan nada terkejut, mencoba menguasai emosinya.Diana berdiri di depannya, tanpa kata-kata lebih dulu. Wajahnya terlihat pucat, dan kedua tangannya gemetar saat ia meletakkan sebuah surat di atas meja Saga.“Aku tahu kamu pasti sudah tahu tentang Aidan,” kata Diana pelan, suara tergetar. “Tapi aku mohon, Saga, bebaskan dia. Aku sedang hamil anaknya. Aku tak ingin anak ini tumbuh tanpa seorang ayah.Saga terkejut, tapi ia segera menutupi rasa terkejutnya. Saga menatap Diana dengan tatapan kosong. Dia terdiam sejenak, seolah mencerna setiap kata yang keluar dari bibir Diana. Wajahnya berubah, tidak bisa menyembunyikan perasaan marah dan kecewa.“Aidan sudah membuat segalanya berantakan, Diana,” kata Saga, suaranya tegas. “Dia tak hanya menyusahkan dirimu, tapi juga aku dan keluarga kami. Kenapa kamu tidak melihat apa yang dia lakukan?”Diana menundukkan kepala, matanya mulai berkaca-kaca. “Aku tahu, aku tahu dia telah m

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   225. Pulang

    "Kamu pikir kamu bisa mengancamku begitu saja dan aku akan diam? Tidak, Aidan. Kalau kau ingin menantangku, aku akan buat kamu menyesal.""Hahaha! Tapi ingatlah ini Saga, sampai kapanpun aku tidak akan menyerah!" ucap Aidan setengah berteriak.Dengan wajah yang penuh amarah, Saga berbalik dan meninggalkan ruang interogasi.Di luar ruangan, Pak Tom menunggu, melihat bosnya dengan tatapan serius."Bagaimana, Mas Bos?" tanya Pak Tom, suara penuh kekhawatiran."Aku tak percaya dia melakukan ini. Tapi aku tak akan biarkan dia merusak apa yang sudah kumiliki."Pak Tom mengangguk. "Kami akan terus mengawasi perkembangannya, Bos."Dengan tatapan tajam, Saga melangkah keluar dari kantor polisi.*** Hari itu, Damay dan Saga akhirnya mendapatkan kabar baik. Setelah menunggu dengan penuh kecemasan, dokter akhirnya datang dengan senyum yang membawa harapan."Pak Saga, Bu Damay, kami sudah memeriksa kondisi

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   224. Kau Gila!

    Saga berdiri di belakangnya, menatap Damay dengan penuh kasih. "Kita sudah melalui banyak hal, Sayang. Tapi kita kuat. Kita akan melindungi Rain, apapun yang terjadi."Damay menoleh, menatap suaminya dengan penuh rasa terima kasih. "Terima kasih, Mas. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa kamu."Saga merangkulnya dari belakang, menguatkan Damay. "Aku selalu di sini, Sayang. Kita sudah melalui masa-masa sulit, tapi kita tidak akan pernah terpisah. Kita akan membangun masa depan yang lebih baik."Damay mengangguk, meresapi setiap kata yang keluar dari mulut suaminya. Di tengah segala kekacauan yang mereka hadapi, mereka masih bisa menemukan kedamaian bersama, di sisi anak mereka yang tercinta.Dengan pelukan itu, Damay merasa aman. Meskipun dunia di luar sana penuh ancaman, di sini, dalam pelukan suaminya, semuanya terasa baik-baik saja.Tak berapa lama Baby Rain terbangun dan menangis dengan suara nyaring. Tanpa berpikir panjang, Da

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   223. Kembali

    Saga merebahkan tubuhnya di tempat tidur hotel seraya menghela napas panjang. Damay menatapnya merasa iba karena sang suami terlihat sangat kelelahan usai hari yang begitu kacau terlewati. “Mas capek banget ya?” “Iya, Sayang. Tapi tidak apa-apa, asalkan kamu dan Rain selamat, aku sudah lega.” Damay mendekat kea rah sang suami lalu memijat lengannya pelan. Saga terpaksa membuka mata. “Sayang, jangan seperti ini, kamu juga harus istirahat. Kamu kan sudah mengalami hal yang buruk.” “Tidak apa-apa, Mas, aku sudah jauh lebih baik setelah istirahat beberapa jam di sini.” Saga memiringkan tubuhnya menatap Damay. “Aku kangen anak kita, Mas.” “Hmm … aku paham perasaanmu. Kamu yang sabar ya, di sana juga Pak Tom sedang mengurus masalah. Dia juga butuh istirahat. Jadi mala mini kita istirahat dulu di sini ya! Besok baru bisa pulang.” Damay mengangguk. Mau tak mau ia menuruti

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   222. Terkepung

    Namun, hal itu tidak pernah menghalangi niatnya. Bagi Aidan, apapun bisa dibeli dengan uang dan kekuasaan. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Aidan menjawab panggilan dari Diana."Halo, Mas Aidan... Kamu di mana?" suara Diana terdengar cemas, namun Aidan hanya mendengus kecil, tidak tertarik."Aku sibuk. Jangan ganggu aku lagi," jawabnya dingin."Tunggu, Mas Aidan! Hari ini kamu pulang kan? Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Ini sangat penting!""Hmmm ...." sahutnya lalu menutup panggilan itu tanpa memberikan kesempatan bagi Diana untuk berbicara lebih banyak.Aidan memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket, sebelum berangkat, ia menyempatkan diri untuk menyeduh kopi, seraya menyalakan televisi. Karena penerbangannya masih 1 jam lagi.Ia duduk matanya terfokus pada layar televisi yang menampilkan berita terkini.Berita tersebut mengabarkan tentang penggerebekan besar-besaran di Bandara Juanda, di mana beberapa ana

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status