Share

BAB 146

“Tunggulah sebentar lagi kak Rizal ke sini,” kata Nuri setelah menutup telpon.

“Terima kasih, Mbak.”

Tak berapa lama kemudian pintu diketuk. Rizal dan Andri muncul di depan pintu.

“Silakan masuk, Kak,” kata Nuri pada Rizal setelah berbalas salam.

Rizal masuk dan berdiri di samping Nuri, sedangkan Andri memilih duduk di sofa memperhatikan semua yang terjadi di sana.

“Maafkan aku,” ucap Rini lirih pada Rizal.

“Kamu nggak salah, Rin. Akulah yang seharusnya meminta maaf,” jawab Rizal.

“Maafkan atas semua kesalahpahaman yang terjadi selama ini, maafkan atas sumpah serapah yang pernah kuucapkan padamu, maafkan aku. Aku menyesal.” air mata Rini berderai.

“Tenang, Rin. Jangan menangis, nggak baik untuk kesehatnmu.” Nuri kembali mengusap air mata Rini.

Andri yang menyaksikannya dari sofa pun terharu melihat pemandangan di depannya, betapa luasnya hati seorang Nuri menyayangi Rini seperti itu. Makin bertambah rasa kagumnya pada wanita yang telah memberinya 2 orang anak itu.

“Apa aku boleh meman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri
knp bnyk yg di ulang2..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status