Share

BAB 148

Andri ditemani Bu Susi dan Meli menunggu dengan gelisah di depan ruang operasi. Bu Susi baru tiba dari Medan sore tadi untuk menemani putranya menunggu kelahiran anak ketiganya. Sudah satu jam lamanya mereka menunggu di depan ruang operasi namun lampu indikator di depan ruangan itu masih menyala yang menandakan bahwa operasinya belum selesai.

Andri terus saja mondar – mandir sedangkan Bu Susi dan Meli hanya duduk diam di kursi yang ada di sana. Beberapa kali Andri terlihat mengusap kasar wajahnya, selain memikirkan keselamatan Rini dan bayinya, pikirannya juga masih diganggu oleh percakapan Nuri dan Adit yang tadi didengarnya dari ruangan Bu Safa. Andri meremas rambutnya sendiri sambil memejamkan matanya.

“Jangan panik begitu, Nak. Lebih baik banyak berdoa agar proses operasinya lancar serta istri dan anakmu selamat dan sehat,” bujuk bu Susi yang meilhat begitu frustasinya putranya itu.

Bu Susi menganggap Andri terlihat frustasi karena menantikan istri dan anaknya. Andri hanya tersen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status