Share

tujuh belas

"Kalau kamu menuntut hak kamu selama bekerja di sini. Maka berikanlah hak untuk diriku selama menjadi istrimu. Berikan hak yang seharusnya diterima oleh seorang istri, Bagas Prayoga." Kini Yulis sudah berada tepat di depan mantan suaminya itu. "Maka akan aku jumlah berapa gaji yang layak untuk karyawan seperti kamu," imbuhnya. Tatapannya tajam menghunus manik mata Bagas.

"Hitung juga berapa makanan yang sudah kamu makan? Tempat tinggal dan malam-malam saat kamu menikmati tubuhku." Yulis mengucapkan semua itu dengan tenang. "Satu lagi, satu ... saja, jangan lupa untuk mengganti uangku yang kupakai untuk membayar hutangmu di Bank."

Sedari tadi Yulis yang berbicara. Kedua manusia itu nampak tak percaya Yulis yang dulu yang selalu bersikap lembut bisa berkata seperti itu. Memang benar jika kesakitan dan luka akan membuat seseorang menjadi sosok yang lebih tegar dan berani.

Bagas dan Mira sangat malu, rencananya untuk menakuti dan menggertak Yulis kini malah berbalik. Mereka tak bisa berbu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status