Share

Dua puluh lima

"Ibu Yulis ...." Gadis kecil itu masih saja merancau, terus saja memanggil Yulis. Rahayu segera menghubungi Indra karena badan Muti kembali demam, bahkan kali ini demamnya lebih tinggi dari yang tadi.

"Halo, Bu. Ini aku sudah dalam perjalanan pulang," balas Indra setelah panggilan tersambung.

"Cepatlah, In. Muti kembali demam," sahut wanita senja itu dengan suara bergetar menahan tangis.

"Iya, Bu. Ibu tenang, jangan panik. Kompres dulu seperti biasanya. Sebentar lagi aku sampai dan kita langsung ke rumah sakit."

Rahayu mengangguk, walaupun Indra tak dapat melihatnya. Panggilan pun berakhir dan neneknya Muti itu segera mempersiapkan keperluan yang akan dibawa ke rumah sakit.

Sementara Indra semakin mempercepat laju kendaraannya. Tak butuh waktu lama, lelaki berbadan tegap itu sampai di rumah. Indra bergegas masuk ke kamar putrinya.

Rahang kokohnya mengeras ketika mendapati wajah putrinya yang pucat sambil terus memanggil nama wanita yang baru saja diantarnya pulang.

"Sini-sini, Bu. Ibu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status