Share

Dua puluh dua

Ketika Yulis sedang membacakan dongeng untuk Muti, ponselnya berdering. Wanita itu segera melihat dan mengangkat panggilan.

Yulis menjawab pelan saat penelpon mengucapkan salam. Perlahan dia beranjak dari kasur. Dilihatnya lagi gadis cilik itu sekilas, setelah dirasa sudah cukup nyenyak, Yulis pun melangkah keluar dengan hati-hati, baru setelah itu dia bisa leluasa berbicara dengan seseorang di ujung telepon.

"Iya, Rindu. Ada apa?" tanyanya dengan suara yang masih terdengar lirih.

"Yulis ... kamu di mana? Aku baru denger kalau tadi Bagas ke toko dan pergi membawa mobilmu, dan kamu diam saja!" omel Rindu dari ujung telepon.

Yulis menghela napasnya. "Rin, aku sekarang lagi bertamu, jadi bicaranya nanti saja kalau aku sudah di rumah. Oke?" jawabannya pelan, tetapi terdengar tegas.

"Emang kamu sedang di mana? Sama Ali?" tanya Rindu penasaran.

"Bukan! Sudah ya, ini aku mau pamit pulang. Assalamualaikum." Setelah salamnya terjawab Yulis memutuskan panggilan telepon.

Saat memasukkan ponselny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status