Share

Bab 54a

Bukannya terdiam, Fara malah senyum-senyum gak jelas. Entah apa yang ada dalam pikirannya. Aku memilih meletakkan ponsel itu di atas nakas, kemudian tidur menyamping membelakangi adikku itu.

"Tetangga depan rumah juga laki-laki yang baik loh, Mbak. Mapan juga. Satu pekerjaan lagi sama Mbak. Kenapa gak diterima aja?"

Bukannya ikutan tidur, gadis itu malah terduduk persis di belakangku. Ia mengguncang tubuhku pelan seolah masih ingin berbincang.

"Tetangga depan rumah itu punya nama," timpalku tanpa menoleh ke arahnya.

"Cie cie ... yang ngebelain." Fara menggelitik pinggangku hingga aku merasa geli.

"Stop, Far, stop!" pintaku. Tubuhku hampir saja terjatuh dari ranjang karena menghindari gelitikan Fara.

"Bayangkan deh, Mbak. Kalau suatu saat kita nikahnya barengan, kayaknya seru deh. Terus kita bulan madu. Double date gitu." Mata Fara menerawang. Mungkin sedang membayangkan apa yang dikatakannya.

"Ngaco, kamu, Far. Ada-ada saja. Udah sana tidur. Mbak juga mau tidur. Biar besok bisa l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status