Share

MARAH

357

Mentari duduk di kursi penumpang, menghela napas panjang sambil memandang jalanan yang sepi di luar jendela mobil. Udara sejuk dari mesin pendingin yang seharusnya menyejukkan terasa begitu berat, seolah memikul segala kecamuk di dalam dadanya. Samudra di sebelahnya, mencengkeram kuat handel stir, tak mengucapkan sepatah kata pun sejak mereka meninggalkan acara itu. Malam yang seharusnya indah, berujung kecanggungan.

“Kamu marah?” Samudra akhirnya memecah keheningan, suaranya rendah namun ada nada kekhawatiran yang kentara.

Mentari tidak langsung menjawab. Matanya masih tertuju pada lampu jalan yang berlarian di sepanjang jalan. Mobil membawa mereka kembali ke hotel. Pikirannya bercampur aduk, antara kesal, jengkel, dan sedikit tersinggung.

“Aku tidak marah, Mas.” Nadanya datar, namun jelas sekali itu bukan sekadar jawaban asal. “Aku hanya tidak suka kamu cemburu dengan hal-hal yang tidak perlu.”

Samudra tersenyum kecil, meski hatinya tertekan. “Tidak perlu? Kamu tahu Mas sejak du
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Yayah Sofiah
blm up nih sdh bolak balik ngintip he he
goodnovel comment avatar
Sri Rejeki
lho ini masih ada lanjutannya apa ga to mbak?
goodnovel comment avatar
Sri Rejeki
lho ini masih ada lanjutannya apa ga to mbak ...?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status