Share

Bab 20 || Percaya

Deritan pintu terdengar mengiringi Ameera yang buru-buru masuk ke dalam kamar. Usai menutup kembali pintu kamar, ia menyandarkan punggung kurusnya pada daun pintu ber-cat coklat yang berada di belakangnya. “Akhirnya, aku sampai di kamar,” monolog Ameera dengan deru napas memburu.

Memejamkan matanya rapat-rapat, Ameera mencoba menyatu dalam keheningan ruangan yang terasa sesak dan hampa. Bayangan akan kebersamaan Alvan, Katrine, dan Bianca di ruang tamu, masih terputar jelas di dalam ingatannya. Belum lagi gelak tawa serta kehangatan yang berlangsung, cukup membuat suasana hati Ameera terasa seperti diaduk-aduk. Tidak karuan. Memenarik napas dalam-dalam sebelum kemudian mengeluarkannya secara perlahan, Ameera mencoba melepas penat yang terus bergelayut mengisi hati dan pikirannya.

“Kira-kira apa, ya, jawaban Mas Alvan?” Mengulum tipis bibir bawahnya, tiba-tiba saja, Ameera merasa penasaran dengan jawaban Alvan atas pertanyaan yang diberikan oleh kekasihnya tadi. Namun, dengan cepat, Am
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status