Senyuman merekah terbit di wajah Serena seiring dia keluar dari ruangan rapat dan membuat semua dewan direksi yang tadi menentangnya langsung bungkam. Sekarang semua rasa paniknya sudah menghilang. Rasanya dia sangat plong sekarang, bebas tanpa beban dan akhirnya dia bisa bernapas lega.Serena langsung menoleh ke arah Dante yang sejak tadi menggenggam tangannya dengan erat. Melihat wajah suaminya ini dari samping membuatnya merasa sangat tenang.Dante benar-benar tak terduga. Selalu terjadi seperti itu. Saat Serena berpikir dunianya akan hancur dan barada di ambang kehancuran di detik itulah Dante hadir untuk menyelamatkannya.Dengan nada pelan, sambil berjalan menuju ke arah mobil yang ada di basement Serena bertanya. “Bagaimana kau bisa tau semuanya?” Serena benar benar menatap Dante dengan tatapan dalam saat dia bertanya tentang hal itu.Dante, pria tampan itu langsung menoleh sambil tersenyum. Tangan kanannya masih menggenggam tangan kiri Serena dengan erat. Dante tersenyum pelan.
Benar, kenapa Serena tidak pernah terpikirkan akan hal itu. Saking paniknya dia memikirkan rapat dadakan dewan direksi dan kemungkinan dirnya akan diturunkan dari jabatan membuatnya hampir lupa akar masalahnya.Benar. Semua ini terjadi tiba tiba saat Serena masih di Korea. Padahal selama dia hidup hampir bertahun tahun masalah ini tidak pernah terungkit sekalipun. Bahkan musuh bisnisnya tidak pernah mengetahui perihal masalah ini tapi kenapa baru sekarang saat semuanya sedang berjlan tenang tiba tiba masalah ini muncul?Bukankah ini aneh?Serena tiba tiba terpikir ucapan Dante tadi. Masalah Serena tidak bisa bersentuhan secara langsung dengan orang asing selain keluarganya itu adalah rahasia terbesar yang disimpan keluarga Ambrose.Tak ada yang tau selama ini selain orang terdekat apalagi kali ini Serena menduduki jabatan yang tinggi di perusahaan sehingga dia tidak bisa bertindak gegabah dan rahasia itu semakin ditutup rapat rapat.Lalu siapa yang bisa tau akan hal itu dan menemuka
Sungguh tak pernah Serena bayangkan, Cassandra akan menjadi dalang dibalik semua ini. Dante tak mengonformasi itu semua tapi dari raut wajahnya yang tidak menyangkal asumsi Serena membuat wanita itu yakin kalau Cassandra adalah pelaku dibalik semua kekacauan ini.Serena menggeruti sendiri selama perjalanan mereka pulang ke mansion. Pikirannya larut dalam kemungkinan kemungkinan kenapa Cassandra melakukan semua itu. Hal ini bukan hanya aneh tapi pasti ada sesuatu yang terjadi hingga wanita itu memilih untuk bermain main dengannya.Serena menoleh ke arah Dante, yang masih fokus menyetir. Pria itu tak terlihat terganggu atau merasa aneh sedikitpun setelah memberitahu Serena tentang rahasia itu, kalau Cassandra yang menjadi dalang dibalik semua ini, saat Serena sendiri penasaran setengah mati tentang semuanya.“Dante.” Suara lembut Serena memecah keheningan diantara keduanya yang sedang ada di dalam mobil itu. Dante tak langsung menoleh, dia terlihat fokus menatap jalanan yang ada di depa
Dante memakirkan mobil ferrari miliknya di garasi luas yang ada di mansionya. Setelah beberapa menit perjalanan dari kantor akhirnya kini keduanya sampai di mansion Dante yang telaknya memang tak jauh dari mansion awal Serena karena memang kompleks perumahan itu punya keluarga Rodriguez, keluarga Nico.Serena masih termenung dari perjalanan semenjak Dante mengatakan kalau hal ini ada hubungannya dengan Nico. Entahlah, Serena merasa sekarang dia menyesal telah bertanya pada Dante karena ini membuatnya semakin berpikir keras.Jika memang ini ada kaitannya dengan Nico maka itu artinya Dante masih belum bisa membalaskan dendam atas kesalahan Nico kemarim.Serena menelan ludahnya susah payah. Entah kenapa sekarang ini membuatnya snagat khawatir. Perasaannya menjadi campur aduk. Bahkan, saat Dante sudah memakirkan mobilnya Serena masih termenung dalam pikiran panjangnya yang tak berujung itu.Genap sudah 2 bulan sejak kejadian tragis itu. Bisa dibilanng itu kej
Malam merayap lembut ke kota, dan mobil yang mengangkut Serena dan Dante melaju pelan di jalanan yang sepi. Di luar jendela, lampu-lampu kota berkelip dalam ritme yang menenangkan, menciptakan pola cahaya yang lembut di dalam kabin mobil. Suasana di dalam kendaraan itu tenang, memancarkan ketenangan yang kontras dengan intensitas emosional yang baru saja mereka lalui.“Ahhh Dante, aku sudah tidak tahan, kita lebih baik masuk saja.” Serena berucap dengan nada basah dan serak saat tangan Dante mulai bermain liar di area sensitifnya membuatnya sudah merasa di ujung gairahnya.Sentuhan Dante selalu menjadi magnet yang membuatnya merasa ketagihan setiap hari. Serena kini tak mampu lagi menahan semua ini. Sentuhan Dante bak aliran listrik yang seketik amembuat seluuruh tubuhnya bergetar.“Tetap dis ini sayang, aku ingin melakukannya di dalam mobil bukankah lebih menatang?” Sialnya Dante punya pemikiran yang berbeda, dia ingin melakukannya di dalam mobil ini, sungguh gila memang.Setelah mel
DIa memposisikan Serena di bawahnya kemudian memasukkan kejantannya hingga menimbulkan suara yang sanagt keras. Decitan dan mobil sampai bergetar. Dante benar benar sudah kehilangan kontrol jika berada dnegan Serena.Semuanya berjalan begitu natural dan panas diantara mereka berdua hingga dan sadar keduanya sudha menghabiskan waktu selama 1 jam untuk saling menngejar kenikmatan dan kemudian jatuh di tubuh satu sama lain dengan kondisi yang sudah kacau.Serena dan Dante mencapai pelepasannya bersama di dalam mobil itu.Kemudian, setelah mengatur napas, Dante langsung membawa tubuh Serena ala bridal untuk masuk ke dalam mansion.Malam yang tenang dan penuh bintang menyelimuti mansion yang megah. Di ruang tidur utama yang luas, cahaya lembut dari lampu kamar dan lilin yang menyala menciptakan suasana intim yang hangat. Serena dan Dante baru saja berbagi momen yang dalam dan penuh gairah, dan suasana di dalam kamar tidur kini dipenuhi dengan keheningan yang penuh makna.Setelah momen penu
Di dalam kamar mewah di mansion Italia yang dikelilingi oleh taman-taman indah dan pemandangan yang menakjubkan, Serena dan Dante berada dalam suasana romantis yang sempurna. Langit malam di luar jendela besar kamar menyebarkan cahaya lembut yang membanjiri ruangan dengan nuansa hangat. Lampu kristal yang menggantung di langit-langit memberikan kilauan lembut, memantulkan cahaya ke seluruh ruangan.Keduanya memiliki harta yang tanpa batas, namun semua itu juga tidak bisa menjamin kebahagiaan mereka berdua. Akan selalu ada masalah dan rintangan dalam sebuah hubungan dan itupun juga tidak luput untuk seorang konglomerat seperti Serena dan Dante.Setelah melakukan adegan panas yang sanagt memabukkan itu di dalam mobil, kini keduanya sudah berada di dalam kamar bersiap akan bersih bersih dan mandi karena hari ini ada banyak sekali kejadian yang terjadi dan seluruh keringat Serena rasanya sudah habis dipakai bolak balik dari Korea Selatan ke Italia.Serena berdiri di samping jendela, menge
“Dante, kau akan mandi?” Serena menoleh ke arah Dante yang terlihat tengah melepaskan jam tangannya di depan cermin kamar mereka.Aroma maskulin dari pria itu membuat Serena yang tengah santai di atas tempat tidurnya menjadi teralihkan. Entahlah, semenjak dia hamil, raasanya Serena semakin manja dan menempel dengan Dante.Seperti sekarang ini dia merasa sangat sensitif dan kecanduan dengan aroma tubuh Dante yang menurutnya berbeda akhir akhir ini. entahlah apa efek dari kehamilannya yang sudah beranjak 4 bulan ini atau memang Serenalah yang baru menyadari betapa menawannya suaminya ini.Dante, yang tengah sibuk melepaskan aksesoris di tangannya itu langsung menoleh dengan senyuman tampannya. “Iya sayang, aku sudah mengatakannya beberapa kali apa yang membuatmu sampai tidak fokus seperti itu hm?” Jawaban Dante membuat Serena termenung.Tatapannya menjadi melongo karena bingung. Apa dia sudah bertanya sebelumnya? Kenapa Serena tak ingat? Ah, ini pasti karena dia terlalu fokus membaca be
Suasana di dalam mansion yang megah itu berubah drastis. Dari ketegangan yang membara hingga keheningan yang mencekam, kini hanya ada tatapan-tatapan penuh kebingungan dan keterkejutan. Fredrick duduk dengan lemas di kursi besar, matanya menatap kosong ke arah Serena, Jack, dan Dante. Semua dalih, semua kebohongan yang ia ciptakan selama bertahun-tahun, akhirnya terungkap.Sementara itu Serena merasa baru melihat cahaya di dalam kehidupannya yang selama ini penuh dengan intrik dna teka tekiu. Raasanya dia terlahir kembali dan semua puzzles yang selama ini ada sudah terjawab dengan jelas.Kakeknya, Fredrick adalah dalang dari balik semua ini. Ternyata selama ini orang yang Serena pikir melakukan semuanya demi kebaikannya bukan melakukannya dnegan tujuan itu. Teryata selama ini Serena salah besar.Dia bahkan rela mengorbankan masa mudanya untuk menikah dengan banyak pria dna melawan semua ras atrauma dan takutnya untuk mengetahui fakta bahwa Fredrick bukanlah kakek kandungnya sendiri te
Ruangan besar di mansion Fredrick dipenuhi dengan ketegangan yang semakin memuncak. Fredrick yang masih syok setelah Jack memberitahukan semua tentang siapa sebenarnya orang-orang di sekeliling Serena, kini berusaha mencari celah untuk memutarbalikkan keadaan. Di sisi lain, Dante dan Serena tidak bisa mengabaikan firasat buruk yang muncul setelah melihat cara Fredrick mencoba memanipulasi Jack.Dante, yang sudah cukup lama mengamati gerak-gerik Fredrick, memutuskan untuk mengambil langkah terakhir yang ia harap tidak perlu dilakukan. Dengan isyarat yang hampir tak terlihat, dia memanggil semua anak buahnya yang juga merupakan suami Serena untuk memasuki ruangan. Mereka muncul satu per satu, berdiri berjajar di belakang Dante, dengan sikap penuh hormat dan waspada.“Kalian bisa masuk sekarang!” Suara berat milik Dante sontak membuat semua orang yang ada di sana menoleh, terutama Fredrick dan betapa terkejutnya dia saat melihat semua orang yang sudah dia bayar untuk menjadi suami Serena
Ruangan di mansion Fredrick semakin tegang setelah Jack, dengan bodohnya, mempercayai setiap kata yang keluar dari mulut Fredrick. Fredrick, yang tadinya terlihat rapuh setelah diberitahu tentang kenyataan yang mengejutkan oleh Jack, kini bangkit kembali dengan penuh semangat untuk memanipulasi putranya. Serena dan Dante, yang sebelumnya mengamati percakapan tersebut melalui CCTV dan alat pendengaran, kini berada dalam keadaan panik. Jack, dalam momen kebingungannya, memutus semua akses mereka terhadap percakapan itu. Dante menyadari situasi semakin tidak terkendali, dan mereka harus bertindak cepat.“Dia menutup aksesnya!” Dante berkata dengan nada tajam, jelas menunjukkan kekesalannya. Serena, yang berdiri di sampingnya, merasakan kekhawatiran yang mendalam. Wajahnya terlihat panik, apalagi saat melihat Dante yang panik dia menjadi semakin panik. PAdahal Serena yakin dia bisa tenang kalau Dante tenang karena dialah inti dari semua ini, dia yang menjalankan rencana ini dna dia juga y
Jack berdiri tegak di depan Fredrick, matanya penuh amarah dan kebingungan. Fredrick, yang selama ini dikenal sebagai pria berkuasa dan tak tergoyahkan, kini terlihat berbeda—rentan dan terguncang. Setelah Jack mengungkapkan bahwa semua suami Serena adalah anak buah Dante, bukan Fredrick, suasana di ruangan itu berubah drastis. Fredrick yang biasanya tenang, tiba-tiba terlihat syok, wajahnya memucat seolah darahnya mengalir keluar dari tubuhnya.Apa yang barusaja dia dengar dari mulut putranya adalah hal terakhir yang mungkin terlintas di otaknnya, saking terkjeutnya dia saat ini. Apa katanya? Semua orang yang sudah dia sewa selama ini untuk memata matai Serena ternyata adalah anak buah Dante? Orang kriiman pria itu?Wah! Bahkan jantung Fredrick bergetar hebat saat ini, dia merasa sesuatu yang berbeda, seakan akan dia bisa mencium sesuatu bruuk akan segera terjadi. Tapi tidak! dia sudah sampai sejauh ini dan dia tak akan menyerah begitu saja.Fredrick memegang dadanya dengan tangan ge
Di dalam ruangan yang dingin dan penuh dengan ketegangan, Jack berdiri tegak di depan ayahnya, Fredrick, yang masih terguncang oleh pertanyaan-pertanyaan tajam yang dilontarkan putranya. Fredrick hendak keluar, namun Jack dengan tegas menghalangi jalannya, sesuatu yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Dante, yang menyaksikan semua ini dari ruangan pengawasan bersama Serena, terkejut melihat Jack berani menahan ayahnya sendiri—tindakan yang bukan bagian dari rencana mereka.Netra kedua pasangan suami istri itu langsung fokus menatap layar monitor yang ada di depan mereka. Awalnya niat Dante dan Serena ingin melepas headset yang mereka pakai untuk alat bantu pendengaran tapi niatnya langsung mereka urungakn saat melihat Jack menghentikan Fredrick untuk berjalan keluar.“Dante!” Suara Serena terdengar menggema di ruangan pengawasan itu. walau Dante memakai headset dia bisa mendengarnya, suara Serena bergetar hebat. Apa dia juga memikirkan hal yang sama dengannya?Dante sontak menoleh
Malam itu di mansion utama, ketegangan terasa begitu kuat, hampir seperti udara berat yang memenuhi setiap sudut ruangan. Jack, dengan wajah tenang tapi penuh tekad, melangkah ke dalam rumah besar tempat ia dulu dibesarkan, kini di bawah bayang-bayang kegelapan yang lebih dalam dari sekadar usia tua. Ia tahu, malam ini adalah waktu untuk mengungkap kebenaran, untuk menguji apakah Fredrick, ayahnya sendiri, benar-benar dalang di balik semua kekacauan yang telah menghancurkan hidup putrinya, Serena.Jack sebenarnya masih tak habis pikir dengan apa yang terjadi, tapi melihat semua bukti yang Dante berikan membuatnya juga mempertanyakan dirinya selama ini. DIa tau apa yang dilakukan Fredrick pada Serena dan alasnanya adalah karena ingin menyembuhkan Serena ia tau itu tapi pertanyaan Dante tentang itu membuatnya juga bertanya tanya.Selama hampir 6 tahun ini Jack tak pernah bertanya kenapa ayahnya itu begitu terobsesi ingin menyembuhkan Serena. Bahkan Jack tak pernah bertnaya karena selma
Konferensi pers yang menghebohkan itu berakhir dengan tiba-tiba. Serena, yang semula berdiri dengan percaya diri di hadapan puluhan kamera, kini merasa dunianya mulai runtuh dan sedikit panik. Kedatangan Jack, papanya, merubah segalanya. Sebelum dia bisa menyelesaikan semua pengakuannya, dia terpaksa meninggalkan panggung dengan tergesa-gesa."Serena, kita harus pergi sekarang," desak Jack, menarik lengannya dengan cengkeraman yang tegas namun penuh kekhawatiran. Wajah Serena juga tak kalah syok saat melihat pria yang paling dia kenal ini ada di sini secara tiba-tiba padahal selama berbulan bulan Jack tak pernah pulang karena ada urusan bisnis yang Serena yakini disuruh oleh kakeknya untuk pergi menjauh tapi akhirnya ia kembali sekarang.Serena berusaha menolak, matanya melirik ke arah Dante yang masih berdiri tenang di dekatnya, tetapi tatapan ayahnya yang penuh dengan ketegangan membuatnya sadar bahwa perlawanan tidak akan ada gunanya. Dengan berat hati, Serena menundukkan kepala da
Konferensi pers Serena berjalan dengan tegang, menggemparkan semua orang yang hadir. Ruangan itu dipenuhi dengan kilatan kamera dan suara berdesir dari wartawan yang tak sabar menunggu pernyataan lebih lanjut dari Serena, yang berdiri tegak di tengah panggung. Di sisinya, Dante berdiri tenang, sementara di belakang mereka, empat belas pria yang mengaku sebagai suami Serena berdiri dalam formasi yang rapi, wajah mereka tanpa ekspresi, seolah sudah siap menghadapi apa pun.Serena menatap lurus ke depan, matanya menyapu para wartawan yang sibuk mencatat setiap kata yang diucapkannya. "Saya tahu ini sulit dipercaya," katanya dengan suara tegas, "tetapi saya ingin mengklarifikasi semuanya di hadapan kalian semua." Ucapan Serena seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja dan mereka para wartawan sama sekali tak ingin kehilangan sedikitpun dari semua momen menegangkan ini.Seorang wartawan di barisan depan dengan cepat mengangkat tangannya, suaranya penuh rasa ingin tahu. "Bagaimana bisa
Pagi yang cerah di Milan berubah menjadi hari yang penuh kejutan saat berita tentang konferensi pers mendadak yang diadakan oleh Serena menyebar. Wartawan dari berbagai media berkumpul di depan sebuah gedung megah, berdesak-desakan, mencoba mendapatkan posisi terbaik untuk meliput acara yang telah memicu kehebohan luar biasa. Kamera-kamera siap merekam setiap detik, sementara mikrofon dari berbagai stasiun berita diarahkan ke arah podium yang masih kosong.Bayangkan saja, seorang Serena Ambrose yang tanpa skandalpun bisa menghebohkan masyarakat hanya dengan konferensi pers dadakannya itu, apalagi kini, wanita itu sedang menjadi bualan seantero Italia karena videonya yang menikah dengan banyak pria sudah beredar di kalangan masyarakat dan membuat heboh semuanya.Bahkan, ke-14 pria yang Serena nikahi waktu itu tidak diblur wajahnya dan membuat nama mereka juga ikut terseret, seperti Dominic yang terkenal merupakan anak buah Fredrick dan Vicenzo yang memang terkenal karena keahlian bela