Benar, kenapa Serena tidak pernah terpikirkan akan hal itu. Saking paniknya dia memikirkan rapat dadakan dewan direksi dan kemungkinan dirnya akan diturunkan dari jabatan membuatnya hampir lupa akar masalahnya.Benar. Semua ini terjadi tiba tiba saat Serena masih di Korea. Padahal selama dia hidup hampir bertahun tahun masalah ini tidak pernah terungkit sekalipun. Bahkan musuh bisnisnya tidak pernah mengetahui perihal masalah ini tapi kenapa baru sekarang saat semuanya sedang berjlan tenang tiba tiba masalah ini muncul?Bukankah ini aneh?Serena tiba tiba terpikir ucapan Dante tadi. Masalah Serena tidak bisa bersentuhan secara langsung dengan orang asing selain keluarganya itu adalah rahasia terbesar yang disimpan keluarga Ambrose.Tak ada yang tau selama ini selain orang terdekat apalagi kali ini Serena menduduki jabatan yang tinggi di perusahaan sehingga dia tidak bisa bertindak gegabah dan rahasia itu semakin ditutup rapat rapat.Lalu siapa yang bisa tau akan hal itu dan menemuka
Sungguh tak pernah Serena bayangkan, Cassandra akan menjadi dalang dibalik semua ini. Dante tak mengonformasi itu semua tapi dari raut wajahnya yang tidak menyangkal asumsi Serena membuat wanita itu yakin kalau Cassandra adalah pelaku dibalik semua kekacauan ini.Serena menggeruti sendiri selama perjalanan mereka pulang ke mansion. Pikirannya larut dalam kemungkinan kemungkinan kenapa Cassandra melakukan semua itu. Hal ini bukan hanya aneh tapi pasti ada sesuatu yang terjadi hingga wanita itu memilih untuk bermain main dengannya.Serena menoleh ke arah Dante, yang masih fokus menyetir. Pria itu tak terlihat terganggu atau merasa aneh sedikitpun setelah memberitahu Serena tentang rahasia itu, kalau Cassandra yang menjadi dalang dibalik semua ini, saat Serena sendiri penasaran setengah mati tentang semuanya.“Dante.” Suara lembut Serena memecah keheningan diantara keduanya yang sedang ada di dalam mobil itu. Dante tak langsung menoleh, dia terlihat fokus menatap jalanan yang ada di depa
Dante memakirkan mobil ferrari miliknya di garasi luas yang ada di mansionya. Setelah beberapa menit perjalanan dari kantor akhirnya kini keduanya sampai di mansion Dante yang telaknya memang tak jauh dari mansion awal Serena karena memang kompleks perumahan itu punya keluarga Rodriguez, keluarga Nico.Serena masih termenung dari perjalanan semenjak Dante mengatakan kalau hal ini ada hubungannya dengan Nico. Entahlah, Serena merasa sekarang dia menyesal telah bertanya pada Dante karena ini membuatnya semakin berpikir keras.Jika memang ini ada kaitannya dengan Nico maka itu artinya Dante masih belum bisa membalaskan dendam atas kesalahan Nico kemarim.Serena menelan ludahnya susah payah. Entah kenapa sekarang ini membuatnya snagat khawatir. Perasaannya menjadi campur aduk. Bahkan, saat Dante sudah memakirkan mobilnya Serena masih termenung dalam pikiran panjangnya yang tak berujung itu.Genap sudah 2 bulan sejak kejadian tragis itu. Bisa dibilanng itu kej
Malam merayap lembut ke kota, dan mobil yang mengangkut Serena dan Dante melaju pelan di jalanan yang sepi. Di luar jendela, lampu-lampu kota berkelip dalam ritme yang menenangkan, menciptakan pola cahaya yang lembut di dalam kabin mobil. Suasana di dalam kendaraan itu tenang, memancarkan ketenangan yang kontras dengan intensitas emosional yang baru saja mereka lalui.“Ahhh Dante, aku sudah tidak tahan, kita lebih baik masuk saja.” Serena berucap dengan nada basah dan serak saat tangan Dante mulai bermain liar di area sensitifnya membuatnya sudah merasa di ujung gairahnya.Sentuhan Dante selalu menjadi magnet yang membuatnya merasa ketagihan setiap hari. Serena kini tak mampu lagi menahan semua ini. Sentuhan Dante bak aliran listrik yang seketik amembuat seluuruh tubuhnya bergetar.“Tetap dis ini sayang, aku ingin melakukannya di dalam mobil bukankah lebih menatang?” Sialnya Dante punya pemikiran yang berbeda, dia ingin melakukannya di dalam mobil ini, sungguh gila memang.Setelah mel
DIa memposisikan Serena di bawahnya kemudian memasukkan kejantannya hingga menimbulkan suara yang sanagt keras. Decitan dan mobil sampai bergetar. Dante benar benar sudah kehilangan kontrol jika berada dnegan Serena.Semuanya berjalan begitu natural dan panas diantara mereka berdua hingga dan sadar keduanya sudha menghabiskan waktu selama 1 jam untuk saling menngejar kenikmatan dan kemudian jatuh di tubuh satu sama lain dengan kondisi yang sudah kacau.Serena dan Dante mencapai pelepasannya bersama di dalam mobil itu.Kemudian, setelah mengatur napas, Dante langsung membawa tubuh Serena ala bridal untuk masuk ke dalam mansion.Malam yang tenang dan penuh bintang menyelimuti mansion yang megah. Di ruang tidur utama yang luas, cahaya lembut dari lampu kamar dan lilin yang menyala menciptakan suasana intim yang hangat. Serena dan Dante baru saja berbagi momen yang dalam dan penuh gairah, dan suasana di dalam kamar tidur kini dipenuhi dengan keheningan yang penuh makna.Setelah momen penu
Di dalam kamar mewah di mansion Italia yang dikelilingi oleh taman-taman indah dan pemandangan yang menakjubkan, Serena dan Dante berada dalam suasana romantis yang sempurna. Langit malam di luar jendela besar kamar menyebarkan cahaya lembut yang membanjiri ruangan dengan nuansa hangat. Lampu kristal yang menggantung di langit-langit memberikan kilauan lembut, memantulkan cahaya ke seluruh ruangan.Keduanya memiliki harta yang tanpa batas, namun semua itu juga tidak bisa menjamin kebahagiaan mereka berdua. Akan selalu ada masalah dan rintangan dalam sebuah hubungan dan itupun juga tidak luput untuk seorang konglomerat seperti Serena dan Dante.Setelah melakukan adegan panas yang sanagt memabukkan itu di dalam mobil, kini keduanya sudah berada di dalam kamar bersiap akan bersih bersih dan mandi karena hari ini ada banyak sekali kejadian yang terjadi dan seluruh keringat Serena rasanya sudah habis dipakai bolak balik dari Korea Selatan ke Italia.Serena berdiri di samping jendela, menge
“Dante, kau akan mandi?” Serena menoleh ke arah Dante yang terlihat tengah melepaskan jam tangannya di depan cermin kamar mereka.Aroma maskulin dari pria itu membuat Serena yang tengah santai di atas tempat tidurnya menjadi teralihkan. Entahlah, semenjak dia hamil, raasanya Serena semakin manja dan menempel dengan Dante.Seperti sekarang ini dia merasa sangat sensitif dan kecanduan dengan aroma tubuh Dante yang menurutnya berbeda akhir akhir ini. entahlah apa efek dari kehamilannya yang sudah beranjak 4 bulan ini atau memang Serenalah yang baru menyadari betapa menawannya suaminya ini.Dante, yang tengah sibuk melepaskan aksesoris di tangannya itu langsung menoleh dengan senyuman tampannya. “Iya sayang, aku sudah mengatakannya beberapa kali apa yang membuatmu sampai tidak fokus seperti itu hm?” Jawaban Dante membuat Serena termenung.Tatapannya menjadi melongo karena bingung. Apa dia sudah bertanya sebelumnya? Kenapa Serena tak ingat? Ah, ini pasti karena dia terlalu fokus membaca be
Serena tersneyum kecil. Ya, dia tau Dante bisa melakukan semuanya dengan menjentikkan jarinya. Tapi tetap saja dia kesal setengah mati. Apa mungkin ini juga efek kahamilannya hingga Serena menjadi jauh lebih sensitif dari biasanya.“Dante aku tau kau bisa melakukan semuanya tapi tetap saja komentar mereka membuatku sanagt kesal. Selama ini aku sudah selalu sabar difitnah, digunjing dengan berbagai berita simpang siur aku selalu sabar tapi tidak tau sekarang aku marah pada mereka. Ah, ada apa denganku sekarang?” Serena menjambak rambutnya karena frustasi.Komentar dari orang orng itu memang sangat jahat. Bayangkan saja, selama ini banyak pendukung Serena yang selalu membela wanita itu tapi saat ada kabar miring seperti ini juga banyak orang yang menjelek jelekkan Serena dan menggunakan kesempatan dan momentum ini untuk membuat Serena jatuh.Seorang konglomerat muda yang sanagt sukses dan tersohor kini terkuak kelemahannya yang membuat Serena ketahuan