Share

Gila

19

"Suatu saat nanti, tanpa aku paksa atau ancam pun, akan ada saatnya kau akan bersimpuh di kakiku dengan segala kesungguhan hatimu."

Agaknya kalimat yang pernah dilontarkan Larasati tersebut, telah berlaku dengan sangat cepat.

Mahendra tanpa ada pilihan, antara menghawatirkan Papanya juga karena dorongan batin yang tidak bisa dikuasainya. Saat ini, Mahendra terlihat begitu menyedihkan dengan harapan yang setinggi langit, bersimpuh di kaki Larasati yang bersiap akan pergi dengan orang yang menghargai lagi mencintainya.

"Kau sadar apa yang kau lakukan, Mahendra? Kau tengah bersimpuh pada seseorang yang hanyalah debu, samlaht dan kotoran." Larasati mendesis getir. Ia pun tidak menyangka Mahendra akan melakukan itu.

Orang yang selalu dibalur kesombongan dan keangkuhan, apakah mungkin akan melakukan hal seperti ini? Dada Larasati bergemuruh, mengeratkan tautan jemarinya pada Ruhan.

"Mari kita pulang Larasati." Mahendra sadar dengan apa yang ia lakukan, ia telah memperlihatkan keredaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status