Share

Duel Sengit

18

Mahendra dengan segala emosi yang memuncak terus mencari Ruhan dan Larasati hingga ber jam-jam.

Ia menggerebek semua tempat seperti orang gila, menerka-nerka sendiri ke mana Ruhan membawa istrinya.

Hingga dalam kekalutan gulungan emosi ia teringat sebuah tempat yang sering didengar adalah tempat favorit Ruhan.

Menurut desas-desus yang seringkali terdengar dari mulut ke mulut kolega bisnisnya, Ruhan selalu mengunjungi tempat tersebut di saat-saat waktu senggangnya, sebuah cafe di atas puncak.

Mahendra segera memacu kendaraannya menuju tempat tersebut, ia langsung menerobos masuk bangunan minimalis bertingkat dua itu, tidak peduli tatapan heran berpasang mata penuh selidik melihat penampilannya yang kacau.

Ia mengitari meja-meja dan mempelototi semua orang yang duduk di sana, sempat Mehendra menggeram putus asa dan ingin segera meninggalkan tempat itu, tapi kemudian sudut mata tajam menangkap sesuatu di balkon cafe ketika ia mendongakkan kepala.

Mahendra menghempas nafas lega, namp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status