Share

SKANDAL - 06

Keesokan paginya, disaat Lea sedang asyik membuat sketsa rancangan  gaun malam request spesial dari teman sosialitanya, Stephie yang baru saja selesai mandi masuk ke kamar dan duduk di sampingnya memperhatikan. Matanya membulat sempurna melihat apa yang sedang dia gambar.

“Gaun-gaun yang Tante buat selalu spektakuler. Ah, aku sudah gak sabar untuk memakai gaun ulang tahunku sendiri.” Lea tersenyum melihat kebahagiaan keponakannya. “Apalagi saat pesta ulang tahunku minggu depan akan ada tamu istimewa yang hadir.”

Lea menutup lembar sketsanya dan merubah duduknya menghadap ke Stephie dengan wajah serius, "Siapa? Kamu pakai event organizer yang tante rekomendasikan itu kan?"

Stephie mengangguk, "Semuanya sudah beres kok. Hanya tinggal menunggu hari. Aku sudah tidak sabar."

"Tidak sabar berumur tujuh belas tahun?"

"Ya itu juga tapi yang lebih kerennya lagi ya, salah satu personil band favorit aku bakalan datang."

Lea menaikkan alisnya, "Band apa?"

"TheHasky."

Lea berpikir sebentar, mencoba mengingat kapan dia pernah mendengar nama band itu. Stephie yang tahu gelagat Tantenya mendengus sebal, "Jangan bilang kalau Tante gak tahu band TheHasky.”

Lea menggelang. Stephie menepuk dahinya.

"Memangnya mereka terkenal?"

"Tante ini gimana sih? Yang sering seliweran di televisi itu kan Tante, kenapa sampai gak tahu ada band yang lagi melejit itu. Seperti tinggal di gua saja. Tidak update."

"Oke, Tante memang agak kudet sepertinya tapi seriusan kenapa kamu bisa mendapatkan kesempatan emas itu kalau mereka benar-benar band terkenal?"

Stephie tersenyum penuh rahasia. Lea menyimpitkan mata.

"Itu semua karena Rey sepupuan sama drummer-nya."

Lea berdecak, "Oh ternyata begitu. Pantas saja dia mau datang. Pasti kamu melakukan bujuk rayumu ke Rey dan cowok itu gantian membujuk pamannya itu untuk datang."

"Ishh, kok paman sih. Dia masih muda kali Tan."

"Ah masa?"

"Iya. Pantasnya itu di panggil Om," Stephie tertawa.

Lea mengacaknya, "Memang berapa umurnya?"

Stephie nampak berpikir, "Dari majalah yang aku baca sih umurnya baru 24 tahun."

Lea tertawa. Ternyata masih sangat-sangat muda. Pantas saja sedang naik daun. Mereka pasti tipe-tipe penebar pesona ke semua abg-abg labil yang ada di Indonesia.

"Kalau Tante ketemu sama dia, Stephie yakin Tante bakalan suka."

"Ah sok tahu kamu."

"Loh seriusan ini. Tante belum pernah lihat kan?"

Lea menggelengkan kepala membuat Stephie berdecak kesal. Lea tersenyum dan mengelus kepala Stephie penuh sayang. Jarak umur antara dirinya dengan Erza memang lumayan jauh sehingga dia bisa memiliki keponakan sebesar ini. Lea bersyukur Mamanya memiliki cucu-cucu yang bisa menghiburnya di rumah.

"Aku kasih lihat fotonya ya?”

Lea berpikir sesaat, "Hmm boleh deh."

Stephie berdiri lalu keluar dari kamar Lea. Tidak berapa lama gadis itu kembali membawa majalah gosip di tangannya seraya mencari-cari lembaran yang mungkin memuat band itu. "Aku sih suka sama drummernya aja,Tan. Jadi kebanyakan aku mengoleksi berita tentang dia.”

"Kamu beruntung banget dapat pacar masih saudaraan sama dia."

Stephie mengedipkan sebelah matanya membuat Lea tertawa.

"Nah ini dia. Namanya Valen Ackerman. Cowok paling ganteng sejagat raya setelah Kakek, Papa, Om Efraim, Arza dan Rey."

Lea tertawa geli seraya mengambil alih majalah itu ke pangkuannya. Setelah melihat dengan seksama, matanya serasa loncat keluar. Tidak menyangka. Melihat wajah cowok itu lagi membuat Lea kembali membayangkan ciuman panas mereka malam itu.

"Ini siapa namanya?" tanya Lea tanpa mengalihkan tatapan dari sosok cowok tampan berbaju hitam yang duduk di belakang drum memegang stik di kedua tangannya di samping tulisan yang memuat profil cowok itu. Wajah tampannya angkuh dan terkesan sombong. Tatapan matanya tajam. Padahal namanya sudah sangat jelas tertera di sana. 

Stephie memutar bola matanya dan menunjuk nama cowok itu dengan telunjuknya dan berbisik tepat di telinganya. "Valen Ackerman.”

Lea menatap wajah cowok itu dalam diam. Tipe-tipe cowok penebar pesona sama seperti saat mereka bertemu sebulan yang bulan lalu di restoran Sky. 

Sial, BERONDONG !!

Tanpa sadar, Lea memegang bibirnya sendiri. Ternyata cowok itu juga bekerja di dunia yang sama dengannya. Lea tidak tahu apakah ini keberuntungan ataukah kesialan. 

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status