Lea berdecak dan siaga saat melihat si cowok nampak kaget karena tidak menyangka acara makan malamnya berakhir berantakan di tangan Sky yang jelas-jelas tidak di kenalnya. Cowok itu langsung berdiri, menyerahkan beberapa tisu untuk wanitanya kemudian berputar mendekati Sky.
Lea bergegas mendekati Sky yang terlihat sudah naik darah bersamaan dengan seseorang yang juga mendekat dari arah berlawanan. Lea mengeryit heran melihat cowok berondong lainnya yang entah datang dari mana. Yang juga tengah menatapnya sambil berjalan. Wajahnya terasa familiar. Di mana mereka pernah bertemu sebelum ini?“Berani-beraninya kamu menghancurkan makan malam romantisku!” cengkramannya semakin erat. ”PANGGIL PEMILIK RESTORAN INI KEMARI!!” teriaknya.Sky tertawa keras mendengarnya, ”Aku akan mengembalikan semua uang milikmu karena aku tidak sudi restoran milikku ini di cemari wanita jalang seperti dia!!” “APA KAMU BILANG?!!!” Lelaki itu semakin marah.“AKU PEMILIK RESTORAN INI. LEBIH BAIK KALIAN KELUAR SEKARANG JUGA!!!” Sky berteriak balik tidak gentar.Ketika cowok itu sudah buka mulut, Lea langsung menarik tangan Sky dan membawanya mundur menjauh bersamaan dengan lelaki berwajah angkuh itu menarik temannya untuk mundur menjauh."Ayolah Sky, tenangkan dirimu." "Tidak bisa!" tolak Sky keras.Lea menghela napas karena baik cowok itu atau Sky tidak mengalihkan pandangannya. Tatapan mereka seakan memburu bagai sebuah ledakan yang siap meledak kapan saja jika sedikit lagi ada yang menyulutnya. Setelah beberapa menit hanya saling diam dan menatap lawan mereka masing-masing, seorang bodyguard datang dan melerai mereka.“Hentikan Sky!” pinta Lea pada Sky.“Cowok itu membuatku darah tinggi,Lea.”Sebelum bodyguard menyeret keluar cowok yang marah itu, dia sudah lebih dulu keluar dengan langkah lebar dan tangan terkepal. Lea menghembuskan napasnya pelan. Sky langsung berbalik pergi seraya mengibaskan rambutnya kembali ke ruangannya. Meninggalkan Lea berhadapan dengan cowok bermata tajam yang belum juga beranjak pergi itu yang dari wajahnya saja nampak angkuh dan sombong.“Sepertinya kau lupa denganku, Azalea,” katanya dengan pembawaan tenang. Untuk sesaat Lea mengatupkan bibirnya, tidak tahu dari mana cowok itu mengetahui namanya. Apa dia sering mendengar berita tentangnya.“Siapa kamu?”Cowok itu tersenyum, Lea berusaha untuk mengingat kira-kira kapan mereka pernah bertemu.“Tidak apa-apa jika kamu tidak mengingatku tapi mungkin kamu ingat dengan ciuman panas kita di club malam itu.”Lea ternganga, potongan-potongan kejadian mulai bermunculan di kepalanya hingga tidak menyadari cowok itu sudah berdiri di hadapannya dalam jarak dekat dan kaget saat jemari cowok itu membelai bibirnya.Lea menepis tangan cowok itu dan mundur. “Maaf, aku tidak ingat!”Tanpa menunggu jawaban cowok itu, Lea berbalik menyusul Sky. Nyatanya, Lea bukannya tidak ingat tapi dia berusaha keras untuk menahan rasa malunya hingga bersikap kasar seperti itu.“Ah, sialan!” umpat Lea seraya memijit pelipisnya. Lea tidak menyangka akan kembali bertemu dengan laki-laki yang sudah melihat kerapuhannya.***
Menjadi desainer adalah impian Azalea sejak kecil. Meskipun memulai kariernya dari agensi modelling tapi minatnya terhadap dunia fashion sama sekali tidak berkurang, bahkan semakin memberontak kala dia diberi kepercayaan mengenakan gaun rancangan desainer ternama di Paris Fashion Week, hingga membuatnya bermimpi agar gaun rancangannya bisa dikutsertakan dalam acara bergengsi dunia itu suatu hari nanti.Azalea Aprilia Chou, model Internasional yang sudah malang melintang di berbagai pagelaran mode dunia sekaligus desainer gaun pengantin kenamaan. Namanya sudah tidak asing lagi. Media, infotaimen, gosip, majalah bisnis sudah banyak membahas tentang dirinya.Darah Asia yang dimilikinya percampuran antara Korea-Sunda menjadikan Azalea sosok yang cantik, elegan dan anggun hingga membuatnya terlihat sempurna meski sampai saat ini dia masih betah melajang.Lea keluar dari mobil Range Rover miliknya sesaat setelah berhenti sempurna di depan rumah bergaya modern yang mengadopsi rumah cantik
Mereka makan malam sambil mengobrol. Atmosfir tidak menggenakan yang tadi sempat melandanya hilang tanpa bekas sampai pintu depan terbuka menampilkan sosok gadis cantik berambut coklat yang datang menggandeng cowok blasteran. Lea ternganga melihatnya dan saat tatapan mata mereka bertemu, jeritan gadis itulah yang bergema."TANTEEE APRILLLLLL!!!!" teriakannya, mengalahkan bunyi apapun di dalam rumah lalu menyeret cowok itu masuk dan berlari mendekati Lea untuk memeluknya sampai kewalahan."Oke sayang, pelan-pelan. Tante susah napas nih."Stephie melepaskan pelukannya dan tersenyum lebar, "Aku sudah nungguin dari tadi pagi ternyata baru muncul sekarang.”"Macet. Itu pacar kamu gak di suruh duduk dulu." Lea menunjuk cowok yang berdiri dengan senyuman di wajahnya.Angel menggeleng dan menoleh ke cowok itu, "Rey, duduk dulu situ. Stephie suka lupa diri kalau ketemu Tantenya.""Iya Tan."Cowok itu mendekat dan menyalami mereka satu-satu. Sampai di depannya dan berjabat tangan, Lea serta me
Keesokan paginya, disaat Lea sedang asyik membuat sketsa rancangan gaun malam request spesial dari teman sosialitanya, Stephie yang baru saja selesai mandi masuk ke kamar dan duduk di sampingnya memperhatikan. Matanya membulat sempurna melihat apa yang sedang dia gambar.“Gaun-gaun yang Tante buat selalu spektakuler. Ah, aku sudah gak sabar untuk memakai gaun ulang tahunku sendiri.” Lea tersenyum melihat kebahagiaan keponakannya. “Apalagi saat pesta ulang tahunku minggu depan akan ada tamu istimewa yang hadir.”Lea menutup lembar sketsanya dan merubah duduknya menghadap ke Stephie dengan wajah serius, "Siapa? Kamu pakai event organizer yang tante rekomendasikan itu kan?"Stephie mengangguk, "Semuanya sudah beres kok. Hanya tinggal menunggu hari. Aku sudah tidak sabar.""Tidak sabar berumur tujuh belas tahun?""Ya itu juga tapi yang lebih kerennya lagi ya, salah satu personil band favorit aku bakalan datang."Lea menaikkan alisnya, "Band apa?""TheHasky."Lea berpikir sebentar, mencob
Lea masuk dengan tergesa ke dalam butik tiga lantai miliknya. Etalase depan menampilkan berbagai manekin yang mengenakan gaun malam dan gaun pengantin model terbaru hasil rancangannya di salah satu area pusat perbelanjaan di Jakarta.Pagi ini pegawainya di butik menelepon untuk segera datang karena salah seorang pecinta gaun malam langganannya sekaligus teman dekatnya, tiba-tiba saja meminta bertemu tanpa membuat janji terlebih dahulu. Walaupun lelah setelah malamnya baru saja kembali dari Bandung tapi Lea tidak bisa begitu saja mengabaikannya."Selamat pagi Jenna. Maaf aku datang terlambat. Traffic di Jakarta selalu padat saat jam-jam sibuk seperti ini."Jenna, anak pengusaha tambang yang berwajah tirus dan cantik seperti barbie duduk anggun di depan meja kerja Lea seraya tersenyum, "Tidak apa-apa Lea. Aku juga merasakannya setiap hari. Seharusnya aku yang minta maaf melakukan janji temu denganmu secara mendadak seperti ini. Semalam aku tidak bisa menghubungimu jadi aku memutuskan l
Lea yang baru saja kembali dari membeli Mochacino Latte favoritnya bertemu dengan Ricko – asistennya – yang menunggu di samping mobil mini cooper miliknya.“Kita harus pergi ke stasiun televisi untuk talk show demi menghindari kemacetan."Lea mengangguk, "Iya aku tahu."Saat akan naik ke lantai dua, Lea mendengar adanya perdebatan kecil dari ruangan di mana terdapat banyak koleksi gaun pengantinya. Lea langsung berbelok dan berjalan menghampiri seorang penjaga tokonya yang terlihat kewalahan menangani dua pelanggan di dalam ruangan elegan yang sangat berkelas di butiknya.Lea menyapa dengan senyuman ramahnya, "Selamat pagi semuanya. Ada yang bisa saya bantu untuk kalian?"Wanita itu dan seorang ibu paruh baya berbalik menghadapnya lalu terkesima saat melihatnya. Wanita itu bahkan mengerjapkan matanya berkali-kali."Saya Azalea. Apa yang terjadi?" katanya sopan."Azalea Chou, pemilik butik ini?" tanyanya tidak percaya.Lea tersenyum, "Ya dan satu-satunya.""Astaga!! Aku tidak menyangk
"Kamu sudah siap kan?" tanya Ganesh yang berjalan bersisian dengan Lea sejak keluar dari ruang ganti tadi. Lea tersenyum, "Tentu. Hanya membahas tentang peluncuran koleksi terbaruku dan sedikit mengintip isi wardrobe-ku di apartemen kan?""Er, ya." Ganesh nampak berhati-hati.Lea berhenti sejenak dengan mata menyimpit tajam "Katakan apa yang harus aku ketahui sebelum aku naik ke atas sana?"Ganesh menghela napas lalu berdiri menjulang di depan Lea. Sosok Ganesh memang bukan orang asing di hidup Lea karena mereka pernah satu sekolah saat TK. Sekarang dia bekerja sebagai produser acara Talk Show Seleb yang dipandu oleh Ruben Onsu. Mereka sering melakukan kerja sama dalam berbagai acara yang mengundang Lea sebagai tamunya. Kali ini Lea mencium sesuatu yang buruk."Maafkan aku. Mungkin ini akan sedikit ekstrim hanya saja ini bukan kemauanku. Jadi—""Tidak usah bertele-tele jadi tolong sekarang katakan siapa saja bintang tamu hari ini selain aku?"Lea melipat kedua tangannya di dada menun
"Wow, udangan terbuka sepertinya. Oke, kamu bisa melanjutkan usahamu lagi nanti anak muda karena kita memiliki sesuatu yang harus di bahas di sini. Apalagi kalau bukan tentang rancangan terbaru Lea yang bertema "PinkPioniesCollection". Benar kan?""Iya benar.""Apa semua bajunya berwarna pink?" Ruben bertanya dengan nada serius.Lea tersenyum, “Tidak semua pink tapi juga warna lain yang soft. Warna-warna girly yang coba aku combine dengan warna lain.""Sangat perempuan sekali ya," canda Ruben."Oh ayolah, ini tentang fashion yang di pakai oleh wanita jadi wajar kalau seperti itu. Sesuatu yang akan menampilkan sisi feminim siapapun yang memakainya.""Iya betul juga sih. Kalau begitu coba kita lihat beberapa rancangan yang dikeluarkan oleh Lea awal bulan kemarin. Bukan gaun malam atau gaun pengantin ya tapi jenis gaun santai.""Aku menyebutnya Spring Dress. Gaun santai yang bisa di pakai untuk berbagai macam kegiatan.""Oke coba kita lihat."Layar menampilkan beberapa gaun miliknya untu
"Apa boleh aku mengatakan kalau sepertinya kamu berjodoh dengan Jeremy,Sky?" kekeh Lea membuat sahabatnya itu langsung cemberut. "Berjodoh dengan lelaki menyebalkan seperti dia?" Sky menggelengkan kepalanya cepat, "Memangnya stok lelaki di dunia ini sudah menipis dan hanya dia saja yang tersisa. Aku tidak sudi!"Lea berdecak, menghabiskan redwine-nya dalam satu kali minum, "Hati-hati Sky sayang. Mulutmu harimaumu. Kalau kalian nanti bersama, aku yang akan jadi orang pertama yang memberimu ucapan selamat berbahagia.""Dalam mimpi. Cih!" Sky nampak kesal dan menghabiskan minumannya. Lea memanggil kembali bartender dan meminta anggur merahnya diisi kembali. Dia butuh menenangkan pikiran dan hatinya yang berkecamuk akibat pertemuannya dengan si wanita jalang, Alexandra. "Jadi, Valen Ackerman tidak cukup menarik untuk menjadi calon pacarmu selanjutnya?"Lea menoleh, melihat Sky menatapnya dengan kilat jahil seraya menggoyangkan gelas minumannya. Lea jengah dan meletakkan gelasnya yang su