Beranda / Romansa / SISTEM HAREM : Penakluk Wanita / Bab 47 - Celemek Sexy Dan Kencan Buta

Share

Bab 47 - Celemek Sexy Dan Kencan Buta

Penulis: Akabane Karma
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-08 23:45:20

Keesokan harinya.

Masih di dalam kamar kost Edward.

“Hmm … hmm … hmm ….”

“Oh senangnya hatiku …..”

“Hmm … hmm … hmm ….”

“Hidupku jadi sempurna setelah bertemu kamu, Edward Lewis ....”

Tampak Jesica sedang bersenandung dengan merdu di depan pantri. Dia sibuk memasak untuk sarapan Edward.

Setelah melewati malam panas dengan kekasihnya, Jesica terlihat lebih cerah dan bersemangat. Makanya dia bangun lebih awal demi bisa membuat makanan. Dengan harapan, rasa cinta Edward akan tumbuh lebih banyak untuk dirinya dibanding Gracia.

“Ok, nasi gorengnya sudah jadi. Sekarang tinggal telur dadar,” ucap Jesica seraya menaruh piring berisi nasi goreng di atas meja. Kemudian kembali ke depan pantri dan mulai menggoreng telur.

Bahan-bahan yang digunakan wanita itu sebenarnya biasa saja, tetapi cara memasaknya bisa membuat bahan biasa itu menjadi makanan enak. Apa lagi, dia memang pandai membuat masakan pedas ciri khas negeri Tirai Bambu.

“Hmm … hmm … hmm ….”

Jesica mulai bersenandung lagi sambil senyu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 48 - Ceo Dingin Jatuh Cinta

    Sekarang waktu menunjukan pukul 09:45. Di depan pintu masuk restoran El Pinto.Edward akhirnya tiba di tempat ini setelah menuntaskan semua aktivitas pagi, mulai dari mengerjakan misi harian hingga mengantar Jesica ke perusahaan. Pria itu datang lima belas menit lebih awal dari jadwal yang sudah dijanjikan. Dia sengaja melakukannya supaya bisa mengobrol sebentar dengan Derick.Lagi pula, kencan buta ini terlalu mendadak dan tidak pernah terpikirkan sama sekali. Makanya Edward perlu mencaritahu informasi lebih dulu agar tidak salah kaprah ketika kencan sudah dimulai nanti.“Yo, sobat. Kau datang lebih cepat dariku,” sapa Edward kepada Derick, yang sedang berdiri di depan pintu masuk El Pinto.Sahabat baiknya itu mengenakan pakaian sangat rapi hari ini. Baik bahu atau celana merupakan produk terkenal dan mewah di kota Noxus. Kencan buta ini sepertinya sangat penting bagi pria pecinta film kartun dari negara Sakura itu.“Ka-Kau … kenapa kau datang kemari? Di mana Edward?” Tanya Derick,

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 49 - Parfum Perangsang Hasrat Wanita

    Helena Rose, Ceo berusia 35 tahun berparas sangat cantik dan memiliki tubuh indah. Memulai karir sebagai penjual parfum sejak lulus kuliah, dia akhirnya meraih kesuksesan di usia 30 tahun. Dengan ketekunan dan kerja kerasnya, dia bisa membangun perusahaan sendiri meski skalanya tidak terlalu besar. Helena menciptakan produknya sendiri yaitu Rose Gold parfum, produk yang selalu menjadi andalan perusahaannya. Pendapatan dari penjualan parfum kualitas premium itu pun bukan main, Helena bisa meraup untung bersih hingga 1 miliar dallant setiap bulannya.Hal tersebut sudah lebih dari cukup untuk menjadikan Helena sebagai seorang miliarder di kota Noxus. Sehingga dia sudah sangat terkenal di kalangan para pebisnis.Hanya saja ada rumor buruk tentang Helena yang tersebar di mana-mana. Konon wanita itu masih menjaga segel perawannya hingga sekarang. Dengan alasan, karena dia tidak pernah tertarik kepada pria dan lebih menyukai wanita.Entah siapa yang pertama kali menyebar rumor buruk itu, pa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-10
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 50 - Harus Tanggung Jawab

    Di luar restoran El Pinto. "Cepat lari, bodoh. Kenapa kau malah diam saja?!" tegur Edward kala melihat Derick termenung di depan pintu restoran. Dia malah melihat Shopie yang ingin menerkamnya dari sisi lain. "Ed, aku ingin merasakannya lagi. Bibir Shopie sangat manis menurutku," ujar Derick hendak berjalan menuju Shopie. Pletak! Edward sontak menjitak kepala Derick, jelas tidak bisa membiarkan sahabatnya masuk kembali ke dalam restoran El Pinto, karena semua wanita di dalam sana sudah menggila. Dia takut Derick akan menjadi korban pelecehan oleh wanita-wanita yang sudah kehilangan akal sehat itu. Dap! Dap! Dap! Suara langkah kaki tiba-tiba terdengar dari segala arah, banyak sekali wanita yang datang menyerbu Edward dan Derick. "Sial ... dari mana datangnya wanita-wanita itu?!" pekik Edward, benar-benar kebingungan dan terkejut."Mereka berdatangan kesini setelah mencium wangi dari parfum cinta Dewi Lexia," sahut Irene lewat earphone kasat mata. Edward mengerutkan kening sambi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 51 - Pernikahan Palsu

    “Me-Menikah?” Ulang Edward, matanya terbelalak lebar tak percaya.Helena hanya mengangguk kecil dengan rona merah terpancar kuat dari wajah cantiknya, tampak malu-malu seperti seorang gadis baru gede atau ABG.Edward sontak memperhatikan setiap gelagat wanita cantik berusia 35 tahun itu, mulai dari ekspresi hingga gestur tubuhnya. Tapi, dia tidak menemukan kebohongan apa pun dari Helena, tawaran barusan mungkin benar adanya.Jika seperti ini, artinya Helena adalah wanita pertama di luar Sistem Harem yang berani mengajak Edward melangkah ke jenjang sangat serius. Karena yang namanya pernikahan sudah pasti harus siap dalam segala aspek, baik sandang, pangan dan papan.Berdasarkan tiga hal tersebut, Edward jelas belum siap menikah. Dia masih muda dan masih ingin menikmati hidupnya. Terlebih, ada Sistem Harem yang sudah mengikatnya untuk berhubungan dengan banyak wanita.Dengan kata lain, pernikahan secara normal tidak mungkin Edward lakukan. Setidaknya dia juga perlu melibatkan wanita-wa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 52 - Edward Akan Menikah

    Pukul 16.50. Kantin belakang kampus Roxane. Tampak ada yang berbeda di tempat itu sore ini, penyebabnya karena kehadiran seorang wanita sangat cantik berpakaian formal yang sedang makan di sana. Wanita itu tidak peduli dengan tatapan tajam dari mahasiswa atau mahasiswi yang sedang asik nongkrong, dia sibuk menyantap makanannya sambil bermain ponsel. Ya, Helena Rose memutuskan datang ke kampus Roxane karena ingin menjemput Edward secara langsung. Dia takut Edward akan ingkar janji, atau berubah pikiran, makanya ia berani mengambil langkah tersebut supaya tidak terjadi kesalahan sekecil apa pun. “Sial, Edward menghindariku lagi hari ini. Benar-benar bajingan menyebalkan.” Sebuah suara sumbang tiba-tiba terdengar di kursi belakang, sontak menarik perhatian Helena. Dia pun mempertajam indera pendengaran dan berusaha menguping dengan baik. “Aku beneran heran sama kamu, Lena. Dulu kamu menganggap Edward sebagai anjing peliharaan. Tapi, kenapa kamu sangat mendambakan Edward sekarang?

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 53 - Hadiah Luar Biasa

    “Ed … Tunggu sebentar, Ed. Aku mohon ….”Lena akhirnya berhasil mengejar Edward di parkiran depan, mencoba menghentikan langkahnya dengan suara keras.Namun, Edward masih mengabaikan mantan pacaranya itu. Dia terus berjalan bersama Helena hingga tiba di depan mobilnya.“EDWARD!!!” suara Lena semakin keras, bahkan menarik perhatian orang-orang yang di sekitar parkiran. “BERHENTI SEBENTAR, EDWARD. AKU MAU BICARA SERIUS!”Edward terpaksa merespon jika seperti ini urusannya, tak mau keributan semakin meluas.“Ada apa?” Tanya Edward sambil membalikan tubuhnya, menatap wajah Lena yang tampak kusut itu.Lena melirik Helena sekilas. “Bisakah kita bicara berdua saja?” Pintanya.“Bicara saja di sini, tak nyaman jika hanya berdua. Aku takut calon istriku akan salah paham,” ujar Edward, sekalian saja manfaatkan momen ini untuk menarik garis dengan Lena sepenuhnya. “Ca-Calon istri?!” Pekik Lena dan Helena serempak, jelas terkejut akan pengakuan Edward barusan.“Kamu serius, Ed?!” Lena memastikan,

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 54 - Malah Jadi Serius

    “Tidak masalah nih, aku cuma bawa ini buat hadiah?” Tanya Edward setelah memarkirkan mobilnya di parkiran rumah keluarga Rose. Menunjukan bingkisan yang berisi sebotol pil warna biru dan sebuah salep cinta.Kedua benda tersebut Edward pilih dari Sitem Harem sebagai hadiah pertemuan dengan orang tua Helena. Tentu saja dia melakukan itu setelah menimbang-nimbang kegunaan dan khasiatnya.Sama seperti yang sudah diketahui, pil biru bisa menambah keperkasaan pria ketika berhubungan dengan pasangan di atas ranjang. Sementara salep guna mempercantik wajah wanita dan bisa memberikan efek awet muda. Wanita mana pun akan terlihat sepuluh tahun lebih muda dari usia aslinya.Helena melirik bingkisan itu sekilas, lalu tersenyum manis kepada Edward. “Tidak masalah kok, justru aku senang karena kamu masih memikirkan hadiah untuk orang tuaku. Terima kasih ya, Ed,” ucapnya.“Jangan sungkan, Helena. Bukankah memberikan hadiah sudah menjadi kewajiban jika kita ingin berkunjung ke rumah orang lain?” Tang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 55 - Hanya Akan Medapat Kehancuran

    Edward tidak hanya kebingungan kala menghadapi tiga syarat dari Nyonya Rose, bahkan mulutnya sampai tidak sanggup mengeluarkan kata-kata. Dia jelas tidak bisa langsung memberikan jawaban karena masalah tersebut sudah bersangkutan dengan pernikahan sungguhan. Meskipun Helena bisa dibilang sebagai wanita yang sempurna dalam segala hal, Edward masih belum siap jika harus menikahinya sekarang, apalagi ada aturan Sistem Harem yang akan mengikatnya dengan banyak wanita. Entah Dewi Lexia akan mengizinkan atau tidak, pastinya pernikahan sungguhan akan merepotkan bagi Edward atau Helena, terutama Helena yang mungkin saja akan merasa sakit hati begitu tahu Edward punya banyak wanita. Namun, merasa Edward tidak tega jika harus menghancurkan harapan Helena yang ingin membahagiakan keluarganya. Terlebih, respon ibu Helena tampak sangat baik seolah sudah menantikan kedatangan menantunya untuk waktu yang sangat lama. Bimbang? Tentu saja Edward sangat bimbang pada saat ini. Dia tidak bisa mengamb

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17

Bab terbaru

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 149 - Pengkhianat

    Edward menatap dengan cermat sosok pria yang baru saja bangkit dengan tenaga luar biasa. Meskipun dia mengaku telah sembuh berkat obat Edward, ekspresi wajah pria itu menunjukkan kekhawatiran mendalam. “Ayah, kamu benar-benar baik-baik saja?” tanya Aluna, penuh rasa syukur dan cemas bersamaan. “Tenang, Nak. Aku baik-baik saja sekarang,” jawab pria itu sambil mengamati tim medis yang sudah berusaha menolongnya. Edward merasa lega, tetapi rasa ingin tahunya semakin membara. Dia berusaha menyusun strategi untuk menghadapi ancaman di balik serangan bom tersebut. “Aluna, ayo kita bicara sebentar,” ajak Edward, menarik Aluna ke samping, jauh dari kerumunan. “Ada apa, Ed? Kenapa serangan ini bisa terjadi?” tanya Aluna dengan suara bergetar. Edward mencoba menganalisis situasi. “Ada kemungkinan bahwa serangan ini bukan hanya sekadar aksi teroris. Menurut informasi yang aku dapat, keluarga Everdeen mungkin sudah menjadi target lama. Ada beberapa kelompok yang bisa melakukan hal ini,

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 148 - Ayah Aluna

    Edward merasa gelisah dan khawatir usai mendengar kabar buruk dari Aluna. Dia segera kembali ke meja Clara dengan wajah yang penuh kekhawatiran."Ada apa, Ed?" tanya Clara, tampak penasaran.Edward menjelaskan situasi yang sedang terjadi kepada Clara, tentang pengeboman di perusahaan ayah Aluna. Clara terkejut mendengarnya dan merasa prihatin dengan keadaan Aluna dan keluarganya."Kita harus segera pergi ke tempat Aluna. Dia butuh dukungan kita di saat-saat seperti ini," ujar Clara tegas.“Tidak, kamu tak perlu pergi kesana. Kamu masih punya masalah yang harus diselesaikan,” tukas Edward, diam-diam mengeluarkan sebotol air dari sistem harem.“Minumkan ini pada ibumu, lalu kabari aku reaksinya. Cukup satu gelas saja, jangan berlebihan,” jelasnya sambil memberikan botol air itu pada Clara.“Air mineral? Untuk apa air mineral, Ed?” Clara bingung sendiri, menatap air itu dan tidak mengerti.Edward tersenyum tipis, “Percayalah, air itu bisa mengatasi masalahmu. Aku yakin ibumu aka

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 147 - Harus Menemui Helena, Tapi?

    Edward menatap Aluna dengan ekspresi serius, mengangguk pelan. "Dua triliun, ya? Baiklah, aku akan membantu kamu," ujarnya, mengambil ponsel Aluna dan mulai melakukan transfer.Aluna menatap Edward dengan mata berkaca-kaca, terharu dengan kesediaan Edward yang membantu keluarganya. "Terima kasih, Edward," ucapnya, suaranya bergetar.Edward hanya tersenyum, menepuk bahu Aluna dengan lembut. "Tidak perlu berterima kasih, Aluna. Kita adalah pasangan, dan pasangan harus selalu membantu satu sama lain," ujarnya, menenangkan Aluna.Setelah selesai transfer, Edward mengembalikan ponsel Aluna. "Ok, masalahnya beres. Aset keluarga Everdeen sudah aman sekarang," ujarnya, tersenyum tulus.Aluna menatap Edward dengan mata berbinar, penuh rasa terima kasih. "Kamu benar-benar menyelamatkan kami, Edward. Aku tidak tahu bagaimana cara membalas budi baikmu," ucapnya, suaranya penuh rasa haru.Edward hanya tersenyum, menggelengkan kepalanya. "Tak perlu membalas apa-apa, aku hanya melakukan apa yang seh

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 146 - Berhutang 2 Trilun

    Edward termenung cukup lama usai membaca pesan Irene, benar-benar bingung dan tak tahu harus mengambil keputusan apa."Sarapannya sudah siap, Ed. Ayo kesini," teriak Aluna dari arah dapur, sontak membuyarkan lamunan Edward."Oke, sebentar ...." Edward menanggapi sambil mengenakan pakaiannya. Mencoba melupakan Helena sejenak dan berusaha fokus pada Aluna.Tak lama berselang, Edward tiba di ruang makan, tampak beragam makanan yang sudah tersaji di atas meja."Wah, kamu jago masak ternyata. Kelihatannya makananmu enak-enak," ujar Edward, memuji usaha Aluna.Wajah Aluna pun memerah, jelas senang dengan pujian Edward."Silakan dicoba, Ed. Semoga kamu tidak kecewa," ujarnya.Edward tersenyum kecil mendengarnya, "Kenapa aku harus kecewa? Aku pikir makananmu terasa lezat.", kemudian dia menyantap makanan itu. Mulai dari daging hingga sayur sop bening.Namun, yang paling menggugah selera Edward adalah sambal buatan Aluna. Siapa sangka, wanita secantik dia sangat pandai membuat sambal."Ini ena

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 145 - Membuatnya Jauh Dari Helena

    Pagi berikutnya.Edward dan Aluna terbangung dalam keadaan telanjang, mereka tampak masih lelah usai melakukan persetubuhan panas tadi malam.Aluna sendiri sangat menikmati hal tabu tersebut meski sudah pernah merasakannya. Dia pikir Edward terlalu perkasa sehingga berhasil membuatnya melalang buana berulang kali. Ini juga merupakan pengalaman baru bagi wanita dewasa itu.Entah berapa kali Aluna mendapatkan pelepasan tadi malam, pastinya sangat sering sampai dia tak bisa menghitungnya pakai jari lagi.“Uh ... aku sepertinya akan kesulitan berjalan,” ujar Aluna masih dengan mata mengantuk.Dia lalu menyentuh ranah kewanitaannya, dan ternyata masih ada sisa-sisa cairan di sana.“Aduh, aku langsung tidur semalam, aku tak sempat membersihkannya. Kira-kira Edward benci wanita kurang teliti seperti aku tidak ya?” Aluna tampak cemas, jelas takut akan hal tersebut.“Mana mungkin aku membencimu, jusru aku menyukai wanita seperti kamu,” sahut Edward, langsung membawa Aluna ke dalam pelukannya.

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 144 - Resmi Dimulai

    “Edward, apa kamu baik-baik saja?” tegur Aluna kala Edward semakin larut dalam lamunannya.Edward tidak langsung menanggapi, hanya mentapa wajah cantik Aluna dengan sayu. Dia tiba-tiba ragu untuk menuntaskan misi utama sistem harem dengan wanita itu.Aluna seketika menyadari sesuatu dari ekspresi Edward, namun dia tidak ingin berhenti di sini setelah memantapkan hatinya untuk Edward. Dengan berani, dia pun mendekati Edward sambil melepas pakaiannya secara perlahan.“Ini mungkin bukan yang pertama bagiku, tapi aku percaya kemampuanku bisa mengilangkan semua keraguanmu. Aku harap kamu tidak keberatan, supaya kita bisa lanjut ke tahap yang lebih serius,” ujar Aluna, kini sudah telanjang bulat di depan Edward. Dia sangat berharap Edward akan langsung menyerangnya setelah disuguhkan pemandangan indah semacam itu.Glup!Edward menelan salivanya, bersamaan dengan naiknya gairah yang secara perlaan. Tidak mau jadi orang munafi, dia memang sudah terangsang oleh Aluna saat ini.“Tolong lihat ak

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 143 - Langkah Mana?

    Malam semakin larut, bahkan hampir mendekati pagi.“Maaf, urusan kakekku benar-benar merepotkan. Kamu jadi terlibat dalam hal-hal aneh yang selalu dirasakan kakekku selama ini,” ujar Aluna begitu tiba di depan pintu apartemennya, kemudian dia membuka pintu itu dan membiarkan Edward masuk.“Silakan masuk, Edward. Anggap saja tempat tinggal sendiri,” ujarnya.“Terima kasih, Aluna,” balas Edward, tersenyum tulus. Kakinya lalu melangkah ke dalam kamar apartemen itu.Wusssh!Aroma sangat wangi langsung menyambut Edward di sana, apalagi kamar ini terasa sangat feminim karena hampir seluruhnya didekorasi warna merah muda.“Apa kamu sangat menyukai warna pink?” tanya Edward, cukup penasran jadinya, tanpa sadar menoleh ke arah selangkangan Aluna, mengira di dalam sana juga isinya berwarna merah muda. “Tentu saja, bukankah warna ini penuh dengan romansa?” Aluna tersenyum cerah, sepertinya paham maksud tatapan Edward.“Begitu ya?” Edward lanjut berjalan memasuki kamar, melihat-lihat ke sekitar.

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 142 - Menyerang Vampir

    Edward melihat Peter dengan penuh kekhawatiran. "Kakek, apa yang harus kita lakukan sekarang? Bagaimana kita bisa melawan vampir?" tanyanya.Peter mengambil napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri sebelum menjawab. “Pertama-tama, kita harus mencari tahu lebih banyak tentang vampir, terutama kelemahan dan cara melawan mereka,” ujarnya.Edward mengangguk, ia juga berusaha menenangkan dirinya sendiri. "Tapi dari mana kita bisa menemukan informasi itu? Apa ada di buku yang aku bawa?" tanyanya lagi.Peter mengingat-ingat sambil merenung sejenak. "Ada satu tempat di kota ini yang mungkin memiliki jawabannya. Perpustakaan kuno. Mereka memiliki koleksi buku langka dan mungkin ada yang berkaitan dengan vampir," jawabnya.“Perputakaan itu lagi?” Edward terkejut mendengarnya.“Ya, hanya di sana satu-satunya tempat yang bisa digunakan untuk melawan vampir.” Peter tampak yakin dan tegas.“Ayo bergerak sekarang, kita tak boleh membuang waktu,” ajaknya.Kemudian, kedua pria beda usia i

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 141 - Mungkin Saja Vampir?

    Edward dan Aluna tiba di rumah sakit jiwa setelah beberapa saat berkendara. Aluna tampak gugup dan khawatir, sedangkan Edward mencoba untuk tetap tenang dan bijaksana.Mereka lalu berjalan menuju ke ruangan tempat kakek Aluna dirawat, letaknya di lantai atas gedung tersebut.Setelah menunggu beberapa saat, kakek Aluna akhirnya muncul di depan mereka. Dia tampak lemah dan pucat, namun masih bisa tersenyum lembut pada cucunya.“Aluna, kamu pasti cucuku, Aluna, ‘kan?” Sapa kakek itu, sepertinya masih bisa mengenali Aluna.“Ya, kakek.” Aluna langsung memeluk kakeknya dengan erat.“Salam kenal, kakek. Aku Edward Lewis,” ucap Edward segera memperkenalkan dirinya dan memberikan salam hormat pada kakek Aluna.Kakek Aluna pun memperkenalkan dirinya sebagai Peter Everdeen, seorang ahli dalam dunia ilmu hitam dari keluarga Everdeen.‘Ahli ilmu hitam?’ Ulang Edward dalam benaknya, rasanya agak akrab dengan hal-hal semacam ini.“Hahaha! Aku suka ekspresimu, Edward. Kau sepertinya sudah pernah beru

DMCA.com Protection Status