Share

SEPULUH

“Aku akan pulang malam. Pak lurah mengajakku ikut dengannya ke kebun miliknya. Jangan lupa kunci pintu saat mulai petang, tidur awal. Oke.” Fandy membelai kepala Cahaya dan tersenyum manis.

Cahaya membalas senyuman itu, dia mengangguk sekilas lalu memeluk Fandy. “Jangan terlalu khawatir. Aku bisa jaga diri. Kamu hati-hati di jalan.”

Pelukan keduanya merenggang, saat pak lurah datang bersama mobilnya membuyarkan pelukan hangat itu. “Ayo. Teruskan pelukan kalian nanti ya?” Goda Pak Lurah sambil tersenyum melihat bagaimana Fandy dan Cahaya saling bersikap.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status