Beranda / Pernikahan / SESAL ( Nikah Terpaksa ) / Sakit Kepala Yang Kurasakan

Share

Sakit Kepala Yang Kurasakan

Penulis: Desy Irianti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

SESAL ( Nikah Terpaksa )

Bab 21

By : Desy Irianti

"Baru saja masuk! Ganggu saja kamu!"

"Cepat, Mas! Aku tak tahan."

Seakan sudah sampai tenggorokan makanan yang akan kumuntahkan. Belum pernah aku mengganggunya pada saat di kamar mandi.

"Uek, uek, Mas. Cepat lah! Keburu muntah aku di sini!" teriakku sambil menggedor pintu kamar mandi.

Kutunggu beberapa menit, kupikir dia akan cepat keluar dari kamar mandi setelah aku terus menggedor pintu, ternyata tetap santai dan tidak menyahut panggilan.

Akhirnya keluar juga yang sudah kutahan dari tadi, makanan yang keluar dari mulut tepat di depan pintu. Tidak banyak tapi ada makanan yang tadi aku makan.

"Apa-apaan sih kamu? Jorok!" ucapnya tepat pada saat muntahan aku keluar dia juga baru keluar dari kamar mandi sambil menenteng handuk di bahunya.

Sudah terjadi, kalau masih bisa aku tahan, tak akan mungkin aku muntah di situ. Rasa pusing yang tak kunjung hilang membuatku harus jongkok di depan pintu kamar mandi.

Tak akan terjadi Mas Firman mau m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Tidak Mungkin Aku Hamil

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 22By : Desy Irianti"Hahh." Sungguh sangat terkejut aku mendengar ucapan Ibu.Tidak mungkin aku hamil, walaupun aku sah menjadi istri Mas Firman, walaupun aku juga sudah melakukan layaknya hubungan suami istri, tapi itu jarang. Aku tidak berharap bisa punya anak dari laki-laki yang telah bersamaku baru 3 bulan. Bahkan aku ingin bercerai dengannya."Biasanya, pusing, tidak selera makan, badan lemas tambah mual, itu gejala awal orang yang hamil." sambung Ibu membeberkan awal kehamilan.Aku melirik ke arah Mas Firman yang terlihat terkejut juga di wajahnya. Bukan bahagia yang terpancar dari wajahku dan Mas Firman, malah lebih kaget yang kami rasakan.Semua ciri-ciri yang Ibu sebutkan itu terjadi padaku sekarang ini. Mual ada, tapi tidak separah pusing yang sekarang aku rasakan sekarang ini."Kapan terakhir kamu haid?" tanya Ibu yang semakin penasaran.Mencoba mengingat kembali kapan pastinya tamu bulanan yang semua perempuan dapat. Sambil menggaruk kepala,

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Aku Ingin Cerai

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 23By : Desy Irianti"Kamu jaga kandungan kamu baik-baik, Han." Baru keluar suara Mas Firman setelah kami berada di kamar. Dari tadi tak ada satu katapun yang terucap di saat calon nenek anak di kandungan sudah begitu heboh."Tanpa kamu suruh, sudah pasti aku akan jaga kandunganku!"Kemarahanku masih tetap bersarang, semakin hari semakin tak terkendali saat melihatnya.Entah bagaimana kehidupanku selanjutnya, ada janin yang akan terus berkembang di dalam perut ini. Sebagai Ibu aku pasti akan berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anakku, apalagi ini anak pertama. Walau aku belum menginginkan bayi ini, tapi harus aku jaga karena sudah hadir.Kuelus perut yang masih ramping, belum ada perubahan yang nampak. Menunggunya membesar suatu hari nanti."Kamu jangan kerja terlalu capek."Sentak aku menoleh ke arah Mas Firman, duduk di atas kasur yang berseberangan denganku. Bibir bicara, mata entah ke mana.Tidak ada ketulusan dari hatinya, aku bagai istri ya

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Lahapnya Makan Sampai Lupa

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 24By : Desy Irianti"Bu, Hana mau bilang sesuatu sama Ibu."Aku yang membantu Ibu di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Tugas ini diambil alih oleh Ibu dengan alasan aku lagi hamil, tidak boleh capek-capek. Mual dan pusing masih melanda di tubuhku.Rutinitas yang terbiasa setelah shalat subuh untuk bertempur di dapur membuat mata juga terbiasa untuk tidak tidur lagi. Pagi ini mata cerah secerah hatiku yang tak sabar untuk mengatakan unek-unek yang sudah bersarang beberapa bulan di hati. Sekarang ingin aku lepaskan semuanya tanpa harus ada yang aku pikirkan lagi."Kamu mau bicara apa, Nak? Bicaralah." Sibuk dengan masakannya, berdiri di depan kompor dan kuali sambil mengaduk masakan. Sesekali mondar-mandir mengambil gula dan garam sebagai penyedap rasa.Tanpa melihat ke arahku, Ibu tetap menyuruhku untuk bicara saja padanya."Hana mau bilang kalau Hana dan Mas Firman mau…""Aduhhhhh." teriak Ibu yang membuatku terhenti bicara."Kenapa, Bu?" Reflek aku m

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Aku Katakan Inginku

    SESAL ( NIKAH TERPAKSA )Bab 25By : Desy Irianti"Bu, Hana mau bilang kalau Hana mau cerai!""Maksud kamu apa, Han. Tiba-tiba mau bilang cerai! Tidak ada angin tidak ada hujan, minta cerai. Emangnya apa yang dibuat Firman sampai kamu mau cerai?" Menoleh sebentar ke arahku, "Sebenarnya sudah sejak nikah dengan Mas Firman, Hana tidak bahagia hidup dengannya.""Nak, kamu itu lagi hamil. Emosi orang hamil itu tidak stabil. Mungkin itu hanya perasaanmu saja. Tidak mungkin Firman tidak buat kamu bahagia. Firman itu anak yang baik."Entah dari mana Ibu menilai baik suamiku itu. Belum pernah aku merasakan kebaikan yang tulus darinya. Aku menganggap kebaikan yang pernah dia lakukan padaku itu hanya untuk menjaga nama baiknya saja.Kalau Ibu tahu tingkah lakunya di luar sana, pasti Ibu malu mempunyai menantu seperti dia."Han, tidak ada manusia sempurna. Tidak ada suami yang hanya bisa membuat kita merasa selalu bahagia. Semua itu kita sebagai istri yang melengkapi.""Tapi, Bu… Kelakuan Mas F

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Sakitnya Punya Suami Seperti Dia

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 26By : Desy Irianti"Cerita apa kamu sama Mama kamu, Mas? Tumben aku dikirimi buah!" Pesan yang aku kirim ke Mas Firman siang tadi menanyakan tentang Mamanya yang mengirimi aku buah tak dibalasnya, dibaca pun tidak sama Mas Firman. Baca pesan dari istri saja dia tidak mau, mungkin saja nomorku tidak tersimpan di ponsel dia. Dari awal menikah aku tidak pernah sekalipun membuka ponselnya, bahkan aku juga tidak tahu membuka kunci ponselnya. Sebaliknya juga begitu, Mas Firman juga sangat cuek terhadap aku. Tersentuh pun tidak ponselku dengan kulitnya."Cerita apa maksud kamu?""Heran saja, ada angin apa aku dikirimi buah-buahan. Apa kamu cerita kalau aku hamil?""Iya.""Terus?""Apanya yang terus?"Terus aku ingin tahu reaksi Mama kamu, apa harus aku sampaikan dengan sedetail mungkin? Apa kamu terlalu bodoh sampai tak tahu maksud aku!Sebelum hamil emosiku sudah sangat tidak terkontrol saat bicara padanya, apalagi sekarang posisi hamil yang kata Ibu tadi a

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Diam-Diam Selesai

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 27By : Desy Irianti"Bukannya pembangunan sedang diberhentikan dulu, Bu?" tanyaku dengan keadaan yang terkejut.Yang aku tahu semua pembangunan mendadak berhenti saat Bapak di larikan ke rumah sakit. Tidak ada yang urus, secara Bapak semua yang mengurus langsung pembangunan itu.Tidak ada pembicaraan sebelumnya untuk melanjutkan, bahkan aku merasa tidak perlu dilanjutkan lagi, mengingat di rumah ini hanya tinggal Ibu dan Sany. Keinginan bercerai pun sangat kuat yang membuyarkan keinginanku memiliki rumah. Lebih bahagia dan lebih tenang aku rasakan tinggal bersama mereka daripada tinggal dengan Mas Firman walaupun dia suamiku."Hanya 3 hari saja pembangunan itu diberhentikan. Sebelum Bapak meninggal, terselip pesan untuk segera menyiapkan rumah kamu, maka dari itu Ibu menambah pekerja agar cepat selesai.""Tidak perlu secepatnya juga Bu, Hana tidak punya biaya.""Han, kamu ingat kan, Bapak pernah bilang untuk masalah biaya. Bapak akan bantu sampai selesai

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Ucapan Ibu

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 28By : Desy Irianti"Apa ada yang kurang atau mau dirubah?" Pertanyaan yang sama Om Amir berikan padaku."Ada yang Hana kurang suka, Om. Tapi tidak usah diubah lagi, kalau diubah lagi perlu biaya lagi dan butuh waktu lagi."Om Amir tersenyum setelah mendengar ucapanku. Tidak terlalu fatal yang aku tidak suka, masih bisa nantinya aku akali dengan diberikan hiasan di sudut ruangan tv itu.Mengingat biaya yang sudah terlalu besar Ibu keluarkan untuk pembangunan rumah yang hampir selesai ini, kalau bisa sudah sampai di sini saja. Sudah bisa ditempati tinggal di bersihkan saja, yang kurang-kurang sedikit masih bisa nanti lagi."Kira-kira kapan ini bisa selesai, Om?" tanya Mas Firman."Kurang lebih 1 minggu lagi lah semuanya selesai sampai bersih biar kalian sudah enak kalau pindah. Tidak harus bersih-bersih lagi."Terlalu cepat satu minggu lagi, belum siap aku tempati rumah ini. Belum siap aku berpisah rumah dengan Ibu walaupun rumah ini tidak terlalu jauh ya

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Akibat Kesiangan Bangun

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 29By : Desy Irianti"Maksudnya?" tanyaku pada Ibu, dengan rasa terkejut dan penasaran.Saat Bapak masih muda tentunya aku belum ada di dunia ini, pastinya aku tidak tahu bagaimana sifat dan kelakuan cinta pertamaku."Sudahlah, kamu tidak perlu tahu. Yang penting kalian itu mengenal Bapak dengan sifat yang baik, bertanggung jawab atas semuanya.Penasaran aku di buat Ibu tentang Bapak di saat muda. Tidak pernah cerita masa lalu Bapak terdengar. Apakah Bapak juga punya kebiasaan yang jelek?Tak mungkin aku paksa Ibu untuk menceritakan kebiasaan muda Bapak kalau memang ada jelek, tidak bagus juga. Di satu sisi Bapak juga sudah tidak ada di dunia lagi.Duduk sendiri di ruang tamu, bosan memainkan ponsel, hampir semua aplikasi sudah aku buka. Kulihat jam dinding yang berada tepat di depan pandangan mataku, jarum jam sudah menunjukkan ke angka 10.15 belum juga aku mendengar suara motor Mas Firman. Mau sampai jam berapa aku nunggu dia duduk di dini?Sudah begitu

Bab terbaru

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Memelas Minta Maaf

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 52By : Desy IriantiTak berpaling mataku terus menatap wajah bayi kecilku. Hancurnya hatiku melihat anak yang baru berumur beberapa hari sudah harus dipasang selang infus.Tak ada masalah yang sangat menghancurkan hidupku selain melihat anakku terbaring di kamar rumah sakit.Banyaknya masalah yang suamiku sudah buat sampai mentalku hancur sehancurnya, tapi itu tidak sebanding sekarang ini. Melihat Rizky terbaring lemah di sini, apalagi saat melihatnya menangis ketika tajamnya jarum suntik itu masuk ke kulitnya.Kupegangi jari-jarinya yang kecil, kuelus rambutnya yang sedikit dengan perlahan agar tidak mengganggu tidurnya.Air mata yang tidak terbendung lagi, terus mengalir dari mata yang sudah bengkak karena sudah cukup lama aku menangis."Rizky anak yang kuat, Han. Pasti Rizky sembuh. Kamu harus kuat." ucap Ibu dengan lembut.Ibu yang selalu ada disampingku, yang selalu menguatkan di kondisi apapun. Tangannya yang merangkul pundakku memberi dukungan agar

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Keputusan Ibu

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 51By : Desy IriantiDari lubuk hatiku yang paling dalam, sebenarnya aku sedih mendengar ucapan Ibu. Tapi, kalau mengingat kelakuan Mas Firman, aku marah dan sangat benci padanya. Mengikuti keputusan Ibu adalah pilihan yang tepat sekarang ini."Han, ayo kita pergi dari sini! Rumah ini milik kamu, setelah masalah kamu dan Firman selesai, kamu bisa kembali lagi ke sini." ucap Ibu yang membangunkanku dari lamunan seraya mengingat kebaikan Mas Firman yang dua hari pernah membuatku layak menjadi seorang istri. Saat itu terlalu manis sikap dan perlakuannya padaku, sampai aku percaya yang dilakukannya itu murni kalau dia sudah berubah. Ternyata itu hanya trik Mas Firman untuk menutupi kebusukannya yang sudah hampir tercium."Han, ayokkk." Suara Ibu yang kedua kalinya lebih keras dari sebelumnya.Dengan menggendong Rizky dan tangan kanannya memegang perlengkapan susu Rizky. Sebagian barang sudah diluar, Ibu sudah mengeluarkan sebelum kami yang keluar.Mobil onlin

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Kedatangan Vania

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 50By : Desy IriantiKutatap wajah perempuan yang memperkenalkan dirinya dengan bangga mengaku pacarnya Mas Firman.Senyum getir terpaksa aku perlihatkan di depannya, tak terasa dari ekor mata ada air yang menetes, dengan segera aku usap dengan jari. Jangan sampai terlihat oleh Vania, dia akan senang melihatku sedih.Sakit, lebih sakit lagi hatiku saat melihat perut yang tidak sesuai besarnya dengan tubuh yang langsing semampai. Elusan di perutnya membuatku iba pada anak yang ada di dalamnya.Cantik, seksi. Itu yang aku lihat dengan mata. Tak bisa dibohongi kalau Vania memang cantik. Laki-laki mana yang tidak terpikat dengannya. Ditambah dia memang harus menjaga penampilan untuk menarik para pelanggannya.Jari-jari tangan Ibu menggenggam tanganku dengan erat. Aku tahu maksud Ibu, berusaha menguatkan aku."Firman tidak ada di rumah! Silahkan kamu pergi dari sini! Ini rumah anak saya!" ucap Ibu dengan nada yang berusaha tetap terkontrol.Orang tua mana yang

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Pacar Mas Firman

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 49By : Desy Irianti"Sebenarnya diam-diam Ibu suka memperhatikan kalian berdua, tapi Ibu anggap masalah kalian masih masalah biasa-biasa saja." Suasana masih aman terkendali untuk Ibu tapi tidak untuk aku, aku mulai tegang."Ibu anggap karena kalian berdua waktu nikah belum saling mengenal, kekakuan diantara kalian, pasti juga akan terjadi sama pasangan lain yang belum saling kenal."Benar yang Ibu katakan, kekakuan kami memang hal yang wajar karena kami tidak menghabiskan waktu lama sebelum adanya pernikahan.Sangkin kakunya bibirku ini sampai aib yang selama ini Mas Firman buat, tidak pernah aku katakan sama orang lain. Tapi, kali ini tidak bisa lagi aku tutupi aibnya."Mas Firman selingkuh, Bu." ucapku dengan pelan.Tidak berani aku menatap ke arah Ibu, melihat wajahnya yang sudah pasti sedih aku tidak sanggup.Aku juga tidak bisa memastikan kekecewaan Ibu terhadap Mas Firman. Menantu pilihannya sendiri yang membuat hancur anak perempuannya. "Maksud

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Aku Selalu Merepotkan Ibu

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 48By : Desy Irianti"Firman, kamu sarapan dulu sebelum berangkat. Sudah Ibu siapkan di meja makan." ucap Ibu saat melihat Mas Firman saat sudah rapi.Berjalan menghampiri Mas Firman sambil membawa pakaian kotor Rizky untuk dicuci. Ketelatenan Ibu yang mau mengurus kebutuhan kami apalagi mengurus cucunya, tanpa ada aku suruh sedikitpun. Malah aku mau membayar orang untuk mengurus anakku sampai masa penyembuhan yang harus aku lalui, Ibu malah marah."Ibu masih sanggup kalau hanya urus kalian." ucap Ibu padaku saat aku mau bayar orang.Aku yang hanya bisa menunggu di kamar dan di atas kasur. Sesekali aku berusaha untuk bangun dan belajar sendiri agar bisa cepat pulih. Rasa perih dan ngilu yang masih terasa.Sampai selesai Ibu mengurus Rizky, tak terlihat wajah yang capek, malah senyum sumringah yang aku dapatkan. Mungkin kehadiran Rizky menjadi pengobat kehilangan yang sudah pergi buat Ibu.Bersyukur memiliki Ibu seperti ini, tinggal perempuan mulia ini yang

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Pulang Ke Rumah

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 47By : Desy Irianti"San, jemput Ibu sekarang, ya." Terdengar saat layar datar menempel di telinga Ibu."Ibu mau pulang, ya? tanyaku yang seakan tidak rela ditinggal Ibu."Iya, Han. Sudah jam sembilan malam, kasihan Sany di rumah sendiri."Walau tidak rela sebenarnya kalau Ibu pulang. Keadaanku masih sangat memerlukan bantuan. Bekas operasi yang membuatku harus ekstra bersabar. Aku tidak boleh egois, ada Sany yang juga membutuhkan Ibu, apalagi dia masih gadis."Kan ada Firman. Pasti suami kamu bisa, waktu di rumah sakit juga dia yang urus waktu malam, dia yang buatkan susu, gantikan kalau ngompol. Besok pagi-pagi Ibu datang kemari. Tidak usah kamu pikirkan masak, biar Ibu yang masak di rumah."Tersenyum walau dengan senyuman yang getir. Bukan masalah masak, aku tidak mau minta tolong sama Mas Firman untuk membantuku. Nanti dia berfikir kalau aku sudah memaafkannya dan tidak akan minta cerai."Ibu pulang, ya." Mencium cucunya sebelum keluar dari kamar, dan

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Terlihat Biasa-Biasa Saja

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 46By : Desy Irianti"Apapun masalah kamu sama Firman, nanti kita bahas di rumah. Kamu pulihkan dulu badan kamu, tidak usah banyak pikiran." Aku tidak tahu sekuat apa hati Ibu. Selama ini aku memikirkan tentang perasaan Ibu sampai aku mengabaikan perasaanku sendiri.Saat aku mengatakan ingin cerai dengan suamiku sejak awal pernikahan, takut sekali bibir ini mengucapkannya. Sekarang aku tak tahan lagi hidup dengan Mas Firman, makanya terucaplah.Tanpa adanya rasa kaget ataupun bingung yang terlihat dari wajah Ibu, santai bahkan masih bisa melemparkan senyuman padaku."Apa Ibu sudah mendapatkan cerita dari Mas Firman?" gumamku dalam hati.Kalau memang iya, apa yang disampaikan Mas Firman sampai semuanya terlihat biasa-biasa saja seperti tidak ada masalah."Han, Ibu mau sholat dulu. Kamu bisa kan Ibu tinggal dulu.""Iya, Bu. Bisa."Dengan membawa mukenah berwarna putih bermotifkan bunga keemasan, Ibu meninggalkan aku sendiri di kamar rawat.Menikmati sakit h

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Anakku Prematur

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 45By : Desy IriantiKututup kedua telinga dengan kedua tangan kuat agar tidak terdengar lagi suara laki-laki jahat yang membuatku hampir gila.Air mata yang mengalir deras seakan tumpah keluar semuanya, tak bisa aku menahannya."Han, Hana. Mas minta maaf, tolong buka pintunya sebentar." Masih kudengar suara seperti memelas.Aku yang terlalu bodoh mempercayainya atau Mas Firman yang sangat pintar. Begitu gampang aku tertipu dengan sikap manisnya yang membuatku terbang. Aku masuk ke dalam perangkapnya.Sesak dadaku menahan perihnya luka yang sangat dahsyat diberikan suamiku sendiri. Terlalu kejam cara dia menghancurkan mentalku.Satu jam berlalu, tak kudengar lagi suaranya memanggil namaku. Mulai mereda tangisanku bercampur dengan rasa capek. Air mata yang deras, kini tinggal tetesan saja yang keluar. Kering sudah.Setengah hari aku berada di dalam kamar tanpa ada minum dan makan sedikitpun. Sedih sekali hatiku, sampai begini dia menghancurkan aku yang seda

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Pacar Suamiku Hamil

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 44By : Desy IriantiMemperhatikan sekeliling saat aku keluar dari kamar mandi. Tidak ada perempuan yang aku lihat, sosok laki-laki yang menjadi suamiku pun tidak terlihat di depan mata."Mas, Mas Firman." Panggil-panggil suamiku yang tidak menjawab.Kutelusuri ruangan sampai ke kamar, tidak kudapati Mas Firman ada di sana.Kulempar pandangan ke arah luar dari jendela, ternyata Mas Firman ada di luar dengan ponsel yang menempel di telinga."Ternyata Mas Firman sedang nelpon, suara perempuan itu pasti adiknya." lirihku pelan.Tak ada pikiran jelek sedikitpun dengan Mas Firman. Dengan cara dia memperlakukan aku beberapa hari ini, kepercayaanku sudah kuat untuk mempercayainya.Niat hati keluar untuk menghampiri Mas Firman, seketika kakiku berhenti di samping meja makan. Dua teh hangat sudah tersedia di atas meja dengan satu cake yang bertuliskan i love you.Hampir lepas jantungku dari tempatnya. Perempuan mana yang tidak bahagia dibuat seperti ini oleh suamin

DMCA.com Protection Status