Share

Muntah Yang Tidak Tertahan

SESAL ( Nikah Terpaksa )

Bab 20

By : Desy Irianti

"Han, Firman sudah berangkat kerja?" Suara Ibu yang tiba-tiba terdengar jelas di telinga.

Aku melihat kebelakang, ternyata Ibu sudah ada di belakangku.

"Iya, Bu. Mas Firman baru saja berangkat."

"Keadaan Ibu gimana?" sambungku lagi.

Terlihat masih sembab di bagian mata, sedikit pucat. Kupastikan Ibu baik-baik saja. Walaupun kami semua masih dalam keadaan berduka ditinggal Bapak untuk selamanya, tapi hidup harus tetap berjalan.

"Ibu baik, Han. Butuh waktu untuk memulai kebiasaan yang baru. Banyak rutinitas Ibu yang akan berkurang setiap harinya."

Memang banyak sekali rutinitas yang dilakukan Ibu bersama Bapak. Dari mulai bangun tidur yang harus menyiapkan teh terlebih dahulu, sampai sebelum tidur yang harus memastikan obat harus berada di tangan Bapak sebelum diminum.

Tidak mudah jika aku diposisi Ibu. 28 tahun hidup bersama, sekarang harus hidup tanpa seorang suami yang telah memberinya anak, bahkan cucu yang sudah hadir di tengah-ten
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status