SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 30By : Desy Irianti"Pakaian kamu sudah selesai semua di masukkan ke dalam tas?" Matanya melihat ke beberapa tas yang aku letak di sebelah lemari."Sudah.""Pantas saja lemari ini sudah kosong sebagian! Terus, pakaian suami kamu siapa yang bereskan?! Seharusnya tanpa lagi di suruh!" sindirnya.Mas Firman menyindirku? Biarkan saja, memang sengaja aku buat. Sampai dimana dia bisa menyiapkan perlengkapannya sendiri. Masih butuh aku tapi tak bisa berbuat baik padaku."Apa kamu tidak bisa masukkan sendiri pakaian kamu ke dalam tas!""Apa gunanya kamu sebagai istri?" ketusnya dia bercakap."Oh, kalau aku tanya balik, apa gunanya kamu sebagai suami?"Selama ini aku sudah menjalankan kewajibanku sebagai istrinya, semua sudah aku lakukan. Tanggung jawab sebagai istri sudah dengan baik aku lakukan, kalau aku minta hak sebagai istri belum tentu kamu bisa berikan, Mas."Malas ribut terus sama kamu!""Aku juga malas ribut terus sama kamu!"Masih tetap bertahan dengan
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 31By : Desy Irianti"Mas mau tidur, capek!""Kamu sudah periksa semua pintu dan jendela?"Kebiasaan yang selalu aku lihat, setiap malam Bapak selalu memastikan rumah yang kami tempati sudah aman. Bukan berpikir jelek pada orang lain, melainkan untuk menjaga diri.Seharusnya ini adalah pekerjaan tetap seorang suami, tanpa harus lagi diingatkan dan di suruh."Sudah!"Dengan langkah yang pasti Mas Firman menuju kamar, aku masih menyusun barang yang masih belum tersusun. Sebenarnya aku juga sudah sangat capek dan ngantuk, tapi mataku risih kalau rumah ini masih berantakan. Satu jam berlalu, aku jadi merasa agak takut kalau sendirian di dapur. Kutinggalkan piring-piring ini yang masih berserak di lantai. Dengan langkah kaki yang lebar aku masuk ke dalam kamar."Apa sih kamu, Han. Pelan-pelan lah, buat orang terkejut saja!"Membuka dan menutup pintu terlalu terburu-buru membuat suara pintu terdengar keras. Aku tahu Mas Firman pasti kaget, ketakutanku yang mem
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 32By : Desy Irianti"Mas, kamu dengar tidak ada orang yang panggil nama kamu?"Seketika pikiranku melayang jauh, baru saja aku baca pesan masuk dari ponsel Mas Firman, seorang perempuan. Dan sekarang ada yang datang dengan memanggil namanya.Aku menatap ke arahnya dan Mas Firman juga menatap balik. Apa mungkin aku bisa sabar kalau perempuan itu datang ke rumah ini? Rumah yang di bangun oleh Bapakku."Sepertinya Mas kenal suaranya."Semakin mendidih darahku di buat Mas Firman. Dia bilang suaranya perempuan itu dia kenal.Aku mengikuti Mas Firman berjalan di belakangnya menuju pintu depan."Kak Anggi?" ucap Mas Firman dengan wajah terkejut.Aku lebih terkejut lagi melihat kakak ipar datang pagi-pagi dengan membawa koper yang cukup besar."Apa mungkin dia akan tinggal di sini?" gumamku dalam hati. Pikiranku sudah menuju ke arah situ.Hidup berdua dengan adiknya saja sudah membuat beban hidupku berat. Jangan sampai kakak iparku ini ikut tinggal di sini."Firm
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 33By : Desy Irianti"Kamu pikir kamu itu siapa? Sesuka hatimu saja, Mas!" lirihku pelan. Langsung dimatikan ponselnya oleh Mas Firman saat aku mengeluarkan repetan. Padahal belum selesai.Aku lapar. Tak ada gunanya jadi suami, salah aku masih terus berharap pada lelaki ini.Baru teringat! Langsung kubuka aplikasi hijau yang bergambar lingkaran tidak penuh, kulihat dengan cepat beberapa makanan yang penjualnya tidak jauh dari rumah.Dua makanan sudah aku pilih, berharap makanan ini tidak lama datangnya. Karena sudah terlalu lapar. Ternyata aku merasakan tinggal tidak bersama Ibu, biasanya aku hanya mendengar cerita dari teman yang sudah menikah dan pindah ikut suami jauh dari keluarga."Halo, Kak. Saya dari go food, saya sudah ada di depan." ucap seorang laki-laki.Seketika aku pun keluar, sudah dari tadi aku menunggunya, ada 30 menit aku menunggu telpon dari orang yang mengantar makanan."Makasih, ya." Kutukar makanan itu dengan uang yang sudah aku siapk
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 34By : Desy Irianti"Terserah sama kamu, Mas! Mau percaya atau tidak sama aku!" "Kayak mana aku bisa percaya sama kamu, kalau kelakuanmu seperti ini!" ucap Mas Yusuf membalas jawaban istrinya.Aku hanya sebagai penonton, melihat drama pertengkaran mereka. Adu mulut antara mereka berdua membuatku diam dan duduk berada di seberang mereka.Mas Firman juga hanya memandang kakak dan suaminya. Kemungkinan dia juga takut untuk mencampuri masalah mereka."Firman, coba kamu diposisi Mas. Setiap pulang kerja istri belum ada di rumah. Ada pengaduan dari anak yang tidak mungkin dia bohong. Sampai nangis dia mengadu melihat mamanya di jemput sama teman cowok mamanya.""Coba kamu kasih tahu sama Mas, apa yang harus Mas lakukan! Apa Mas harus menelan ini dengan hanya diam!" sambung suami Kak Anggi yang matanya berkaca-kaca.Terlihat jelas dari wajahnya, kelihatan sekali Mas Yusuf tulus mencintai istrinya. Apalagi anak yang sudah hadir diantara mereka. Seharusnya Kak An
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 35By : Desy Irianti"Kok kamu begitu bicaranya!""Begitu gimana? Bagian mana yang salah?"Menurutku tidak ada yang salah dari ucapanku, lebih baik aku bilang langsung daripada aku bilang memakai kata manis yang tidak dia mengerti, entah pura-pura tidak mengerti."Maksud kamu sok gimana? Kita juga tidak tahu kan inti dari masalah mereka. Kita hanya jadi penonton tadi malam, Kak Anggi juga belum ada mengeluarkan kata-kata terkait masalah mereka.""Mungkin saja dia masih merangkai kata-kata yang bagus!" "Kamu ya, Han. Tidak pantas kamu menuduh kakak ipar kamu sendiri seperti itu!"Aku rasa aku tidak menuduhnya, tapi aku yakin memang iparku ini biang masalahnya. Untuk apa dia pergi dijemput teman cowoknya kalau tidak ada apa-apa.Hanya menunggu waktu saja semua ini akan terungkap. Sepandai-pandainya istri menyembunyikan kebusukan pasti akan tercium juga oleh suami. Suami juga begitu. Insting suami istri itu tidak bisa di bohongi."Aku tidak menuduh! Kalau ak
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 36By : Desy Irianti"Kenapa kamu melihatku seperti ini? Salah ucapanku?" Tatapan sinisnya di buang ke bawah, tertunduk malu setelah aku sindir kakaknya yang sangat terlalu.Orang tuaku selalu mengajarkan untuk ngerti etika di rumah orang, apalagi kita menginap di rumah orang lain meskipun itu saudara kita sendiri.Usahakan bangun sama dengan pemilik rumah, bantu pekerjaan yang sedang dia kerjakan, setidaknya buat dia merasa senang dengan kehadiran kita bukan menjadi beban buat dia di rumahnya."Tolong kamu bangunkan, Mas. Kamu sudah mau berangkat, aku juga tidak lama lagi mau berangkat. Apa mau aku kunci dia di dalam rumah satu harian?"Aku yang sambil merapikan meja makan, membereskan piring kotor, sambil menunggu Mas Firman selesai makan."Firman, Kakak minta satu kunci cadangan!" Terdengar suara Kak Anggi yang sedang berbicara dengan adiknya."Aku tidak pegang, Kak. Semua kunci Hana yang pegang."Memang semua aku pegang, tidak satupun kunci aku berika
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 37By : Desy IriantiDi dalam mobil dengan seorang laki-laki yang tidak aku kenali, kebetulan kaca mobil terbuka dengan lebarnya. Jelas, aku lihat wajah Kak Anggi yang begitu ceria.Beberapa detik mobil itu melewati rumah Ibuku, di saat aku berdiri di depan teras. Kak Anggi tidak melihatku tapi aku melihatnya dengan begitu jelas."Bukannya dia bilang tadi dia mau pergi jam 10? Apa karena sudah tidak ada orang di rumah?" gumamku dalam hati.Luar biasa kamu, Kak. Tega kamu membohongi suami kamu yang sangat mencintai dengan tulus. Masih mau mempertahankan rumah tangganya untuk baik-baik saja."Han, kok bengong? Sudah berangkat, nanti ketinggalan." Ibu menepuk pundakku."Iya, Bu."Dengan mengendarai motor, aku pergi kerja dengan hati yang bertanya-tanya. Banyak sekali pertanyaan yang ada di benak. Tidak boleh juga aku menuduh Kak Anggi yang salah, aku tidak pernah tahu bagaimana di dalam rumah tangga mereka. Kenapa istri berbuat seperti ini kalau tidak ada se