“Hari-hariku bagaikan berada di neraka, tidak cukup menyiksaku setiap hari selama bertahun-tahun, ibu menjualku pada seorang pedagang untuk dijadikan budak. Usiaku sepuluh tahun saat itu, dan penderitaanku terus berlanjut sampai suatu hari kami dirampok saat perjalanan pulang dari berdagang. Para perampok membunuh pedagang kejam itu namun mengasihani aku. Mereka membawaku ke markas dan mendidik aku hingga dewasa.” Yu Ping terenyuh mendengarkan kisah hidup Dewa Golok Hitam yang tragis, namun ia tak yakin apakah kisah yang diceritakan itu benar ataukah hanya kebohongan untuk menarik simpati saja.“Jadi kau ingin membenarkan semua perbuatan kejimu adalah karena pembalasan terhadap perbuatan orang tuamu, begitu?!” Alis Yu Ping terangkat, nada suaranya pun terdengar sinis.Dewa Golok Hitam menatapnya sedih, “Aku tidak akan membenarkan perbuatanku karena memang yang kulakukan selama ini hanyalah kekejian belaka. Aku memang pantas mati.”“Bahkan mati pun terlalu baik untukmu!” sergah Yu Pi
“Kelemahan dari Golok Pembunuh Naga adalah cinta,” terang Kakek Wu yang membuat Yu Ping tertegun mendengarnya.“Cinta?” ulang pemuda itu memastikan apa yang ia dengar. Melihat anggukkan kepala sang Kakek, ia melanjutkan dengan penasaran, “Bagaimana mungkin perasaan sederhana itu bisa menjadi sebuah kelemahan senjata pusaka?”Sang Kakek yang merupakan pencipta Golok Pembunuh Naga tersenyum pahit, ada guratan kesedihan teramat dalam di wajah letihnya.“Awal penciptaan Golok Pembunuh Naga adalah saat Aku kehilangan semua orang yang kusayangi, keluargaku semuanya dihabisi oleh Raja Qi terdahulu. Di dalam hatiku hanya ada kebencian dan dendam membara ingin membalaskan kematian mereka!” Mata Kakek Wu menerawang jauh, mengenang tragedi masa lalu.“Aku bahkan mempelajari ilmu hitam dan memasukkan elemen sihir gelap dalam setiap tempaan besi. Ditambah kekuatan sihir yang diberikan oleh Dewa Air didasari perasaan iri hatinya pada Dewa Naga Ying Long yang menjadi kesayangan Dewa Langit.”“Hmm, it
“Sekarang tak ada lagi yang akan menolongmu, Laohu Jing!”Seekor ular cobra hijau raksasa berkepala manusia berdiri di depan Sang Siluman Harimau.“Kumohon, ampuni aku, Siluman Ular!” Laohu Jing kali ini berlutut, menangis mengiba. Suaranya terdengar aneh saat berbicara karena rahangnya bergeser, ia harus menahan kesakitan amat sangat.“Orang yang telah menyelamatkan nyawamu saja kau khianati, bagaimana mungkin aku bisa mempercayaimu, hah?!” jengek Lushe Yao, Siluman Ular Hijau. Ia telah mengikuti Yu Ping sejak dari dasar jurang, menunggu saat yang tepat menangkap kembali Laohu Jing. Selama Siluman Harimau yang menyimpan rahasia rencananya menghabisi Huli Bai masih hidup maka ia tak akan bisa hidup dengan tenang.Sekarang kesempatan itu datang, ia tak akan melepaskannya lagi. Lushe Yao merayap dengan tubuh ularnya yang licin, menghampiri Laohu Jing dan membelitnya begitu ketat hingga terdengar suara tulang-tulang remuk.KRAKK!“Aargh … ampunn!” rintihan kesakitan Siluman Harimau yang t
“Aku harus menggagalkan pernikahan mereka!” batin Ma Yin dengan kedua tangan terkepal dan mata menyipit. Qi Yue adalah murid kesayangan yang sudah ia anggap seperti anak sendiri, ajudan Raja Qi Xiang tentu saja tak ingin melihat sang putri menderita,Ma Yin bergegas menuju keluar gerbang Kota Xianfeng untuk membuat janji temu dengan personil Iblis Bayangan.Keesokan malam, di tepi Sungai Kuning, tampak dua orang pria berdiri saling berhadapan.“Aku menyewa kalian untuk menghabisi nyawa pemuda bernama Wang Yun, mengapa dia masih hidup hingga detik ini?” protes Ma Yin kesal.“Kami berusaha menjebak target dengan menyamar menjadi pemilik kedai teh untuk meracuninya, tetapi ternyata ia membawa seorang gadis yang kami ketahui adalah Putri Qi Yue!” dalih Lian Xi, tetua sindikat Iblis Bayangan.“Lalu disusul tentara dari Perbatasan Timur datang menyerbu, suasana menjadi kacau!” lanjut pria itu meyakinkan, “Kami menyaksikan pertempuran antara pasukan tentara dengan pemuda itu, dan ia menakluk
“Yu Ping?” Bibir Xin Ru bergetar saat mengucap nama adik angkatnya, “Kukira kau sudah ….” “Mati?” Yu Ping merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum, “Ternyata Dewa Langit masih melindungiku, Kakak Xin!” Xin Ru berlari memeluk sang adik, ketiga rekannya ikut mendekat dengan perasaan haru. Setelah pelukannya dengan Xin Ru terurai, Yu Ping berganti memeluk Xue Yi, Liu Kang, dan Adik Keempat. “Apa yang sebenarnya terjadi padamu saat terlempar jatuh ke jurang?” tanya Liu Kang penasaran. Yu Ping pun menceritakan apa yang telah dialaminya, “Aku ditugaskan oleh Guruku, Ying Long untuk menghentikan Qi Yun.” “Hmm, tugas yang sangat berat mengingat pemuda itu sudah bukan Qi Yun yang dulu lagi!” gumam Liu Kang prihatin, “Bukan hanya memiliki kekuatan Iblis, tetapi sekarang ia juga dilindungi oleh istana.” “Istana? Mengapa bisa begitu?” Kening Yu Ping mengernyit tak mengerti. “Qi Yun diambil menantu oleh Raja Qi Xiang,” sahut Adik Keempat, “Ia akan dinikahkan dengan Putri Qi Yue!” Liu
“Nona Xin?” Qing Ning menyapa dengan kening berkerut. Sedikit aneh melihat kemunculan sosok perempuan di depan pintu kamarnya.Qing Ning hanya mengerti sedikit tentang gadis bernama Xin Ru yang sudah menjadi tamu di kediaman Xue Yi selama lebih dari satu bulan.Tidak banyak yang ia ketahui tentang sosok wanita cantik itu kecuali namanya adalah Xin Ru dan dia adalah kakak angkat Yu Ping. Selebihnya tidak ada karena mereka hampir tak pernah bertegur sapa meski hanya basa basi.Xin Ru bukanlah wanita yang mudah didekati, ia sangat dingin dan jarang berkomunikasi dengan siapapun kecuali orang yang ia percaya, hingga Qing Ning berpikir mereka tak akan pernah saling bertegur sapa selamanya.“Nona Qing Ning,” Xin Ru membalas sapaa
Malam telah larut, bahkan bulan di langit pun seperti enggan bersinar, meredup tertutup awan hitam. Namun di kediaman Jenderal Xiao Gang, sang Jenderal masih terjaga di kamar tidurnya. Akhir-akhir ini, ia mengalami insomnia. Kalaupun bisa tertidur, selang beberapa menit ia pasti akan terbangun karena mimpi buruk.Lelah berperang dengan rasa kantuk yang tak kunjung tiba, Jenderal Xiao Gang memutuskan membuka jendela kamar dan melihat keluar. Kalau diingat-ingat insomnia yang ia alami dimulai dari hilangnya Putri Qi Yue, disusul laporan Panglima Sung bahwa Qi Yun, putra almarhum Raja Qi You, berkhianat.Dari informasi mata-mata istana, Jenderal Xiao Gang mengetahui Qi Yun dan Putri Qi Yue telah tiba di istana, dan saat ini mereka berdua akan segera menikah. Hal ini berarti nasibnya sebagai Jenderal Perbatasan Timur berada di ujung tanduk. Bukan tak mu
Kamar yang dimasuki Yu Ping berukuran cukup besar dan tertata rapi. Pencahayaan dalam ruangan cukup baik karena ada lilin di setiap sudut ruangan. Namun ia tak melihat seorangpun berada dalam kamar itu.“I-Ibu?” Pemuda itu memanggil dengan suara perlahan, matanya memindai sekeliling ruangan. Yang ia dengar hanyalah suara api lilin tertiup angin, sampai akhirnya terdengar suara makin ribut di luar. Yu Ping melompat ke atas, bersembunyi di balik balok-balok kayu melintang yang digunakan untuk menyangga atap.Terdengar ketukan sopan di pintu disusul suara seorang laki-laki, “Selamat malam, Nyonya Xian. Ada tamu yang ingin bertemu untuk sekedar memberi hormat kepada Anda!” Tentu saja tak ada jawaban karena tak ada siapapun di dalam kecuali Yu Ping yang bersembunyi. Setelah beberapa kali mengetuk tak ada tanggapan, laki-laki tadi penasaran membuka pintu. Ia tertegun melihat ruangan kosong, bahkan setelah memeriksa seisi ruangan tak jua menemukan sang ratu.“Gawat, bagaimana mungkin wani