Beranda / Pendekar / SERULING SAKTI SANG NAGA / 133. MENYELAMATKAN LAOHU JING

Share

133. MENYELAMATKAN LAOHU JING

Penulis: Evita Maria
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-27 23:24:11
Pada akhirnya Yu Ping memilih menyelamatkan siluman harimau dari belitan ular cobra dengan menangkap kepala ular tersebut dan meremasnya dengan kuat.

Karena merasakan kesakitan yang sangat dan tiba-tiba, ular itu melepaskan lilitannya dan berbalik menyerang si Pendekar Seruling Sakti dengan marah.

Yu Ping melepaskan cengkeraman, menarik tubuh harimau yang terkulai lemas menjauh dari pemangsanya.

“Te-terima-kasih!” Harimau siluman yang kedua bola matanya mengalami kerusakan parah itu berkata terbata-bata.

“Kurang ajar kau, Anak Manusia!” Bentak si ular cobra yang ternyata adalah siluman juga. “Mengapa harus ikut campur urusan siluman, hah?!”

“Aku tidak ingin mencampuri urusan dunia siluman, tetapi bila ada yang meminta tolong maka akan menjadi urusanku!” jawab Yu Ping dengan tenang. “Kini ku-minta kau pergi bila masih ingin selamat!”

Tubuh ular cobra itu bergerak memutar ke atas, gerakannya meliuk seperti sedang menari. Perlahan makhluk menyeramkan itu berubah wujud menjadi wanita
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   134. TERBUKANYA TABIR INGATAN

    “Kau akan menyesal, Anak Muda!” dengus Lushe Yao sebelum akhirnya merayap pergi menjauhi mereka berdua.“Terima kasih sudah menyelamatkan nyawaku, siapa nama Tuan Pendekar?” Laohu Jing menatap Yu Ping penuh terima kasih.“Namaku Yu Ping, dan jangan berterima kasih padaku!” jawab Yu Ping dingin, “Meskipun kau lolos dari maut tetapi tetap harus menerima hukuman yaitu penjara khusus siluman. Di sana kau gunakan untuk merenungkan semua kejahatanmu dan berubah menjadi baik!”“Aku bersedia, aku sudah kapok melakukan kekejian selama ini. Kupercayakan nasibku padamu, Tuan Pendekar Yu!” Laohu Jing tampak bersungguh-sungguh.Yu Ping merasa lega, kepercayaan pada diri sendiri bahwa ia akan mampu mengubah takdir seseorang mulai muncul. Bila siluman sejahat Laohu Jing saja bisa menjadi siluman yang baik, apalagi manusia seperti Qi Yun.“Bagus, aku akan membawamu keluar dari jurang ini!” Siluman Harimau merapal mantra merubah wujud menjadi kecil seukuran tikus, Yu Ping memungutnya dan memasukkan L

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   135. PEMBALASAN DENDAM

    “Hari-hariku bagaikan berada di neraka, tidak cukup menyiksaku setiap hari selama bertahun-tahun, ibu menjualku pada seorang pedagang untuk dijadikan budak. Usiaku sepuluh tahun saat itu, dan penderitaanku terus berlanjut sampai suatu hari kami dirampok saat perjalanan pulang dari berdagang. Para perampok membunuh pedagang kejam itu namun mengasihani aku. Mereka membawaku ke markas dan mendidik aku hingga dewasa.” Yu Ping terenyuh mendengarkan kisah hidup Dewa Golok Hitam yang tragis, namun ia tak yakin apakah kisah yang diceritakan itu benar ataukah hanya kebohongan untuk menarik simpati saja.“Jadi kau ingin membenarkan semua perbuatan kejimu adalah karena pembalasan terhadap perbuatan orang tuamu, begitu?!” Alis Yu Ping terangkat, nada suaranya pun terdengar sinis.Dewa Golok Hitam menatapnya sedih, “Aku tidak akan membenarkan perbuatanku karena memang yang kulakukan selama ini hanyalah kekejian belaka. Aku memang pantas mati.”“Bahkan mati pun terlalu baik untukmu!” sergah Yu Pi

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   136. KELEMAHAN GOLOK PEMBUNUH NAGA

    “Kelemahan dari Golok Pembunuh Naga adalah cinta,” terang Kakek Wu yang membuat Yu Ping tertegun mendengarnya.“Cinta?” ulang pemuda itu memastikan apa yang ia dengar. Melihat anggukkan kepala sang Kakek, ia melanjutkan dengan penasaran, “Bagaimana mungkin perasaan sederhana itu bisa menjadi sebuah kelemahan senjata pusaka?”Sang Kakek yang merupakan pencipta Golok Pembunuh Naga tersenyum pahit, ada guratan kesedihan teramat dalam di wajah letihnya.“Awal penciptaan Golok Pembunuh Naga adalah saat Aku kehilangan semua orang yang kusayangi, keluargaku semuanya dihabisi oleh Raja Qi terdahulu. Di dalam hatiku hanya ada kebencian dan dendam membara ingin membalaskan kematian mereka!” Mata Kakek Wu menerawang jauh, mengenang tragedi masa lalu.“Aku bahkan mempelajari ilmu hitam dan memasukkan elemen sihir gelap dalam setiap tempaan besi. Ditambah kekuatan sihir yang diberikan oleh Dewa Air didasari perasaan iri hatinya pada Dewa Naga Ying Long yang menjadi kesayangan Dewa Langit.”“Hmm, it

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   137. RENCANA PERNIKAHAN

    “Sekarang tak ada lagi yang akan menolongmu, Laohu Jing!”Seekor ular cobra hijau raksasa berkepala manusia berdiri di depan Sang Siluman Harimau.“Kumohon, ampuni aku, Siluman Ular!” Laohu Jing kali ini berlutut, menangis mengiba. Suaranya terdengar aneh saat berbicara karena rahangnya bergeser, ia harus menahan kesakitan amat sangat.“Orang yang telah menyelamatkan nyawamu saja kau khianati, bagaimana mungkin aku bisa mempercayaimu, hah?!” jengek Lushe Yao, Siluman Ular Hijau. Ia telah mengikuti Yu Ping sejak dari dasar jurang, menunggu saat yang tepat menangkap kembali Laohu Jing. Selama Siluman Harimau yang menyimpan rahasia rencananya menghabisi Huli Bai masih hidup maka ia tak akan bisa hidup dengan tenang.Sekarang kesempatan itu datang, ia tak akan melepaskannya lagi. Lushe Yao merayap dengan tubuh ularnya yang licin, menghampiri Laohu Jing dan membelitnya begitu ketat hingga terdengar suara tulang-tulang remuk.KRAKK!“Aargh … ampunn!” rintihan kesakitan Siluman Harimau yang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   138. UPAYA MENCEGAH PERNIKAHAN

    “Aku harus menggagalkan pernikahan mereka!” batin Ma Yin dengan kedua tangan terkepal dan mata menyipit. Qi Yue adalah murid kesayangan yang sudah ia anggap seperti anak sendiri, ajudan Raja Qi Xiang tentu saja tak ingin melihat sang putri menderita,Ma Yin bergegas menuju keluar gerbang Kota Xianfeng untuk membuat janji temu dengan personil Iblis Bayangan.Keesokan malam, di tepi Sungai Kuning, tampak dua orang pria berdiri saling berhadapan.“Aku menyewa kalian untuk menghabisi nyawa pemuda bernama Wang Yun, mengapa dia masih hidup hingga detik ini?” protes Ma Yin kesal.“Kami berusaha menjebak target dengan menyamar menjadi pemilik kedai teh untuk meracuninya, tetapi ternyata ia membawa seorang gadis yang kami ketahui adalah Putri Qi Yue!” dalih Lian Xi, tetua sindikat Iblis Bayangan.“Lalu disusul tentara dari Perbatasan Timur datang menyerbu, suasana menjadi kacau!” lanjut pria itu meyakinkan, “Kami menyaksikan pertempuran antara pasukan tentara dengan pemuda itu, dan ia menakluk

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   139. PENGHAPUSAN NAMA MARGA

    “Yu Ping?” Bibir Xin Ru bergetar saat mengucap nama adik angkatnya, “Kukira kau sudah ….” “Mati?” Yu Ping merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum, “Ternyata Dewa Langit masih melindungiku, Kakak Xin!” Xin Ru berlari memeluk sang adik, ketiga rekannya ikut mendekat dengan perasaan haru. Setelah pelukannya dengan Xin Ru terurai, Yu Ping berganti memeluk Xue Yi, Liu Kang, dan Adik Keempat. “Apa yang sebenarnya terjadi padamu saat terlempar jatuh ke jurang?” tanya Liu Kang penasaran. Yu Ping pun menceritakan apa yang telah dialaminya, “Aku ditugaskan oleh Guruku, Ying Long untuk menghentikan Qi Yun.” “Hmm, tugas yang sangat berat mengingat pemuda itu sudah bukan Qi Yun yang dulu lagi!” gumam Liu Kang prihatin, “Bukan hanya memiliki kekuatan Iblis, tetapi sekarang ia juga dilindungi oleh istana.” “Istana? Mengapa bisa begitu?” Kening Yu Ping mengernyit tak mengerti. “Qi Yun diambil menantu oleh Raja Qi Xiang,” sahut Adik Keempat, “Ia akan dinikahkan dengan Putri Qi Yue!” Liu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   140. KEPUTUSAN QING NING

    “Nona Xin?” Qing Ning menyapa dengan kening berkerut. Sedikit aneh melihat kemunculan sosok perempuan di depan pintu kamarnya.Qing Ning hanya mengerti sedikit tentang gadis bernama Xin Ru yang sudah menjadi tamu di kediaman Xue Yi selama lebih dari satu bulan.Tidak banyak yang ia ketahui tentang sosok wanita cantik itu kecuali namanya adalah Xin Ru dan dia adalah kakak angkat Yu Ping. Selebihnya tidak ada karena mereka hampir tak pernah bertegur sapa meski hanya basa basi.Xin Ru bukanlah wanita yang mudah didekati, ia sangat dingin dan jarang berkomunikasi dengan siapapun kecuali orang yang ia percaya, hingga Qing Ning berpikir mereka tak akan pernah saling bertegur sapa selamanya.“Nona Qing Ning,” Xin Ru membalas sapaa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • SERULING SAKTI SANG NAGA   141. MENEMUI JENDERAL XIAO GANG

    Malam telah larut, bahkan bulan di langit pun seperti enggan bersinar, meredup tertutup awan hitam. Namun di kediaman Jenderal Xiao Gang, sang Jenderal masih terjaga di kamar tidurnya. Akhir-akhir ini, ia mengalami insomnia. Kalaupun bisa tertidur, selang beberapa menit ia pasti akan terbangun karena mimpi buruk.Lelah berperang dengan rasa kantuk yang tak kunjung tiba, Jenderal Xiao Gang memutuskan membuka jendela kamar dan melihat keluar. Kalau diingat-ingat insomnia yang ia alami dimulai dari hilangnya Putri Qi Yue, disusul laporan Panglima Sung bahwa Qi Yun, putra almarhum Raja Qi You, berkhianat.Dari informasi mata-mata istana, Jenderal Xiao Gang mengetahui Qi Yun dan Putri Qi Yue telah tiba di istana, dan saat ini mereka berdua akan segera menikah. Hal ini berarti nasibnya sebagai Jenderal Perbatasan Timur berada di ujung tanduk. Bukan tak mu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06

Bab terbaru

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   FINAL BONUS : PERPISAHAN

    Di puncak Gunung Kunlun yang menjulang tinggi, kabut tipis menyelimuti puncak-puncak batu yang tajam. Udara dingin pegunungan menerpa wajah dua sosok yang berdiri tegap di atas jembatan batu kuno. Yu Ping dan kakak angkatnya, Xin Ru, berdiri berdampingan, mata mereka menatap jauh ke dalam jurang yang dalam dan gelap di bawah.Yu Ping, mengenakan pakaian kerajaan dengan garis emas di sepanjang tepi kain sutra yang terjuntai hingga nyaris menyentuh tanah, menggenggam seruling emas di tangan, dan sebuah golok hitam diselipkan di belakang punggung. Di sampingnya, Xin Ru berdiri dengan postur waspada, matanya yang tajam menyapu sekeliling, siap menghadapi apapun yang mungkin terjadi."Kau yakin dia akan muncul?" tanya Xin Ru, suaranya nyaris berbisik.Yu Ping mengangguk pasti, senyum tipis tersungging di bibirnya. "Aku yakin, karena dia adalah guruku.” Dengan gerakan perlahan, Yu Ping mengangkat seruling ke bibirnya. Ia menarik napas dalam, lalu mulai meniup. Nada-nada lembut mengalir d

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   BONUS CHAPTER 3 : PELANTIKAN RAJA

    Aula kerajaan Qi dipenuhi oleh kemegahan dan kemewahan. Dinding-dinding berukir emas berkilau di bawah cahaya ribuan lilin yang menerangi ruangan. Aroma dupa yang manis mengambang di udara, menciptakan suasana sakral yang teduh.Di tengah aula, Yu Ping berdiri tegap, mengenakan jubah kerajaan berlapis emas. Wajahnya tenang berwibawa, mencerminkan seorang yang berhati lembut namun juga tegas. Kasim Liu, berlutut di hadapannya, menyodorkan mahkota dan jubah emas kerajaan di atas bantal beludru merah.Dengan gerakan perlahan, Yu Ping mengambil mahkota itu dan meletakkannya di atas kepala. Jubah emas kemudian disampirkan di bahunya, melengkapi penampilannya sebagai seorang raja. Seketika itu juga, seluruh ruangan dipenuhi oleh suara gemerisik kain—para Jenderal dan Menteri berlutut, memberikan penghormatan kepada raja baru mereka.Di samping singgasana raja, dua wanita cantik duduk dengan anggun. Di sisi kiri, Sayana, dengan pakaian mewah dan perhiasan yang gemerlap, tersenyum anggun. Mat

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   BONUS CHAPTER 2 : BENIH PENDEKAR IBLIS

    Mentari bersinar cerah di atas Kota Xianfeng, cahayanya memantul dari atap-atap bangunan. Udara dipenuhi oleh semangat dan kegembiraan yang menggelora, seiring dengan persiapan pelantikan Yu Ping sebagai raja baru Negeri Qi.Hiruk pikuk keramaian terdengar dari setiap sudut kota, sementara di dalam istana, para pelayan berlarian kesana-kemari, sibuk dengan persiapan acara yang akan berlangsung selama tujuh hari tujuh malam.Di aula utama istana, Kepala Pelayan, seorang pria paruh baya dengan wajah serius namun berwibawa, tampak kewalahan menerima bingkisan hadiah yang terus berdatangan. Utusan dari berbagai negeri jiran dan perwakilan sekte-sekte aliran putih dari seluruh penjuru negeri silih berganti memasuki ruangan, membawa persembahan untuk raja baru mereka."Yang Mulia pasti akan sangat senang melihat sem

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   BONUS CHAPTER 1 : PEMAKAMAN

    Suasana suram menyelimuti pemakaman keluarga kerajaan. Angin semilir membelai dedaunan pohon-pohon tua yang mengelilingi area sakral itu. Di tengah keheningan, sosok Yu Ping berlutut di depan sebuah makam yang masih baru. Tangannya gemetar memegang beberapa batang hio yang telah dinyalakan, asapnya mengepul tipis ke udara. Dengan hati-hati, ia menancapkan hio-hio tersebut ke dalam hiolo -tempat dupa yang terbuat dari logam berukir indah- yang terletak tepat di depan batu nisan ibunya, Xian Lian.Yu Ping menatap lekat nama yang terukir di batu nisan itu. Matanya yang berkaca-kaca menyiratkan kesedihan mendalam. Ia menghela napas berat sebelum berbisik lirih, suaranya nyaris terbawa angin."Ibu," ucap si pemuda dengan nada bergetar, "sekian lama aku mendambakan pertemuan dengan orang tua kandungku. Tapi mengapa, ketika akhirnya kita dipertemukan, waktu begitu kejam membatasi kebersamaan kita?"Jemarinya perlahan menelusuri ukiran nama ibunya di batu nisan. "Qi Yun sungguh beruntung,"

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   204. DUEL MAUT

    Kedua pendekar muda itu berhadapan di udara, aura mereka yang bertolak belakang - keemasan milik Yu Ping dan kegelapan milik Qi Yun - bertabrakan, menciptakan gelombang energi yang membuat udara bergetar."Qi Yun," balas Yu Ping, suaranya tenang namun penuh ketegasan. "Hentikan semua ini! Terlalu banyak nyawa yang telah melayang."Qi Yun tertawa sinis. "Hentikan? Tidak akan! Hari ini, salah satu dari kita akan mati!"Bersamaan dengan itu Qi Yun mengayunkan goloknya, menciptakan gelombang energi hitam yang melesat ke arah Yu Ping. Yu Ping dengan sigap mengeluarkan seruling saktinya, bersiap menghadapi pertarungan yang akan menentukan nasib kerajaan Qi.Di bawah, pasukan kedua belah pihak menghentikan pertempuran sejenak, mata mereka tertuju ke langit di mana dua sosok pemimpin mereka akan bertarung hingga titik darah penghabisan. Mereka tahu, hasil pertarungan ini akan menentukan tidak hanya nasib mereka, tapi juga masa depan seluruh kerajaan.Langit di atas Xianfeng menjadi arena perta

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   203. PERTEMPURAN TERAKHIR

    Di atas benteng kokoh, di kotaraja Xianfeng, Qi Yun berdiri tegak, jubah perang yang berat dan berkilauan menambah kegagahannya. Matanya yang tajam menatap ke kejauhan, menanti kedatangan musuh yang ia tahu pasti akan tiba.Berita kekalahan para Jenderal Perang dan pasukannya telah sampai ke telinganya, dibawa oleh prajurit-prajurit yang berhasil meloloskan diri dari pertempuran.Suasana di atas benteng sunyi senyap, hanya deru napas para pasukan yang merasa tegang memecah keheningan. Mereka telah mendengar desas-desus tentang kesaktian Yu Ping, dan ketakutan mulai merayapi hati mereka. Namun, di bawah tatapan dingin Qi Yun, tak seorang pun berani menunjukkan keraguan."Pasukan siap, Pangeran!" lapor seorang perwira. "Pemanah, infanteri, dan pelontar batu telah mengambil posisi."Qi Yun mengangguk singkat, matanya tak lepas memandang langit. Tak lama kemudian, apa yang ditunggunya muncul. Dari kejauhan, terlihat pasukan Yu Ping yang mulai mendekat. Mereka berhenti agak jauh dari bent

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   202. PENANTIAN JENDERAL TUA

    Asap pertempuran mengepul di berbagai sudut kota, menandai jejak perjuangan pasukan Yu Ping dalam perjalanan mereka menuju Xianfeng. Satu demi satu, pertempuran dimenangkan oleh Yu Ping dan pasukannya. Namun, kemenangan demi kemenangan ini tidak membuat Yu Ping lengah. Sebaliknya, instingnya sebagai strategi perang mulai menangkap pola yang mencurigakan.Yu Ping berdiri di atas bukit kecil, memandang ke arah kota yang masih diselimuti asap pertempuran. Matanya yang tajam menyipit, menganalisis situasi dengan cermat. Perlahan, sebuah kesimpulan terbentuk di benaknya."Dia ingin pasukan kita kelelahan saat tiba di Xianfeng," gumam Yu Ping, lebih kepada dirinya sendiri. Nada suaranya lebih kepada kekaguman namun juga mengandung kejengkelan. "Dasar licik!"Panglima Sung yang berdiri di sampingnya, menangkap gumaman itu. Dengan wajah serius, ia bertanya, "Apa yang harus kita lakukan, Jenderal Yu Ping?" Suaranya penuh hormat dan kesiapan. "Kami siap melakukan apapun perintahmu!"Yu Ping ter

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   201. PUTRA MAHKOTA

    Pemandangan itu menyadarkan Qi Xiang akan kenyataan yang mengerikan: ia benar-benar berhadapan dengan Raja Iblis. Ketakutan yang luar biasa mencengkeram hatinya, membuatnya gemetar hebat."B-baik," ujar Qi Xiang terbata-bata, keringat dingin membasahi dahinya. "Akan kulakukan apapun yang kau mau asal bunuh Yu Ping dan antek-anteknya untukku."Sebuah senyum tipis tersungging di bibir Qi Yun. "Bagus," ujarnya, suaranya dingin dan tanpa emosi. "Sekarang lakukan sesuatu untukku! Bebaskan ibuku dari penjara, obati luka-lukanya dan biarkan ia menempati kamar ratu.""A-apa?" Qi Xiang terkejut, tidak menyangka permintaan semacam ini akan datang dari Qi Yun."Kau merampas itu darinya," desis Qi Yun, matanya berkilat-kilat penuh ancaman. "Aku akan mengembalikan martabatnya seperti semula!"Qi Xiang, yang kini tak lebih dari boneka di tangan Qi Yun, tak berkutik. Ia hanya bisa mengangguk pasrah, menyadari bahwa hidupnya kini bergantung pada keinginan pemuda di hadapannya ini."Baik ... baik …,"

  • SERULING SAKTI SANG NAGA   200. PERJANJIAN DENGAN RAJA IBLIS

    Di dalam penjara bawah tanah istana yang lembab dan dingin, suara rintihan tertahan memecah keheningan. Seorang wanita, dengan rambut kusut dan pakaian compang-camping, terikat dengan kedua tangan terentang di atas sebuah papan kayu yang kasar. Wajahnya yang cantik kini penuh dengan luka dan lebam, hasil dari penyiksaan brutal yang baru saja ia alami.Ma Yin, dengan senyum puas tersungging di bibirnya, berdiri di hadapan wanita itu. Cambuk di tangannya masih basah oleh darah."Yang Mulia Ratu," ujarnya dengan nada mengejek, "ternyata Anda sungguh tangguh ... sudah dicambuk dan dihajar berulang kali tetapi masih berdiri tegak!"Xian Lian, mantan Ratu yang kini diperlakukan bagai penjahat kelas berat, hanya diam. Kepalanya tertunduk, seolah tak lagi memiliki kekuatan untuk mengangkatnya.Ma Yin melangkah mendekat, suara sepatunya bergema di dinding-dinding sel. "Seandainya Anda mau bekerja sama, tentu hal ini tak akan sampai terjadi."Tangan kanan Raja itu kini berada tepat di depan Xia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status