“AAAHH!”Qi Yun berteriak sekencang-kencangnya, meluapkan segala kekecewaan, sakit hati dan amarah. Dikepalkannya kedua tangan hingga buku-buku jarinya memutih, matanya merah menyala.“Kau tega menyebutku Pendekar Berwatak Iblis, Qing Ning!” desis Qi Yun, “Baiklah, aku akan menjadi apa yang kau sebutkan. Aku akan menjadi Pendekar Iblis Tanpa Tanding, dan akan kuhancurkan siapapun yang menghalangi diriku!”“Kau akan menyesal telah meninggalkan suamimu ini karena sebentar lagi aku akan menjadi Penguasa Dinasti Qi!” Qi Yun menyeringai, ia mulai seperti orang kesetanan.Diangkatnya kedua telapak tangannya secara perlahan ke atas sambil mengumpulkan energi chi, bibirnya komat kamit merapal mantra. Puluhan siluman tiba-tiba saja sudah berkumpul di belakangnya, mereka semua menyeringai penuh kemenangan.“Anak yang hilang telah kembali,” kata Siluman berwajah tengkorak puas.Langit berubah menjadi gelap, terdengar bunyi guruh seperti pertanda akan turun hujan, disusul kilatan petir. Kilatan p
"Hamba, Qi Yun yang menyelamatkan Tuan Putri dari penculikan Ketua Hui!" tiba-tiba saja Qi Yun sudah berdiri di ambang pintu. Kedua perempuan itu menoleh kaget karena tak menyangka putra Xian Lian akan muncul mendadak.“Bukankah kau teman Yu Ping?” Qi Yue mengerutkan kening karena heran. Qi Yun mengangguk seraya tersenyum. “Apakah ada kabar tentang dia?”“Sayang sekali kami berpisah setelah pertandingan di Hoa San selesai. Setahu saya, Yu Ping menghilang saat menuju Bukit Tengkorak untuk mencari Golok Pembunuh Naga.”Mendengar penuturan Qi Yun, tubuh ramping Qi Yue langsung lemas. Gadis itu merosot duduk di kursi dengan mata berkaca-kaca, “Mengapa ia tak pernah pedulikan aku? Bukannya mencariku malah sibuk mencari barang tak berguna!”Xian Lian tertegun menatap Qi Yue, i
“Aku ingin kau tahu bahwa sebenarnya ayah dan ibumu bukanlah raja dan ratu melainkan rakyat biasa yang tinggal di desa Kuning!” aku Xian Lian dengan jujur.Qi Yun diam seribu bahasa, ekspresinya pun datar. Tidak terkejut, kecewa, ataupun marah. Xian Lian pun meneruskan pengakuannya.“Saat itu aku tak memiliki pilihan, demi menyelamatkan nyawa putra mahkota dari tangan kejam Qi Xiang. Aku yang meminta menukar bayi kalian, ayahmu Wang Ji seorang yang setia dan sangat baik. Ia bersedia mengorbankan apa saja demi Raja Qi You, suamiku.”Qi Yun masih saja mematung, hanya saja kini ia menghadap keluar jendela. Menatap pohon persik di taman, tepat di depan jendela kamar ibunya.“Kita berdua dikejar oleh antek-antek Qi Xiang hingga Ibu nekad menjatuhkan diri kita berdua ke jurang
“Putri Qi Yue melarikan diri!” samar-samar Xian Lian mendengar seruan asisten rumah tangga Jenderal Xiao Gang. “Ada apa ini? Mengapa membuat keributan di depan kamar Putri Qi Yue?” tegur mantan Ratu Negeri Qi.“Putri Qi Yue kabur!” lapor Asisten rumah tangga Jenderal Xiao Gang panik. Xian Lian terkejut, ia menguak kerumunan agar bisa masuk ke dalam kamar tempat Qi Yue ditahan.Benar saja, kamar itu telah kosong. Bahkan dua pengawal yang ditugaskan menjaga di depan pintu, ditemukan tewas di dalam kamar dengan kondisi menyedihkan. Sepertinya pelaku bukan manusia, karena kondisi korban bagai dicabik-cabik binatang buas.Xian Lian menemukan sebuah pita rambut berwarna putih dalam genggaman tangan salah satu korban. Ia sangat mengenal pita rambut tersebut karena merupakan jahitan tangannya sendiri.“Qi Yun?” Xian Lian menutup mulutnya dengan tangan karena nyaris berteriak histeris. Terngiang olehnya ketika Qi Yun berkata, “Mulai hari ini kita tempuh jalan masing-masing.”Chang Kong yang ba
“Begini saja, saya akan mencari Qi Yun dan membawa dia pulang agar Nyonya tidak khawatir lagi!” kata Chang Kong akhirnya. Pria itu tahu Xian Lian akan terus bersedih selama putra angkatnya tidak ditemukan dan ia tak bisa menyaksikan wanita idamannya terus menerus berurai air mata.“Sebaiknya jangan!” Xian Lian mencengkeram lengan Chang Kong tanpa sadar, “Kurasa putraku sudah bukan Qi Yun yang dulu lagi, ada sesuatu yang berubah dari dirinya tapi entah apa itu.”“Tenanglah, Nyonya!” Chang Kong tersenyum sabar, “Saya telah menjadi guru Qi Yun sekian lama, dia pasti hanya kesal saja. Saya akan membujuknya pulang dan meminta maaf pada Anda.”“Tapi …,” Xian Lian masih ragu-ragu membiarkan orang kepercayaannya pergi mencari Qi Yun. Tetapi ia juga mencemaskan keadaan anak angkatnya itu.Setelah diyakinkan berulang kali, akhirnya Xian Lian menyetujui kepergian Chang Kong mencari putranya yang menghilang. Lagipula Chang Kong adalah Pendekar Pedang Halilintar yang memiliki ilmu bela diri tingk
Ya, mereka adalah gerombolan perampok dari Sekte Iblis Darah, yang pernah berhadapan dengan Qi Yun di kaki pegunungan Qiong Lai ketika berusaha merampas barang-barang milik Ekspedisi Naga Merah beberapa waktu lalu.Pertarungan berakhir dengan kekalahan orang-orang dari Sekte Iblis Darah, namun yang selalu membekas di hati pemimpin perampok wanita itu ialah pertemuannya dengan pendekar muda gagah berjubah putih bersenjatakan pedang lentur yang menyebutnya ‘cantik.’Sejak pertemuan mereka, hidup cucu dari ketua Sekte Iblis Darah serasa tak pernah sama lagi. Ia selalu membayangkan wajah Qi Yun siang dan malam, berharap kelak dapat berjodoh sebagai suami-istri. Namun karena dilarang oleh ibunya, Jin She menjalin kasih dengan pria di luar Sekte Iblis Darah, gadis bernama Cao Lie ini tak berani menceritakan perasaannya pada siapapun.“Kakak Pendekar!” Bibir gadis itu bergetar, rasa rindu yang sudah ia kubur dalam-dalam selama dua tahun lebih kini menyeruak keluar tak terkendali.“Kak Qi Yun
“Pak Tua, apakah kau melihat sepasang pria dan wanita muda melintasi tempat ini?” Panglima Sung bertanya dari atas kudanya sambil membentangkan selembar gulungan kertas berisi gambar wajah Qi Yue. Si kakek melirik sekilas pada dua muda mudi di dekat kakinya lalu menggelengkan kepala.Panglima Sung mengernyitkan kening lantaran curiga melihat raut wajah pemilik kedai tampak tegang. “Apakah kau yakin tidak melihat mereka? Jalan ini adalah jalan satu-satunya dari Perbatasan Timur menuju ke daerah Barat, kami sangat yakin mereka pasti datang kemari.”“Mataku sudah agak kabur, Tuan!” Jawab si kakek beralasan. “Aku tak dapat memperhatikan dengan jelas tamuku satu per satu.”Panglima Sung mengangguk lalu memerintahkan sebagian pasukannya untuk melanjutkan pencarian ke barat. Qi Yun merasa lega karena mendengar langkah derap kuda menjauh, ia merangkak untuk keluar dari persembunyian namun tiba-tiba saja Panglima Sunga dan delapan orang tentaranya berbalik arah kembali.“Pengawal, geledah keda
“Bagus!” Diam-diam Qi Yun menyeringai, seolah menyembunyikan sesuatu. Derap lari kuda terdengar kian mendekat, Qi Yun mengaitkan jari-jarinya sambil merapal mantra. “Seribu Golok Penghalau Musuh!” Qi Yun berseru seraya mengerahkan energi chi dari dalam dirinya, dari balik punggung melesat Golok Pembunuh Naga ke atas dan melayang di udara. Secara ajaib golok tersebut berlipat ganda hingga mencapai seribu banyaknya.Panglima Sung mengangkat tangan, memerintahkan pasukan kudanya berhenti ketika melihat dua orang berdiri tak lebih dari lima puluh meter jauhnya. Ia takjub melihat banyak senjata melayang-layang di atas kepala mereka. “Hati-hati, orang itu menggunakan sihir!” Panglima Sung memperingatkan pasukannya untuk menyiapkan tameng.“Panglima, sepertinya laki-laki itu tak asing!” Seorang dari mereka berbisik pada sang Panglima. “Bukankah dia dulu pernah tinggal bersama Nyonya Xian Lian selama beberapa waktu di kota kita?”“Hmm, benar juga! Tetapi mengapa dia menghadang kita dengan