Share

95. Hukuman

Author: Rafli123
last update Last Updated: 2024-11-28 20:35:33

Arumi membayar mobil untuk mengangkut semua barang milik keluarga Tante dari suaminya. "Buk sudah semua, apa ada lagi yang mau di bawa?"

"Sudah semua, tolong kamu masukkan semua ke dalam. Nanti ada ibu yang menunggu di sana, ini bayarannya,"

"Terima kasih buk, nanti saya rapikan,"

"Terima kasih pak."

Arumi meninggalkan rumah yang selama ini di tempati oleh Dani, 'seandainya kejadian di restoran itu tidak terjadi. Maka hidup kalian akan tenang di sini, aku pasti akan membantu kalian untuk berbicara dengan Mas Bayu," batin Arumi.

Setelah kejadian kemarin, Arumi tak lagi bertemu dengan saudara dari suaminya. Kali ini ia ingin menemui Nila dan Sely yang berada di kantor polisi. Belum sempat masuk ke dalam mobil seorang wanita yang rumahnya tidak jauh dari rumah Dani menghampiri.

"Assalamualaikum Bu Arumi,"

"Waalaikumsalam," Wanita itu tersenyum melihat kebingungan Arumi, ia kembali bersuara. "Buk, suami saya salah satu karyawan di toko pak Bayu," ujarnya menjelaskan.

"Maaf, Bu Arumi, men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • SEPIRING SINGKONG REBUS    96. Siapa Pelakunya

    Suara teriakan Arumi mengejutkan Bayu yang sedang berada di ruang makan. Pria tampan itu berlari keluar menghampiri sang istri, alangkah terkejutnya Bayu saat melihat wanita yang sangat ia cintai tengah ketakutan yang luar biasa terlihat wajahnya yang begitu pucat tubuhnya bergetar. "Sayang ada apa? Paket apa yang sudah kamu terima sampai kamu seperti ini?' Bayu memeluk tubuh Arumi, wanita itu begitu ketakutan sehingga tak mampu untuk mengatakan apapun."I–itu mas, aku takut," lirih Arumi, menunjuk kearah kotak yang posisinya terbalik."Kamu tenang ya, mas akan lihat," Meski takut, Arumi menurut ia duduk menjauh dari Bayu. Sama dengan Arumi, Bayu pun mengalami hal yang sama, ia terkejut bukan main.[Tiga tahun sudah kalian hidup dengan tenang, tapi aku tidak begitu saja membiarkan kalian terus bahagia. Kapan waktunya tiba, anak-anak kalian akan mengalami hal yang sama seperti boneka yang aku kirimkan padamu.] Bayu meremas kertas dalam genggaman tangannya. "Sial siapa yang sudah mel

    Last Updated : 2024-11-29
  • SEPIRING SINGKONG REBUS    97. Hak Asuh

    "Besan astaghfirullahaladzim, apa segitu bencinya sama anak saya, sampai cucu kita saja kamu perlakukan begitu?" geram Irma."Kenapa? Memang kamu tidak suka. Apa lagi anak kamu pengangguran, mana mantan napi lagi!""Ibu masuk aja ya, biarin Dani yang bicara sama mama," ujar Dani, berharap apa yang akan mereka bicara tidak akan menemui kesulitan."Ya, sudah ibu kedalam dulu. Kamu bicara dengan kepala dingin ya,""Mama duduklah dulu, kita bicara,""Halah, ngapin ngajak ngomong. Sudah sekarang katakan mau apa kamu?""Mah, duduklah tidak pantas kita bicara sambil berdiri," Nila mencebik melihat sikap Dani padanya, Nila akui kalau Dani begitu sopan dan sayang padanya. Tapi itu tidak cukup, Nila ingin lebih. Hidupnya bukan cuma butuh cinta, uang yang akan menunjang kehidupan mereka."Mah, aku sayang sama Sely. Terlebih ada anak di antara kami, mana mungkin aku menceraikannya.""Omong kosong soal cinta. Sebaiknya kamu segera ceraikan anakku, biarkan dia menikah dengan laki-laki yang lebih k

    Last Updated : 2024-11-29
  • SEPIRING SINGKONG REBUS    98. Salah Paham

    Keesokan harinya Nila dan Sely pergi ke pengadilan agama untuk menggugat cerai Dani. Namun sayang, sebelum mereka sampai ke sana mereka harus bertemu dengan Arumi yang baru saja keluar dari salah satu restoran ternama dengan seorang pria, hal itu tidak dilewatkan oleh mereka berdua. "Mah, ini adalah senjata untuk kita, menekan dan memeras Arumi. Kalau Mereka menolak maka kita ini adukan pada Bayu dan juga kita viralkan!"Mereka mengangguk, sepanjang menuju restoran senyum terukir di bibir mereka berdua. Tidak sampai di sana ibu dan anak itu menghampiri wanita yang melangkah dengan elegan menuju parkiran.Prok Prok!!"Wah! Lihat wanita yang disebut sholehah yang sering menutupi auratnya, justru keluar dari restoran dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Lalu sebutan apa yang pantas untuk perempuan seperti dia mah!" tunjuk Sely, mengenai wajah Arumi."Wanita murahan berkedok," Nila, mengetuk kening dengan ibu jarinya. Seolah tengah memikirkan sesuatu."Eh, wanita alim mau ke mana? Kita

    Last Updated : 2024-12-01
  • SEPIRING SINGKONG REBUS    99. Maaf

    "Nggak ada yang perlu dijelaskan lagi, semua sudah jelas. Sebaiknya kamu pergi dan tunggu surat panggilan dari pengadilan agama datang ke rumah kamu. Dan aku ingatkan padamu, untuk tidak datang ke pengadilan cukup tanda tangani saja agar semua cepat selesai. Aku sudah tidak ingin lagi menjadi istri kamu!""Istighfar Sely, kita sudah punya anak, bahkan aku belum pernah menggendongnya hanya beberapa kali kamu datang dan membawakan anak kita dan itu hanya beberapa menit. Apakah kamu tidak ingin mewujudkan impian seperti orang-orang di luar sana, sebagai orang tua yang menyayangi anak-anaknya," Dani mencoba untuk mengambil hati istrinya, yang kini dalam kemarahan yang di timbulkan oleh kesalah pahaman."Sely, kamu jangan dengarkan omongan Dani. Suami kamu yang tidak berguna ini, kamu masih cantik kamu bisa mendapatkan laki-laki yang jauh lebih daripada suami kamu. Percaya sama mama mengenai anak seperti yang mama katakan sama kamu, kalau Dani ingin merawatnya berikan saja anak itu padan

    Last Updated : 2024-12-02
  • SEPIRING SINGKONG REBUS    100. Bertemu Arumi

    Setelah pembicaraan mereka berdua, Sely memutuskan untuk tinggal sementara di rumah Dani. Ibunya yang begitu baik menyayangi Sely, tidak jarang wanita mudah itu diratu kan oleh Bu Irma."Nak kamu sarapan dulu ya, hari ini jadi nyari kerjaan?" Bu Irma meletakkan nasi goreng di atas meja. Makan sederhana namun begitu nikmat, Sely yang turut serta sarapan sebab Bu Irma sedang menyuapi cucunya.'kalau di rumah pasti aku sibuk ngurus Geo belum lagi buat sarapan sendiri. Mama yang ada malah bikin buat sendiri tanpa inget sama aku,' batin Sely."Jadi buk,""Ya, sudah kalian lanjutkan sarapan biar ibu yang ngurus gantengnya ibu," "Aku pergi dulu ya, kamu bisa bantu ibu kerjakan yang ringan aja. Sepertinya ibu akan sibuk sama Geo," ujar Dani menunjuk dengan dagunya kearah wanita paruh baya yang tengah sibuk dengan cucunya."Ya, kamu jangan pikirin. Udah siang sana!" Sely mengantar Dani setelah sarapan, wanita itu melihat ibu mertuanya begitu telaten mengurus cucunya tidak seperti ibunya yang

    Last Updated : 2024-12-02
  • SEPIRING SINGKONG REBUS    101. Kuli Panggul

    Jam lima sore Dani dan yang lainnya pulang namun, langkahnya terhenti saat mobil kembali datang."Sebaiknya dibongkar besok saja, sudah tidak ada orang lagi, semua karyawan sudah pulang." Ujar pria yang ia panggil bos itu."Tapi kami harus balik lagi pak, pekerjaan dan barang harus segera dikirim kembali, karena yang di sana sudah disiapkan. Apa tidak sebaiknya hubungi mereka pak, supaya kembali lagi dan mengerjakan semua ini. Tapi itungannya jadi lembur untuk mereka," ucap sang sopir, tidak mungkin dia menunggu sampai esok hari. Bahkan bisa dikatakan akan menunggu sampai siang dan itu akan menghambat semua pekerjaannya, sedangkan barang yang harus mereka kirim sudah menumpuk. "Gimana ya, kalau dihubungi percuma aja karena mereka masih berada di jalan. Bagaimana kalau kita tunggu tiga puluh menit lagi?"Belum mendapat jawaban dari sopir, terdengar ucapan salam dari arah samping mereka."Assalamualaikum, bos, apa ada masalah?" ujar Dani."Waalaikumsalam, Alhamdulillah, kamu belum pula

    Last Updated : 2024-12-03
  • SEPIRING SINGKONG REBUS    102. Tuntutan Sely

    Dani semakin giat bekerja, mengingat keinginan Sely yang ingin melihatnya kayak dulu lagi. Menjadi seorang manajer adalah impian Sely, namun sampai detik ini tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang lain selain menjadi tukang panggul.Sambutan Sely yang selalu ketus, membuat Dani harus lebih sabar lagi menghadapinya. Tidak mudah untuk Sely mengikuti gaya hidupnya yang sederhana. "Belum tidur nak? Perlu ibu buatkan teh hangat lagi?" Bu Irma, yang tanpa sengaja melihat putranya begitu gelisah di depan rumahnya. Jam yang sudah menunjukkan dua belas malam namun Dani masih duduk di teras rumah seorang diri tanpa ada segelas air pun. "Nggak perlu buk, aku cuma lagi nyari angin,""Angin kok, di cari. Sudah malam masuklah, kamu butuh istirahat biar besok badan kamu fit lagi. Angin makam nggak baik untuk kesehatan,""Kenapa ibu belum tidur? Ini sudah malam loh buk,""Ibu sudah tidur dari tadi. Ibu mau ambil minum lihat pintu ke buka, ibu pikir ibu lupa kunci pintu,""Maaf buk, aku bikin khawat

    Last Updated : 2024-12-04
  • SEPIRING SINGKONG REBUS    103. Kesempatan

    Pagi yang begitu indah, dengan kehadiran orang yang lama tak berjumpa dan bersamaan acara syukuran di kediaman Yoga, hal ini tentu membuat Arumi dan Bayu bahagia. Bagaimana tidak, akhir-akhir ini mereka jarang sekali bertemu hanya anak-anak yang sering berkunjung."Sudah siapa dek?" "Sudah mas, Salwa sama Azka kemana?" Arumi mencari dua anaknya yang sejak tadi tak terdengar suaranya."Mereka ada di depan mbak, ada ibu sama bapak. Mereka lagi temu kangen sampai di panggil nggak ada yang dengar," ujar bude Narsih. "Pantas aja bik, biarin lama mereka tidak bertemu,""Sudah siap dek? Ayok, Bude juga ikut ya," ajak Bayu yang sudah siap."Ada, apa?" sambung Bayu."Nggak mas, aku nggak papa kok, ayok!" Bayu menyatukan dua alisnya melihat sikap Arumi yang tak biasa."Dek, mas perhatikan kamu sering melamun, ada apa? Cerita sama mas," tanya Bayu, yang mengejutkan Arumi."Ya, mas. Kamu bilang apa, tadi?""Tuh kan melamun lagi! Katakan pada mas, jangan buat cemas," ujar Bayu, mengajak Arumi

    Last Updated : 2024-12-04

Latest chapter

  • SEPIRING SINGKONG REBUS    109. Tidak Menyesal

    Dua wanita berbeda usia itu saling senyum, puas bisa melakukan hal yang tentu saja di luar hati nurani. Tak berselang lama wanita lain datang dan bergabung dengan mereka. "Apa perlu kita merayakannya? Lihat sebentar lagi kita akan menghancurkan wanita itu. Mbak, bagaimana dengan kabar cucumu?" Wanita itu duduk dengan anggun, meraih minuman yang sudah tersaji di atas meja tentu kedua wanita itulah yang memesan lebih dulu. "Sangat cantik dan cucuku yang satu lagi, dia sangat tampan. Kapan kamu akan datang ke rumah untuk melihatnya? Sudah berapa bulan terakhir kamu datang cuma sebentar waktu syukuran. Kamu nggak pengen lihat mereka?" tanya Bu Laras setelah berapa saat setelah adiknya menghabiskan setengah gelas just alpukat."Nanti aja mbak, aku malas ke rumahmu. Apa lagi ada wanita itu di sana, kamu sih mbak kenapa bisa punya mantu miskin semua!" Nila mencebik, mengingat menantu baru Bu Laras adalah orang dari kalangan biasa. Baginya itu tidak selevel dengannya."Terus kamu mau aku me

  • SEPIRING SINGKONG REBUS    108. Angkuh

    Arumi dan Bayu saling pandang mendengar suara yang tidak asing untuk mereka, di sana dua kakak iparnya berdiri, wanita yang tak lain adalah Salsa dan Eni. Terlihat di wajah mereka begitu kecewa padanya, hal itu semakin membuat keduanya kebingungan. "Tunggu sebentar ini ada apa? Kami nggak tahu apa maksud kalian berdua, lagi pula –" Ucapan Arumi terhenti saat Salsa kembali berucap. "Jika kamu menolak ajakan kami setidaknya biarkan anak anak bermain di rumah kamu, jangan biarkan mereka terlalu lama kecewa sama kamu. Tapi dengan kejadian kemarin tentu sudah menyakitinya, kamu bisa lihat bagaimana sikap mereka terhadap kamu," ujar Salsabila, terlihat begitu kecewa pada Arumi. "Tunggu, sebenarnya ini ada apa sih! Kenapa kalian datang langsung menyalahkan istriku? Di mana Mas Duta dan juga Mas Yoga? Aku mau bicara dengan mereka, ini pasti ada yang tidak beres. Siapa yang sudah mengadu domba kalian," ucap Bayu yang kini mulai curiga jika ada seseorang yang ingin memecah belah kan keluarga

  • SEPIRING SINGKONG REBUS    107. Manajer

    Kehilangan adalah salah satu hal yang menyakitkan, begitu pula yang di rasakan oleh Dani setelah membaca satu pesan yang dikirim oleh Sely untuknya.Dani mengabaikan pesan itu, ingin sekali memblokir nomer mantan istrinya tapi ia tidak ingin. Suatu saat anaknya akan bertanya tentang ibunya hal itu akan memudahkan untuk berkomunikasi."Dani kamu di panggil sama Bu Arumi. cepetan sana jangan sampai Bu Arumi nunggu!""Baik bos!" Dani berlari menemui Arumi di ruangannya. Wanita yang begitu baik padanya, sampai berapa kali menitipkan susu untuk Geo."Assalamualaikum buk Arumi,""Waalaikumsalam, masuk!""Ibu panggil saya?" "Ya, duduklah. Begini Dani, kebetulan cabang gudang ini tidak ada yang mengawasi. Aku mau kamu ambil alih di sana, gunakan kesempatan ini sebaik mungkin. Jika kamu berubah dan tidak melakukan kesalahan maka kamu akan kembali menjadi manajer! Tapi sebaliknya, jika kamu melakukan kesalahan untuk kedua kalinya aku tidak akan pernah memberikan kamu ampunan."Brugh!!Dani me

  • SEPIRING SINGKONG REBUS    106. Ketuk Palu

    Sely menghampiri Dani yang tengah tengah memindahkan karung demi karung berisi bahan untuk olahan dan beras, dari jauh Sely tersenyum sinis. "Bagaimana aku bisa bertahan sama kamu mas, kalau kamu aja begini. Aku tidak bisa hidup tanpa uang dan kekayaan ini, aku mau uang yang banyak, tapi kamu tidak mampu untuk mengabulkan itu semua dan aku juga tidak ingin mengurus anak kita. Biar anak itu akan menjadi anakmu selamanya, aku tidak akan pernah mendekati kalian lagi." Gumam Sely, ia turun dari mobil mewahnya menghampiri Dani yang tengah sibuk bekerja, beberapa teman Dani yang melihat kedatangan Sely, mencolek pria yang sebenarnya tampan."Dani ada cewek cakep bener, lihat itu!" ujar temennya, awalnya Dani tidak peduli tetapi ia pun penasaran. "Sely," lirih Dani, yang membuat sahabatnya menghentikan pekerjaannya dan menoleh kearah Dani yang menyebut nama wanita itu. Sely melangkah menuju ke arahnya begitu angkuh dan penampilan yang berbeda bukan hanya itu saja mobil mewah yang ia bawa me

  • SEPIRING SINGKONG REBUS    105. Pilih Pisah

    Pria itu membuktikan ucapannya, setelah meninggalkan apartemen mereka pergi menuju showroom mobil mewah. Di sana terjejer rapih mobil dengan harga fantastis, Sely berusaha untuk tidak berteriak melihat mobil yang tadinya hanya dalam angannya kini ada di hadapannya."Om, aku ambil yang ini aja," lirih Sely, suka manja dan tentu gengsi."Oh, tidak sayang. Mobil ini terlalu murah untuk kamu, aku pilih itu untuk kamu."Sely bersorak dalam hati. Sedikit pura-pura merendah dan jual mahal, maka hasilnya sempurna. Itulah yang kini terlintas dalam benaknya."Makasih ya, Om, aku suka banget,""Ya, sayang apa sih yang nggak buat kamu. Apapun akan Om berikan padamu, yang penting kamu bahagia," "Makin sayang nanti aku sama kamu om,""Itu yang om mau sayang,"Sely bergelayut manja dalam dekapan pria paruh baya, yang tak lain adalah Broto.'kali ini aku yakin. Aku pilih pisah, lebih baik aku sama Om Broto yang kasih aku banyak uang dan mobil mewah ini, biarin mas Dani yang urus anak itu, aku nggak

  • SEPIRING SINGKONG REBUS    104. Keputusan

    Tiga bulan sudah Sely, meninggalkan rumah suaminya. Rumah masa kecilnya yang kini menjadi tempat berteduh Dani dengan putranya."Apa istrimu tidak ada kabar lagi? Setidaknya istrimu ingat kalau dia memiliki anak yang tinggal sama kamu," Bu Irma, memberikan kopi untuk Dani. Terlihat jelas lelah nampak di wajahnya, belum lagi harus memikirkan tentang istrinya yang tak kunjung datang meski Dani tahu bahwa semua ini akan terjadi. "Kita tidak usah memikirkan Sely, buk. Terserah sama dia kalau memang kami harus berpisah maka biarlah itu sudah menjadi keinginannya,""Tapi nak, bagaimana dengan Geo? Anakmu masih membutuhkan Ibu, apa sebaiknya kamu datang ke sana?""Nggak buk, aku capek terus mengalah dan aku lelah mengikuti keinginannya. Biarkan saja kalau Sely ingat anak pasti akan kembali, jika tidak maka biarkan aku sendiri bisa mengurusnya aku akan cari orang untuk mengasuh Geo, biar ibu tidak terlalu lelah,""Bukan itu nak. Ibu masih sanggup mengurus cucu ibu, kamu fokus aja bekerja jan

  • SEPIRING SINGKONG REBUS    103. Kesempatan

    Pagi yang begitu indah, dengan kehadiran orang yang lama tak berjumpa dan bersamaan acara syukuran di kediaman Yoga, hal ini tentu membuat Arumi dan Bayu bahagia. Bagaimana tidak, akhir-akhir ini mereka jarang sekali bertemu hanya anak-anak yang sering berkunjung."Sudah siapa dek?" "Sudah mas, Salwa sama Azka kemana?" Arumi mencari dua anaknya yang sejak tadi tak terdengar suaranya."Mereka ada di depan mbak, ada ibu sama bapak. Mereka lagi temu kangen sampai di panggil nggak ada yang dengar," ujar bude Narsih. "Pantas aja bik, biarin lama mereka tidak bertemu,""Sudah siap dek? Ayok, Bude juga ikut ya," ajak Bayu yang sudah siap."Ada, apa?" sambung Bayu."Nggak mas, aku nggak papa kok, ayok!" Bayu menyatukan dua alisnya melihat sikap Arumi yang tak biasa."Dek, mas perhatikan kamu sering melamun, ada apa? Cerita sama mas," tanya Bayu, yang mengejutkan Arumi."Ya, mas. Kamu bilang apa, tadi?""Tuh kan melamun lagi! Katakan pada mas, jangan buat cemas," ujar Bayu, mengajak Arumi

  • SEPIRING SINGKONG REBUS    102. Tuntutan Sely

    Dani semakin giat bekerja, mengingat keinginan Sely yang ingin melihatnya kayak dulu lagi. Menjadi seorang manajer adalah impian Sely, namun sampai detik ini tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang lain selain menjadi tukang panggul.Sambutan Sely yang selalu ketus, membuat Dani harus lebih sabar lagi menghadapinya. Tidak mudah untuk Sely mengikuti gaya hidupnya yang sederhana. "Belum tidur nak? Perlu ibu buatkan teh hangat lagi?" Bu Irma, yang tanpa sengaja melihat putranya begitu gelisah di depan rumahnya. Jam yang sudah menunjukkan dua belas malam namun Dani masih duduk di teras rumah seorang diri tanpa ada segelas air pun. "Nggak perlu buk, aku cuma lagi nyari angin,""Angin kok, di cari. Sudah malam masuklah, kamu butuh istirahat biar besok badan kamu fit lagi. Angin makam nggak baik untuk kesehatan,""Kenapa ibu belum tidur? Ini sudah malam loh buk,""Ibu sudah tidur dari tadi. Ibu mau ambil minum lihat pintu ke buka, ibu pikir ibu lupa kunci pintu,""Maaf buk, aku bikin khawat

  • SEPIRING SINGKONG REBUS    101. Kuli Panggul

    Jam lima sore Dani dan yang lainnya pulang namun, langkahnya terhenti saat mobil kembali datang."Sebaiknya dibongkar besok saja, sudah tidak ada orang lagi, semua karyawan sudah pulang." Ujar pria yang ia panggil bos itu."Tapi kami harus balik lagi pak, pekerjaan dan barang harus segera dikirim kembali, karena yang di sana sudah disiapkan. Apa tidak sebaiknya hubungi mereka pak, supaya kembali lagi dan mengerjakan semua ini. Tapi itungannya jadi lembur untuk mereka," ucap sang sopir, tidak mungkin dia menunggu sampai esok hari. Bahkan bisa dikatakan akan menunggu sampai siang dan itu akan menghambat semua pekerjaannya, sedangkan barang yang harus mereka kirim sudah menumpuk. "Gimana ya, kalau dihubungi percuma aja karena mereka masih berada di jalan. Bagaimana kalau kita tunggu tiga puluh menit lagi?"Belum mendapat jawaban dari sopir, terdengar ucapan salam dari arah samping mereka."Assalamualaikum, bos, apa ada masalah?" ujar Dani."Waalaikumsalam, Alhamdulillah, kamu belum pula

DMCA.com Protection Status