Share

Membalas Balik

“Majikanku bisanya mengancam saja,” kata Davin, memperlihatkan isi chat sang mama pada Naura.

“Jadi saya benar-benar harus ikut mengantar Pak?”

“Iya sayang, dan malamnya kamu akan kubuat mendesah sampai pagi,” jawab Davin sungguh-sungguh. Dia melumat bibir sang sekretaris yang seakan membuatnya kecanduan. Setelah puas mereka kembali ke kantor dan melanjutkan pekerjaannya.

Baru saja Naura turun dari mobil dan hendak menuju lift dua kali tamparan melesat di pipi Naura hingga membuat Naura terhuyung.

Plak Plak

Naura tak menyangka, kejadiannya begitu cepat dan tiba-tiba tangan besar wanita paruh baya itu menyentuh pipi mulus Naura.

Naura berdiri di tengah-tengah lobby kantor yang luas, mencoba menahan perih di pipinya yang memerah. Ia menyentuh sudut bibirnya, merasakan sedikit rasa asin yang mengalir—darah.

Tangan Mamanya Aldo barusan begitu keras menghantam pipinya, membuat kepala Naura sedikit berkunang-kunang.

Sementara itu, Mamanya Aldo berdiri dengan penuh amarah, tatapannya menusu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status