Share

Polos Sampai Pagi

Bram tertegun di depan pintu ruang kerja Davin. Sesaat, ia meraih gagang pintu, merasa harus segera melaporkan temuannya pada atasannya. Tapi langkahnya terhenti ketika melihat Naura sedang duduk di pangkuan Davin. Pandangannya terhenti, terjebak antara keinginan untuk mundur atau menerobos masuk.

Davin dan Naura tampak terkejut ketika menyadari kehadirannya. Naura segera bangkit, wajahnya merona merah, tergesa-gesa merapikan pakaian yang sedikit berantakan.

Dia melangkah mundur, lalu cepat-cepat meninggalkan ruangan tanpa sepatah kata, meninggalkan Davin dan Bram dalam keheningan canggung.

Davin menarik napas dalam-dalam, lalu mendesah. "Kamu ini, ketuk pintu kek!" serunya dengan nada kesal, mencoba menghilangkan suasana canggung yang tersisa.

Bram hanya mengangkat bahu dengan santai. “Ck. Biasa aja tuh, Pak. Jugaan dulu saya sering melihat Anda dengan para wanita penghibur setiap malam,” jawabnya sambil berjalan mendekati meja Davin, melempar tubuhnya ke kursi di seberang sang CEO.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status