Share

Dimanja Bos

“Sial!” umpatnya marah.

Davin menatap layar ponselnya dengan kesal, mengepalkan tangan sambil berdecak. Nada kesal terlukis di wajahnya ketika menerima panggilan dari Anna, calon istrinya. Suasana di ruangan apartemen yang tadinya hangat mendadak terasa berubah.

"Halo," jawab Davin dengan nada ketus, tak menyembunyikan kejengkelannya.

"Halo, sayang! Tiga puluh menit lagi jemput aku di depan hotel, ya. Aku mau kamu antar ke salon. Jangan menolak, karena ini perintah langsung dari mamamu," sahut Anna, terdengar seperti perintah daripada permintaan.

"Iya," jawab Davin singkat, lalu tanpa menunggu balasan, ia langsung menutup telepon, memutuskan sambungan sepihak.

Naura, yang menyaksikan semua itu, merasa suasana menjadi canggung. Davin memasukkan ponselnya ke saku celana, lalu menatap Naura yang masih berdiri di dekatnya.

Davin menghela napas dan mendekati Naura. "Sayang, sebaiknya kamu pulang sekarang. Ambil barang-barangmu dulu, ya, lalu langsung pindah ke sini. Aku tidak ingin kekasih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status