共有

Bayaran yang Pantas

“Semua wanita sama saja. Gak mama, gak Anna, sukanya merintah seenaknya. Buat apa punya pasangan kalau cuma ngatur? Harus dijemputlah, dianterinlah. Kapan mandirinya?” Davin menggerutu sambil melajukan mobilnya menuju kantor.

Pikirannya kalut dengan segala tuntutan Anna dan Mamanya, dan sejujurnya, kelelahan mental itu semakin hari semakin mengikis kebahagiaannya.

Sesampainya di kantor, Davin menyerahkan kunci mobil kepada sopirnya. “Parkir di basement ya, Pak Udin. Saya ada pekerjaan mendesak,” ujarnya singkat.

Pak Udin mengangguk hormat, “Baik, Pak Davin.” Setelah itu, Davin segera melangkah menuju lift di lobi gedung pencakar langit miliknya. Namun, langkahnya terhenti ketika mendengar suara familiar yang memanggilnya dari kejauhan.

“Pak Davin!” seru Aldo, mendekati Davin dengan langkah yang terburu-buru.

Davin menoleh malas ke arah suara itu, alisnya sedikit berkerut. "Hmmmm," sahutnya dengan nada menahan kesal.

Aldo mendekat, tampak sedikit gelisah. “Pak, saya mau tanya. Naura d
ロックされたチャプター
この本をアプリで読み続ける

関連チャプター

最新チャプター

DMCA.com Protection Status