Tuan Warren memberitahukan mengenai Gebbie yang akan tinggal di mansion Sky House pada Jimmie, Rey, dan Joy. Juga mengenai aturan dilarang berpacaran dengan Gebbie.
"Baiklah! Aku akan mengumumkan hal penting dan spesial dari CEO Jackson sekarang pada kalian semua. Mulai hari ini, nona Gebbie akan tinggal disini bersama dengan kalian semua." Tegas tuan Warren."Apa?" Ucap Rey terkejut."Dia akan tinggal disini?" Tanya Jimmie."Benarkah? Sungguh?" Tanya Rey. "Tapi kenapa?" Tanya Joy juga."Konyol!" Kata Jimmie."Saat tadi kau katakan "semua" apa itu juga termaksud dengan Jimmie?" Tanya Rey."Iya!" Jawab tuan Warren."Tidak masuk akal! Kenapa membawah kembali masuk orang yang mengatakan tidak ingin tinggal disini?" Kata Rey."Juga tidak masuk akal untuk memaksa seorang playboy dan tunangannya tinggal di satu atap!" Ucap Jimmie."Ah, mulai lagi kalian berdua!" Protes Joy."Ini aHari-hari Gebbie diisi dengan pekerjaan keras demi mengumpulkan uang untuk biaya kuliahnya nanti dan juga untuk menghidupi dirinya sendiri.Disaat ia sedang duduk merenungkan hidupnya di kursi sudut Cafe, tiba-tiba Joshua datang menemuinya yang kebetulan datang di cafe itu. Melihat Gebbie duduk di salah meja sudut cafe , segera ia pergi dan menghampirinya."Kau sedang apa disini ini? Apa yang membuatmu merenung seperti itu, apa terjadi sesuatu?" tanya Joshua."Tidak apa-apa,aku hanya sedang jalan-jalan saja, lalu kau? Kupikir kau sedang bekerja.." Jawab Gebbie."Aku datang karena kau ada disini." Ucap Joshua "Hah?" Gebbie kebingungan."Ia aku melihatmu sedang menuju kesini saat kau melewati jalan disana, aku kebetulan ada di sebrang jalan itu." Ucap Joshua."Oh, pantas saja." Kata Gebbie."Ngomong-ngomong aku ingin menanyakan sesuatu padamu." Ucap Joshua."Apa itu? Katakan saja." Jawab Gebbie sam
Saat kembali ke kamarnya, Rey mencegatnya dan memastikan sandiwara Gebbie sebagai tunangannya masih berlanjut. "Ada apa? Kenapa tarik-tarik seperti ini?" Tanya Gebbie."Hey, kita masih bertunangan ya?" Ucap Rey."Berhenti mengoceh!" Bisik Gebbie tepat di telinga Rey."Hey kau ini gadis yang tidak punya rasa takut karena tinggal di rumah yang penuh dengan laki-laki, sendirian! Dengar, akan lebih baik jika kau tinggal disini sebagai tunanganku."kata Rey.Gebbie menolaknya meski Rey beralasan hal tersebut akan membuat Gebbie lebih aman. Rey bahkan menawarkan akan membayar Gebbie lagi, yang tetap dijawab dengan penolakan."Lupakan saja!" Kata Gebbie."Apa kau ingin mengatakan pada semua orang kalau sikapmu kemarin karena uang?" Ancam Rey."Tidak ada masalah! Lagipula memang itu yang aku lakukan. Selain itu, apa kau lupa yang dikatakan oleh paman Warren?" Kata Gebbie. "Aku tidak minta kau berkencan dengank
Sampai di kamar, "Astaga Jimmie, dasar brengsek! Untungnya Joy membuat aku nyaman. Tapi Rey, aah...Dasar playboy!" Gumam Gebbie.Gebbie segera merebahkan dirinya ke tempat tidur. "Aku tidak gila, kenapa aku harus berkencan dengan salah satu dari mereka? Aku akan di usir sebelum menerima gajiku!" Ucap Gebbie.Namun karena tidak terbiasa dengan tempat tidur yang nyaman, ditambah dengan terbayang-bayang perkataan Jimmie dan sikap Rey, serta senyum Joy, membuat Gebbie tidak bisa tidur dan akhirnya berpindah tidur di lantai. Tepatnya di bawah meja.Sementara itu, di halaman mansion, Jimmie bertemu dengan Rey yang mempertanyakan kenapa ia memutuskan untuk tinggal kembali di mansion. "Ayo kita jalan saja di jalan kita masing-masing! Dan tidak menganggu satu sama lain!" Ucap Jimmie.Rey menghentikan langkah Jimmie."Ada apa lagi?" Tanya Jimmie."Aku pikir kau bilang, kau tidak akan kembali! Kita usahakan saja untuk ti
Tuan Warren hanya menuruti perintah Gebbie dan membawa Gebbie kembali ke mansion.Sementara itu di kediaman keluarga Gebbie, ayah Gebbie kembali kerumah karena melupakan ponselnya."Ada apa? Apa kau melupakan sesuatu?" Tanya Lisa."Ah iya aku lupa ponselku di kamar. Ah, aku juga hampir lupa, kali ini aku akan bekerja di pembangunan sebuah apartemen jadi mungkin aku akan agak lama pulang ke rumah, aku akan meneleponmu nanti." Ucap ayah tiri Gebbie sebelum akhirnya ia pergi.Saat memasuki mobilnya, ia mendapatkan telpon dari seseorang yang mengaku memiliki informasi mengenai WiLLiam, orang yang sedang dicari oleh ayah tiri Gebbie."Ya hallo? Oh jadi anda menelepon saya karena anda telah melihat selebarannya?""Berita lima belas tahun yang lalu, kau tinggal di apartemen Mawar?""Apa kau kenal dengan WiLLiam? Dia tinggal di apartemen itu juga kamar 2024?""Ya dia dulu adalah seorang guru taekwondo, apa kau mengenal
Di perjalanannya, kembali ke kediaman Sky House, tiba-tiba seseorang melemparnya hingga membuatnya terjatuh dari sepeda. Seketika pandangan Gebbie menjadi gelap.Gebbie kini dikelilingi oleh beberapa orang yang sepertinya telah siap menelannya hidup-hidup."siapa yang melakukan ini? Cepat keluar jika ingin mengatakan sesuatu. Siapa?!!!" Teriak Gebbie.Ploookk...!Seseorang melempar telur ke kepala Gebbie.Kemudian mereka tertawa terbahak-bahak menertawakan Gebbie.kemudian mereka semua mulai lagi dengan melempari Gebbie dengan telur-telur."Lakukan lagi! Lakukan lagi!" Gebbie berteriak.Kemudian mereka semua melakukannya lagi dengan sangat senang.Lalu seseorang menuangkan tepung sampai seluruh tubuh Gebbie dipenuhi oleh tepung."Harusnya kalian juga bawah minyak, kita harus menggorengnya juga." Kata seorang di antara mereka sambil tertawa terbahak-bahak."Kenapa kalian berhenti? Lakukan lagi!" Ter
Tiba-tiba Jimmie lewat di samping mereka dan dengan ketus langsung bertanya kenapa ia melihatnya."Apa yang kau lihat?" Kata Jimmie.Joy tertawa melihatnya dan mengatakan bahwa dengan sikap Jimmie yang seperti itu jelas niat Gebbie untuk makan bersama tidak mungkin terlaksana."Kalu lihat sendiri kan? Dia pasti tidak ingin makan bersama." Kata Joy.Gebbie yang penasaran menyusul Jimmie yang ternyata berada di ruangan yang sudah tidak terpakai."Hah? Apa itu?" Gumam Gebbie.Sebagian isinya sudah ia bersihkan dan ia atur kembali. Mengetahui Gebbie masuk ke sana, Jimmie menanyakan mengapa ia lancang melakukannya."Apa sudah menjadi kebiasaanmu menyelinap masuk ke ruangan pribadi orang lain?" Kata Jimmie."Ah, maaf." Ucap Gebbie."Kenapa kau selalu mengikuti aku? Seharusnya kau tidak ada disini." Ucap Jimmie."Apa spesialnya tempat ini?" Kata Gebbie mencoba memeriksa tempat itu."Apa
"Beli mie instan!" Jawab Gebbie."Berbahaya di tengah hujan lebat ini dan anginnya kencang!" Kata Joy."Tapi aku harus makan!" Keluh Gebbie dengan suara keras."Ah, maafkan aku. Tapi kau tidak perlu keluar rumah, lagipula hanya untuk makanan cepat saji begitu." Protes Joy."Aku hanya lapar, aku sangatlah lapar!" Keluh Gebbie sambil melototi Joy."Kau marah?" Ucap Joy."Aku tidak marah!" Bentak Gebbie.Joy tersenyum kecil melihat tingkah Gebbie."Kau ini lucu juga." Gumam Joy.Joy lalu memiliki ide, " Apa mau suka makan pizza?" Tanya Joy."Iya aku sangat suka." Kata Gebbie sembari mengelus-elus perutnya."Baiklah, ayo ikut aku ke dapur." Kata Joy sembari menarik tangan Gebbie.Joy memakai peralatan masak dan memasak buat Gebbie, tidak lama kemudian ia selesai membuat pizza."Ini pizzanya, makanlah!" Kata Joy."Ini hangat, dan lezat." Gebbie makan dengan l
"Astaga, apa-apaan ini?! Seharusnya kau lebih berhati-hati saat berjalan!" "Maafkan aku." Ucap Gebbie."Oh tidak! Tas kulit buayaku! Jadi tergores begini! Oh tidak tas buayaku tergores!" Keluh wanita itu."Maafkan aku nyonya." Gebbie meminta maaf."Kau pikir permintaan maafmu itu bisa memperbaiki tas mahalku ini, huh? Ini tergores sekarang karena kau menabrakku! Kau tau? Tas ini harganya 50 juta, harganya 50 juta, paham!" Protes wanita itu.Ia meminta ganti sebesar 50 juta pada Gebbie dan Gebbie yang hanya bisa bengong. "Gantikan uangku untuk tas ini! Gantikan uangku sekarang!" Bentak wanita itu.Tanpa diduga Rahel juga sedang berada di butik tersebut dan melihat peristiwa tersebut ia menghampiri Gebbie dan mengatakan pada si wanita bahwa tas yang ia gunakan bukanlah yang ori, bahkan kualitas kwnya pun bukan yang kelas atas. "Benarkah?" Kata Rahel sambil berjalan menghampiri Gebbie dan wanita itu."S