Jimmie sendiri mengendarai mobil tanpa tujuan. Ia terus melirik ke arah ponselnya, menunggu telpon dari Gebbie Akhirnya ia menyerah dan membuang ponsel itu, lalu lanjut memacu mobilnya. Sementara itu, Rey kembali ke rumah sakit karena diminta untuk menemui Dr. Kevin. Dr. Kevin mengatakan bahwa ia mencari Gebbie karena Gebbie sempat menemuinya setelah CEO Jackson dirawat dan menyatakan ingin menjadi donor. Namun hasilnya sama saja karena ia juga tidak cocok. Rey lantas menunggui CEO Jackson di kamarnya, saat seorang suster mengabarkan bahwa pihak restoran menelpon dan memberitahu ada barang milik CEO Jackson yang tertinggal di sana. Dengan heran Rey mengiyakan.
Saat mengambil barang yang dimaksud, sebuah ponsel, Rey mendapat fakta bahwa saat CEO Jackson jatuh pingsan, sekretaris Warren dan nyonya Melly sedang berada di restoran. Rey yang mulai curiga lalu mendatangi kantor dan mendapat info bahwa saat itu sekretaris Warren tidak masuk karena hendak pergi ke rumah sakit bersaGebbie sedang bekerja dan ia mulai merasakan perih di bagian perutnya. Ia mengira mungkin itu karena ia belum makan, segera ia membeli makanan siap saji dan mulai memakannya. Namun, perih yang ia rasakan di perutnya bukanlah berkurang malah semakin menjadi-jadi. Wajahnya mulai berubah pucat sambil ia memegangi perutnya. Saat ia selesai bekerja ia duduk di depan cafe sambil menahan sakit hingga ponselnya tiba-tiba berdering. [Joy Memanggil...] "Kau dimana? Aku sudah sampai. Jangan bilang kau lupa kalau kita sudah pernah buat janji untuk makan malam bersama hari ini." Ucap Jimmie. "Maaf kak Joy, aku tidak bisa menepati janjiku hari ini." Kata Gebbie. "Oh, apa kau kerja lembur lagi hari ini?" Tanya Joy. "Iya, kak Joy pesan makanan saja jangan sampai kelaparan." Ledek Gebbie. "Suaramu terdengar tidak seperti biasanya, apakah kau kurang sehat?" Tanya Joy mulai khawatir. "Ti...tidak ...!" Ucap Gebbie menahan rasa sakit di perutnya. "Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Joy. "Ah, ka
Gebbie yang sudah merasa baikan, keluar dari rumah sakit dan terlihat Jimmie sudah menunggunya. Gebbie kembali mencoba untuk pergi dari Jimmie. Jimmie kembali tidak memperbolehkannya. “Tetaplah di sampingku hingga kakek sadar kembali,” ujar Jimmie. Gebbie berniat menolak, tapi Jimmie langsung memotongnya dan dengan nada tinggi memintanya untuk menjelaskan bahwa yang dikatakan oleh nyonya Melly sebelumnya tentang Gebbie tidaklah benar. “Kamu sebenarnya juga ingin bersamaku, kan?” tanya Jimmie. Ia melanjutkan, “Aku cukup tahu kamu untuk tahu tentang itu.” Gebbie menyerahkan jaket Jimmie yang dititipkan kepadanya, lalu berpamitan pergi. “Maaf, aku minta maaf karena telah meninggalkanmu begitu saja pada waktu itu,” ujar Jimmie. “Aku tidak percaya apapun yang kau katakan pada hari itu. Aku tidak peduli alasanmu untuk tetap berada di sampingku. Jadi ku mohon, jangan tinggalkan aku.” Gebbie, yang menghentikan langkahnya, kembali hendak berdalih. Tapi Jimmie menghampirinya dan memelukn
Di mansion, Joy yang baru menerima SMS untuk menghadiri rapat pemegang saham mempertanyakan hal tersebut pada Rey. Reu pun menceritakan apa yang terjadi, termasuk bahwa saat ini kondisinya genting bagi CEO Jackson dan pihak lain yang ‘berkhianat’ adalah sekretaris Warren. Joy kaget dan tidak percaya mendengarnya. Rey lalu berbagi tugas dengan Joy, dan memintanya sebisa mungkin mempertahankan posisi CEO Jackson sampai ia tersadar. Joy pun menyetujuinya. Esok harinya, Rey mendatangi pemegang saham dan meyakinkan mereka untuk tetap berada di sisi CEO Jackson. Ia juga meminta mereka untuk percaya kepadanya, meski mungkin sulit bagi mereka untuk melakukannya. “Aku ingin melindungi Hokkaido Group yang merupakan milik kalian semua, tidak hanya milikku dan milik CEO.” Sementara Rey sibuk dengan urusanny saat ini, di butik, Rahel galau memikirkan Rey dan semua yang telah ia lakukan untuknya. Tak sengaja ia mendengar berita tentang Rey yang akan maju sebagai salah satu calon penerus perusaha
Lilis ngedumel pada ibunya, Lisa yang mengajaknya jalan jauh-jauh ke pasar hanya untuk membeli kecambah. Ibunya beralasan harganya lebih murah daripada di supermarket, selain itu hitung-hitung mereka juga berolahraga. Karena Lilis terus mengomel, Lisa ganti memarahinya karena dipecat dari pekerjaan paruh waktunya karena bermalas-malasan dan ketahuan tidur ibunya pun mengingatkannya agar bisa mandiri karena ayahnya saat ini sedang bekerja keras untuk mencari uang dan ia tidak bisa terus menyusahkannya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Entah ada kabar apa, yang jelas Lisa tampak kaget mendengarnya. Lisa dan Lilis tiba-tiba mengajak Gebbie bertemu. Mereka mengabarkan bahwa ayah Gebbie, saat ini sedang berada di kantor polisi karena tidak sengaja menabrak mobil lain saat mengemudi dalam keadaan mengantuk. Ia baru bisa dibebaskan apabila sudah membayar uang jaminan sebesar 10 juta sebagai ganti biaya perawatan sopir mobil yang ia tabrak itu. Karena tidak punya uang, Lisa ibu tirinya meminta
Dalam perjalanan pulang, Gebbie mendapat kabar bahwa Jimmie sudah sadarkan diri. Ia bergegas kembali ke rumah sakit. Namun melihat CEO Jackson sudah lebih dulu masuk, ia mengurungkan niatnya untuk menemui Jimmie dan hanya mengintip dari balik pintu. “Terima kasih sudah bangun, Jimmie. Terima kasih banyak.” gumamnya sambil menangis. Hari berganti. Nyonya Melly menemui CEO Jackson yang sedang bersiap untuk pulang dari rumah sakit. Ia meletakkan surat cerai serta cincin pernikahan yang ia kenakan di meja. Saat ditanya, nyonya Melly mengaku bahwa dari awal hubungan mereka berdasar atas cinta. Hanya semua berubah saat ia melihat sekretaris Warren, dimana insting keibuannya kemudian mengambil alih. Karena ia melakukan semua itu demi anaknya, nyonya Melly tidak peduli apakah CEO Jackson akan memaafkannya atau tidak. Namun ia meminta agar CEO Jackson memaafkan sekretaris Warren karena ia tetap setia menjaga CEO Jackson dan perusahaan hingga akhir. “Satu-satunya kesalahan sekretaris Warren
Gebbie sedang bekerja di sebuah restoran pizza yang letaknya di tengah kota."Gebbie, tolong antar pesanan pizza ini ke universitas depan walikota itu, ya?" Kata bosnya."Ah, iya baik bos." Jawab Gebbie penuh semangat.Gebbie tanpa menunda-nunda waktu lagi, ia segera mengantarkan pesanan pizza itu ke universitas yang di katakan oleh bosnya."Wah, pemandangannya bagus sekali, tunggu saja ya, aku akan segera menjadi mahasiswa." Gumam Gebbie.Gebbie segera turun dari motornya dan berteriak memanggil para anak muda yang sedang bermain basket di lapangan basket."Kakak-kakak.... Pizza pesanannya sudah datang!" Panggil Gebbie.Parah anak muda itu segera berhenti bermain basket dan melambaikan tangan pada Gebbie memberi tanda kalau merekalah yang telah memesan pizza itu."Adik kecil disini." Panggil mereka.Gebbie segera menghampiri mereka dan memberikan pesanan itu pada mereka dan langsung pulang setelah itu."Ini pesanannya kakak-kakak." Ucap Gebbie sembari tersenyum manis.Di perjalananny
Namaku adalah Gebbie dan ciuman pertamaku dicuri oleh si bedebah ini!." Batin Gebbie."Ini...ini...di luar kendaliku. Orang-orang aku tidak akan menyelidikinya tapi kau tidak bisa memberitahu siapapun tentang hal ini." Kata pria muda dan dan berjalan meninggalkan Gebbie yang masih terdiam membisu itu.Sontak saja Gebbie menghentikan pria muda itu pergi. Pria muda itu berbalik dan berkata, "Apa kau ingin minta tanda tanganku?" Kata pria muda itu."Apa?!!" Gebbie kesal dan wajahnya memerah."Bagaimana jika aku memberikanmu tanda tanganku?" Kata pria muda itu sambil mengeluarkan buku kecil dan sebuah pena lalu menulis sesuatu dan di berikan pada Gebbie.Gebbie tampak binggung dengan apa yang di lakukan oleh pria muda itu. Pria muda itu dengan santainya berjalan hendak meninggalkan Gebbie, nanum lagi-lagi ia di hentikan oleh Gebbie.Dengan santainya pria itu berkata pada Gebbie, "Jika kau ingin berfoto bersama, aku khawatir hari ini bukanlah hari yang baik." Katanya.Gebbie menjadi semaki
"Apa kau mau menunjukkan kalau kau itu benci cuci piring?" Sambung saudara tirinya."Maaf! Lain kali akan ku pastikan, aku cuci piring dengan benar." Kata Gebbie."Tau begini aku tidak akan kembali!" Batin Gebbie."Oh ya, apa kau sudah mengambil pakaianku dari laundry?" Tanya Lilis saudara tirinya."Oh aku lupa! Besok akan aku ambilkan, maaf kakak." Ucap Gebbie."Ah, kenapa kau memanggil aku kakak lagi! Menyebalkan!!!" Kata Lilis.Mereka lalu melanjutkan makan ayam goreng di depan Gebbie."Kau itu tak bisa apa-apa, aku penasaran kau itu mirip siapa, tak berguna sekali." Kata Lisa.Mendengar itu Gebbie segera berbalik hendak ke kamarnya."Mirip siapa lagi, pasti mirip mendiang ibunya lah!" Kata Lilis.Gebbie menghela nafas panjang dan tersenyum manis lalu masuk ke kamarnya.Sembari makan makanan yang hampir kadaluarsa tadi, di kamar Gebbie mengamati dana di buku tabungannya sembari mengamati lowongan pekerjaan yang ada di koran."Hmmm... Aku akan menghubungimu yang ini Minggu depan, ak