"Apa kau mau menunjukkan kalau kau itu benci cuci piring?" Sambung saudara tirinya.
"Maaf! Lain kali akan ku pastikan, aku cuci piring dengan benar." Kata Gebbie."Tau begini aku tidak akan kembali!" Batin Gebbie."Oh ya, apa kau sudah mengambil pakaianku dari laundry?" Tanya Lilis saudara tirinya."Oh aku lupa! Besok akan aku ambilkan, maaf kakak." Ucap Gebbie."Ah, kenapa kau memanggil aku kakak lagi! Menyebalkan!!!" Kata Lilis.Mereka lalu melanjutkan makan ayam goreng di depan Gebbie."Kau itu tak bisa apa-apa, aku penasaran kau itu mirip siapa, tak berguna sekali." Kata Lisa.Mendengar itu Gebbie segera berbalik hendak ke kamarnya."Mirip siapa lagi, pasti mirip mendiang ibunya lah!" Kata Lilis.Gebbie menghela nafas panjang dan tersenyum manis lalu masuk ke kamarnya.Sembari makan makanan yang hampir kadaluarsa tadi, di kamar Gebbie mengamati dana di buku tabungannya sembari mengamati lowongan pekerjaan yang ada di koran."Hmmm... Aku akan menghubungimu yang ini Minggu depan, aku akan dapat gajiku dari minimarket tiga hari lagi dan dari restoran seminggu lagi." Kata Gebbie.Ia lalu mengambil buku tabungannya dan memeriksanya."Ya akhirnya sebentar lagi terkumpul uangnya." Kata Gebbie semangat.Karena lelah dan mengantuk Gebbie pun tertidur.Keesokan harinya....Rey, Joy dan Jimmie sedang mengendarai mobil Lamborghini mereka hingga ketiga mereka mendapatkan pesan singkat diwaktu yang bersamaan. Mereka bertiga dipanggil secara mendadak untuk menemui kakek mereka."Datanglah tepat pukul 18.00 ada pengembangan yang baru dan penting bersama kakek, kalau kalian tidak datang, aku akan menahan kartu kredit kalian. Lihat saja kalau kalian tidak datang lihat saja apa yang akan aku lakukan dengan identitas kelahiranmu."Segera setelah menerima pesan singkat tersebut, ketiganya tak memiliki pilihan lain dan langsung memutar balik arah lalu pergi.Tidak lama kemudian, ketiganya tiba di depan perusahaan Hokkaido Group dan terlihat para bodyguard berbaris menyambut kedatangan mereka.Saat tiba di ruangan tertentu seseorang telah menunggu kedatangan mereka."Apa kakek tak sadarkan diri?" Kata Jimmie."Apa kakek pingsan?" Sambung Joy."Dimana kakek?" Ucap Rey."Apa-apaan ini sampai kau menahan kartu kreditku?" Protes Jimmie."Aku jadi membatalkan rencanaku hari ini." Protes Joy."Karena kalau bukan begitu, aku tidak akan bisa melihat kalian bertiga sekaligus." Kata Tuan Warren ."Oh, jadi kau yang menghubungi kami semua?" Tanya Jimmie.Tuan Warren terdiam."Kau sedang main-main dengan kami sekarang." Kata Jimmie.Kemudian Bodyguard kakeknya, memberitakan sebuah kartu undangan pernikahan."Apa ini?" Joy terkejut."Ini undangan pernikahan kakek? Wow apa kau serius?" Ucap Joy tak percaya."Ini tidak bisa, tidak boleh." Kata Rey.Jimmie segera dengan tegas menolak untuk datang dan bersiap bergegas untuk pergi."Aku tidak akan pergi!" Kata Jimmie."Hei, bukan kau saja yang tak mau ikut." Kata Joy pada Jimmie."Kalian tiga bersaudara, harus harus di sana." Tegas tuan Warren."Siapa yang bersaudara?!" Kata Rey, Joy dan Jimmie bersamaan."Pertama ada sepupu yang muncul tiba-tiba dan sekarang kita akan punya nenek yang seumuran dengan ibuku?" Ledek Joy."Karena itulah aku tidak mau pergi kesana." Ucap Jimmie."Apa kalian berdua bertengkar lagi?" Tanya Rey.Jimmie marah dan kesal, ia menendang meja yang terparkir di depannya dan pergi."Jimmie!" Panggil tuan Warren.Joy juga menyusulnya, meski tidak mengatakan dengan pasti apakah ia nanti akan menghampiri perta pernikahan tersebut."Aku juga pergi ya, jadwalku banyak sekali hari ini." Kata Joy.Tuan Warren menghela nafas panjang melihat Jimmie dan Joy telah pergi dan kini hanya Rey yang tinggal."Kau harus pergi." Kata tuan Warren."Tentu saja aku akan pergi. Lagipula ini adalah pernikahan kelima kakek dan aku juga akan bawah hadiah." Kata Rey dan kemudian pergi.Hanya Rey yang memastikan bahwa ia akan datang dengan membawa kado. Walau demikian, bodyguard kakek dan tuan Warren mereka tidak terlalu mempercayai kata-katanya.Tuan Warren lantas teringat saat pertama kali ia membawa Rey ke mansion CEO Jackson kakek mereka yang bernama Sky House.★★★Flashback....★★★"Disinilah semua cucu ketua akan tinggal bersama dan kami sudah menyiapkan kamar untukmu disana ." Kata tuan WarrenTuan Warren mengantar Jimmie ke kamarnya."Kalau begitu beristirahatlah, ketua malam ini akan datang dan makan malam bersama kalian." Kata tuan Warren.Sudah ada Jimmie di sana, yang sempat mengira bahwa Rey adalah cleaning service yang baru."Siapa kau?" Tanya Rey."Terus kau juga siapa?" Tanya Jimmie balik."Kau tidak tau siapa aku? Apa kau orang baru atau apa? Oh, kau pasti pembantu baru disini." Kata Rey.Jimmie tertawa kecil dan sebenarnya ia kesal."Baiklah, akan aku biarkan kau kali ini karena ini adalah pelanggan pertama, kau boleh keluar sekarang." Kata Rey."Apa?" Protes Jimmie dan baru saja ia bersiap untuk memukul Rey, tuan Warren memanggilnya.Tuan Warren lantas memperkenalkan Rey sebagai saudara sepupu Jimmie, yang kini diminta oleh CEO Jackson untuk tinggal di sana juga.Mereka lalu duduk di ruang tamu saling menatap satu sama lain."Kalian adalah sepupu." Kata tuan Warren."Apa?! Sepupu katamu? Apa aku tidak salah dengar?!" Rey tak percaya."Jimmie adalah anaknya almarhum tuan muda Febriyan." Kata tuan Warren."Bagaimana mungkin paman bisa punya anak, padahal dia belum pernah menikah? Tidak mungkin! Kau sudah periksa dengan benar, kan?" Protes Rey.Jimmie hanya terdiam dan menghela nafas panjang."Hey, darimana keluarga ibumu? Maksudku kau berasal dari keluarga mana? Sampai-sampai mereka menyembunyikan mu sampai sejauh ini? Apa kau tinggal di luar negeri? Kau sekolah dimana?" Tanya Rey pada Jimmie."Aku tinggal di panti asuhan setelah ibuku meninggal 10 tahun yang lalu dan aku putus sekolah, kenapa apa ada masalah denganmu?" ucap Jimmie."Wow! Aku sampai khawatir tentang satu hal yang tak penting! Tapi apa itu hobby baru kakek mencari cucu baru atau apa itu? Belum lama ini, dia juga menampung anak pengamen dari jalanan! Benar, satu hal yang pasti, dia memang kakek yang menarik. Ya kan?" Kata Rey dan kemudian pergi."Kau akan segera terbiasa disini." Ucap tuan Warren pada Jimmie."Aku harus terbiasa disini?" Kata Jimmie menghela nafas panjang dan pergi ke kamarnya.★★★★★★Kembali ke masa sekarang, CEO Jackson menanyakan pada tuan Warren mengenai ketiga cucunya, dan tuan Warren hanya mengatakan bahwa kemungkinan kecil mereka akan datang ke acara pernikahannya. CEO Jackson menyesali hal tersebut dan merasa tidak ada satu dari mereka yang memahami perasaannya.Bersambung...👉"Jadi tidak ada satupun dari mereka yang memahami perasaanku? Aku tidak bisa melakukan ini terus sendirian lebih lama lagi. Aku harus mencari pengganti diriku yang akan memimpin Hokkaido Group." Kata tuan Jackson kecewa."Mereka semua masih sangat muda, pak." Kata tuan Warren."Tapi aku yakin aku bisa melihat mana dari mereka yang pantas mengantikan diriku dengan melihat mereka hidup bersama dan saling membutuhkan." Kata tuan Jackson."Baik pak." Jawab tuan Warren."Pastikan kau bujuk mereka supaya datang ke pernikahanku, akan ada banyak orang yang mengawasi kita pada hari itu." Kata tuan Jackson.Ia sendiri sedang mencari penerus bagi kerajaan bisnisnya, Hokkaido Group, dan meski mereka masih muda, ia yakin ada salah satu yang bisa melakukannya. CEO Jackson lantas berpesan pada tuan Warren untuk bisa memastikan mereka datang di acara pernikahannya itu.Demi menjatuhkan Hokkaido Group, kompetitor mereka memang melakukan segala cara. Termasuk menyebarkan gosip buruk tentang ketiga cucu
"Membawamu untuk mengambil beberapa makanan lezat." Kata Mike sambil menatap ke arah ayahnya dan gadis muda yang tengah bersiap untuk menjadi istri baru ayahnya itu.Ayah Mike mulai merasakan sesuatu yang tidak beres, ia lalu berdiri menghampiri putranya itu."Semuanya, permisi sebentar." Kata tuan Alexander pada semua tamu-tamunya.Segera tuan Alexander menghampiri anaknya Mike dengan marah."Bukankah kau tidak mau datang?" Katanya."Apakah yang kau lakukan itu adil untuk ibuku?" Ucap Mike."Ini tidak berarti aku tidak mencintainya." Kata tuan Alexander."Cintamu benar-benar sangat murah!" Kata Mike."Mike kau datang? Bukankah kau bilang kau ada pertunjukan siaran langsung jadi kau tidak bisa datang?" Sapa calon istri tuan Alexander yang tiba-tiba datang menghampiri ayah dan anak itu."Ini adalah hari perayaan ayahku, tidak peduli betapa sibuknya aku, aku harus datang, belum lagi aku juga punya hadiah besar untukmu." Ucap Mike dengan tatapan mata tajam pada ayahnya."Oh, apa itu?" Ta
"Lihat-lihat, ini hanya adalah sesuatu yang orang liar bisa lakukan, mereka mengatakan tidak dengan mulut mereka, tapi tubuh mereka tidak bisa mengendalikannya!" Kata Melisa tanpa menyadari apa yang sedang di lakukan oleh Gebbie.''kau akan menyesali apa yang kau lakukan padaku!" Batin Gebbie."Ambil cek itu, pergi dan menjauh dari Mike!" Melisa mengusir Gebbie.Gebby berdiri di tengah-tengah pesta dan membuat semua orang melihatnya, termasuk Mike dan ayahnya yang sedang adu mulut itu diam dan melihat ke arah Gebbie."Permisi semuanya? Untuk menginterupsi kalian semua, pertama aku ingin berterima kasih pada wanita muda ini untuk hadiah ucapan selamatnya pada perayaan pertunanganku dengan Mike. Jadi sekarang, aku ingin mengembalikan isyarat itu dan memberikan cek ini kembali padanya." Ucap Gebbie sambil melempar cek itu kembali ke wajah Melisa."Kau!" Melisa marah.Melisa melayangkan tangannya hendak menampar wajah Gebbie, namun s
Gebbie berpikir, Joshua sudah tau masalahnya."Apa masalahmu?" Tanya Joshua."Aku tidak semenawan para pria di bar ini?" Ucap Gebbie."Kau mendiskriminasi berdasarkan penampilan seseorang." Ucap Joshua."Seharusnya aku tidak mendengar itu darimu, lihat semua orang disini, semua orang disini tampan!" Teriak Gebbie marah."Lalu kenapa? Kita akan mencari orang yang lebih cantik dan lebih tampan lagi." Kata Joshua."Kenapa kau bilang aku mendiskriminasi berdasarkan penampilan orang?" Keluh Gebbie."Jika seorang pria tampan dia kasar, lalu jika seorang pria jelek dia baik, itu kau menilai seseorang dari penampilannya." Kata Joshua."Menurutmu ini salah siapa?" Kata Gebbie.Gebbie dalam keadaan mabuk menceritakan semuanya pada Joshua si pelayan Bar yang juga sudah menganggap Gebbie seperti adiknya sendiri."Kau tidak bisa menangis, bukan? Rasa alkoholnya juga enak, bukan? Lupakan saja si brengsek itu
"Baiklah, rencana kekacauan pernikahan kakek!". Rey mulai berpikir."Apa yang akan kau lakukan?" Tanya temannya."Aku akan mengajak wanita pertama yang jalan lewat pintu pertama itu ke pernikahan kakek." Kata Rey sambil memperhatikan pintu itu.Caranya adalah dengan membawa wanita yang pertama masuk ke ruangan pesta sebagai kencannya di acara pernikahan."Rasanya aku ingin membela kepalamu dan melihat isi otakmu." Kata temannya."Aku yakin wanita yang datang ke sini itu bukanlah target yang mudah." Sambung temannya yang lain."Aku tidak peduli dengan itu, malah akan lebih seru kalau dia adalah seorang psikopat." Kata Rey.Tanpa diduga-duga yang muncul pertama di pintu itu adalah Gebbie, yang sedang mengantarkan pizza."Pizzanya sudah datang!" Gebbie berteriak di pintu masuk.Kawan-kawan Rey pun tertawa terpingkal-pingkal melihatnya sekaligus menertawakan teman mereka Rey.Seseorang lalu mengang
Namun ia terlalu mungil untuk melawan kekuatan seorang pria penagih utang. Pria itu mendorong Gebbie hingga terjatuh kemudian ia masuk ke dalam rumah ibu tirinya.Gebbie, berdiri dan berusaha menghalang-halangi pria penagih utang itu dengan sekuat tenaganya, dan kesabaran pria itu habis, amarahnya tak terkendali lagi, ia mengangkat Gebbie dengan tangannya dan Gebbie berusaha melawan namun seketika ia hampir pingsan, pria itu menendangnya dan memberikan pukulan tepat di perut Gebbie, ia menghantam gadis itu seperti seorang yang sedang berada di ring pertandingan tinju."Apa yang mereka lakukan? Dimana mereka sekarang." Keluh Gebbie yang sudah tidak berdaya.Gebbie terkapar di lantai tak berdaya dengan sedikit darah muncrat keluar dari mulutnya."Hey, hidupmu sekarang sudah hancur, jalang! Wanita itu tidak akan pernah bisa menganti uangku dan aku rasa maupun tidak akan bisa membayarnya, dan kau hanya akan bisa terus membayar bunganya, selagi aku me
Bus akhirnya tiba, dan MiLLie naik dengan hati-hati, berusaha tidak menarik perhatian lebih dari yang diperlukan. Saat ia duduk di dalam bus, dia merenung tentang peristiwa semalam yang mengakibatkan mata kirinya lebam.Dia ingat pertarungan hebat antara dia dan si penagih hutang ibu tirinya malam itu, Namun, dalam pertarungan itu, dia terkena pukulan keras di mata, yang menyebabkan cedera yang sekarang harus dia sembunyikan, selain itu bagian-bagian tubuhnya juga ada yang memar dan lebam namun, ia tidak mempedulikan rasa sakit itu, yang paling penting adalah ia menyembunyikan matanya dari semua orang.Saat bus mendekati tempat kerjanya, Gebbie merasa semakin gelisah. Dia harus berhadapan dengan rekan kerjanya dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada matanya. Namun, dia juga menyadari bahwa ada alasan kuat untuk merahasiakan hal itu. Kacamata hitamnya adalah perlindungan fisik dan simbolis.Ia turun dari bus dan mulai berjalan menuju tempat kerja d
Berpikir cepat, Daniel mengklaim kalau semua itu salah paham saja kok. Si reporter malah jadi tambah penasaran.Saat Daniel mendapat kiriman foto skandalnya Mike itu sedetik kemudian, dia langsung sinis meremehkan skandal itu. Dia sudah cemas saja, ternyata cuma gadis culun model begini. Sudah pasti tak mungkin ada sesuatu antara Mike dan gadis itu."Kalau begini saja, sebaiknya mereka buat penyataan resmi. Bilang saja kalau gadis ini adalah penggemarnya Mike."Mike beneran lupa. Dia mencoba mengingat-ingat, tapi yang dia ingat cuma sepenggal-sepenggal ingatan tentang ocehan Gebbie."Aku lupa.""Di mana dia sekarang?""Mana kutahu.""Bagaimana bisa kau tidak tahu keberadaan orang yang mencuri ciuman pertamamu?" Gebbie baru saja selesai bekerja di salah satu pekerjaan yang ia lakukan dari banyaknya pekerjaan paruh waktu yang ia miliki.Sebelum ia pulang ia singgah di supermarket terdekat untuk membeli m