"Membawamu untuk mengambil beberapa makanan lezat." Kata Mike sambil menatap ke arah ayahnya dan gadis muda yang tengah bersiap untuk menjadi istri baru ayahnya itu.
Ayah Mike mulai merasakan sesuatu yang tidak beres, ia lalu berdiri menghampiri putranya itu."Semuanya, permisi sebentar." Kata tuan Alexander pada semua tamu-tamunya.Segera tuan Alexander menghampiri anaknya Mike dengan marah."Bukankah kau tidak mau datang?" Katanya."Apakah yang kau lakukan itu adil untuk ibuku?" Ucap Mike."Ini tidak berarti aku tidak mencintainya." Kata tuan Alexander."Cintamu benar-benar sangat murah!" Kata Mike."Mike kau datang? Bukankah kau bilang kau ada pertunjukan siaran langsung jadi kau tidak bisa datang?" Sapa calon istri tuan Alexander yang tiba-tiba datang menghampiri ayah dan anak itu."Ini adalah hari perayaan ayahku, tidak peduli betapa sibuknya aku, aku harus datang, belum lagi aku juga punya hadiah besar untukmu." Ucap Mike dengan tatapan mata tajam pada ayahnya."Oh, apa itu?" Tanya calon istri tuan Alexander penuh rasa penasaran."Aku peringatkan kau! Jangan coba-coba melakukan hal-hal bodoh!" Kata tuan Alexander."Jangan khawatir, aku hanya ingin mengucapkan selamat pada kalian berdua." Kata Mike.Tiba-tiba lampu di padamkan..."Halo semuanya, tuan dan nyonya pernikahan tuan Alexander dan nyonya Melly akan segera di mulai. Mari kita lihat apa yang akan di katakan oleh orang terkemuka kita hari ini pada semua orang, mari kita sambut pengantin pria kita." Kata MC.Sementara MC terus berbicara, ayah dan anak itu tak henti-hentinya saling menatap satu sama lain, sedangkan Gebbie memanfaatkan momen itu dengan makan sepuasnya.Sementara Gebbie sibuk dengan makanannya, Mike segera menghampirinya dan menarik tangannya menuju panggung di saksikan semua orang."Hey Mike!" Panggil ayahnya.Mike segera mengambil alih panggung."Apa yang kau lakukan?" Bisik Gebbie kebingungan."Halo semuanya, aku Mike ingin menyambut kalian semua dalam acara pertunanganku." Kata Mike.Seketika semua orang terdiam dan ayah Mike langsung bereaksi dan terlihat sangat jelas ia begitu marah."Perayaan pertunangan?""Situasi apa ini?""Bukankah hari ini pernikahan tuan Alexander?"Semua orang mulai berbisik-bisik satu dengan lainnya."Pertunangan?" Gebbie terkejut."Siapa?" Tanya orang-orang.Mike spontan mengangkat tangan Gebbie di hadapan semua orang."Gebbie, dia tunanganku." Kata Mike."Hey Mike, apakah kau sedang sakit?" Kata Gebbie tidak percaya.Spontan saja Mike menarik Gebbie ke pelukannya dan menciumnya di hadapan semua orang.Melisa calon tunangan Mike yang sesungguhnya pun jatuh pingsan melihat hal itu.Kejadian itu tak lupa di abadikan semua orang dengan ponsel mereka dan dalam sekejap mata, video mereka menjadi viral."Apakah itu salah satu penggemar yang menyelinap?""Tapi tuan Mike bilang, itu adalah tunangannya.""Situasi macam apa ini?"Semua orang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.Sedangkan Gebbie sedang berusaha untuk melepaskan diri Mike yang masih terus menciumnya."Mike! Ala yang salah dengan kepalamu? Siapa tunanganmu?" Teriak Gebbie.Segera Mike memasukan sebuah kartu di saku Gebbie dan membisikkan sesuatu di telinga Gebbie."Ada banyak uang di kartu ini, nomor pin adalah 333333." Kata Mike."Siapa? Lalu siapa?""Siapa tunangannya?"Orang-orang terus bertanya.Gebbie menarik nafas panjang sebelum akhirnya ia berbicara."Tunangan Mike? Kalian ingin tahu? Kalian tidak lihat baru saja kami berciuman? Tentu saja itu aku." Kata Gebbie.Semua orang terdiam..."Halo semuanya, aku GabrieLLa, panggil saja aku Gebbie, aku berharap kalian semua akan menerima aku." Kata Gebbie pada semua orang sambil menundukkan kepalanya.Segera MC mengambil alih panggung."Hari ini keluarga tuan Alexander benar-benar memiliki dua berkat yang luar biasa, tidak hanya tuan Alexander yang mendapatkan istri baru, tetapi tuan muda kami Mike juga menemukan kekasihnya."Tuan Alexander yang terkejut dan hampir jantungan itu menjadi sangat malu dan marah.Mike turun dari panggung, dan tuan Alexander juga berjalan perlahan menghampirinya sementara semua orang sedang berdansa di ruangan itu."Mike! Berhentilah membuat masalah, kapan aku membiarkanmu bertunangan? Apakah aku menyetujuinya?" Kata ayahnya."Kau dan aku tidak memiliki urusan yang sama satu sama lain." Jawab Mike santai."Tidak ada urusan katamu? Apakah kau masih menganggap aku ayahmu? " Ayah Mike semakin marah."Jika kau bukan ayahku, maka aku tidak perlu repot-repot datang kesini." Teriak Mike."Gadis kecil, biarkan aku memberimu beberapa saran, belum terlambat untuk mundur." Kata tuan Alexander pada Gebbie."Stop! Tolong kau jangan mengancam tunanganku dan coba menakut-nakuti dia, jika kau punya masalah tunjukkan padaku." Kata Mike pada ayahnya."Diam! Kau masih berani membuka mulutmu? Terlalu banyak orang disini, mari kita bicara di sana." Kata ayahnya.Mike dan ayahnya pergi ketempat yang agak sepi."Apa yang kau inginkan?" Tanya ayahnya."Kau tau jelas apa yang aku inginkan." Jawab Mike sambil melototi ayahnya."Apakah seperti ini caramu bicara pada ayahmu?" Bentak ayahnya."Like father like son!" Kata Mike."Kau bajingan kecil!" Teriak ayahnya.Sementara ayah dan anak itu sedang adu mulut, Gebbie menyibukkan dirinya dengan mengisi perutnya dengan hidangan-hidangan pesta mewah itu, namun tiba-tiba Melisa calon tunangan Mike mendekatinya menyiramkan air di atas kepala Gebbie hingga bajunya menjadi basah."Siapa yang berani-berani menyingkirkan air padaku?" Kata Gebbie."Astaga, aku sungguh minta maaf padamu, tanganku tadi tergelincir!" Kata Melisa.Gebbie mengusap air dari wajahnya dengan kesal."Itu mungkin karena kau tidak terlalu menarik perhatian." Kata Melisa mengejek Gebbie."Itu sangat jelas di sengaja." Ucap Gebbie."Aku tidak tau trik apa yang kau gunakan untuk mengancam Mike! Aku sudah bertemu banyak penggemar tidak tahu malu seperti dirimu itu!" Ucap Melisa."Oh, jadi masalah ini," Gebbie menghela nafas, "Oke! Baiklah aku akan memberitahumu yang sebenarnya adalah, aku bukan penggemarnya! Siapa aku sebenarnya adalah... Bukan urusanmu!" Teriak Gebbie tepat di wajah Melisa."Kau benar-benar sungguh tidak beradab! Gadis tidak tahu mau! Berani sekali kau berteriak di depanku." Melisa marah bukan main.Melihat beberapa orang mulai melihat kearah mereka, Melisa mencoba bersikap anggun kembali."Oh, jadi kau bukan penggemarnya? Maka pasti kau menginginkan uang, aku akan membayar untuk itu!" Kata Melisa sombong.Ia mengambil selembar cek lalu melemparnya pada Gebbie."Apa ini cukup?" Kata Melisa.Gebbie sangat kesal, ia membungkuk seolah hendak mengambil cek itu, dan hal itu membuat Melisa bangga dan semakin sombong. Namun apa yang Gebbie lakukan, sesudah ia mengambil cek itu ia mengikat gaun Melisa di ujung taplak meja yang penuh dengan makanan dan dekorasi kue pengantin yang begitu mewah.Bersambung....👉"Lihat-lihat, ini hanya adalah sesuatu yang orang liar bisa lakukan, mereka mengatakan tidak dengan mulut mereka, tapi tubuh mereka tidak bisa mengendalikannya!" Kata Melisa tanpa menyadari apa yang sedang di lakukan oleh Gebbie.''kau akan menyesali apa yang kau lakukan padaku!" Batin Gebbie."Ambil cek itu, pergi dan menjauh dari Mike!" Melisa mengusir Gebbie.Gebby berdiri di tengah-tengah pesta dan membuat semua orang melihatnya, termasuk Mike dan ayahnya yang sedang adu mulut itu diam dan melihat ke arah Gebbie."Permisi semuanya? Untuk menginterupsi kalian semua, pertama aku ingin berterima kasih pada wanita muda ini untuk hadiah ucapan selamatnya pada perayaan pertunanganku dengan Mike. Jadi sekarang, aku ingin mengembalikan isyarat itu dan memberikan cek ini kembali padanya." Ucap Gebbie sambil melempar cek itu kembali ke wajah Melisa."Kau!" Melisa marah.Melisa melayangkan tangannya hendak menampar wajah Gebbie, namun s
Gebbie berpikir, Joshua sudah tau masalahnya."Apa masalahmu?" Tanya Joshua."Aku tidak semenawan para pria di bar ini?" Ucap Gebbie."Kau mendiskriminasi berdasarkan penampilan seseorang." Ucap Joshua."Seharusnya aku tidak mendengar itu darimu, lihat semua orang disini, semua orang disini tampan!" Teriak Gebbie marah."Lalu kenapa? Kita akan mencari orang yang lebih cantik dan lebih tampan lagi." Kata Joshua."Kenapa kau bilang aku mendiskriminasi berdasarkan penampilan orang?" Keluh Gebbie."Jika seorang pria tampan dia kasar, lalu jika seorang pria jelek dia baik, itu kau menilai seseorang dari penampilannya." Kata Joshua."Menurutmu ini salah siapa?" Kata Gebbie.Gebbie dalam keadaan mabuk menceritakan semuanya pada Joshua si pelayan Bar yang juga sudah menganggap Gebbie seperti adiknya sendiri."Kau tidak bisa menangis, bukan? Rasa alkoholnya juga enak, bukan? Lupakan saja si brengsek itu
"Baiklah, rencana kekacauan pernikahan kakek!". Rey mulai berpikir."Apa yang akan kau lakukan?" Tanya temannya."Aku akan mengajak wanita pertama yang jalan lewat pintu pertama itu ke pernikahan kakek." Kata Rey sambil memperhatikan pintu itu.Caranya adalah dengan membawa wanita yang pertama masuk ke ruangan pesta sebagai kencannya di acara pernikahan."Rasanya aku ingin membela kepalamu dan melihat isi otakmu." Kata temannya."Aku yakin wanita yang datang ke sini itu bukanlah target yang mudah." Sambung temannya yang lain."Aku tidak peduli dengan itu, malah akan lebih seru kalau dia adalah seorang psikopat." Kata Rey.Tanpa diduga-duga yang muncul pertama di pintu itu adalah Gebbie, yang sedang mengantarkan pizza."Pizzanya sudah datang!" Gebbie berteriak di pintu masuk.Kawan-kawan Rey pun tertawa terpingkal-pingkal melihatnya sekaligus menertawakan teman mereka Rey.Seseorang lalu mengang
Namun ia terlalu mungil untuk melawan kekuatan seorang pria penagih utang. Pria itu mendorong Gebbie hingga terjatuh kemudian ia masuk ke dalam rumah ibu tirinya.Gebbie, berdiri dan berusaha menghalang-halangi pria penagih utang itu dengan sekuat tenaganya, dan kesabaran pria itu habis, amarahnya tak terkendali lagi, ia mengangkat Gebbie dengan tangannya dan Gebbie berusaha melawan namun seketika ia hampir pingsan, pria itu menendangnya dan memberikan pukulan tepat di perut Gebbie, ia menghantam gadis itu seperti seorang yang sedang berada di ring pertandingan tinju."Apa yang mereka lakukan? Dimana mereka sekarang." Keluh Gebbie yang sudah tidak berdaya.Gebbie terkapar di lantai tak berdaya dengan sedikit darah muncrat keluar dari mulutnya."Hey, hidupmu sekarang sudah hancur, jalang! Wanita itu tidak akan pernah bisa menganti uangku dan aku rasa maupun tidak akan bisa membayarnya, dan kau hanya akan bisa terus membayar bunganya, selagi aku me
Bus akhirnya tiba, dan MiLLie naik dengan hati-hati, berusaha tidak menarik perhatian lebih dari yang diperlukan. Saat ia duduk di dalam bus, dia merenung tentang peristiwa semalam yang mengakibatkan mata kirinya lebam.Dia ingat pertarungan hebat antara dia dan si penagih hutang ibu tirinya malam itu, Namun, dalam pertarungan itu, dia terkena pukulan keras di mata, yang menyebabkan cedera yang sekarang harus dia sembunyikan, selain itu bagian-bagian tubuhnya juga ada yang memar dan lebam namun, ia tidak mempedulikan rasa sakit itu, yang paling penting adalah ia menyembunyikan matanya dari semua orang.Saat bus mendekati tempat kerjanya, Gebbie merasa semakin gelisah. Dia harus berhadapan dengan rekan kerjanya dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada matanya. Namun, dia juga menyadari bahwa ada alasan kuat untuk merahasiakan hal itu. Kacamata hitamnya adalah perlindungan fisik dan simbolis.Ia turun dari bus dan mulai berjalan menuju tempat kerja d
Berpikir cepat, Daniel mengklaim kalau semua itu salah paham saja kok. Si reporter malah jadi tambah penasaran.Saat Daniel mendapat kiriman foto skandalnya Mike itu sedetik kemudian, dia langsung sinis meremehkan skandal itu. Dia sudah cemas saja, ternyata cuma gadis culun model begini. Sudah pasti tak mungkin ada sesuatu antara Mike dan gadis itu."Kalau begini saja, sebaiknya mereka buat penyataan resmi. Bilang saja kalau gadis ini adalah penggemarnya Mike."Mike beneran lupa. Dia mencoba mengingat-ingat, tapi yang dia ingat cuma sepenggal-sepenggal ingatan tentang ocehan Gebbie."Aku lupa.""Di mana dia sekarang?""Mana kutahu.""Bagaimana bisa kau tidak tahu keberadaan orang yang mencuri ciuman pertamamu?" Gebbie baru saja selesai bekerja di salah satu pekerjaan yang ia lakukan dari banyaknya pekerjaan paruh waktu yang ia miliki.Sebelum ia pulang ia singgah di supermarket terdekat untuk membeli m
Gebbie lalu pulang kerumah dimana ibu tiri dan saudara tirinya tinggal. Di rumah itu terlihat sangat ibu dan anaknya sedang mengotak-atik komputer untuk mengecek hasil ujian untuk menjadi mahasiswa Baru."Ini kampus yang terakhir kan?" Kata Lisa ibunya.Lilis membuka laptopnya untuk mengecek aplikasi universitasnya dan semua ditolak."Apa aku bilang, aku tidak mau kuliah! Ini tidak ada gunanya!" Keluh Lilis."Aku menyekolahkan mu di SMA mahal dan membuatmu les dengan tutor orang kaya supaya kau bisa bertemu dengan Rey! Atau setidaknya kau bisa masuk ke perguruan tinggi." Keluh ibunya."Sial!" Ucap Lilis."Ah, terserahlah!" Kata ibunya."Kenapa ibu malah melampiaskan amarah ibu padaku?" Keluh Lilis.Tidak lama kemudian Gebbie pulang dan membuka pintu."Aku pulang." Kata Gebbie."Ada apa dengan matamu?" Sinis Lilis.Belum sempat Gebbie menjawab dan hendak bertanya mereka segera mengalihk
Jimmie mengendarai motor mengunjungi teman-temannya di bengkel."Kenapa kau datang malam-malam begini?" Tanya pemilik bengkel."Sapa tau kau merindukanku." Ucap Jimmie."Kalian sudah makan malam?" Tanya Jimmie."Belum, itu makanya nanti saja." Kata pemilik bengkel."Oh benarkah? Kalau begitu aku mau mampir ke minimarket dulu." Kata Jimmie."Ya tidak apa-apa." kata pemilik bengkel."Tunggu aku ya?' kata Jimmie.Beberapa waktu kemudian ganti Jimmie yang datang ke toko dimana Gebbie bekerja. Ia berniat untuk membelikan makanan bagi rekan-rekannya di bengkel."Selamat datang." Kata Gebbie."Bisa kau panaskan semua ini?" Ucap Jimmie."Tentu saja." Kata Gebbie."Terima kasih." Kata Jimmie.Setelah selesai Gebbie memberi tahu total harga Semuanya pada Jimmie."Totalnya jadi 198.000." kata Gebbie.Saat hendak membayar, ia baru teringat jika dompetnya keting
Dalam perjalanan pulang, Gebbie mendapat kabar bahwa Jimmie sudah sadarkan diri. Ia bergegas kembali ke rumah sakit. Namun melihat CEO Jackson sudah lebih dulu masuk, ia mengurungkan niatnya untuk menemui Jimmie dan hanya mengintip dari balik pintu. “Terima kasih sudah bangun, Jimmie. Terima kasih banyak.” gumamnya sambil menangis. Hari berganti. Nyonya Melly menemui CEO Jackson yang sedang bersiap untuk pulang dari rumah sakit. Ia meletakkan surat cerai serta cincin pernikahan yang ia kenakan di meja. Saat ditanya, nyonya Melly mengaku bahwa dari awal hubungan mereka berdasar atas cinta. Hanya semua berubah saat ia melihat sekretaris Warren, dimana insting keibuannya kemudian mengambil alih. Karena ia melakukan semua itu demi anaknya, nyonya Melly tidak peduli apakah CEO Jackson akan memaafkannya atau tidak. Namun ia meminta agar CEO Jackson memaafkan sekretaris Warren karena ia tetap setia menjaga CEO Jackson dan perusahaan hingga akhir. “Satu-satunya kesalahan sekretaris Warren
Lilis ngedumel pada ibunya, Lisa yang mengajaknya jalan jauh-jauh ke pasar hanya untuk membeli kecambah. Ibunya beralasan harganya lebih murah daripada di supermarket, selain itu hitung-hitung mereka juga berolahraga. Karena Lilis terus mengomel, Lisa ganti memarahinya karena dipecat dari pekerjaan paruh waktunya karena bermalas-malasan dan ketahuan tidur ibunya pun mengingatkannya agar bisa mandiri karena ayahnya saat ini sedang bekerja keras untuk mencari uang dan ia tidak bisa terus menyusahkannya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Entah ada kabar apa, yang jelas Lisa tampak kaget mendengarnya. Lisa dan Lilis tiba-tiba mengajak Gebbie bertemu. Mereka mengabarkan bahwa ayah Gebbie, saat ini sedang berada di kantor polisi karena tidak sengaja menabrak mobil lain saat mengemudi dalam keadaan mengantuk. Ia baru bisa dibebaskan apabila sudah membayar uang jaminan sebesar 10 juta sebagai ganti biaya perawatan sopir mobil yang ia tabrak itu. Karena tidak punya uang, Lisa ibu tirinya meminta
Di mansion, Joy yang baru menerima SMS untuk menghadiri rapat pemegang saham mempertanyakan hal tersebut pada Rey. Reu pun menceritakan apa yang terjadi, termasuk bahwa saat ini kondisinya genting bagi CEO Jackson dan pihak lain yang ‘berkhianat’ adalah sekretaris Warren. Joy kaget dan tidak percaya mendengarnya. Rey lalu berbagi tugas dengan Joy, dan memintanya sebisa mungkin mempertahankan posisi CEO Jackson sampai ia tersadar. Joy pun menyetujuinya. Esok harinya, Rey mendatangi pemegang saham dan meyakinkan mereka untuk tetap berada di sisi CEO Jackson. Ia juga meminta mereka untuk percaya kepadanya, meski mungkin sulit bagi mereka untuk melakukannya. “Aku ingin melindungi Hokkaido Group yang merupakan milik kalian semua, tidak hanya milikku dan milik CEO.” Sementara Rey sibuk dengan urusanny saat ini, di butik, Rahel galau memikirkan Rey dan semua yang telah ia lakukan untuknya. Tak sengaja ia mendengar berita tentang Rey yang akan maju sebagai salah satu calon penerus perusaha
Gebbie yang sudah merasa baikan, keluar dari rumah sakit dan terlihat Jimmie sudah menunggunya. Gebbie kembali mencoba untuk pergi dari Jimmie. Jimmie kembali tidak memperbolehkannya. “Tetaplah di sampingku hingga kakek sadar kembali,” ujar Jimmie. Gebbie berniat menolak, tapi Jimmie langsung memotongnya dan dengan nada tinggi memintanya untuk menjelaskan bahwa yang dikatakan oleh nyonya Melly sebelumnya tentang Gebbie tidaklah benar. “Kamu sebenarnya juga ingin bersamaku, kan?” tanya Jimmie. Ia melanjutkan, “Aku cukup tahu kamu untuk tahu tentang itu.” Gebbie menyerahkan jaket Jimmie yang dititipkan kepadanya, lalu berpamitan pergi. “Maaf, aku minta maaf karena telah meninggalkanmu begitu saja pada waktu itu,” ujar Jimmie. “Aku tidak percaya apapun yang kau katakan pada hari itu. Aku tidak peduli alasanmu untuk tetap berada di sampingku. Jadi ku mohon, jangan tinggalkan aku.” Gebbie, yang menghentikan langkahnya, kembali hendak berdalih. Tapi Jimmie menghampirinya dan memelukn
Gebbie sedang bekerja dan ia mulai merasakan perih di bagian perutnya. Ia mengira mungkin itu karena ia belum makan, segera ia membeli makanan siap saji dan mulai memakannya. Namun, perih yang ia rasakan di perutnya bukanlah berkurang malah semakin menjadi-jadi. Wajahnya mulai berubah pucat sambil ia memegangi perutnya. Saat ia selesai bekerja ia duduk di depan cafe sambil menahan sakit hingga ponselnya tiba-tiba berdering. [Joy Memanggil...] "Kau dimana? Aku sudah sampai. Jangan bilang kau lupa kalau kita sudah pernah buat janji untuk makan malam bersama hari ini." Ucap Jimmie. "Maaf kak Joy, aku tidak bisa menepati janjiku hari ini." Kata Gebbie. "Oh, apa kau kerja lembur lagi hari ini?" Tanya Joy. "Iya, kak Joy pesan makanan saja jangan sampai kelaparan." Ledek Gebbie. "Suaramu terdengar tidak seperti biasanya, apakah kau kurang sehat?" Tanya Joy mulai khawatir. "Ti...tidak ...!" Ucap Gebbie menahan rasa sakit di perutnya. "Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Joy. "Ah, ka
Jimmie sendiri mengendarai mobil tanpa tujuan. Ia terus melirik ke arah ponselnya, menunggu telpon dari Gebbie Akhirnya ia menyerah dan membuang ponsel itu, lalu lanjut memacu mobilnya. Sementara itu, Rey kembali ke rumah sakit karena diminta untuk menemui Dr. Kevin. Dr. Kevin mengatakan bahwa ia mencari Gebbie karena Gebbie sempat menemuinya setelah CEO Jackson dirawat dan menyatakan ingin menjadi donor. Namun hasilnya sama saja karena ia juga tidak cocok. Rey lantas menunggui CEO Jackson di kamarnya, saat seorang suster mengabarkan bahwa pihak restoran menelpon dan memberitahu ada barang milik CEO Jackson yang tertinggal di sana. Dengan heran Rey mengiyakan.Saat mengambil barang yang dimaksud, sebuah ponsel, Rey mendapat fakta bahwa saat CEO Jackson jatuh pingsan, sekretaris Warren dan nyonya Melly sedang berada di restoran. Rey yang mulai curiga lalu mendatangi kantor dan mendapat info bahwa saat itu sekretaris Warren tidak masuk karena hendak pergi ke rumah sakit bersa
Lilis sendiri tengah melakukan kencan buta untuk yang kesekian kalinya karena sudah merasa lelah dengan kesendirianya.Ia mencoba mencari pelampiasan dari kesepian yang ia rasakan dan pada akhirnya tergoda untuk melakukan kencan buta lagi.Setelah kencan buta nya, Keesokan paginya, tepat jam sembilan, di Kedai Kopi Barat...Memang ini bukan kencan buta pertama bagi Lilis, tetapi ini pertama kalinya dia menganggapnya serius. Pasangan kencan butanya, Tirto Husein, yang kini duduk di hadapannya berusia 36 tahun, dan terlihat cukup baik. Dia baru saja kembali dari luar negeri, dan sekarang bekerja sebagai insinyur senior di sebuah perusahaan elektronik. Dia tipe pria yang pendiam dan menahan diri, kemungkinan besar karena pekerjaannya. Sepanjang kencan tersebut, Lilis yang memimpin percakapan. Dia bercerita tentang mahar, rumah masa depan mereka, mobil keluarga, lebih tepatnya segala sesuatu yang telah ditentukan sebelumnya oleh
Sedangkan Rahel tengah berada di suatu tempat dengan seorang pria. Hal itu ia lakukan karena ia merasa seperti wanita yang kini sudah tidak ada harga lagi dan hak itu membuatnya stres hingga mabuk berat. Tanpa ia sadari ia di awasi oleh seorang pria dan mengetahui Rahel tengah mabuk berat, pria itu lalu menghampirinya dan menambahkan beberapa bubuk obat di kedalam minuman Rahel hingga membuatnya makin hilang kendali. Dan disaat itu pula, sang pria mengambil kesempatan kali membawa Rahel pergi ke apartemennya. "Sudah kehabisan tenaga?" goda pria itu dengan suara seraknya. Mereka di tengah ronde keempat mereka. Pria yang sedang menikmati tubuh rahel jelas sedang melampiaskan semua gairah terpendam yang menumpuk dalam dirinya."Apa kau menyukai hal ini?" Rahel berbalik dan memeluk leher sang pria. Hasrat di dalam matanya terlihat jelas. Dimata dan penglihatan Rahel, orang yang sedang memadu kasih dengannya adalah Rey."Hmm." Rahel menanggapi dengan gumam pel
Di jalan, CEO Jackson tanpa sengaja melihat Jimmie dan Gebbie yang sedang asyik berkencan. Ia menjadi geram melihatnya. Saat keduanya tiba di mansion dan berpelukan sebelum masuk ke dalam, giliran Joy yang tidak sengaja melihatnya. Tiba-tiba sekretaris Warren datang menghampiri Joy. Tidak ingin mereka ketahuan, Joy berpura-pura sakit bahu dan meminta sekretaris Warren untuk memijatnya.Setelah itu Joy kembali ke kamarnya. Di kamar, Joy mencoba menulis sesuatu sambil mengingat kembali kata-kata CEO Jackson tentang kontrak Gebbie. Tak lama ia pun pergi ke ruang makan untuk membuat teh. Tidak sengaja ia bertemu Gebbie di sana dan keduanya pun minum teh bersama. Gebbie lantas bercerita tentang temannya yang ingin membelikan hadiah untuk pacarnya. Ia menanyakan apa kado yang kira-kira cocok. Joy sadar bahwa sebenarnya Gebbie ingin membelikan hadiah bagi Jimmie.“Pria tidak membutuhkan hadiah-hadiah seperti itu,” jawabnya. “Selalulah bersama dengan dia dan tersenyum bers