Jimmie mengendarai motor mengunjungi teman-temannya di bengkel.
"Kenapa kau datang malam-malam begini?" Tanya pemilik bengkel."Sapa tau kau merindukanku." Ucap Jimmie."Kalian sudah makan malam?" Tanya Jimmie."Belum, itu makanya nanti saja." Kata pemilik bengkel."Oh benarkah? Kalau begitu aku mau mampir ke minimarket dulu." Kata Jimmie."Ya tidak apa-apa." kata pemilik bengkel."Tunggu aku ya?' kata Jimmie.Beberapa waktu kemudian ganti Jimmie yang datang ke toko dimana Gebbie bekerja. Ia berniat untuk membelikan makanan bagi rekan-rekannya di bengkel."Selamat datang." Kata Gebbie."Bisa kau panaskan semua ini?" Ucap Jimmie."Tentu saja." Kata Gebbie."Terima kasih." Kata Jimmie.Setelah selesai Gebbie memberi tahu total harga Semuanya pada Jimmie."Totalnya jadi 198.000." kata Gebbie.Saat hendak membayar, ia baru teringat jika dompetnya keting"Hei! Hei! Hei! Apa kalian sudah selesai? Bisakah kalian melepaskan ku? Candaan kalian ini sudah kelewatan!" Keluh Gebbie.Tapi keempat fans itu masa bodo karena tepat saat itu juga mereka membaca sebuah berita heboh tentang seorang penggemar gila yang mengganggu kehidupan pribadi idola mereka.Mereka langsung mengenali Gebbie sebagai si penggemar gila itu dan langsung kompak menuntut apa sebenarnya tujuan Gebbie dengan mengganggu kehidupan pribadi idola mereka. Saat Gebbie tidak mau menjawab, Bos Cafe langsung memerintahkan ketiga gadis itu untuk menyiksa Gebbie."Mulai metode penyiksaan, gelitikin gadis gila itu." Perintah bos cafe."Hey...hey...apa yang kalian lakukan? Wkwkwkwkwkwkw!" Gebbie tertawa terbahak-bahak.Tapi Bos Cafe masih belum puas dengan hukuman itu dan sekarang dia memaksa Gebbie untuk mencuci 500 piring."Sebagai hukuman tambahan, hari ini kau akan mencuci 500 piring makan malam ini." Kata bos cafe.G
"Baiklah, yang aku butuhkan hanya tinggal 1 juta dan aku bisa melunasi tunggakan hutang tempat penyimpanan abu ibuku." Batin Gebbie.Mereka bertemu di depan taman kota.Rey datang dengan mobil mewahnya untuk menemui Gebbie."Tawaranmu masih berlaku kan?" Tanya Gebbie."Tentu saja." Jawab Rey."Baiklah, sebagai gantinya berikan aku uang tunai dan aku tidak bisa memberikanmu tanda terima uang tunai." Kata Gebbie."Kau lucu juga ya, padahal bukan itu yang aku harapkan dari perkataanmu." Ucap Rey.Rey tidak mempermasalahkannya asalkan nanti Gebbie mau bersikap sebagai tunangannya saat di pesta."Baiklah, kalau begitu. Tapi aku juga mau dapat ekstra bantuan." Kata Rey."Apa maksudmu?" Tanya Gebbie."Berpura-pura kah sebagai tunanganku selama tiga jam." Pinta Rey."Apa? Tunanganmu?!" Gebbie terkejut."Apa kau tidak mau? Hey, kau tidak pernah punya kesempatan lain lagi mendapatkan be
Joy yang terpana melihat Gebbie yang bisa menaklukkan Rey di depan semua orang juga lantas menghampiri mereka dan memperkenalkan dirinya pada Gebbie."Apa dia sungguh tunanganmu?" Tanya Joy pada Rey.Rey dan Gebbie saling menatap."Tentu saja!" Jawab Rey.Kemudian sambil melihat jam tangannya ia berbicara pada Gebbie."Beri salam! Kau tau dia kan? Dia itu penyanyi namanya Joy." Ucap Rey."Oh iya, hi..." Sapa Gebbie setelah Rey membisikkan jam padanya."Hey! Bukankah kau sudah sangat kelewatan pada Rahel?" Seorang wanita tiba-tiba protes."Aku kan memang tak punya hubungan apapun dengan Rahel! Lalu apa masalahmu? Jadi bisakah kau dan Rahel berhenti bersikap berlebihan di depan kekasihku?" Kata Rey sambil mengedipkan mata pada Gebbie.Yang sebenarnya itu adalah isyarat pada Gebbie agar ia masih harus terus memainkan perannya sebagai tunangan Rey karena waktu masih belum berakhir sedangkan Joy hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya.Rahel yang kebetulan ada di sana mencoba tetap tenang kem
"Aku katakan sekali lagi, aku bukan penggemar gila Mike!" Gebbie berteriak sekencang mungkin hingga membuat semua orang melihatnya."Oh, lalu kau tunangan barunya tuan muda Rey, begitu?" Siapa lagi targetmu kali ini!""Kami bahkan baca artikel kalau kau yang menyebar gosip pada semua orang kalau kau itu juga tunangan Mike!""Hey, bisakah kalian memeriksa kebenarannya terlebih dahulu sebelum membuat keputusan? Soal artikel itu, Mike sendiri yang meminta aku untuk menjadi tunangannya demi menghancurkan pernikahan ayahnya!" Ucap Gebbie."Oh, lalu hari ini, tuan muda Rey juga yang memintamu untuk menjadi tunangannya begitu hahaha!?"Tapi semakin Gebbie ngotot, para wanita itu malah semakin sinis tak mempercayainya dan semakin mempercayai gosip itu.Gebbie hampir saja mau melabrak mereka, tapi dengan cepat ia menghentikannya dan berusaha menenangkan emosinya sendiri."Tidak usah dengarkan omong kosong orang-orang ini, mending
Sudah hampir larut malam, Gebbie pulang kerumah ibu tirinya. Sepanjang jalan ia memperhatikan sekitarnya, gedung pencakar langit menjulang tinggi, mobil-mobil mewah melintas di jalan-jalan yang selalu sibuk dan ramai, dan pertemuan sosial dengan pakaian-pakaian modis dan mahal menjadi bagian dari rutinitas harian di kota itu.Gebbie sering merasa seperti ia hanya sebatang pohon kecil yang berusaha tumbuh di tengah hutan yang subur dengan pohon-pohon raksasa. Sampai di rumah, Gebbie mencoba meminjam uang pada Lisa ibu tirinya, untuk membayar uang masuk kuliahnya."Mau apa kau?" Keluh ibu tirinya yang merasa terganggu dengan kehadiran Gebbie."Aku butuh bantuanmu." Ucap Gebbie terbata-bata."Tidak! Tidak perlu!" Kata ibu tirinya menutup pembicaraan dan langsung menuju kamar.Gebbie mencoba menghentikannya dengan memegang tangannya."Tak bisakah kau membantu aku sekali ini saja?" Pinta Gebbie."Ala?" Kata ibu tirinya sambil
Disela-sela kesibukannya bekerja tepatnya di cafe, Gebbie sendiri sedang menatap saldo buku tabungannya yang tersisa 800 ribu dan dengan prihatin dia mulai berpikir cara baru untuk mengumpulkan uang 4 juta agar bisa masuk kuliah tahun depan.Tiba-tiba bosnya muncul dan langsung kesal mengomelinya habis-habisan karena hanya melamun di tengah jam kerja, bahkan mengancam akan memotong gajinya."Senang sekali bisa duduk dan melamun disini saat masih jam kerja, apa kau tidak mendengar pelanggaran memanggil disana untuk sebuah pesanan, huh? Aku mengeluarkan uang untuk membayar mu bukan untuk membuatmu duduk manis disini dan melamun, aku akan memotong gajimu bulan ini!" Kata bosnya.Gebbie panik berusaha memohon supaya Bos tidak memotong gajinya lagi. Sebulan ini saja gajinya sudah banyak dipotong, kalau begini caranya, bisa-bisa dia tidak akan dapat sepeserpun."Bos, gajiku bulan ini sudah di potong begitu banyak tidak ada yang tersisa jika bos mengura
"Gebbie, sedang apa kau di sini?" Katanya sambil mengingat kembali Gebbie saat bersama dengan Mike."Aku? Tentu saja aku mencari mu. Eh, orang ini siapa?" Tanya Gebbie."Dia saudaraku." Jawab Marthen."Oh, dia Kakakmu? Kakak, aku sungguh berterima kasih padamu karena telah menjaga marthen-ku dengan baik Oh, sepertinya kopi Kakak habis. Bagaimana kalau aku bantu mengisi ulang kopimu?" Ujar Gebbie.Tapi Gebbie dengan sengaja pura-pura tak sengaja menumpahkan kopi itu sampai mengenai baju Kakak Marthen."Aduh, maaf, maaf! Maafkan aku Kakak! Aku tidak biasanya melakukan hal semacam ini. Tapi tidak masalah, kulihat Kakak sepertinya sudah tidak ingin kopi lagi." Ujar Gebbie."Apa yang aku inginkan itu bukan urusanmu!"katanya pada Gebbie, "Marthen aku memperingatkan mu, aku pergi dulu! Kita bicara lain waktu!" Kata saudara Marthen.Kakak Marthen itu jelas kesal padanya dan akhirnya pergi dari sana setelah terlebih dulu menggeru
"Siapa?" Tanya Gebbie."Ikutlah denganku, nanti kau akan tahu." Kata Tuan Warren.Tuan Warren membawah Gebbie ke ruangan CEO Jackson kakek dari Rey, Jimmie dan Joy."Selamat malam." Sapa Gebbie."Oh, ada sesuatu di pakaianmu." Kata CEO Jackson."Apa?" Gebbie menundukkan kepalanya memeriksa pakaiannya."Tidak usah menunduk begitu, senang rasanya aku dikasih hormat dua kali." Canda CEO Jackson.Gebbie tertawa..."Selera humor kakek keren juga." Kata Gebbie sambil memberikan jempol pada CEO Jackson."Ah, apa itu sebuah pujian? Hahaha..." Kata CEO Jackson."Maaf atas apa yang terjadi di hari itu, aku sangat khawatir kalau aku menghancurkan pesta pernikahan kakek waktu itu." Kata Gebbie."Tidak perlu khawatir." Ucap CEO Jackson."Tapi kenapa kakek ingin bertemu dengan aku?" Tanya Gebbie."Maaf, tapi aku memang sudah mencari tahu tentang dirimu, ini pertama kalinya aku