Namun ia terlalu mungil untuk melawan kekuatan seorang pria penagih utang. Pria itu mendorong Gebbie hingga terjatuh kemudian ia masuk ke dalam rumah ibu tirinya.
Gebbie, berdiri dan berusaha menghalang-halangi pria penagih utang itu dengan sekuat tenaganya, dan kesabaran pria itu habis, amarahnya tak terkendali lagi, ia mengangkat Gebbie dengan tangannya dan Gebbie berusaha melawan namun seketika ia hampir pingsan, pria itu menendangnya dan memberikan pukulan tepat di perut Gebbie, ia menghantam gadis itu seperti seorang yang sedang berada di ring pertandingan tinju."Apa yang mereka lakukan? Dimana mereka sekarang." Keluh Gebbie yang sudah tidak berdaya.Gebbie terkapar di lantai tak berdaya dengan sedikit darah muncrat keluar dari mulutnya."Hey, hidupmu sekarang sudah hancur, jalang! Wanita itu tidak akan pernah bisa menganti uangku dan aku rasa maupun tidak akan bisa membayarnya, dan kau hanya akan bisa terus membayar bunganya, selagi aku meBus akhirnya tiba, dan MiLLie naik dengan hati-hati, berusaha tidak menarik perhatian lebih dari yang diperlukan. Saat ia duduk di dalam bus, dia merenung tentang peristiwa semalam yang mengakibatkan mata kirinya lebam.Dia ingat pertarungan hebat antara dia dan si penagih hutang ibu tirinya malam itu, Namun, dalam pertarungan itu, dia terkena pukulan keras di mata, yang menyebabkan cedera yang sekarang harus dia sembunyikan, selain itu bagian-bagian tubuhnya juga ada yang memar dan lebam namun, ia tidak mempedulikan rasa sakit itu, yang paling penting adalah ia menyembunyikan matanya dari semua orang.Saat bus mendekati tempat kerjanya, Gebbie merasa semakin gelisah. Dia harus berhadapan dengan rekan kerjanya dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada matanya. Namun, dia juga menyadari bahwa ada alasan kuat untuk merahasiakan hal itu. Kacamata hitamnya adalah perlindungan fisik dan simbolis.Ia turun dari bus dan mulai berjalan menuju tempat kerja d
Berpikir cepat, Daniel mengklaim kalau semua itu salah paham saja kok. Si reporter malah jadi tambah penasaran.Saat Daniel mendapat kiriman foto skandalnya Mike itu sedetik kemudian, dia langsung sinis meremehkan skandal itu. Dia sudah cemas saja, ternyata cuma gadis culun model begini. Sudah pasti tak mungkin ada sesuatu antara Mike dan gadis itu."Kalau begini saja, sebaiknya mereka buat penyataan resmi. Bilang saja kalau gadis ini adalah penggemarnya Mike."Mike beneran lupa. Dia mencoba mengingat-ingat, tapi yang dia ingat cuma sepenggal-sepenggal ingatan tentang ocehan Gebbie."Aku lupa.""Di mana dia sekarang?""Mana kutahu.""Bagaimana bisa kau tidak tahu keberadaan orang yang mencuri ciuman pertamamu?" Gebbie baru saja selesai bekerja di salah satu pekerjaan yang ia lakukan dari banyaknya pekerjaan paruh waktu yang ia miliki.Sebelum ia pulang ia singgah di supermarket terdekat untuk membeli m
Gebbie lalu pulang kerumah dimana ibu tiri dan saudara tirinya tinggal. Di rumah itu terlihat sangat ibu dan anaknya sedang mengotak-atik komputer untuk mengecek hasil ujian untuk menjadi mahasiswa Baru."Ini kampus yang terakhir kan?" Kata Lisa ibunya.Lilis membuka laptopnya untuk mengecek aplikasi universitasnya dan semua ditolak."Apa aku bilang, aku tidak mau kuliah! Ini tidak ada gunanya!" Keluh Lilis."Aku menyekolahkan mu di SMA mahal dan membuatmu les dengan tutor orang kaya supaya kau bisa bertemu dengan Rey! Atau setidaknya kau bisa masuk ke perguruan tinggi." Keluh ibunya."Sial!" Ucap Lilis."Ah, terserahlah!" Kata ibunya."Kenapa ibu malah melampiaskan amarah ibu padaku?" Keluh Lilis.Tidak lama kemudian Gebbie pulang dan membuka pintu."Aku pulang." Kata Gebbie."Ada apa dengan matamu?" Sinis Lilis.Belum sempat Gebbie menjawab dan hendak bertanya mereka segera mengalihk
Jimmie mengendarai motor mengunjungi teman-temannya di bengkel."Kenapa kau datang malam-malam begini?" Tanya pemilik bengkel."Sapa tau kau merindukanku." Ucap Jimmie."Kalian sudah makan malam?" Tanya Jimmie."Belum, itu makanya nanti saja." Kata pemilik bengkel."Oh benarkah? Kalau begitu aku mau mampir ke minimarket dulu." Kata Jimmie."Ya tidak apa-apa." kata pemilik bengkel."Tunggu aku ya?' kata Jimmie.Beberapa waktu kemudian ganti Jimmie yang datang ke toko dimana Gebbie bekerja. Ia berniat untuk membelikan makanan bagi rekan-rekannya di bengkel."Selamat datang." Kata Gebbie."Bisa kau panaskan semua ini?" Ucap Jimmie."Tentu saja." Kata Gebbie."Terima kasih." Kata Jimmie.Setelah selesai Gebbie memberi tahu total harga Semuanya pada Jimmie."Totalnya jadi 198.000." kata Gebbie.Saat hendak membayar, ia baru teringat jika dompetnya keting
"Hei! Hei! Hei! Apa kalian sudah selesai? Bisakah kalian melepaskan ku? Candaan kalian ini sudah kelewatan!" Keluh Gebbie.Tapi keempat fans itu masa bodo karena tepat saat itu juga mereka membaca sebuah berita heboh tentang seorang penggemar gila yang mengganggu kehidupan pribadi idola mereka.Mereka langsung mengenali Gebbie sebagai si penggemar gila itu dan langsung kompak menuntut apa sebenarnya tujuan Gebbie dengan mengganggu kehidupan pribadi idola mereka. Saat Gebbie tidak mau menjawab, Bos Cafe langsung memerintahkan ketiga gadis itu untuk menyiksa Gebbie."Mulai metode penyiksaan, gelitikin gadis gila itu." Perintah bos cafe."Hey...hey...apa yang kalian lakukan? Wkwkwkwkwkwkw!" Gebbie tertawa terbahak-bahak.Tapi Bos Cafe masih belum puas dengan hukuman itu dan sekarang dia memaksa Gebbie untuk mencuci 500 piring."Sebagai hukuman tambahan, hari ini kau akan mencuci 500 piring makan malam ini." Kata bos cafe.G
"Baiklah, yang aku butuhkan hanya tinggal 1 juta dan aku bisa melunasi tunggakan hutang tempat penyimpanan abu ibuku." Batin Gebbie.Mereka bertemu di depan taman kota.Rey datang dengan mobil mewahnya untuk menemui Gebbie."Tawaranmu masih berlaku kan?" Tanya Gebbie."Tentu saja." Jawab Rey."Baiklah, sebagai gantinya berikan aku uang tunai dan aku tidak bisa memberikanmu tanda terima uang tunai." Kata Gebbie."Kau lucu juga ya, padahal bukan itu yang aku harapkan dari perkataanmu." Ucap Rey.Rey tidak mempermasalahkannya asalkan nanti Gebbie mau bersikap sebagai tunangannya saat di pesta."Baiklah, kalau begitu. Tapi aku juga mau dapat ekstra bantuan." Kata Rey."Apa maksudmu?" Tanya Gebbie."Berpura-pura kah sebagai tunanganku selama tiga jam." Pinta Rey."Apa? Tunanganmu?!" Gebbie terkejut."Apa kau tidak mau? Hey, kau tidak pernah punya kesempatan lain lagi mendapatkan be
Joy yang terpana melihat Gebbie yang bisa menaklukkan Rey di depan semua orang juga lantas menghampiri mereka dan memperkenalkan dirinya pada Gebbie."Apa dia sungguh tunanganmu?" Tanya Joy pada Rey.Rey dan Gebbie saling menatap."Tentu saja!" Jawab Rey.Kemudian sambil melihat jam tangannya ia berbicara pada Gebbie."Beri salam! Kau tau dia kan? Dia itu penyanyi namanya Joy." Ucap Rey."Oh iya, hi..." Sapa Gebbie setelah Rey membisikkan jam padanya."Hey! Bukankah kau sudah sangat kelewatan pada Rahel?" Seorang wanita tiba-tiba protes."Aku kan memang tak punya hubungan apapun dengan Rahel! Lalu apa masalahmu? Jadi bisakah kau dan Rahel berhenti bersikap berlebihan di depan kekasihku?" Kata Rey sambil mengedipkan mata pada Gebbie.Yang sebenarnya itu adalah isyarat pada Gebbie agar ia masih harus terus memainkan perannya sebagai tunangan Rey karena waktu masih belum berakhir sedangkan Joy hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya.Rahel yang kebetulan ada di sana mencoba tetap tenang kem
"Aku katakan sekali lagi, aku bukan penggemar gila Mike!" Gebbie berteriak sekencang mungkin hingga membuat semua orang melihatnya."Oh, lalu kau tunangan barunya tuan muda Rey, begitu?" Siapa lagi targetmu kali ini!""Kami bahkan baca artikel kalau kau yang menyebar gosip pada semua orang kalau kau itu juga tunangan Mike!""Hey, bisakah kalian memeriksa kebenarannya terlebih dahulu sebelum membuat keputusan? Soal artikel itu, Mike sendiri yang meminta aku untuk menjadi tunangannya demi menghancurkan pernikahan ayahnya!" Ucap Gebbie."Oh, lalu hari ini, tuan muda Rey juga yang memintamu untuk menjadi tunangannya begitu hahaha!?"Tapi semakin Gebbie ngotot, para wanita itu malah semakin sinis tak mempercayainya dan semakin mempercayai gosip itu.Gebbie hampir saja mau melabrak mereka, tapi dengan cepat ia menghentikannya dan berusaha menenangkan emosinya sendiri."Tidak usah dengarkan omong kosong orang-orang ini, mending