"Jadi tidak ada satupun dari mereka yang memahami perasaanku? Aku tidak bisa melakukan ini terus sendirian lebih lama lagi. Aku harus mencari pengganti diriku yang akan memimpin Hokkaido Group." Kata tuan Jackson kecewa.
"Mereka semua masih sangat muda, pak." Kata tuan Warren."Tapi aku yakin aku bisa melihat mana dari mereka yang pantas mengantikan diriku dengan melihat mereka hidup bersama dan saling membutuhkan." Kata tuan Jackson."Baik pak." Jawab tuan Warren."Pastikan kau bujuk mereka supaya datang ke pernikahanku, akan ada banyak orang yang mengawasi kita pada hari itu." Kata tuan Jackson.Ia sendiri sedang mencari penerus bagi kerajaan bisnisnya, Hokkaido Group, dan meski mereka masih muda, ia yakin ada salah satu yang bisa melakukannya. CEO Jackson lantas berpesan pada tuan Warren untuk bisa memastikan mereka datang di acara pernikahannya itu.Demi menjatuhkan Hokkaido Group, kompetitor mereka memang melakukan segala cara. Termasuk menyebarkan gosip buruk tentang ketiga cucu CEO Jackson ke media. CEO Jackson sendiri tidak terlalu ambil pusing dengan hal tersebut karena yang ia lakukan hanyalah tinggal membeli perusahaan media yang bersangkutan untuk membungkam mereka. Namun tetap saja ia khawatir, apabila ketiga cucunya tidak segera memperbaiki sikap mereka, cepat atau lambat mereka akan masuk ke jurang kehancuran, dan akan berimbas pada Hokkaido Group. Itu sebabnya dia ingin agar mereka datang ke acara pernikahannya."Aku mengerti pak." Kata tuan Warren."Jadi tidak ada satupun dari mereka yang memahami perasaanku? Aku tidak bisa melakukan ini terus sendirian lebih lama lagi. Aku harus mencari pengganti diriku yang akan memimpin Hokkaido Group." Kata tuan Jackson kecewa."Mereka semua masih sangat muda, pak." Kata tuan Warren."Tapi aku yakin aku bisa melihat mana dari mereka yang pantas mengantikan diriku dengan melihat mereka hidup bersama dan saling membutuhkan." Kata tuan Jackson."Baik pak." Jawab tuan Warren."Pastikan kau bujuk mereka supaya datang ke pernikahanku, akan ada banyak orang yang mengawasi kita pada hari itu." Kata tuan Jackson."Aku mengerti pak." Kata tuan Warren.Tuan Jackson sendiri sedang mencari penerus bagi kerajaan bisnisnya, Hokkaido Group, dan meski mereka masih muda, ia yakin ada salah satu dari mereka yang bisa melakukannya. CEO Jackson lantas berpesan pada tuan Warren untuk bisa memastikan mereka datang di acara pernikahannya itu.Demi menjatuhkan Hokkaido Group, kompetitor mereka memang melakukan segala cara. Termasuk menyebarkan gosip buruk tentang ketiga cucu CEO Jackson ke media. CEO Jackson sendiri tidak terlalu ambil pusing dengan hal tersebut karena yang ia lakukan hanyalah tinggal membeli perusahaan media yang bersangkutan untuk membungkam mereka. Namun tetap saja ia khawatir, apabila ketiga cucunya tidak segera memperbaiki sikap mereka, cepat atau lambat mereka akan masuk ke jurang kehancuran, dan akan berimbas pada Hokkaido Group. Itu sebabnya dia ingin agar mereka datang ke acara pernikahannya.Gebbie hendak pergi bekerja, dengan jalan yang sempoyongan karena masih setengah mengantuk, ia tak sengaja lewat di sebuah bengkel yang sedang ribut, hingga membuatnya berhenti berjalan dan melihat."Astaga, mereka kenapa ribut di sana, mereka menghalangi jalanku saja!" Keluh Gebbie.Di bengkel itu adalah tempatnya Jimmie bekerja, Jimmie melihat ada seorang customer, blogger, yang menyalahkan pemilik bengkel atas kerusakan pada mobilnya, yang sebenarnya disebabkan karena ulahnya sendiri."Sudah berapa kali ini, aku harus menservis mobilku lagi?" Protes customer."Kau akan menyulitkan kami, kalau kau terus bertingkah seperti ini." Kata pemilik bengkel."Ini kan bukan salahku! Brengsek!" Bentak customer.Jimmie yang melihat hal itu lalu bertanya pada karyawan bengkel lainnya."Kenapa dia?" Tanya Jimmie."Astaga orang itu lagi! Dia itu adalah blogger. Mobilnya perna di modif tapi dia berusaha menyalahkan kami." Kata karyawan bengkel.Hal tersebut sudah terjadi berulang kali dan pemilik bengkel terpaksa menurutinya karena blogger tersebut mengancam akan menulis review buruk apabila kemauannya tidak dituruti."Entah sudah berapa kali ini dia melakukannya, dia terus mengancam akan menulis review buruk di blog-nya." Ucap karyawan bengkel.Tanpa diduga Jimmie masuk ke salah satu mobil yang ada di sana lantas menabrakkannya ke mobil si blogger itu.Melihatnya jelas membuat blogger tersebut kesal dan marah-marah."Hei...hei!!! Siapa kau?!" Teriak blogger itu."Kau mau mati?" Ucap Jimmie."Tidak juga! Apa katamu? Apa kau tau seberapa mahal mobil ini?" Bentak blogger itu sambil menarik kerak baju Jimmie."Aku tahu lebih banyak tentang harga mobil daripada kau! Aku akan bayar semua biaya servis mobil ini." Kata Jimmie pada pemilik bengkel."Jimmie...." Kata pemilik bengkel.Dengan enteng Jimmie mengatakan bahwa ia akan membayar semua biaya kerusakan yang ada asalkan si blogger mau meminta maaf kepada pemilik bengkel."Perbaiki saja, tapi sebagai gantinya kau harus minta maaflah padanya, dan jangan pernah kembali lagi kesini memamerkan tingkahmu ini!" Kata Jimmie pada blogger itu.Setelah keributan itu selesai Gebbie barulah melanjutkan perjalanannya melewati area bengkel itu dan sempat berpapasan dan saling menatap dengan Jimmie, namun Jimmie berlalu begitu saja dengan mobil Lamborghini merah miliknya."Astaga dia benar-benar tampan sekali, tapi dia dingin sekali, apa yang aku pikirkan." Celoteh Gebbie.Sementara ia berjalan ponselnya berdering."Siapa yang menelepon?" Gumam Gebbie.Belum sempat Gebbie berkata Halo, orang yang menelepon langsung bicara panjang lebar dan membuat Gebbie mengerutkan keningnya."Dimana kau? Aku butuh bantuanmu, sepertinya saat ini adalah saat yang tepat untuk kau membalas Budi baikku padamu, segera datang ke tempat yang aku beritahukan padamu, aku akan segera mengirim lokasinya. Pastikan untuk segera datang, aku menunggumu."Tit...tit...tit... Telepon berhenti."Ah sial! Orang itu bahkan tidak memberi aku kesempatan untuk berbicara!" Keluh Gebbie.Gebbie segera pergi ke lokasi yang di kirimkan padanya sambil terus mengeluh dalam hatinya.Baru saja Gebbie sampai dan belum sempat berbicara Mike sudah menarik tangannya."Ikutlah denganku sekarang." Kata Mike serius."Apa-apaan ini? Bantuan apa yang kau perlukan dariku?!" Keluh Gebbie."Aku tidak punya waktu menjelaskan apapun padamu, kau akan tahu nanti." Kata Mike menggenggam erat tangan Gebbie.Mike membuka pintu itu dan seketika membuat acara itu berhenti dan semua mata terkejut melihat Mike datang sambil mengandeng tangan Gebbie sedangkan Marthen memperhatikan mereka dari kejauhan. Lalu salah seorang gadis dengan gaun panjang dan mewah mendekat ke arah Mike."Mike, siapa gadis jelek ini?" Tanyanya pada Mike sambil menatap jijik Gebbie.Gebbie terkejut bukan main mendengar ucapan gadis itu."Melisa, duduklah! Kau akan segera tau." Kata Mike.Segera Mike menarik tangan Gebbie ke atas panggung."Tunggu!" Panggil Melisa.Namun Mike tidak mendengarkannya."Apa yang sedang coba kau lakukan?" Tanya Gebbie.Bersambung...👉"Membawamu untuk mengambil beberapa makanan lezat." Kata Mike sambil menatap ke arah ayahnya dan gadis muda yang tengah bersiap untuk menjadi istri baru ayahnya itu.Ayah Mike mulai merasakan sesuatu yang tidak beres, ia lalu berdiri menghampiri putranya itu."Semuanya, permisi sebentar." Kata tuan Alexander pada semua tamu-tamunya.Segera tuan Alexander menghampiri anaknya Mike dengan marah."Bukankah kau tidak mau datang?" Katanya."Apakah yang kau lakukan itu adil untuk ibuku?" Ucap Mike."Ini tidak berarti aku tidak mencintainya." Kata tuan Alexander."Cintamu benar-benar sangat murah!" Kata Mike."Mike kau datang? Bukankah kau bilang kau ada pertunjukan siaran langsung jadi kau tidak bisa datang?" Sapa calon istri tuan Alexander yang tiba-tiba datang menghampiri ayah dan anak itu."Ini adalah hari perayaan ayahku, tidak peduli betapa sibuknya aku, aku harus datang, belum lagi aku juga punya hadiah besar untukmu." Ucap Mike dengan tatapan mata tajam pada ayahnya."Oh, apa itu?" Ta
"Lihat-lihat, ini hanya adalah sesuatu yang orang liar bisa lakukan, mereka mengatakan tidak dengan mulut mereka, tapi tubuh mereka tidak bisa mengendalikannya!" Kata Melisa tanpa menyadari apa yang sedang di lakukan oleh Gebbie.''kau akan menyesali apa yang kau lakukan padaku!" Batin Gebbie."Ambil cek itu, pergi dan menjauh dari Mike!" Melisa mengusir Gebbie.Gebby berdiri di tengah-tengah pesta dan membuat semua orang melihatnya, termasuk Mike dan ayahnya yang sedang adu mulut itu diam dan melihat ke arah Gebbie."Permisi semuanya? Untuk menginterupsi kalian semua, pertama aku ingin berterima kasih pada wanita muda ini untuk hadiah ucapan selamatnya pada perayaan pertunanganku dengan Mike. Jadi sekarang, aku ingin mengembalikan isyarat itu dan memberikan cek ini kembali padanya." Ucap Gebbie sambil melempar cek itu kembali ke wajah Melisa."Kau!" Melisa marah.Melisa melayangkan tangannya hendak menampar wajah Gebbie, namun s
Gebbie berpikir, Joshua sudah tau masalahnya."Apa masalahmu?" Tanya Joshua."Aku tidak semenawan para pria di bar ini?" Ucap Gebbie."Kau mendiskriminasi berdasarkan penampilan seseorang." Ucap Joshua."Seharusnya aku tidak mendengar itu darimu, lihat semua orang disini, semua orang disini tampan!" Teriak Gebbie marah."Lalu kenapa? Kita akan mencari orang yang lebih cantik dan lebih tampan lagi." Kata Joshua."Kenapa kau bilang aku mendiskriminasi berdasarkan penampilan orang?" Keluh Gebbie."Jika seorang pria tampan dia kasar, lalu jika seorang pria jelek dia baik, itu kau menilai seseorang dari penampilannya." Kata Joshua."Menurutmu ini salah siapa?" Kata Gebbie.Gebbie dalam keadaan mabuk menceritakan semuanya pada Joshua si pelayan Bar yang juga sudah menganggap Gebbie seperti adiknya sendiri."Kau tidak bisa menangis, bukan? Rasa alkoholnya juga enak, bukan? Lupakan saja si brengsek itu
"Baiklah, rencana kekacauan pernikahan kakek!". Rey mulai berpikir."Apa yang akan kau lakukan?" Tanya temannya."Aku akan mengajak wanita pertama yang jalan lewat pintu pertama itu ke pernikahan kakek." Kata Rey sambil memperhatikan pintu itu.Caranya adalah dengan membawa wanita yang pertama masuk ke ruangan pesta sebagai kencannya di acara pernikahan."Rasanya aku ingin membela kepalamu dan melihat isi otakmu." Kata temannya."Aku yakin wanita yang datang ke sini itu bukanlah target yang mudah." Sambung temannya yang lain."Aku tidak peduli dengan itu, malah akan lebih seru kalau dia adalah seorang psikopat." Kata Rey.Tanpa diduga-duga yang muncul pertama di pintu itu adalah Gebbie, yang sedang mengantarkan pizza."Pizzanya sudah datang!" Gebbie berteriak di pintu masuk.Kawan-kawan Rey pun tertawa terpingkal-pingkal melihatnya sekaligus menertawakan teman mereka Rey.Seseorang lalu mengang
Namun ia terlalu mungil untuk melawan kekuatan seorang pria penagih utang. Pria itu mendorong Gebbie hingga terjatuh kemudian ia masuk ke dalam rumah ibu tirinya.Gebbie, berdiri dan berusaha menghalang-halangi pria penagih utang itu dengan sekuat tenaganya, dan kesabaran pria itu habis, amarahnya tak terkendali lagi, ia mengangkat Gebbie dengan tangannya dan Gebbie berusaha melawan namun seketika ia hampir pingsan, pria itu menendangnya dan memberikan pukulan tepat di perut Gebbie, ia menghantam gadis itu seperti seorang yang sedang berada di ring pertandingan tinju."Apa yang mereka lakukan? Dimana mereka sekarang." Keluh Gebbie yang sudah tidak berdaya.Gebbie terkapar di lantai tak berdaya dengan sedikit darah muncrat keluar dari mulutnya."Hey, hidupmu sekarang sudah hancur, jalang! Wanita itu tidak akan pernah bisa menganti uangku dan aku rasa maupun tidak akan bisa membayarnya, dan kau hanya akan bisa terus membayar bunganya, selagi aku me
Bus akhirnya tiba, dan MiLLie naik dengan hati-hati, berusaha tidak menarik perhatian lebih dari yang diperlukan. Saat ia duduk di dalam bus, dia merenung tentang peristiwa semalam yang mengakibatkan mata kirinya lebam.Dia ingat pertarungan hebat antara dia dan si penagih hutang ibu tirinya malam itu, Namun, dalam pertarungan itu, dia terkena pukulan keras di mata, yang menyebabkan cedera yang sekarang harus dia sembunyikan, selain itu bagian-bagian tubuhnya juga ada yang memar dan lebam namun, ia tidak mempedulikan rasa sakit itu, yang paling penting adalah ia menyembunyikan matanya dari semua orang.Saat bus mendekati tempat kerjanya, Gebbie merasa semakin gelisah. Dia harus berhadapan dengan rekan kerjanya dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada matanya. Namun, dia juga menyadari bahwa ada alasan kuat untuk merahasiakan hal itu. Kacamata hitamnya adalah perlindungan fisik dan simbolis.Ia turun dari bus dan mulai berjalan menuju tempat kerja d
Berpikir cepat, Daniel mengklaim kalau semua itu salah paham saja kok. Si reporter malah jadi tambah penasaran.Saat Daniel mendapat kiriman foto skandalnya Mike itu sedetik kemudian, dia langsung sinis meremehkan skandal itu. Dia sudah cemas saja, ternyata cuma gadis culun model begini. Sudah pasti tak mungkin ada sesuatu antara Mike dan gadis itu."Kalau begini saja, sebaiknya mereka buat penyataan resmi. Bilang saja kalau gadis ini adalah penggemarnya Mike."Mike beneran lupa. Dia mencoba mengingat-ingat, tapi yang dia ingat cuma sepenggal-sepenggal ingatan tentang ocehan Gebbie."Aku lupa.""Di mana dia sekarang?""Mana kutahu.""Bagaimana bisa kau tidak tahu keberadaan orang yang mencuri ciuman pertamamu?" Gebbie baru saja selesai bekerja di salah satu pekerjaan yang ia lakukan dari banyaknya pekerjaan paruh waktu yang ia miliki.Sebelum ia pulang ia singgah di supermarket terdekat untuk membeli m
Gebbie lalu pulang kerumah dimana ibu tiri dan saudara tirinya tinggal. Di rumah itu terlihat sangat ibu dan anaknya sedang mengotak-atik komputer untuk mengecek hasil ujian untuk menjadi mahasiswa Baru."Ini kampus yang terakhir kan?" Kata Lisa ibunya.Lilis membuka laptopnya untuk mengecek aplikasi universitasnya dan semua ditolak."Apa aku bilang, aku tidak mau kuliah! Ini tidak ada gunanya!" Keluh Lilis."Aku menyekolahkan mu di SMA mahal dan membuatmu les dengan tutor orang kaya supaya kau bisa bertemu dengan Rey! Atau setidaknya kau bisa masuk ke perguruan tinggi." Keluh ibunya."Sial!" Ucap Lilis."Ah, terserahlah!" Kata ibunya."Kenapa ibu malah melampiaskan amarah ibu padaku?" Keluh Lilis.Tidak lama kemudian Gebbie pulang dan membuka pintu."Aku pulang." Kata Gebbie."Ada apa dengan matamu?" Sinis Lilis.Belum sempat Gebbie menjawab dan hendak bertanya mereka segera mengalihk
Dalam perjalanan pulang, Gebbie mendapat kabar bahwa Jimmie sudah sadarkan diri. Ia bergegas kembali ke rumah sakit. Namun melihat CEO Jackson sudah lebih dulu masuk, ia mengurungkan niatnya untuk menemui Jimmie dan hanya mengintip dari balik pintu. “Terima kasih sudah bangun, Jimmie. Terima kasih banyak.” gumamnya sambil menangis. Hari berganti. Nyonya Melly menemui CEO Jackson yang sedang bersiap untuk pulang dari rumah sakit. Ia meletakkan surat cerai serta cincin pernikahan yang ia kenakan di meja. Saat ditanya, nyonya Melly mengaku bahwa dari awal hubungan mereka berdasar atas cinta. Hanya semua berubah saat ia melihat sekretaris Warren, dimana insting keibuannya kemudian mengambil alih. Karena ia melakukan semua itu demi anaknya, nyonya Melly tidak peduli apakah CEO Jackson akan memaafkannya atau tidak. Namun ia meminta agar CEO Jackson memaafkan sekretaris Warren karena ia tetap setia menjaga CEO Jackson dan perusahaan hingga akhir. “Satu-satunya kesalahan sekretaris Warren
Lilis ngedumel pada ibunya, Lisa yang mengajaknya jalan jauh-jauh ke pasar hanya untuk membeli kecambah. Ibunya beralasan harganya lebih murah daripada di supermarket, selain itu hitung-hitung mereka juga berolahraga. Karena Lilis terus mengomel, Lisa ganti memarahinya karena dipecat dari pekerjaan paruh waktunya karena bermalas-malasan dan ketahuan tidur ibunya pun mengingatkannya agar bisa mandiri karena ayahnya saat ini sedang bekerja keras untuk mencari uang dan ia tidak bisa terus menyusahkannya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Entah ada kabar apa, yang jelas Lisa tampak kaget mendengarnya. Lisa dan Lilis tiba-tiba mengajak Gebbie bertemu. Mereka mengabarkan bahwa ayah Gebbie, saat ini sedang berada di kantor polisi karena tidak sengaja menabrak mobil lain saat mengemudi dalam keadaan mengantuk. Ia baru bisa dibebaskan apabila sudah membayar uang jaminan sebesar 10 juta sebagai ganti biaya perawatan sopir mobil yang ia tabrak itu. Karena tidak punya uang, Lisa ibu tirinya meminta
Di mansion, Joy yang baru menerima SMS untuk menghadiri rapat pemegang saham mempertanyakan hal tersebut pada Rey. Reu pun menceritakan apa yang terjadi, termasuk bahwa saat ini kondisinya genting bagi CEO Jackson dan pihak lain yang ‘berkhianat’ adalah sekretaris Warren. Joy kaget dan tidak percaya mendengarnya. Rey lalu berbagi tugas dengan Joy, dan memintanya sebisa mungkin mempertahankan posisi CEO Jackson sampai ia tersadar. Joy pun menyetujuinya. Esok harinya, Rey mendatangi pemegang saham dan meyakinkan mereka untuk tetap berada di sisi CEO Jackson. Ia juga meminta mereka untuk percaya kepadanya, meski mungkin sulit bagi mereka untuk melakukannya. “Aku ingin melindungi Hokkaido Group yang merupakan milik kalian semua, tidak hanya milikku dan milik CEO.” Sementara Rey sibuk dengan urusanny saat ini, di butik, Rahel galau memikirkan Rey dan semua yang telah ia lakukan untuknya. Tak sengaja ia mendengar berita tentang Rey yang akan maju sebagai salah satu calon penerus perusaha
Gebbie yang sudah merasa baikan, keluar dari rumah sakit dan terlihat Jimmie sudah menunggunya. Gebbie kembali mencoba untuk pergi dari Jimmie. Jimmie kembali tidak memperbolehkannya. “Tetaplah di sampingku hingga kakek sadar kembali,” ujar Jimmie. Gebbie berniat menolak, tapi Jimmie langsung memotongnya dan dengan nada tinggi memintanya untuk menjelaskan bahwa yang dikatakan oleh nyonya Melly sebelumnya tentang Gebbie tidaklah benar. “Kamu sebenarnya juga ingin bersamaku, kan?” tanya Jimmie. Ia melanjutkan, “Aku cukup tahu kamu untuk tahu tentang itu.” Gebbie menyerahkan jaket Jimmie yang dititipkan kepadanya, lalu berpamitan pergi. “Maaf, aku minta maaf karena telah meninggalkanmu begitu saja pada waktu itu,” ujar Jimmie. “Aku tidak percaya apapun yang kau katakan pada hari itu. Aku tidak peduli alasanmu untuk tetap berada di sampingku. Jadi ku mohon, jangan tinggalkan aku.” Gebbie, yang menghentikan langkahnya, kembali hendak berdalih. Tapi Jimmie menghampirinya dan memelukn
Gebbie sedang bekerja dan ia mulai merasakan perih di bagian perutnya. Ia mengira mungkin itu karena ia belum makan, segera ia membeli makanan siap saji dan mulai memakannya. Namun, perih yang ia rasakan di perutnya bukanlah berkurang malah semakin menjadi-jadi. Wajahnya mulai berubah pucat sambil ia memegangi perutnya. Saat ia selesai bekerja ia duduk di depan cafe sambil menahan sakit hingga ponselnya tiba-tiba berdering. [Joy Memanggil...] "Kau dimana? Aku sudah sampai. Jangan bilang kau lupa kalau kita sudah pernah buat janji untuk makan malam bersama hari ini." Ucap Jimmie. "Maaf kak Joy, aku tidak bisa menepati janjiku hari ini." Kata Gebbie. "Oh, apa kau kerja lembur lagi hari ini?" Tanya Joy. "Iya, kak Joy pesan makanan saja jangan sampai kelaparan." Ledek Gebbie. "Suaramu terdengar tidak seperti biasanya, apakah kau kurang sehat?" Tanya Joy mulai khawatir. "Ti...tidak ...!" Ucap Gebbie menahan rasa sakit di perutnya. "Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Joy. "Ah, ka
Jimmie sendiri mengendarai mobil tanpa tujuan. Ia terus melirik ke arah ponselnya, menunggu telpon dari Gebbie Akhirnya ia menyerah dan membuang ponsel itu, lalu lanjut memacu mobilnya. Sementara itu, Rey kembali ke rumah sakit karena diminta untuk menemui Dr. Kevin. Dr. Kevin mengatakan bahwa ia mencari Gebbie karena Gebbie sempat menemuinya setelah CEO Jackson dirawat dan menyatakan ingin menjadi donor. Namun hasilnya sama saja karena ia juga tidak cocok. Rey lantas menunggui CEO Jackson di kamarnya, saat seorang suster mengabarkan bahwa pihak restoran menelpon dan memberitahu ada barang milik CEO Jackson yang tertinggal di sana. Dengan heran Rey mengiyakan.Saat mengambil barang yang dimaksud, sebuah ponsel, Rey mendapat fakta bahwa saat CEO Jackson jatuh pingsan, sekretaris Warren dan nyonya Melly sedang berada di restoran. Rey yang mulai curiga lalu mendatangi kantor dan mendapat info bahwa saat itu sekretaris Warren tidak masuk karena hendak pergi ke rumah sakit bersa
Lilis sendiri tengah melakukan kencan buta untuk yang kesekian kalinya karena sudah merasa lelah dengan kesendirianya.Ia mencoba mencari pelampiasan dari kesepian yang ia rasakan dan pada akhirnya tergoda untuk melakukan kencan buta lagi.Setelah kencan buta nya, Keesokan paginya, tepat jam sembilan, di Kedai Kopi Barat...Memang ini bukan kencan buta pertama bagi Lilis, tetapi ini pertama kalinya dia menganggapnya serius. Pasangan kencan butanya, Tirto Husein, yang kini duduk di hadapannya berusia 36 tahun, dan terlihat cukup baik. Dia baru saja kembali dari luar negeri, dan sekarang bekerja sebagai insinyur senior di sebuah perusahaan elektronik. Dia tipe pria yang pendiam dan menahan diri, kemungkinan besar karena pekerjaannya. Sepanjang kencan tersebut, Lilis yang memimpin percakapan. Dia bercerita tentang mahar, rumah masa depan mereka, mobil keluarga, lebih tepatnya segala sesuatu yang telah ditentukan sebelumnya oleh
Sedangkan Rahel tengah berada di suatu tempat dengan seorang pria. Hal itu ia lakukan karena ia merasa seperti wanita yang kini sudah tidak ada harga lagi dan hak itu membuatnya stres hingga mabuk berat. Tanpa ia sadari ia di awasi oleh seorang pria dan mengetahui Rahel tengah mabuk berat, pria itu lalu menghampirinya dan menambahkan beberapa bubuk obat di kedalam minuman Rahel hingga membuatnya makin hilang kendali. Dan disaat itu pula, sang pria mengambil kesempatan kali membawa Rahel pergi ke apartemennya. "Sudah kehabisan tenaga?" goda pria itu dengan suara seraknya. Mereka di tengah ronde keempat mereka. Pria yang sedang menikmati tubuh rahel jelas sedang melampiaskan semua gairah terpendam yang menumpuk dalam dirinya."Apa kau menyukai hal ini?" Rahel berbalik dan memeluk leher sang pria. Hasrat di dalam matanya terlihat jelas. Dimata dan penglihatan Rahel, orang yang sedang memadu kasih dengannya adalah Rey."Hmm." Rahel menanggapi dengan gumam pel
Di jalan, CEO Jackson tanpa sengaja melihat Jimmie dan Gebbie yang sedang asyik berkencan. Ia menjadi geram melihatnya. Saat keduanya tiba di mansion dan berpelukan sebelum masuk ke dalam, giliran Joy yang tidak sengaja melihatnya. Tiba-tiba sekretaris Warren datang menghampiri Joy. Tidak ingin mereka ketahuan, Joy berpura-pura sakit bahu dan meminta sekretaris Warren untuk memijatnya.Setelah itu Joy kembali ke kamarnya. Di kamar, Joy mencoba menulis sesuatu sambil mengingat kembali kata-kata CEO Jackson tentang kontrak Gebbie. Tak lama ia pun pergi ke ruang makan untuk membuat teh. Tidak sengaja ia bertemu Gebbie di sana dan keduanya pun minum teh bersama. Gebbie lantas bercerita tentang temannya yang ingin membelikan hadiah untuk pacarnya. Ia menanyakan apa kado yang kira-kira cocok. Joy sadar bahwa sebenarnya Gebbie ingin membelikan hadiah bagi Jimmie.“Pria tidak membutuhkan hadiah-hadiah seperti itu,” jawabnya. “Selalulah bersama dengan dia dan tersenyum bers