Gebbie berpikir, Joshua sudah tau masalahnya.
"Apa masalahmu?" Tanya Joshua."Aku tidak semenawan para pria di bar ini?" Ucap Gebbie."Kau mendiskriminasi berdasarkan penampilan seseorang." Ucap Joshua."Seharusnya aku tidak mendengar itu darimu, lihat semua orang disini, semua orang disini tampan!" Teriak Gebbie marah."Lalu kenapa? Kita akan mencari orang yang lebih cantik dan lebih tampan lagi." Kata Joshua."Kenapa kau bilang aku mendiskriminasi berdasarkan penampilan orang?" Keluh Gebbie."Jika seorang pria tampan dia kasar, lalu jika seorang pria jelek dia baik, itu kau menilai seseorang dari penampilannya." Kata Joshua."Menurutmu ini salah siapa?" Kata Gebbie.Gebbie dalam keadaan mabuk menceritakan semuanya pada Joshua si pelayan Bar yang juga sudah menganggap Gebbie seperti adiknya sendiri."Kau tidak bisa menangis, bukan? Rasa alkoholnya juga enak, bukan? Lupakan saja si brengsek itu, dia bahkan tidak layak untukmu, atau kau masih sangat muda." Kata Joshua."Apa yang kau tahu? Mereka berbicara banyak soal cinta, memang apa yang mereka tahu soal cinta?" Kata Gebbie kesal.Joshua akhirnya membiarkan Gebbie minum dan setelah itu ia membawa Gebbie ke dalam taxi dan ia memastikan agar Gebbie tak terbentur pintu mobil."Awas kepalamu." Kata Joshua.Lalu Joshua mengatakan ia akan menghubunginya nanti."Nanti kakak telepon, ya?" Kata joshua.Joshua meminta sopir agar mengantarkan Gebbie dengan selamat sampai di rumahnya."Tolong antar dia pulang dengan selamat ke alamat yang aku berikan itu." Pinta Joshua pada sopir taxi.Gebbie akhirnya turun dari taxi dan langsung muntah di depan tokoh."Ah sial, kau menjijikkan sekali." Kata sopir taxi sebelum ia melaju pergi."Maafkan aku." Kata Gebbie.Gebbie hanya bisa meminta maaf pada sopir taksi sambil menundukkan wajahnya.Joy sedang sibuk memakai baju training lalu ia melihat sesuatu di sepatunya dan ia langsung membersihkannya dan memastikan sepatunya benar-benar sudah bersih. Kemudian pergi keluar untuk berolahraga, dan saat ia sedang berlari-lari kecil, ia lalu melewati sebuah toko dan ia berpikir bagus dengan background di belakangnya. Kemudian ia mengeluarkan ponselnya lalu mengambil beberapa foto Selfi di depan toko tersebut.Gebbie yang entah datang dari mana sambil jalan sempoyongan dan setengah sadar tiba-tiba muntah di depan toko itu dan Joy tak menyadari kehadiran Gebbie karena ia sibuk mengambil foto Selfi. Gebbie segera mengambil air dan menyiram muntahnya."Ini sangat memalukan bagi lingkungan, Mengapa aku minum begitu banyak? Aku muak dengan ini, sial!" Ucap Gebbie kesal sembari membersihkan muntahnya.Saat itu Rey tersadar ada air mengalir di kakinya. Wajahnya panik dan langsung mengangkat kakinya dan melepaskan sepatunya. Gebbie tidak melihat ke depan dan ia langsung menabrak Rey. Rey akhirnya kehilangan keseimbangan dan langsung terjatuh."Maafkan aku!" Gebbie langsung meminta maaf."Jangan mendekat! Minggir! Singkirkan itu!" Teriak Rey.Rey menatap panik menatap tangannya yang memegang air lalu celananya pun basah."Menjijikan! Kotor sekali!" Kata Rey.Gebbie hanya melongo binggung."Ini gila!" Keluh Rey.Rey berlari dan melepaskan kaos kakinya dan langsung membuangnya."Astaga kaos kakiku! Menjijikan! Ini menjijikkan! Astaga!!! Sial!!" Kata Rey sambil berlari.Sesudah membersihkan diri, Rey pergi ke bandara hendak pergi ke Polandia.Rey sedang duduk di ruang tunggu bandara dan tangannya sibuk mengotak-atik ponselnya, kemudian ia merasakan ada seseorang yang sedang menatapnya. Ternyata itu adalah seorang wanita terus menatapnya karena wajahnya yang tampan dan ia berpura-pura tidak peduli. Rey hanya bisa mengeluh sambil berbicara dengan seseorang di telfon."30 menit...tidak, aku akan kesana dalam 20 menit." Ucap seseorang yang di telfon oleh Rey."Lupakan soal kontrak itu." Ucap Rey marah lalu menutup telponnya.Saat itu, si wanita mulai terang-terangan menatap Rey padahal di sebelahnya ada seorang pria duduk dan itu adalah pacarnya."Maka aku akan kesana dalam 10 menit." Ucap pria itu menelepon Rey kembali."Baiklah, aku memberimu waktu 15 menit." Gr Rey .Pria yang di telfon menjadi bingung, "kenapa menjadi lebih lama." Katanya."Aku menemukan sesuatu yang menarik disini." Kata Rey seperti memiliki rahasiaTidak lama kemudian, si pria akhirnya pamit pada si wanita itu untuk pergi ke toilet."Sayang, aku pergi ke toilet dulu." Kata si pria"Baiklah." Ucap si wanita.Si wanita pun akhirnya duduk sendirian. Rey akhirnya berjalan menghampiri so wanita, sementara si wanita berpura-pura acuh tak acuh."Permisi, apa pria yang tadi itu pacarmu?" Tanya Rey."Apa?" Ucap si wanita kaget."Kenapa kau terus saja menatap aku?" Kata Rey.Si wanita lalu meminta maaf pada Rey sebelum akhirnya ia berbicara."Tidak! Dia hanya temanku saja." Kata si wanita.Rey dengan wajah tampannya pun meminta pada si wanita agar memberikan nomor teleponnya."Kalau begitu, bisa kau berikan nomor teleponmu?" Gombal Rey.Si wanita lalu menuliskan nomornya pada selembar kertas.Kemudian, Rey akhirnya pergi ke toilet dan melihat si pria pacar wanita itu sedang mencuci tangan, Rey lalu memberikan pria itu selembar tissue untuk mengeringkan tangannya."Terima kasih." Ucap pria itu agak sedikit kebingungan."Sama-sama." Jawab Rey."Tunggu, kurasa kamu menulis sesuatu di sini." Kata pria itu.Rey lalu mengakui kalau ada seorang wanita yang memberikan nomornya, namun wanita itu bukan tipenya."Seorang wanita memberikan nomornya, tapi dia bukan tipeku." Ucap Rey.Si pria lalu melihat nama wanita itu dan menjadi marah. Lalu Rey keluar dari bandara dengan menggunakan kacamata hitam dan juga kopernya dan temannya pun datang dengan wajah bahagia."Tepat waktu kan?" Katanya.Lalu Mike memasukkan semua barangnya dalam bagasi dan masuk ke dalam mobil."Kau mau kemana?" Atau kau baru tiba?" Tanyanya."Tadinya aku mau pergi, namun batal karena sesuatu hal." Jawab Rey santai."Ngomong-ngomong hal menarik apa yang tadi kau bicarakan?" Tanya temannya penasaran.Rey lalu menunjukkan sepasang kekasih yang sedang bertengkar hebat di sebelah mobil mereka."Sayang, dengarkan aku dulu." Kata si wanita sambil menangis."Lepaskan aku! Kita putus!" Bentak si pria."Astaga apa yang baru saja kau lakukan?" Temannya melongo."Beraninya dia." Ucap Rey."Apa maksudmu?" Tanya temannya."Sudah jalan saja." Kata Rey.Rey dan temannya Pergi ke salah satu Bar untuk berpesta dengan teman-temannya. Rey mengatakan pada temannya bahwa ia akan menghancurkan acara pernikahan kakeknya."Calon nenek baruku dan ibuku seumuran dan dalam situasi ini, aku bisa-bisa punya paman yang lebih muda dariku." Kata Rey."Wow, pasti susah membuat pohon keluarganya." Kata temannya."Apa kakek meremehkan aku? Kenapa rasanya dia tak peduli dengan apa yang aku pikirkan? Hey, aku seharusnya tidak diam dan tak lakukan apapun, kan?" Kata Rey pada beberapa temanya."Lalu apa yang akan kau lakukan? Pernikahannya sebentar lagi." Ucap temannya.Bersambung...👉"Baiklah, rencana kekacauan pernikahan kakek!". Rey mulai berpikir."Apa yang akan kau lakukan?" Tanya temannya."Aku akan mengajak wanita pertama yang jalan lewat pintu pertama itu ke pernikahan kakek." Kata Rey sambil memperhatikan pintu itu.Caranya adalah dengan membawa wanita yang pertama masuk ke ruangan pesta sebagai kencannya di acara pernikahan."Rasanya aku ingin membela kepalamu dan melihat isi otakmu." Kata temannya."Aku yakin wanita yang datang ke sini itu bukanlah target yang mudah." Sambung temannya yang lain."Aku tidak peduli dengan itu, malah akan lebih seru kalau dia adalah seorang psikopat." Kata Rey.Tanpa diduga-duga yang muncul pertama di pintu itu adalah Gebbie, yang sedang mengantarkan pizza."Pizzanya sudah datang!" Gebbie berteriak di pintu masuk.Kawan-kawan Rey pun tertawa terpingkal-pingkal melihatnya sekaligus menertawakan teman mereka Rey.Seseorang lalu mengang
Namun ia terlalu mungil untuk melawan kekuatan seorang pria penagih utang. Pria itu mendorong Gebbie hingga terjatuh kemudian ia masuk ke dalam rumah ibu tirinya.Gebbie, berdiri dan berusaha menghalang-halangi pria penagih utang itu dengan sekuat tenaganya, dan kesabaran pria itu habis, amarahnya tak terkendali lagi, ia mengangkat Gebbie dengan tangannya dan Gebbie berusaha melawan namun seketika ia hampir pingsan, pria itu menendangnya dan memberikan pukulan tepat di perut Gebbie, ia menghantam gadis itu seperti seorang yang sedang berada di ring pertandingan tinju."Apa yang mereka lakukan? Dimana mereka sekarang." Keluh Gebbie yang sudah tidak berdaya.Gebbie terkapar di lantai tak berdaya dengan sedikit darah muncrat keluar dari mulutnya."Hey, hidupmu sekarang sudah hancur, jalang! Wanita itu tidak akan pernah bisa menganti uangku dan aku rasa maupun tidak akan bisa membayarnya, dan kau hanya akan bisa terus membayar bunganya, selagi aku me
Bus akhirnya tiba, dan MiLLie naik dengan hati-hati, berusaha tidak menarik perhatian lebih dari yang diperlukan. Saat ia duduk di dalam bus, dia merenung tentang peristiwa semalam yang mengakibatkan mata kirinya lebam.Dia ingat pertarungan hebat antara dia dan si penagih hutang ibu tirinya malam itu, Namun, dalam pertarungan itu, dia terkena pukulan keras di mata, yang menyebabkan cedera yang sekarang harus dia sembunyikan, selain itu bagian-bagian tubuhnya juga ada yang memar dan lebam namun, ia tidak mempedulikan rasa sakit itu, yang paling penting adalah ia menyembunyikan matanya dari semua orang.Saat bus mendekati tempat kerjanya, Gebbie merasa semakin gelisah. Dia harus berhadapan dengan rekan kerjanya dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada matanya. Namun, dia juga menyadari bahwa ada alasan kuat untuk merahasiakan hal itu. Kacamata hitamnya adalah perlindungan fisik dan simbolis.Ia turun dari bus dan mulai berjalan menuju tempat kerja d
Berpikir cepat, Daniel mengklaim kalau semua itu salah paham saja kok. Si reporter malah jadi tambah penasaran.Saat Daniel mendapat kiriman foto skandalnya Mike itu sedetik kemudian, dia langsung sinis meremehkan skandal itu. Dia sudah cemas saja, ternyata cuma gadis culun model begini. Sudah pasti tak mungkin ada sesuatu antara Mike dan gadis itu."Kalau begini saja, sebaiknya mereka buat penyataan resmi. Bilang saja kalau gadis ini adalah penggemarnya Mike."Mike beneran lupa. Dia mencoba mengingat-ingat, tapi yang dia ingat cuma sepenggal-sepenggal ingatan tentang ocehan Gebbie."Aku lupa.""Di mana dia sekarang?""Mana kutahu.""Bagaimana bisa kau tidak tahu keberadaan orang yang mencuri ciuman pertamamu?" Gebbie baru saja selesai bekerja di salah satu pekerjaan yang ia lakukan dari banyaknya pekerjaan paruh waktu yang ia miliki.Sebelum ia pulang ia singgah di supermarket terdekat untuk membeli m
Gebbie lalu pulang kerumah dimana ibu tiri dan saudara tirinya tinggal. Di rumah itu terlihat sangat ibu dan anaknya sedang mengotak-atik komputer untuk mengecek hasil ujian untuk menjadi mahasiswa Baru."Ini kampus yang terakhir kan?" Kata Lisa ibunya.Lilis membuka laptopnya untuk mengecek aplikasi universitasnya dan semua ditolak."Apa aku bilang, aku tidak mau kuliah! Ini tidak ada gunanya!" Keluh Lilis."Aku menyekolahkan mu di SMA mahal dan membuatmu les dengan tutor orang kaya supaya kau bisa bertemu dengan Rey! Atau setidaknya kau bisa masuk ke perguruan tinggi." Keluh ibunya."Sial!" Ucap Lilis."Ah, terserahlah!" Kata ibunya."Kenapa ibu malah melampiaskan amarah ibu padaku?" Keluh Lilis.Tidak lama kemudian Gebbie pulang dan membuka pintu."Aku pulang." Kata Gebbie."Ada apa dengan matamu?" Sinis Lilis.Belum sempat Gebbie menjawab dan hendak bertanya mereka segera mengalihk
Jimmie mengendarai motor mengunjungi teman-temannya di bengkel."Kenapa kau datang malam-malam begini?" Tanya pemilik bengkel."Sapa tau kau merindukanku." Ucap Jimmie."Kalian sudah makan malam?" Tanya Jimmie."Belum, itu makanya nanti saja." Kata pemilik bengkel."Oh benarkah? Kalau begitu aku mau mampir ke minimarket dulu." Kata Jimmie."Ya tidak apa-apa." kata pemilik bengkel."Tunggu aku ya?' kata Jimmie.Beberapa waktu kemudian ganti Jimmie yang datang ke toko dimana Gebbie bekerja. Ia berniat untuk membelikan makanan bagi rekan-rekannya di bengkel."Selamat datang." Kata Gebbie."Bisa kau panaskan semua ini?" Ucap Jimmie."Tentu saja." Kata Gebbie."Terima kasih." Kata Jimmie.Setelah selesai Gebbie memberi tahu total harga Semuanya pada Jimmie."Totalnya jadi 198.000." kata Gebbie.Saat hendak membayar, ia baru teringat jika dompetnya keting
"Hei! Hei! Hei! Apa kalian sudah selesai? Bisakah kalian melepaskan ku? Candaan kalian ini sudah kelewatan!" Keluh Gebbie.Tapi keempat fans itu masa bodo karena tepat saat itu juga mereka membaca sebuah berita heboh tentang seorang penggemar gila yang mengganggu kehidupan pribadi idola mereka.Mereka langsung mengenali Gebbie sebagai si penggemar gila itu dan langsung kompak menuntut apa sebenarnya tujuan Gebbie dengan mengganggu kehidupan pribadi idola mereka. Saat Gebbie tidak mau menjawab, Bos Cafe langsung memerintahkan ketiga gadis itu untuk menyiksa Gebbie."Mulai metode penyiksaan, gelitikin gadis gila itu." Perintah bos cafe."Hey...hey...apa yang kalian lakukan? Wkwkwkwkwkwkw!" Gebbie tertawa terbahak-bahak.Tapi Bos Cafe masih belum puas dengan hukuman itu dan sekarang dia memaksa Gebbie untuk mencuci 500 piring."Sebagai hukuman tambahan, hari ini kau akan mencuci 500 piring makan malam ini." Kata bos cafe.G
"Baiklah, yang aku butuhkan hanya tinggal 1 juta dan aku bisa melunasi tunggakan hutang tempat penyimpanan abu ibuku." Batin Gebbie.Mereka bertemu di depan taman kota.Rey datang dengan mobil mewahnya untuk menemui Gebbie."Tawaranmu masih berlaku kan?" Tanya Gebbie."Tentu saja." Jawab Rey."Baiklah, sebagai gantinya berikan aku uang tunai dan aku tidak bisa memberikanmu tanda terima uang tunai." Kata Gebbie."Kau lucu juga ya, padahal bukan itu yang aku harapkan dari perkataanmu." Ucap Rey.Rey tidak mempermasalahkannya asalkan nanti Gebbie mau bersikap sebagai tunangannya saat di pesta."Baiklah, kalau begitu. Tapi aku juga mau dapat ekstra bantuan." Kata Rey."Apa maksudmu?" Tanya Gebbie."Berpura-pura kah sebagai tunanganku selama tiga jam." Pinta Rey."Apa? Tunanganmu?!" Gebbie terkejut."Apa kau tidak mau? Hey, kau tidak pernah punya kesempatan lain lagi mendapatkan be
Dalam perjalanan pulang, Gebbie mendapat kabar bahwa Jimmie sudah sadarkan diri. Ia bergegas kembali ke rumah sakit. Namun melihat CEO Jackson sudah lebih dulu masuk, ia mengurungkan niatnya untuk menemui Jimmie dan hanya mengintip dari balik pintu. “Terima kasih sudah bangun, Jimmie. Terima kasih banyak.” gumamnya sambil menangis. Hari berganti. Nyonya Melly menemui CEO Jackson yang sedang bersiap untuk pulang dari rumah sakit. Ia meletakkan surat cerai serta cincin pernikahan yang ia kenakan di meja. Saat ditanya, nyonya Melly mengaku bahwa dari awal hubungan mereka berdasar atas cinta. Hanya semua berubah saat ia melihat sekretaris Warren, dimana insting keibuannya kemudian mengambil alih. Karena ia melakukan semua itu demi anaknya, nyonya Melly tidak peduli apakah CEO Jackson akan memaafkannya atau tidak. Namun ia meminta agar CEO Jackson memaafkan sekretaris Warren karena ia tetap setia menjaga CEO Jackson dan perusahaan hingga akhir. “Satu-satunya kesalahan sekretaris Warren
Lilis ngedumel pada ibunya, Lisa yang mengajaknya jalan jauh-jauh ke pasar hanya untuk membeli kecambah. Ibunya beralasan harganya lebih murah daripada di supermarket, selain itu hitung-hitung mereka juga berolahraga. Karena Lilis terus mengomel, Lisa ganti memarahinya karena dipecat dari pekerjaan paruh waktunya karena bermalas-malasan dan ketahuan tidur ibunya pun mengingatkannya agar bisa mandiri karena ayahnya saat ini sedang bekerja keras untuk mencari uang dan ia tidak bisa terus menyusahkannya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Entah ada kabar apa, yang jelas Lisa tampak kaget mendengarnya. Lisa dan Lilis tiba-tiba mengajak Gebbie bertemu. Mereka mengabarkan bahwa ayah Gebbie, saat ini sedang berada di kantor polisi karena tidak sengaja menabrak mobil lain saat mengemudi dalam keadaan mengantuk. Ia baru bisa dibebaskan apabila sudah membayar uang jaminan sebesar 10 juta sebagai ganti biaya perawatan sopir mobil yang ia tabrak itu. Karena tidak punya uang, Lisa ibu tirinya meminta
Di mansion, Joy yang baru menerima SMS untuk menghadiri rapat pemegang saham mempertanyakan hal tersebut pada Rey. Reu pun menceritakan apa yang terjadi, termasuk bahwa saat ini kondisinya genting bagi CEO Jackson dan pihak lain yang ‘berkhianat’ adalah sekretaris Warren. Joy kaget dan tidak percaya mendengarnya. Rey lalu berbagi tugas dengan Joy, dan memintanya sebisa mungkin mempertahankan posisi CEO Jackson sampai ia tersadar. Joy pun menyetujuinya. Esok harinya, Rey mendatangi pemegang saham dan meyakinkan mereka untuk tetap berada di sisi CEO Jackson. Ia juga meminta mereka untuk percaya kepadanya, meski mungkin sulit bagi mereka untuk melakukannya. “Aku ingin melindungi Hokkaido Group yang merupakan milik kalian semua, tidak hanya milikku dan milik CEO.” Sementara Rey sibuk dengan urusanny saat ini, di butik, Rahel galau memikirkan Rey dan semua yang telah ia lakukan untuknya. Tak sengaja ia mendengar berita tentang Rey yang akan maju sebagai salah satu calon penerus perusaha
Gebbie yang sudah merasa baikan, keluar dari rumah sakit dan terlihat Jimmie sudah menunggunya. Gebbie kembali mencoba untuk pergi dari Jimmie. Jimmie kembali tidak memperbolehkannya. “Tetaplah di sampingku hingga kakek sadar kembali,” ujar Jimmie. Gebbie berniat menolak, tapi Jimmie langsung memotongnya dan dengan nada tinggi memintanya untuk menjelaskan bahwa yang dikatakan oleh nyonya Melly sebelumnya tentang Gebbie tidaklah benar. “Kamu sebenarnya juga ingin bersamaku, kan?” tanya Jimmie. Ia melanjutkan, “Aku cukup tahu kamu untuk tahu tentang itu.” Gebbie menyerahkan jaket Jimmie yang dititipkan kepadanya, lalu berpamitan pergi. “Maaf, aku minta maaf karena telah meninggalkanmu begitu saja pada waktu itu,” ujar Jimmie. “Aku tidak percaya apapun yang kau katakan pada hari itu. Aku tidak peduli alasanmu untuk tetap berada di sampingku. Jadi ku mohon, jangan tinggalkan aku.” Gebbie, yang menghentikan langkahnya, kembali hendak berdalih. Tapi Jimmie menghampirinya dan memelukn
Gebbie sedang bekerja dan ia mulai merasakan perih di bagian perutnya. Ia mengira mungkin itu karena ia belum makan, segera ia membeli makanan siap saji dan mulai memakannya. Namun, perih yang ia rasakan di perutnya bukanlah berkurang malah semakin menjadi-jadi. Wajahnya mulai berubah pucat sambil ia memegangi perutnya. Saat ia selesai bekerja ia duduk di depan cafe sambil menahan sakit hingga ponselnya tiba-tiba berdering. [Joy Memanggil...] "Kau dimana? Aku sudah sampai. Jangan bilang kau lupa kalau kita sudah pernah buat janji untuk makan malam bersama hari ini." Ucap Jimmie. "Maaf kak Joy, aku tidak bisa menepati janjiku hari ini." Kata Gebbie. "Oh, apa kau kerja lembur lagi hari ini?" Tanya Joy. "Iya, kak Joy pesan makanan saja jangan sampai kelaparan." Ledek Gebbie. "Suaramu terdengar tidak seperti biasanya, apakah kau kurang sehat?" Tanya Joy mulai khawatir. "Ti...tidak ...!" Ucap Gebbie menahan rasa sakit di perutnya. "Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Joy. "Ah, ka
Jimmie sendiri mengendarai mobil tanpa tujuan. Ia terus melirik ke arah ponselnya, menunggu telpon dari Gebbie Akhirnya ia menyerah dan membuang ponsel itu, lalu lanjut memacu mobilnya. Sementara itu, Rey kembali ke rumah sakit karena diminta untuk menemui Dr. Kevin. Dr. Kevin mengatakan bahwa ia mencari Gebbie karena Gebbie sempat menemuinya setelah CEO Jackson dirawat dan menyatakan ingin menjadi donor. Namun hasilnya sama saja karena ia juga tidak cocok. Rey lantas menunggui CEO Jackson di kamarnya, saat seorang suster mengabarkan bahwa pihak restoran menelpon dan memberitahu ada barang milik CEO Jackson yang tertinggal di sana. Dengan heran Rey mengiyakan.Saat mengambil barang yang dimaksud, sebuah ponsel, Rey mendapat fakta bahwa saat CEO Jackson jatuh pingsan, sekretaris Warren dan nyonya Melly sedang berada di restoran. Rey yang mulai curiga lalu mendatangi kantor dan mendapat info bahwa saat itu sekretaris Warren tidak masuk karena hendak pergi ke rumah sakit bersa
Lilis sendiri tengah melakukan kencan buta untuk yang kesekian kalinya karena sudah merasa lelah dengan kesendirianya.Ia mencoba mencari pelampiasan dari kesepian yang ia rasakan dan pada akhirnya tergoda untuk melakukan kencan buta lagi.Setelah kencan buta nya, Keesokan paginya, tepat jam sembilan, di Kedai Kopi Barat...Memang ini bukan kencan buta pertama bagi Lilis, tetapi ini pertama kalinya dia menganggapnya serius. Pasangan kencan butanya, Tirto Husein, yang kini duduk di hadapannya berusia 36 tahun, dan terlihat cukup baik. Dia baru saja kembali dari luar negeri, dan sekarang bekerja sebagai insinyur senior di sebuah perusahaan elektronik. Dia tipe pria yang pendiam dan menahan diri, kemungkinan besar karena pekerjaannya. Sepanjang kencan tersebut, Lilis yang memimpin percakapan. Dia bercerita tentang mahar, rumah masa depan mereka, mobil keluarga, lebih tepatnya segala sesuatu yang telah ditentukan sebelumnya oleh
Sedangkan Rahel tengah berada di suatu tempat dengan seorang pria. Hal itu ia lakukan karena ia merasa seperti wanita yang kini sudah tidak ada harga lagi dan hak itu membuatnya stres hingga mabuk berat. Tanpa ia sadari ia di awasi oleh seorang pria dan mengetahui Rahel tengah mabuk berat, pria itu lalu menghampirinya dan menambahkan beberapa bubuk obat di kedalam minuman Rahel hingga membuatnya makin hilang kendali. Dan disaat itu pula, sang pria mengambil kesempatan kali membawa Rahel pergi ke apartemennya. "Sudah kehabisan tenaga?" goda pria itu dengan suara seraknya. Mereka di tengah ronde keempat mereka. Pria yang sedang menikmati tubuh rahel jelas sedang melampiaskan semua gairah terpendam yang menumpuk dalam dirinya."Apa kau menyukai hal ini?" Rahel berbalik dan memeluk leher sang pria. Hasrat di dalam matanya terlihat jelas. Dimata dan penglihatan Rahel, orang yang sedang memadu kasih dengannya adalah Rey."Hmm." Rahel menanggapi dengan gumam pel
Di jalan, CEO Jackson tanpa sengaja melihat Jimmie dan Gebbie yang sedang asyik berkencan. Ia menjadi geram melihatnya. Saat keduanya tiba di mansion dan berpelukan sebelum masuk ke dalam, giliran Joy yang tidak sengaja melihatnya. Tiba-tiba sekretaris Warren datang menghampiri Joy. Tidak ingin mereka ketahuan, Joy berpura-pura sakit bahu dan meminta sekretaris Warren untuk memijatnya.Setelah itu Joy kembali ke kamarnya. Di kamar, Joy mencoba menulis sesuatu sambil mengingat kembali kata-kata CEO Jackson tentang kontrak Gebbie. Tak lama ia pun pergi ke ruang makan untuk membuat teh. Tidak sengaja ia bertemu Gebbie di sana dan keduanya pun minum teh bersama. Gebbie lantas bercerita tentang temannya yang ingin membelikan hadiah untuk pacarnya. Ia menanyakan apa kado yang kira-kira cocok. Joy sadar bahwa sebenarnya Gebbie ingin membelikan hadiah bagi Jimmie.“Pria tidak membutuhkan hadiah-hadiah seperti itu,” jawabnya. “Selalulah bersama dengan dia dan tersenyum bers