Gebbie berpikir, Joshua sudah tau masalahnya.
"Apa masalahmu?" Tanya Joshua."Aku tidak semenawan para pria di bar ini?" Ucap Gebbie."Kau mendiskriminasi berdasarkan penampilan seseorang." Ucap Joshua."Seharusnya aku tidak mendengar itu darimu, lihat semua orang disini, semua orang disini tampan!" Teriak Gebbie marah."Lalu kenapa? Kita akan mencari orang yang lebih cantik dan lebih tampan lagi." Kata Joshua."Kenapa kau bilang aku mendiskriminasi berdasarkan penampilan orang?" Keluh Gebbie."Jika seorang pria tampan dia kasar, lalu jika seorang pria jelek dia baik, itu kau menilai seseorang dari penampilannya." Kata Joshua."Menurutmu ini salah siapa?" Kata Gebbie.Gebbie dalam keadaan mabuk menceritakan semuanya pada Joshua si pelayan Bar yang juga sudah menganggap Gebbie seperti adiknya sendiri."Kau tidak bisa menangis, bukan? Rasa alkoholnya juga enak, bukan? Lupakan saja si brengsek itu, dia bahkan tidak layak untukmu, atau kau masih sangat muda." Kata Joshua."Apa yang kau tahu? Mereka berbicara banyak soal cinta, memang apa yang mereka tahu soal cinta?" Kata Gebbie kesal.Joshua akhirnya membiarkan Gebbie minum dan setelah itu ia membawa Gebbie ke dalam taxi dan ia memastikan agar Gebbie tak terbentur pintu mobil."Awas kepalamu." Kata Joshua.Lalu Joshua mengatakan ia akan menghubunginya nanti."Nanti kakak telepon, ya?" Kata joshua.Joshua meminta sopir agar mengantarkan Gebbie dengan selamat sampai di rumahnya."Tolong antar dia pulang dengan selamat ke alamat yang aku berikan itu." Pinta Joshua pada sopir taxi.Gebbie akhirnya turun dari taxi dan langsung muntah di depan tokoh."Ah sial, kau menjijikkan sekali." Kata sopir taxi sebelum ia melaju pergi."Maafkan aku." Kata Gebbie.Gebbie hanya bisa meminta maaf pada sopir taksi sambil menundukkan wajahnya.Joy sedang sibuk memakai baju training lalu ia melihat sesuatu di sepatunya dan ia langsung membersihkannya dan memastikan sepatunya benar-benar sudah bersih. Kemudian pergi keluar untuk berolahraga, dan saat ia sedang berlari-lari kecil, ia lalu melewati sebuah toko dan ia berpikir bagus dengan background di belakangnya. Kemudian ia mengeluarkan ponselnya lalu mengambil beberapa foto Selfi di depan toko tersebut.Gebbie yang entah datang dari mana sambil jalan sempoyongan dan setengah sadar tiba-tiba muntah di depan toko itu dan Joy tak menyadari kehadiran Gebbie karena ia sibuk mengambil foto Selfi. Gebbie segera mengambil air dan menyiram muntahnya."Ini sangat memalukan bagi lingkungan, Mengapa aku minum begitu banyak? Aku muak dengan ini, sial!" Ucap Gebbie kesal sembari membersihkan muntahnya.Saat itu Rey tersadar ada air mengalir di kakinya. Wajahnya panik dan langsung mengangkat kakinya dan melepaskan sepatunya. Gebbie tidak melihat ke depan dan ia langsung menabrak Rey. Rey akhirnya kehilangan keseimbangan dan langsung terjatuh."Maafkan aku!" Gebbie langsung meminta maaf."Jangan mendekat! Minggir! Singkirkan itu!" Teriak Rey.Rey menatap panik menatap tangannya yang memegang air lalu celananya pun basah."Menjijikan! Kotor sekali!" Kata Rey.Gebbie hanya melongo binggung."Ini gila!" Keluh Rey.Rey berlari dan melepaskan kaos kakinya dan langsung membuangnya."Astaga kaos kakiku! Menjijikan! Ini menjijikkan! Astaga!!! Sial!!" Kata Rey sambil berlari.Sesudah membersihkan diri, Rey pergi ke bandara hendak pergi ke Polandia.Rey sedang duduk di ruang tunggu bandara dan tangannya sibuk mengotak-atik ponselnya, kemudian ia merasakan ada seseorang yang sedang menatapnya. Ternyata itu adalah seorang wanita terus menatapnya karena wajahnya yang tampan dan ia berpura-pura tidak peduli. Rey hanya bisa mengeluh sambil berbicara dengan seseorang di telfon."30 menit...tidak, aku akan kesana dalam 20 menit." Ucap seseorang yang di telfon oleh Rey."Lupakan soal kontrak itu." Ucap Rey marah lalu menutup telponnya.Saat itu, si wanita mulai terang-terangan menatap Rey padahal di sebelahnya ada seorang pria duduk dan itu adalah pacarnya."Maka aku akan kesana dalam 10 menit." Ucap pria itu menelepon Rey kembali."Baiklah, aku memberimu waktu 15 menit." Gr Rey .Pria yang di telfon menjadi bingung, "kenapa menjadi lebih lama." Katanya."Aku menemukan sesuatu yang menarik disini." Kata Rey seperti memiliki rahasiaTidak lama kemudian, si pria akhirnya pamit pada si wanita itu untuk pergi ke toilet."Sayang, aku pergi ke toilet dulu." Kata si pria"Baiklah." Ucap si wanita.Si wanita pun akhirnya duduk sendirian. Rey akhirnya berjalan menghampiri so wanita, sementara si wanita berpura-pura acuh tak acuh."Permisi, apa pria yang tadi itu pacarmu?" Tanya Rey."Apa?" Ucap si wanita kaget."Kenapa kau terus saja menatap aku?" Kata Rey.Si wanita lalu meminta maaf pada Rey sebelum akhirnya ia berbicara."Tidak! Dia hanya temanku saja." Kata si wanita.Rey dengan wajah tampannya pun meminta pada si wanita agar memberikan nomor teleponnya."Kalau begitu, bisa kau berikan nomor teleponmu?" Gombal Rey.Si wanita lalu menuliskan nomornya pada selembar kertas.Kemudian, Rey akhirnya pergi ke toilet dan melihat si pria pacar wanita itu sedang mencuci tangan, Rey lalu memberikan pria itu selembar tissue untuk mengeringkan tangannya."Terima kasih." Ucap pria itu agak sedikit kebingungan."Sama-sama." Jawab Rey."Tunggu, kurasa kamu menulis sesuatu di sini." Kata pria itu.Rey lalu mengakui kalau ada seorang wanita yang memberikan nomornya, namun wanita itu bukan tipenya."Seorang wanita memberikan nomornya, tapi dia bukan tipeku." Ucap Rey.Si pria lalu melihat nama wanita itu dan menjadi marah. Lalu Rey keluar dari bandara dengan menggunakan kacamata hitam dan juga kopernya dan temannya pun datang dengan wajah bahagia."Tepat waktu kan?" Katanya.Lalu Mike memasukkan semua barangnya dalam bagasi dan masuk ke dalam mobil."Kau mau kemana?" Atau kau baru tiba?" Tanyanya."Tadinya aku mau pergi, namun batal karena sesuatu hal." Jawab Rey santai."Ngomong-ngomong hal menarik apa yang tadi kau bicarakan?" Tanya temannya penasaran.Rey lalu menunjukkan sepasang kekasih yang sedang bertengkar hebat di sebelah mobil mereka."Sayang, dengarkan aku dulu." Kata si wanita sambil menangis."Lepaskan aku! Kita putus!" Bentak si pria."Astaga apa yang baru saja kau lakukan?" Temannya melongo."Beraninya dia." Ucap Rey."Apa maksudmu?" Tanya temannya."Sudah jalan saja." Kata Rey.Rey dan temannya Pergi ke salah satu Bar untuk berpesta dengan teman-temannya. Rey mengatakan pada temannya bahwa ia akan menghancurkan acara pernikahan kakeknya."Calon nenek baruku dan ibuku seumuran dan dalam situasi ini, aku bisa-bisa punya paman yang lebih muda dariku." Kata Rey."Wow, pasti susah membuat pohon keluarganya." Kata temannya."Apa kakek meremehkan aku? Kenapa rasanya dia tak peduli dengan apa yang aku pikirkan? Hey, aku seharusnya tidak diam dan tak lakukan apapun, kan?" Kata Rey pada beberapa temanya."Lalu apa yang akan kau lakukan? Pernikahannya sebentar lagi." Ucap temannya.Bersambung...👉"Baiklah, rencana kekacauan pernikahan kakek!". Rey mulai berpikir."Apa yang akan kau lakukan?" Tanya temannya."Aku akan mengajak wanita pertama yang jalan lewat pintu pertama itu ke pernikahan kakek." Kata Rey sambil memperhatikan pintu itu.Caranya adalah dengan membawa wanita yang pertama masuk ke ruangan pesta sebagai kencannya di acara pernikahan."Rasanya aku ingin membela kepalamu dan melihat isi otakmu." Kata temannya."Aku yakin wanita yang datang ke sini itu bukanlah target yang mudah." Sambung temannya yang lain."Aku tidak peduli dengan itu, malah akan lebih seru kalau dia adalah seorang psikopat." Kata Rey.Tanpa diduga-duga yang muncul pertama di pintu itu adalah Gebbie, yang sedang mengantarkan pizza."Pizzanya sudah datang!" Gebbie berteriak di pintu masuk.Kawan-kawan Rey pun tertawa terpingkal-pingkal melihatnya sekaligus menertawakan teman mereka Rey.Seseorang lalu mengang
Namun ia terlalu mungil untuk melawan kekuatan seorang pria penagih utang. Pria itu mendorong Gebbie hingga terjatuh kemudian ia masuk ke dalam rumah ibu tirinya.Gebbie, berdiri dan berusaha menghalang-halangi pria penagih utang itu dengan sekuat tenaganya, dan kesabaran pria itu habis, amarahnya tak terkendali lagi, ia mengangkat Gebbie dengan tangannya dan Gebbie berusaha melawan namun seketika ia hampir pingsan, pria itu menendangnya dan memberikan pukulan tepat di perut Gebbie, ia menghantam gadis itu seperti seorang yang sedang berada di ring pertandingan tinju."Apa yang mereka lakukan? Dimana mereka sekarang." Keluh Gebbie yang sudah tidak berdaya.Gebbie terkapar di lantai tak berdaya dengan sedikit darah muncrat keluar dari mulutnya."Hey, hidupmu sekarang sudah hancur, jalang! Wanita itu tidak akan pernah bisa menganti uangku dan aku rasa maupun tidak akan bisa membayarnya, dan kau hanya akan bisa terus membayar bunganya, selagi aku me
Bus akhirnya tiba, dan MiLLie naik dengan hati-hati, berusaha tidak menarik perhatian lebih dari yang diperlukan. Saat ia duduk di dalam bus, dia merenung tentang peristiwa semalam yang mengakibatkan mata kirinya lebam.Dia ingat pertarungan hebat antara dia dan si penagih hutang ibu tirinya malam itu, Namun, dalam pertarungan itu, dia terkena pukulan keras di mata, yang menyebabkan cedera yang sekarang harus dia sembunyikan, selain itu bagian-bagian tubuhnya juga ada yang memar dan lebam namun, ia tidak mempedulikan rasa sakit itu, yang paling penting adalah ia menyembunyikan matanya dari semua orang.Saat bus mendekati tempat kerjanya, Gebbie merasa semakin gelisah. Dia harus berhadapan dengan rekan kerjanya dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada matanya. Namun, dia juga menyadari bahwa ada alasan kuat untuk merahasiakan hal itu. Kacamata hitamnya adalah perlindungan fisik dan simbolis.Ia turun dari bus dan mulai berjalan menuju tempat kerja d
Berpikir cepat, Daniel mengklaim kalau semua itu salah paham saja kok. Si reporter malah jadi tambah penasaran.Saat Daniel mendapat kiriman foto skandalnya Mike itu sedetik kemudian, dia langsung sinis meremehkan skandal itu. Dia sudah cemas saja, ternyata cuma gadis culun model begini. Sudah pasti tak mungkin ada sesuatu antara Mike dan gadis itu."Kalau begini saja, sebaiknya mereka buat penyataan resmi. Bilang saja kalau gadis ini adalah penggemarnya Mike."Mike beneran lupa. Dia mencoba mengingat-ingat, tapi yang dia ingat cuma sepenggal-sepenggal ingatan tentang ocehan Gebbie."Aku lupa.""Di mana dia sekarang?""Mana kutahu.""Bagaimana bisa kau tidak tahu keberadaan orang yang mencuri ciuman pertamamu?" Gebbie baru saja selesai bekerja di salah satu pekerjaan yang ia lakukan dari banyaknya pekerjaan paruh waktu yang ia miliki.Sebelum ia pulang ia singgah di supermarket terdekat untuk membeli m
Gebbie lalu pulang kerumah dimana ibu tiri dan saudara tirinya tinggal. Di rumah itu terlihat sangat ibu dan anaknya sedang mengotak-atik komputer untuk mengecek hasil ujian untuk menjadi mahasiswa Baru."Ini kampus yang terakhir kan?" Kata Lisa ibunya.Lilis membuka laptopnya untuk mengecek aplikasi universitasnya dan semua ditolak."Apa aku bilang, aku tidak mau kuliah! Ini tidak ada gunanya!" Keluh Lilis."Aku menyekolahkan mu di SMA mahal dan membuatmu les dengan tutor orang kaya supaya kau bisa bertemu dengan Rey! Atau setidaknya kau bisa masuk ke perguruan tinggi." Keluh ibunya."Sial!" Ucap Lilis."Ah, terserahlah!" Kata ibunya."Kenapa ibu malah melampiaskan amarah ibu padaku?" Keluh Lilis.Tidak lama kemudian Gebbie pulang dan membuka pintu."Aku pulang." Kata Gebbie."Ada apa dengan matamu?" Sinis Lilis.Belum sempat Gebbie menjawab dan hendak bertanya mereka segera mengalihk
Jimmie mengendarai motor mengunjungi teman-temannya di bengkel."Kenapa kau datang malam-malam begini?" Tanya pemilik bengkel."Sapa tau kau merindukanku." Ucap Jimmie."Kalian sudah makan malam?" Tanya Jimmie."Belum, itu makanya nanti saja." Kata pemilik bengkel."Oh benarkah? Kalau begitu aku mau mampir ke minimarket dulu." Kata Jimmie."Ya tidak apa-apa." kata pemilik bengkel."Tunggu aku ya?' kata Jimmie.Beberapa waktu kemudian ganti Jimmie yang datang ke toko dimana Gebbie bekerja. Ia berniat untuk membelikan makanan bagi rekan-rekannya di bengkel."Selamat datang." Kata Gebbie."Bisa kau panaskan semua ini?" Ucap Jimmie."Tentu saja." Kata Gebbie."Terima kasih." Kata Jimmie.Setelah selesai Gebbie memberi tahu total harga Semuanya pada Jimmie."Totalnya jadi 198.000." kata Gebbie.Saat hendak membayar, ia baru teringat jika dompetnya keting
"Hei! Hei! Hei! Apa kalian sudah selesai? Bisakah kalian melepaskan ku? Candaan kalian ini sudah kelewatan!" Keluh Gebbie.Tapi keempat fans itu masa bodo karena tepat saat itu juga mereka membaca sebuah berita heboh tentang seorang penggemar gila yang mengganggu kehidupan pribadi idola mereka.Mereka langsung mengenali Gebbie sebagai si penggemar gila itu dan langsung kompak menuntut apa sebenarnya tujuan Gebbie dengan mengganggu kehidupan pribadi idola mereka. Saat Gebbie tidak mau menjawab, Bos Cafe langsung memerintahkan ketiga gadis itu untuk menyiksa Gebbie."Mulai metode penyiksaan, gelitikin gadis gila itu." Perintah bos cafe."Hey...hey...apa yang kalian lakukan? Wkwkwkwkwkwkw!" Gebbie tertawa terbahak-bahak.Tapi Bos Cafe masih belum puas dengan hukuman itu dan sekarang dia memaksa Gebbie untuk mencuci 500 piring."Sebagai hukuman tambahan, hari ini kau akan mencuci 500 piring makan malam ini." Kata bos cafe.G
"Baiklah, yang aku butuhkan hanya tinggal 1 juta dan aku bisa melunasi tunggakan hutang tempat penyimpanan abu ibuku." Batin Gebbie.Mereka bertemu di depan taman kota.Rey datang dengan mobil mewahnya untuk menemui Gebbie."Tawaranmu masih berlaku kan?" Tanya Gebbie."Tentu saja." Jawab Rey."Baiklah, sebagai gantinya berikan aku uang tunai dan aku tidak bisa memberikanmu tanda terima uang tunai." Kata Gebbie."Kau lucu juga ya, padahal bukan itu yang aku harapkan dari perkataanmu." Ucap Rey.Rey tidak mempermasalahkannya asalkan nanti Gebbie mau bersikap sebagai tunangannya saat di pesta."Baiklah, kalau begitu. Tapi aku juga mau dapat ekstra bantuan." Kata Rey."Apa maksudmu?" Tanya Gebbie."Berpura-pura kah sebagai tunanganku selama tiga jam." Pinta Rey."Apa? Tunanganmu?!" Gebbie terkejut."Apa kau tidak mau? Hey, kau tidak pernah punya kesempatan lain lagi mendapatkan be